600 - Bhavana Citta-guhya Dalam Bertapa (2)
Kita lanjutkan pembahasan “Bhavana citta-guhya dalam bertapa.”
Kita telah membicarakan “Bhavana kaya-guhya” (rahasia / kesucian tubuh), adalah bagaimana semestinya tubuh Anda dalam pertapaan. “Bhavana vak-guhya” (rahasia / kesucian ucapan) dalam bertapa, berarti bagaimana semestinya ucapan Anda dalam pertapaan. Yang terakhir adalah “Bhavana citta-guhya” (rahasia / kesucian pikiran), berarti bagaimana semestinya pikiran Anda dalam pertapaan.
Tingkatan yang tertinggi tiada pikiran sama sekali. Dalam Satyabuddha Sutra ada tertulis, “Amanasikara sebagai Buddharatna sejati.”, amanasikara berarti menghentikan semua pikiran. Ini sangat sukar bagi orang awam. Akan tetapi seorang sadhaka mesti bisa memasuki kondisi amanasikara.
Saat kondisi amanasikara muncul, Buddha dan shunyata bisa direalisasikan. Demikian pula dengan berbagai abhijna, semua bisa Anda realisasikan dalam kondisi Mahashunya.
Misalnya, purvanivasanusmrtijnanam (kemampuan mengetahui tumimbal lahir diri sendiri dan makhluk lain), jika Anda memasuki kondisi Mahashunya, pada saat amanasikara, 3000 tahun, 500 tahun, baik itu lampau maupun mendatang, karena Anda berada dalam kondisi Mahashunya, Anda dapat memasuki semua ruang, menembus waktu, menembus trikala, juga menembus ruang, maka muncul lah purvanivasanusmrtijnanam.
Anda bisa mengetahui masa lampau, sebab dalam kondisi amanasikara, dapat dengan sangat cepat menembus semuanya, masa lampau, sekarang, dan mendatang, semua diliputi, semua tembus, dan dengan sendirinya purvanivasanusmrtijnanam pun muncul.
Ada lagi, yaitu rddhividhijnanam. Saya pernah mengatakan, di mana kah Sang Buddha? Di mana kah Shakyamuni Buddha Sang Tathagata? Saat Anda benar-benar memasuki kondisi amanasikara, maka akan muncul kondisi pikiran Buddha Tathagata. Dalam sekejap, Shakyamuni Buddha muncul di hadapan Anda, Anda masuk ke dalam alam Buddha. Ini berarti telah menembus ruang, inilah rddhividhijnanam.
Dalam kondisi amanasikara, mendadak Anda mengenang Amitabha Buddha, maka diri Anda langsung berada di loka dari Amitabha Buddha, inilah rddhividhijnanam.
Oleh karena itu, ruang tidak menjadi persoalan, meskipun trisahasra-mahasahasra-lokadhatu nampak sangat jauh, tapi ketika Anda benar-benar merealisasikan kondisi Kebuddhaan, Anda dapat mencapainya hanya dengan satu langkah, dengan kata lain, hanya dalam satu pikiran, Anda pun tiba, ini adalah sebuah kondisi yang sangat tinggi dan mendalam.
Misal sekarang Anda berada di Seattle Amerika Serikat, dan sekarang merindukan rumah di Taiwan, bukankah hanya dalam sekejap pikiran dapat memunculkan gambaran tersebut? Dalam sekejap langsung dapat membayangkannya.
Begitu mata terpejam, begitu memikirkannya, membayangkan keadaan rumah di Taiwan, saya langsung bisa membayangkannya. Bukankah Anda bisa membayangkannya? Tentu saja, setiap orang bisa membayangkannya.
Semisal, Acarya Lian-ning (蓮寧上師), dulu rumahnya ada di Edmonton. Ia memejamkan mata, membayangkan keadaan rumahnya, semua bisa dibayangkan. Kenapa bisa dibayangkan? Sebab itu semua adalah mengenai pikiran.
Saat Anda memasuki amanasikara, kesadaran Anda mengembang, Anda benar-benar bisa kembali ke Edmonton Canada. Saya bisa kembali ke Taiwan, begitu memejamkan mata, memindahkan kesadaran Anda ke rumah, Anda pun tiba. Tiba dalam sekejap, ini adalah rddhividhijnanam.
Saya sering katakan, mimpi seseorang juga merupakan sebuah Dharmadhatu. Saat Anda tidur di setiap malam, Anda bermimpi, Anda juga sedang beraktivitas dalam mimpi, itu juga merupakan sebuah Dharmadhatu.
Apabila Anda mempunyai rddhividhijnanam, dalam sekejap pikiran Anda bisa mencapai mimpi setiap siswa, dalam mimpi Anda bisa mengajarkan japa mantra kepada siswa, berbhavana, bersadhana, meluruskan penyimpangan siswa, semua bisa Anda lakukan, dan ini hanyalah satu kemampuan rddhividhijnanam saja.
Bhavana pikiran sangat tidak mudah. Satu pikiran saja, waktu telah berlalu sangat jauh, Anda pun dapat mengetahui di mana kah Anda berada 1000 tahun yang lalu, di mana kah Anda berada 2000 tahun yang lalu, Anda bisa mengetahui semuanya, hanya menggunakan pikiran Anda.
Dalam sekejap pikiran, Anda bisa mencapai Taiwan, Singapura, Afrika, Anda bisa mencapai ke mana pun, atau ke dalam mimpi siswa, Anda bisa memasukinya.
Kenapa bisa demikian? Sebab Anda melebur dalam Mahashunya, Anda telah menembus ruang dan waktu. Demikianlah kondisi tingkat Tathagata, menembus ruang dan waktu.
Ruang dapat merintangi tubuh jasmani kita. Secara tubuh jasmani, jika Anda ingin terbang kembali ke Taiwan, mesti melewati waktu selama 13 jam, barulah Anda bisa mencapainya. Secara ruang, jaraknya sangat jauh, Anda tidak bisa mencapainya dalam sekejap, ada samudra yang merintangi Anda. Namun dalam alam kesadaran, tiada rintangan. Kesadaran Anda dapat memasuki Mahashunya, Anda dapat melakukan transformasi, Anda bisa leluasa.
Waktu juga bisa ditembus, Anda mesti kembali ke dalam lorong waktu, jika ingin kembali ke 1000 tahun lalu, maka Anda pun bisa kembali ke 1000 tahun lalu. Kilas balik kehidupan yang lampau, semua dapat terlihat dengan sangat jelas.
Masuk ke dalam lorong waktu, Anda juga bisa memasuki masa depan, apa yang akan terjadi di masa mendatang, Anda akan mengetahuinya terlebih dahulu.
Inilah mengapa bisa muncul kemampuan mata batin, telinga batin, dan kemampuan mengetahui isi hati orang lain, semua ada pada penghentian, dalam amanasikara, menembus ruang dan waktu. Semua itu hanya bisa muncul dalam kondisi Tathagata.
Dengan demikian, menggunakan cara ini untuk mengulas citta-guhya, dapat lebih jelas dan mudah dipahami. Kondisi ini benar-benar tak terukur kedalamannya. Inilah sebabnya mengapa dalam agama Buddha ada dibahas mengenai kesadaran kedelapan dan kesadaran kesembilan.
Om Mani Padme Hum.