Ceramah Lamdre ke-49 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Vajrasattva,
Sabtu 17 Desember 2016 di Taiwan Lei Tsang Temple
Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja pada Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha Homa hari ini: Vajrasattva.
Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan: Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wen-wen. Anggota Legislatif Kota Tainan: Cai Wang-quan. Seluruh anggota Tim Profesor dan Tim Medis Zhenfo Zong. Penasihat hukum TBF, Pengacara Zhuo Zhongsan. Mr. Ivan Linn CEO Goldstone Entertainment Amerika Serikat. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. ‘My University classmates, teman sekelas, bpk. Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Direktur Singapore Solar System Technology Limited: Bpk.Li Zhiyong dan istri Lu Caida. Manajer umum bagian perdagangan Perusahaan Minyak Luar Negeri Singapura: Bpk. Zhuang Shuner dan istri Lin Peipei. Ketua umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, ketua pengurus Lotus Light Charity Society wilayah Taiwan Bpk. Li Chun-yang. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi; Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan pembawa acara Sdri. Pei-jun; ‘My sister’ Ibu Lu Sheng-mei, Ibu Lu Guoying dan suami Li Hetong.
Terima kasih kepada Dharmaraja Liansheng yang telah berdana bagi konsumsi sebesar NT$ 150,000; Sdri. Chen Zhangdi bertiga NT$ 150,000; Sdri. Gan Huixin NT$ 100,000; Sdr. Zhou Junwei dan keluarga dari Indonesia NT$ 100,000; Selamat datang bagi 44 orang anggota kamp muda-mudi Internasional Zhenfo Zong periode ke-4 tahun 2016 (Dari Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Tiongkok Daratan dan lain-lain). Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Taiwan) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Mandarin) Wugai ! Wugaishai ! (Bahasa Kanton: Apa kabar !) Doumo Konnichiwa ! (Bahasa Jepang: Apa kabar) Good afternoon ! (Bahasa Inggris: Selamat sore) Selamat siang dan terima kasih ! (Mahaguru mengucapkan dalam Bahasa Indoensia)
Apa kabar semua ! Hari ini begitu mulai, ada seorang umat Sedharma yang secara sukarela mengajukan diri untuk mengucapkan beberapa patah kata. Acarya Lianzhen (蓮真上師), silakan mengungkapkan !
◎ Acarya Lianzhen :
“Amituofo ! Mahaguru, Gurudara, Triratna Mandala, para tamu agung, dan segenap umat Sedharma, apa kabar semuanya ! Saya adalah Lianzhen, sebagai seorang siswa Tantra, hari ini saya mesti tampil untuk memberi kesaksian, saya harap semua juga ikut melindungi Guru dan ajaran !
Di antara umat Zhenfo Zong, pasti banyak yang mengetahui bahwa dalam waktu yang lama saya pernah sangat mendukung XX dari San Francisco. Sekitar 20 sekian tahun yang lalu, dia terus menekankan bahwa Gurudara dan TBF mencelakai dia, dia juga sangat menekankan bahwa Mulacarya hanya memercayai dia seorang, dan sangat mendukung dia, saat itu saya juga percaya, menyangka hal tersebut benar adanya.
Dia meminta saya untuk menjual semua harta benda pribadi, menjual Vihara Vajragarbha Fuyou (福佑雷藏寺), serta membawa istri dan anak pergi ke San Francisco untuk mendukung dia. Kemudian, saya mendapati dia menghasut sindikat penjahat untuk mencelakai empat orang Acarya, dia juga menggelapkan dana persembahan dari umat untuk Mahaguru, menipu harta umat, tidak menghormati Mulacarya, memecah belah kerukunan, membuat rumor dan menebar ancaman, serta berupaya menghilangkan kepercayaan umat terhadap TBF. Selain itu, dia tidak hanya memelihara roh jahat, bahkan dia juga menyarankan supaya tiap-tiap vihara juga ikut memelihara hantu, mempersemayamkan papan pasukan arwah, dan memberi sesaji kepada pasukan arwah.
