603 - Tantra Dahulu dan Sekarang (1)

Kita membicarakan perihal "Tantra dahulu dan sekarang", membahas mengenai Tantra di masa lampau dan saat ini.

Pada permulaan belajar Buddha, kita mesti bersarana. Dalam agama Buddha pada umumnya, Anda mesti bersarana kepada Buddha, Dharma, dan Sangha. Sutrayana sangat mudah, asalkan Anda memiliki niat untuk bersarana, Anda bisa pergi ke sebuah vihara, atau mencari seorang bhiksu, beliau bisa membantu Anda untuk upacara bersarana, dengan demikian berarti Anda telah bersarana dalam agama Buddha.

Tidak demikian dengan Tantra di zaman dahulu. Anda ingin mencari Acarya, tapi Acarya Tantra sangat sedikit. Anda mencari seorang Acarya, sekalipun Anda telah menemukannya, namun belum tentu beliau langsung memberikan sarana kepada Anda, beliau mesti mengamati Anda terlebih dahulu.

Dalam Tantra, pada awalnya mesti melakukan pengamatan. Maksudnya adalah, Acarya mengamati Anda, apakah Anda adalah bejana Dharma yang baik, apakah berjodoh untuk menekuni Tantra, mesti melihat dan mengamati Anda.

Menurut Tantra, nidana juga sangat penting. Beliau mesti mengamati nidana yang ada, apakah nidana ini baik? Apakah siswa ini adalah bejana Dharma yang baik? Barulah beliau akan menerima Anda, memberikan sarana kepada Anda. 

Beliau tidak hanya mengamati Anda, beliau juga mengambil rumput kusa, setelah Acarya mengadhisthana, diberikan kepada Anda untuk diletakkan dibawah bantal. Kemudian Anda akan bermimpi, dan mesti menceritakan isi mimpi tersebut kepada Acarya.

Mimpi ini sangat baik, merepresentasikan terang, atau Anda melihat cahaya, atau mimpi terbang, atau mimpi melihat Buddha dan Bodhisattva. Berarti Anda sangat berjodoh dengan Tantra, dan nidana ini sangat baik, barulah Anda diberikan sarana. Sebab telah diketahui bahwa kelak Anda dapat mencapai keberhasilan dalam penekunan Tantra.

Dalam hal bersarana, zaman dahulu memang sangat ketat. Mesti lakukan pengamatan selama 3 tahun, dengan demikian baru bisa bersarana. Oleh karena itu, sarana dalam Tantra cenderung tidak mudah. Tidaklah mudah untuk mencari seorang Acarya Tantra. 

Pada masa Dinasti Tang, Tantra baru mulai, dari Bhiksu Chan Yixing, Amoghavajra, Subhakarasimha, Vajrabodhi, Tang, Song, Yuan, Ming, dan Qing. Akan tetapi, penyebarannya hanya di kalangan istana, dan sangat jarang ada di kalangan rakyat. 

Acarya Tantra saat itu hanya menerima sedikit siswa, semisal, seorang Guru mentransmisikan ajaran kepada seorang, atau kepada 2 orang, dan yang paling banyak adalah 10 orang. Demikianlah Tantra di zaman dahulu, sehingga siswa dapat memperoleh transmisi sejati dari Guru.

Di mana letak sisi baiknya? Setiap hari bisa bersama dengan Guru. Antara Guru dan siswa dapat melakukan pengamatan dengan sangat jelas. Setiap hari siswa bisa berjumpa dengan Guru, setiap hari Guru juga bisa mengamati siswa itu, apakah siswa itu tergolong bejana Dharma yang baik?  Semua ini dapat dilakukan dengan sangat cepat. Tantra di zaman dahulu berupa kelas kecil.

Tantra zaman sekarang berbeda, di zaman dahulu, belum ada televisi dan komputer, bahkan surat kabar pun tidak ada. Sekarang berbeda, sekarang semua sudah tahu. Sekarang ada buku, ada komputer, ada televisi, ada koran, dan ada majalah yang dijadikan sebagai media pembabaran Dharma, oleh karena itu, kondisinya sudah berbeda.