Dia mengatakan: “Sinar ungu lebih unggul daripada sinar putih, karena lebih mudah untuk beryukta !” Sungguh merupakan ucapan pengkhianatan terhadap Guru dan Sesepuh ! Melanggar 14 Sila Dasar Tantra yang mengakibatkan terjerumus ke Neraka Vajra. XX meminta umat untuk menjunjung dia di atas kepala. Sekitar 10 tahun lalu, setelah saya mendapati kepalsuannya, saya memberitahu fakta tersebut kepada beberapa umat, akan tetapi, tidak ada yang percaya kepada saya, alhasil, XX berupaya keras untuk menyingkirkan saya. XX mengancam saya, apabila saya tidak mengikuti perintahnya, TBF pasti akan memecat saya, XX bahkan menggunakan jari tangannya untuk menunjuk dahi saya dan mengatakan hendak “Dor !” ( menembak ) saya.
XX menipu umat di Vihara Vajragarbha Fuyou: “Dewa Wali Kota sangat murka, Dewa Wali Kota ingin meringkus Lianzhen. Saat itu dia mengatakan dalam waktu 3 bulan hendak meringkus saya. Bagaimana kemudian ? Saya diteluh, juga mengalami kecelakaan, namun syukurlah, berkat adhisthana Mulacarya dan para Dharmapala, semua malapetaka dapat teratasi.
XX menyatakan bahwa dia tidak pernah membawa dana persembahan upacara di Vihara Vajragarbha Fuyou, dan mengatakan semua uang telah saya makan. Akhirnya, dia memerintahkan semua umat yang mendukung dia untuk datang ke Vihara Vajragarbha Fuyou berupaya untuk menggulingkan saya, namun berkat adhisthana dari Mulacarya dan Dharmapala, rencana XX untuk menjatuhkan saya tidak berhasil.
Selanjutnya, XX memerintahkan pada pendukungnya untuk mencari saya dan membuka harga 5,000,000 dolar untuk membeli nama Vihara Vajragarbha Fuyou, saya langsung menolaknya, saat itu, hampir semua umat di Vihara Vajragarbha Fuyou percaya kepada XX, hampir tidak ada orang yang mau menyokong Vihara Vajragarbha Fuyou, pengelolaan vihara memasuki titik terendah.
Saya sempat dengan membuta memercayai kebohongan XX, bahkan dengan sepenuh hati mendukung tiap upacara XX, namun pada akhirnya saya malah diperlakukan seperti ini, XX bahkan berupaya mendorong saya masuk ke dalam bahaya. Setelah saya tersadar, saya pun menyampaikan pertobatan kepada Mulacarya dan Gurudara.
Mulacarya dan Gurudara berwelas asih menerima pertobatan saya, saat itu, Mahaguru mengatakan: Para Buddha Bodhisattva dan Dharmapala sejak semula telah mengetahui semua kejahatan XX, namun karena Mahaguru tidak mengabaikan satu insan pun, Mahaguru berharap kelak suatu hari nanti dia bisa berubah dan menapaki jalan kebajikan. Apabila tidak berubah, karma tanggung sendiri.
Dahulu, karena kami, Vihara Vajragarbha Fuyou pernah mendukung XX untuk menyelenggarakan kegiatan, sehingga menyebabkan banyak umat diperdaya oleh XX, maka di sini, secara khusus, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Mahaguru, Gurudara, TBF, dan segenap umat Sedharma sekalian. Inilah mengapa hari ini saya naik mimbar.
Semoga, semua yang dengan membuta memercayai XX dapat segera tersadarkan ! Lekas kembali, sampaikan pertobatan tulus kepada Mulacarya, memulai lagi penekunan Sadhana Tantra Zhenfo yang sejati, dan segera mencapai keberhasilan. Om. Gulu. Liansheng. Xidi. Hum !”
Setelah mendengar apa yang dituturkan oleh Acarya Lianzhen, saya pikir tidak perlu menambahkan apa pun, sebab peristiwa seperti yang dia alami memang sangat banyak terjadi. Tadi di lantai 6, sdr. Yang dan istrinya juga demikian, XX meminta mereka untuk menjual semua properti keluarga, kemudian pergi ke tempatnya, peristiwa semacam ini terlampau banyak, sudah tak terhitung banyaknya, menjual properti keluarga, dan membawa anak istri ke sana. Acarya Lianzhen, apakah Anda pergi ke Amerika ? (Acarya Lianzhen : “Ya”) Dia pergi ke sana, kemudian kembali lagi. Bagaimana dengan uangnya ? Oh ! Dia membawa kembali uangnya, sebab dia lebih awal mengetahuinya. Semua diminta untuk menjual properti keluarga, dia bahkan menyuruh sdr. Yang untuk bercerai, dan pergi membawa hartanya. Karena peristiwa ini terlampau banyak, kita tidak perlu banyak bicara lagi.
◎ Hari ini kita melakukan homa Vajrasattva, sebenarnya ada emanasi tubuh, ucapan, dan pikiran Vajrasattva, Vajrasattva, Vajrapani Bodhisattva, dan Vajracitta Bodhisattva, ketiga Bodhisattva ini adalah satu tubuh. Akar mereka berasal dari Pancadhyani Buddha, Dharmarajaputra dalam Vajrayana adalah Vajrasattva, Dharmarajaputra dari Pancadhyani Buddha; Dalam Vajrayana, Vajrasattva merupakan emanasi dari Pancadhyani Buddha. Kebetulan hari ini ada fungsi purifikasi, Vajrasattva memiliki fungsi purifikasi.
Mantra panjang-Nya ‘Mantra Sataksara’, semua dalam Vajrayana menggunakan Mantra Sataksara ini, makna yang terutama dalam Mantra Sataksara adalah menggunakan mantra ini untuk mentransformasikan semua menjadi sunya. Oleh karena itu dalam tiap kali sadhana menjapa 3 kali Mantra Sataksara; Ketika kita lakukan homa, di akhir juga mesti menjapa 3 kali Mantra Sataksara; Untuk mentransformasikan semua kesalahan yang kita lakukan sepanjang sadhana menjadi sunya, inilah maknanya. Bagaimana dengan purifikasi ? Apa yang disebut dengan purifikasi ? Mengembalikan kemurnian Anda. Sebab Vajrasattva sanggup mengembalikan kemurnian Anda, mentransformasikan Anda menjadi sunya, mengikis karmavarana Anda, mengikis pelanggaran Anda; Tubuh, ucapan, dan pikiran termurnikan, inilah purifikasi. Tidak peduli bagaimanapun di masa lampau, dalam Upacara Homa Vajrasattva, Anda memperoleh abhiseka, semua memiliki fungsi purifikasi. Oleh karena itu bagi kalian yang ingin memperoleh purifikasi, di sini juga bisa memperoleh purifikasi.
Dalam tiap gerakan pikiran umat manusia pasti ada kesalahan. Ksitigarbha Sutra mengatakan: “Dalam tiap gerak pikiran insan di Jambudvipa ada kesalahan.” Maka mesti setiap saat melakukan pertobatan, setiap saat melakukan purifikasi. Pertobatan merupakan salah satu dari 7 bagian ! Saat mulai bersadhana, Anda mesti bertobat. Dahulu, ada orang suci seperti Konfusius, apakah saat ini masih ada orang suci ? Sekarang hanya tersisa manusia, sudah sangat jarang ada orang suci. Apabila Anda menyatakan: “Saya tidak punya salah.” Itu artinya salah. “Saya tidak punya salah, kenapa harus bertobat ?” Bisa mengucapkan ini, berarti orang ini adalah orang suci, orang yang sempurna, hanya orang yang sangat sempurna baru bisa mengucapkan hal ini. Mahaguru pun tidak berani menyatakan, “Saya tidak punya salah, untuk apa saya bertobat ?” Tujuh bagian dalam tahap awal sadhana Vajrayana adalah menekuni Sadhana Pertobatan, apakah Anda tidak perlu bersadhana ? Guru memberitahu saya: “Di dunia zaman sekarang, tidak ada orang suci, hanya tersisa manusia, ke