Zaman dahulu dan sekarang jauh berbeda, Anda juga sudah lebih mudah untuk bersarana kepada seorang Vajracarya, sekarang semua sedang membabarkan Dharma. Ada yang membabarkan Dharma melalui televisi, ada juga yang melalui buku. 

Sekarang sudah sangat umum, sekarang menjadi kelas besar. Dulu adalah kelas kecil, seorang Acarya paling banyak mentransmisikan kepada 10 orang, bisa mencapai 100 pun sudah luar biasa, sedangkan sekarang, ada ribuan, bahkan puluhan ribu yang bersarana.

Di buku saya juga telah menulisnya, saat sebuah upacara dihadiri oleh sekian puluh ribu orang, perlu mempersiapkan rumput kusa sebanyak beberapa truk, tapi di mana bisa membelinya? Ini menjadi sebuah persoalan, persoalan ini muncul sekarang, sebab sekarang adalah kelas besar.
 
Seperti kelas besar Universitas Washington, profesor mengajar, ada 600 mahasiswa yang hadir, tempat duduknya sangat jauh. Bahkan perlu menggunakan teropong (Mahaguru tertawa). Untuk melihat profesor yang sedang mengajar, dibutuhkan teropong, sebab ruang kelasnya sangat besar, mereka kuliah di dalam sebuah auditorium, mahasiswanya berjumlah 600 sampai 700 orang. Sehari-hari, sangat sukar untuk bisa dekat dengan profesor. Profesor itu juga tidak tahu mana orang yang benar-benar mahasiswanya, atau mana yang pernah dibimbing, ia sendiri juga tidak jelas, di sinilah letak perbedaan antara kelas kecil dan kelas besar.

Kelas besar juga ada manfaatnya, dengan demikian setiap insan bisa menjalin jodoh dengan Tantra, supaya semakin luas, supaya Tantra bisa tersiar, dan tidak menjadi milik segelintir orang saja. 

Pada dasarnya Buddhadharma memang mesti dibabarkan secara luas, demikianlah semestinya, jangan hanya kepada 10 orang, dengan demikian yang bisa mencapai keberhasilan juga hanya 10 insan saja, zaman sekarang sudah berbeda. Oleh karena itu, ada perbedaan antara Tantra di zaman dahulu dan sekarang. Sekarang jika ingin bersarana, mudah sekali, Anda menghadiri sebuah upacara, "Tok, tok, tok." Hanya mengetuk kepala Anda sebentar, dan semua pun telah bersarana, dalam seketika semua telah menerima abhiseka.
 
Akan tetapi di sini lah letak perbedaannya, akan lebih sukar bagi Sang Guru untuk bisa mengenali sebuah bejana Dharma yang baik.

Jadi ada kalanya, Guru akan menerima banyak siswa yang cacat rohani, atau mendapatkan siswa yang tergolong sebagai bejana rusak, bagaimanapun mengajarinya, ia tidak akan paham. Sekian ratus, bahkan ribuan kali membabarkannya, menulisnya dengan jelas di buku, bahkan membabarkan lewat televisi, tapi tetap saja ada yang tidak mengerti. Mengabhiseka Anda, air mengalir ke kepala Anda, tapi keluar lewat pantat. Sungguh merepotkan, bagaimanapun mengajarinya, tetap tidak bisa.

Jadi bagaimana dengan siswa yang tergolong sebagai bejana rusak? Biarlah mereka menjalin jodoh dengan ajaran Tantra! Tantra zaman sekarang adalah abhiseka menjalin jodoh, semua menjalin jodoh. Mengenai apakah siswa itu adalah bejana Dharma yang baik? Kelak masih perlu dipilah lagi. 

Om Mani Padme Hum.

Judul Asli:
603
密教的今昔(一)

2025真佛宗為世界祈福 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。