mana pun Anda pergi, ketika berjumpa dengan seseorang, tidak perlu merasa takut, merasa orang ini sangat agung, orang ini adalah orang suci, orang ini punya kuasa, orang ini sangat kaya…sehingga Anda merasa takut. Anda tidak perlu takut, sebab dia pasti bukan orang suci.” Ketika kita berjumpa dengan presiden, mesti memberi penghormatan, membungkukkan badan 90 derajat, sebab dia adalah seorang pemimpin negara. Sebenarnya Anda juga tidak perlu takut, sebab dia sudah pasti bukan orang suci. Orang yang paling berkuasa belum tentu juga adalah orang suci, orang yang paling kaya juga belum tentu adalah orang suci. Yang di atas mimbar, orang yang Berdharmadesana di atas Dharmasana, para bhiksu, bhiksuni, dan banyak bhiksu senior, semua tidak berani menyatakan dirinya tidak punya salah, mereka gigih berupaya untuk memperbaiki kesalahan diri. Mahaguru juga tidak berani menyatakan: “Saya orang yang sangat sempurna, orang suci, manusia dewa.” Saya tidak berani, saya masih terus bertobat. Siapa berani menyatakan: “Saya tidak perlu bertobat.” ? Sungguh agung ! Sungguh ! Melebihi Shakyamuni Buddha. Hari ini kita tidak perlu takut, Anda tidak perlu takut. Asalkan semua kesalahan dalam hati Anda, dipertobatkan sungguh-sungguh di hadapan Vajrasattva. Asalkan Anda sanggup melakukan pertobatan sejati, Vajrasattva pasti turun untuk menjamah kepala Anda.
◎ Hari ini saya tekankan satu hal, di dunia ini tidak ada orang suci, termasuk Mahaguru. Hari ini saya duduk di atas Dharmasana, setiap hari mengulas sutra, Berdharmadesana, tiap kali Dharmadesana, tiap kali menulis, saya sedang memperbaiki kesalahan diri sendiri ! Saya sedang mengulas sutra, ketika mengulas Sutra Buddha, memahami makna sutra, saya sedang membina hati sendiri ! Apakah saya punya salah ? Apabila telah bersalah, maka perlu memperbaiki diri ! Mesti bertobat, mengulas sutra berarti sedang bertobat ! Saya Berdharmadesana juga sama dengan bertobat ! Dalam segala aktivitas selalu bertobat ! Siapa berani menyatakan tidak punya salah ? Terlampau banyak kesalahan. Sekuat tenaga kita berupaya meminimalkan kesalahan diri sendiri. Inilah bhavana.
Apabila Anda menyatakan Anda tidak punya salah, “ Saya tidak perlu bertobat.” Berarti Anda adalah Buddha ! Anda sangat sempurna ! Guru saya, Bhiksu Liaoming memberitahu saya: “Kelak ketika Anda turun gunung, jangan sampai minta uang kepada orang.” Ini sudah saya katakan berapa kali ? Akan tetapi, saya juga pernah melakukan pelanggaran ! Pada upacara agung di Seattle, upacara tahun ini, saya telah mengatakan: “Anda harus memenuhi tas saya. Baru saya memberi Anda Abhiseka Mahabala Vajra.” Begitu saya mengucapkannya, kemudian saya pun bertobat.
Mana boleh saya mengucapkannya, Anda mesti memenuhi tas saya, bukankah itu minta uang kepada orang ? Salah ! Dengan jujur saya memberitahu Anda, ucapan saya itu salah, saya bertobat kepada Anda semua, saya telah bersalah ! Saya tidak boleh minta uang kepada orang, kesalahan saya sungguh terlalu, tidak menaati instruksi Guru. Singkat kata, dalam berbicara juga sering melakukan kesalahan, dalam tiap gerakan pikiran, juga ada kesalahan. Saya sendiri juga perlu purifikasi, bukan hanya kalian yang perlu purifikasi, saya sendiri juga perlu purifikasi. Demikian banyak godaan di dunia ini, siapa yang tidak diterpa godaan ? Apabila Anda adalah orang yang tidak diterpa godaan, bhavana sejati telah mencapai akhir, tubuh, ucapan, dan pikiran telah murni.
Dalam Tantra, yang terutama adalah mentransformasikan trikarma menjadi Triguhya; Mentransformasikan karmavarana Anda, lobha, dosa, moha menjadi murni, ucapan dan pikiran yang murni. Setelah tubuh, ucapan, dan pikiran Anda murni, mentransformasikan kesadaran menjadi kebijaksanaan, menjadi orang yang bijaksana. Kita juga sama, dalam tahap bhavana setiap insan, mesti sering bertobat kepada Vajrasattva, Vajracitta, dan Vajrapani Bodhisattva, sebab Adhinatha ini adalah Dharmarajaputra dari Pancadhyani Buddha, Beliau adalah patriark ke-2 dari Tantra. Patriark pertama adalah Buddha Asali, apabila tiada Buddha Asali dari Nyingmapa, berarti adalah Pancadhyani Buddha, kemudian adalah Vajrasattva, patriark ke-2 dari Tantra. Dharmarajaputra dalam Avatamsakaloka adalah Manjusri Bodhisattva, Dharmarajaputra di antara Triniarya eksoterik adalah Avalokitesvara Bodhisattva.
◎ Ada juga yang mengatakan, di dalam aliran eksoterik, Beliau beremanasi menjadi Samantabhadra Bodhisattva, di dalam Tantra adalah Vajrasattva; Ada juga yang mengatakan demikian, dalam aliran eksoterik Beliau adalah Mahastamaprapta Bodhisattva; Dalam Tantra adalah Vajrasattva. Yang satu merepresentasikan Vajrasattva, rupa eksternal Beliau adalah Vajraghanta, mula Beliau adalah Bodhi Vajracitta dari Sarva Tathagata, ini adalah esensinya. Ketika benar-benar menggunakan Vajrasattva, muncullah Vajrapani Bodhisattva. Vajracitta Bodhisattva merupakan esensi Beliau, kekuatan yang dikerahkan adalah Vajrapani Bodhisattva, dan rupa eksternal Beliau adalah Vajrasattva. Yaitu Vajraghanta, esensinya adalah tembaga, rupa eskternalnya adalah vajraghanta, dayanya adalah menghasilkan suara. Adhinatha ini dijadikan Istadevata Caturprayoga, setiap umat mesti menekuni Vajrasattva. Sebab Anda perlu bertobat, Beliau adalah Istadevata pertobatan, Beliau adalah Istadevata purifikasi, bisa juga dikatakan sebagai Istadevata permohonan, Istadevata Vajrayana. Beliau adalah Adhinatha yang sangat agung dan mulia. Beliau ada yang berwarna putih, yang terutama adalah warna putih, memurnikan Anda, ada juga yang berwarna kuning, Vajrasattva yang berwarna kuning, Beliau juga memiliki transformasi.
Hari ini kita lanjutkan Lamdre, pada umumnya, ini adalah sebuah ikhtisar. Bagaimana kemudian ? Dikupas dengan detail. “Tiga marga: luas, menengah, dan ringkas; Tiga marga: Dalam, menengah, dan dangkal; Tiga jenis phala, digabungkan dan disebut menjadi 9 Ajaran Lamdre.”
Ingat dahulu, Dezhung Rinpoche yang mentransmisikan Lamdre kepada saya, Beliau adalah Acarya Sakya Zhengkong, Beliau mengatakan dalam Sakyapa ada 13 Ajaran Emas, atau 13 Ajaran yang sangat penting. Yang disebut Ajaran Emas berarti tak lapuk, tidak akan menjadi lapuk. Vajrasattva juga tak lapuk, merepresentasikan tak lapuk, merepresentasikan sunya, merepresentasikan kemurnian. Aksara emas dalam 13 Ajaran Emas, yang dimaksud adalah penting dan berharga, oleh karena itu disebut Ajaran Emas. Di sini disebut “9 Ajaran Lamdre”, sesungguhnya adalah metode perencanaan, dan metode pengulasan. Bagaimana cara mengulas Lamdre ? Bagaimana cara mengupas Lamdre ? Kelak akan dijelaskan kepada Anda semua. Mesti bisa membabarkan Lamdre, tahu bagaimana membabarkannya, dan bagaimana mengulasnya. Apa itu marga, apa itu phala, Caturnampramanyam, dan transmisi lisan, diulas berdasarkan pemilihan dan analisa, yang terutama adalah mengajarkan bagaimana menghasilkan samadhi dan darsana.
Apa itu samadhi ? Anda bisa sepenuh hati dan tak galau, inilah samadhi, tidak peduli bagaimanapun, seperti Sekte Sukhavati, Anda juga mesti bersamadhi, sepenuh hati dan tak galau, barulah Buddha akan nampak di hadapan; Apabila kondisi batin Anda kacau, Buddha tidak akan nampak. Ketika air sepenuhnya tenang, Anda bisa melihat bayangan sendiri, itu artinya nampak di hadapan. Apabila Anda mengaduk-aduk air tersebut, maka bayangan Anda akan sirna, artinya hati Anda sudah kacau, tidak bisa bersamadhi. Ketika air tenang, bisa memantulkan bayangan. Saya mempelajari survei dan pemetaan, ada survei saat gerhana bintang, saat itu yang digunakan adalah merkuri, kita mengamati bintang mana yang lewat, merkuri itu cenderung stabil, merkuri sifatnya stabil, pada jam dan menit tertentu bintang mana yang lewat, bisa mengamati apakah itu dalam, menengah, atau dangkal, melihat sinar bintang tersebut; Apakah sinar itu sangat mendalam, atau biasa saja, atau dangkal. Melakukan survei astronomi, teman sekelas kita adalah Zhu Jinshui, Anda juga pernah melakukannya ! Kita juga pernah lakukan survei gerhana bintang, menggunakan waktu Greenwich, melihat buku catatan, jam dan menit berapa bintang tertentu akan lewat, kita mesti menemukan bintang tersebut. Bintang itu berjalan di sebuah garis, kita semua melihat bintang itu bergerak; Jam dan menit berapa akan muncul bintang tertentu, dan berapa kadar terangnya bintang tersebut, semua diamati melalui survei astronomi. Sama halnya, batin Anda mesti bersamadhi, barulah Anda bisa melihat bintang di langit. Di hari terakhir Shakyamuni Buddha bermeditasi, Beliau melihat Bintang di Timur, saat itu kondisi batin Beliau paling stabil, akhirnya Beliau Tercerahkan; Ketika batin dalam kondisi samadhi, baru bisa menyaksikan marga ! Samadhi dan marga. Samadhi dan darsana, apa itu darsana ? Melihat marga, melihat kebenaran, Tercerahkan. Bukan mengajari Anda melihat uang, dan Anda bisa tercerahkan. Banyak orang mengatakan tercerahkan setelah melihat uang, itu artinya bingung ! Tercerahkan setelah melihat kedudukan, meski tidak terpilih, juga bisa ke tengah, menjadi anggota kabinet, setelah menjadi anggota kabinet, menjadi menteri kabinet, “Saya telah tercerahkan”, apakah dengan menjadi menteri kabinet berarti tercerahkan ? Apakah dengan menjadi pimpinan berarti tercerahkan ? Tidak mungkin. Yang disebut dengan Darsanamarga yaitu melihat Kebenaran Alam Semesta, inilah Pencerahan, samadhi dan darsana sangat penting. Kelak Mahaguru akan mengajarkan sebuah metode kepada Anda semua, mempelajari Lamdre, menjelaskan Lamdre, ini disebut sebagai pengajaran, pembelajaran, dan penjelasan, tiga makna. Saya Berdharmadesana inilah pengajaran, saya mempelajari Lamdre inilah pembelajaran, dan kemudian penjelasan, mengulas Vajraslokha supaya Anda memahaminya dengan jelas.
◎ Apa itu marga ? Apa itu phala ? Marga adalah jalan, mulai dari awam berbhavana sampai akhir, tahapan ini disebut marga, dari tubuh awam sampai mencapai tingkat keberhasilan, jalan yang ditempuh disebut marga. Apa itu phala ? Anda telah membuktikan tingkat Arahat, Pratyekabuddha, ada 12 nidana, Anda telah tercerahkan, ini disebut Pratyekabuddha. Anda telah memberi manfaat bagi diri dan para insan, ini disebut Bodhisattva, inilah pencapaian. Bodhisattva adalah sebuah pencapaian, berikutnya ? Anda telah sepenuhnya memahami, mencerahkan diri dan mencerahi insan lain, diri sendiri telah Tercerahkan, juga bisa mencerahi orang lain, ketika karya Bodhi Anda telah sempurna, pencerahan dan aktivitas telah manunggal, telah sempurna, berarti Anda adalah Buddha, inilah hasil pencapaian ! Arahat adalah pencapaian, Pratyekabuddha adalah pencapaian, Bodhisattva adalah pencapaian, dan Buddha adalah pencapaian.
Ada seorang umat Sedharma, yaitu sdri. Xu Ruiguang, saudari Sedharma yang bunuh diri. Setelah XX menyeberangkan arwahnya, XX mengatakan dia telah mencapai Kebuddhaan, Gelar Kebuddhaannya disebut Buddha Mahajnana. Dia bunuh diri di Seattle. Sudah berapa lamakah Xu Ruiguang bunuh diri ? Adakah yang tahu ? Sudah 2 tahun. Dia berkendara dan menabrak pilar semen, berkendara dengan sangat kencang, di sebuah desa, di depan tidak ada kendaraan lain, tidak ada apa pun, dia sendiri berkendara menabrak pilar semen, dan tewas, itulah Xu Ruiguang. Dia sudah bunuh diri 2 tahun lamanya, dia mengatakan dia sungguh mohon maaf, dia masih ada di sisi saya. Dia mengatakan perlu 3 tahun untuk bisa bertumimbal lahir. Oleh karena itu dia masih berada di sisi saya. Akan tetapi, XX malah mengatakan setelah menyeberangkan arwah dia, dia pun mencapai Kebuddhaan, dengan gelar Buddha Mahajnana. Di masa Shakyamuni Buddha, semua siswa utama dari Sang Buddha, seperti Mahakasyapa, Ananda, Maudgalyayana, Sariputra, 10 siswa utama menjadi Arahat, semua belum bisa menjadi Buddha. Tapi XX, begitu dia menyeberangkan Xu Ruiguang langsung menjadi Buddha Mahajnana. Setelah mendengarnya, saya bingung. Saya berpikir, saya juga ingin bunuh diri, dan mohon supaya dia menyeberangkan saya. (Mahaguru mengucapkan dengan humor) Silakan dia menyeberangkan saya, supaya saya menjadi buddha maha dungu. Betapa dungunya Anda, Anda pun percaya ? Bahkan Shakyamuni Buddha pun tidak bisa menjadikan siswa di sampingnya sebagai Buddha, hanya Shakyamuni Buddha yang menjadi Buddha ! Para siswa yang lain, sebagian besar hanya menjadi Arahat. Maudgalyayana, Sariputra, Ananda, Mahakasyapa, semua adalah siswa utama Sang Buddha, semua tidak bisa menjadi Buddha, hanya menjadi Arahat. Akan tetapi, XX bisa menyeberangkan dia menjadi Buddha. Ya Tuhan ! Amituofo ! Arya Maudgalyayana menolong ibunya, Maudgalyayana menolong sang ibu, Maudgalyayana terutama dalam abhijna, di masa Sang Buddha, Beliau nomor satu dalam abhijna. Beliau tiba di neraka, berjumpa dengan ibunya, di mana ibunya ? Di neraka hantu kelaparan. Maudgalyayana membawa makanan untuk dimakan ibunya, makanan itu menjadi api, arang membara ! Dia tidak bisa memakannya. Maudgalyayana kembali bertanya kepada Shakyamuni Buddha: “Saya nomor satu dalam abhijna, tapi mengapa tidak bisa menolong ibu sendiri ?”, saat itu Sang Buddha mengatakan: “Anda mesti menghimpun jasa kebajikan anggota Sangha, pada tanggal 15 bulan 7, Anda mesti berdana kepada para anggota Sangha.” Gunakan bahan makanan paling bersih dan wadah yang bersih, itulah Ullambana. Menggunakan wadah yang bersih dan diisi dengan makanan, dipersembahkan kepada anggota Sangha, melalui jasa kebajikan persembahan tersebut, barulah ibu Anda bisa makan sesuatu di alam hantu kelaparan. Tapi juga belum menjadi Buddha. Ibu dari Maudgalyayana ada di alam hantu kelaparan, Maudgalyayana menolong sang ibunda, Beliau juga tidak bisa langsung menjadikannya sebagai Buddha.
◎ Shakyamuni Buddha berjumpa dengan Ibu-Nya Ratu Mahamaya di Surga Trayastrimsa, Beliau membabarkan Ksitigarbha Sutra kepadanya, mengajarkan supaya dia berbhavana dengan sebaik-baiknya, kelak bisa mencapai keberhasilan, juga tidak bisa langsung menjadi Buddha. Tapi di Zhenfo Zong justru ada XX yang sangat menggemaskan, dia menyatakan begitu melakukan penyeberangan arwah, hantu wanita yang bunuh diri bisa menjadi Buddha, menjadi Buddha Mahajnana, betapa besarnya kebohongan itu ! Anda renungkan sendiri !
◎ Mahaguru Lu sekalipun juga bukan berkat Dharmabala diri sendiri bisa mengubah orang lain menjadi Buddha. Anda renungkan, seperti Acarya Liandeng (蓮嶝上師), dia mencapai keberhasilan berkat bhavana diri sendiri, dia adalah Acarya yang baru saja berpulang, kemampuan samadhi dia sangat tinggi; Ketika dia opname, semua dokter dan perawat pergi melihat orang unik ini. Apa yang terjadi ? Acarya Liandeng di rumah sakit, dalam kondisi sekujur tubuh ditancapi selang, masih bisa bermeditasi. Siapa yang mengonfirmasi keberhasilan bhavana dia ? Ci Zunzhe (慈尊者) Pimpinan ke-2 dari Yayasan Tzu Chi, Acarya Liandeng muncul dalam mimpinya, mengenakan jubah kuning keemasan, sekujur tubuh berwarna kuning keemasan, dia telah mencapai keberhasilan. Acarya Liandeng mencapai keberhasilan berkat samadhibala diri sendiri dan Darsanabumi dirinya sendiri, dan bukan jasa kebajikan penyeberangan arwah saya. Acarya Lianmiao (蓮妙上師) sekarang mengatakan: “Di masa hidupnya, Acarya Liandeng menjunjung tinggi Mahaguru Lu, tidak takut apa pun !”
Keberhasilan dia ini merupakan keberhasilan yang ideal. Ci Zunzhe dari Yayasan Tzu Chi memuji Acarya Liandeng, dia bernamaskara kepada Acarya Liandeng, namaskara ! Berlutut dan bernamaskara ! Karena usianya sudah lanjut, semua memapah dia. “Shifu, Anda tidak perlu bernamaskara ! Tidak perlu !” Dia menjawab: “Tidak boleh, saya harus bernamaskara, sebab saya melihat dia, sekujur tubuhnya memancarkan sinar keemasan.”
Saya bertanya kepada Xu Ruiguang di sisi saya: “Apakah Anda telah menjadi Buddha Mahajnana ?” Xu Ruiguang memberitahu saya: “Di dunia ini belum ada orang yang sanggup menjadikan saya Buddha, bahkan saya masih harus bertumimbal lahir ! Mana mungkin bisa menjadi Buddha ?” XX membualkan Kebuddhaan. Bukan lagi bualan kecil, tapi bualan besar, dia paling hebat dalam bualan besar, bualan kecil masih belum apa-apa, dia itu bualan besar !
Mendirikan Vihara Vajragarbha di langit, dan menyelenggarakan Sekolah Alam Baka di bawah. Jangan sebodoh itu ! Mendirikan Vihara Vajragarbha di langit, Buddha hanya perlu mengerahkan batin dan muncul. Bahan apa yang Anda gunakan untuk mendirikannya ? Anda mengambil uang dunia fana untuk mendirikan Vihara Vajragarbha di langit ? Anda mengambil uang dunia fana untuk menyelenggarakan Sekolah Alam Baka, apa ini benar ? Apabila saya adalah seorang hakim, itu adalah perbuatan penipuan.
Dalam banyak hal, mesti mengungkapkan phala, phala dalam Lamdre ( Margaphala ), mesti mengandalkan diri sendiri berbhavana dari tubuh awam sampai menjadi Siddha, inilah marga. Jalan ini adalah marga yang Anda tempuh sendiri. Apa itu phala ? Arahat, Pratyekabuddha, Bodhisattva, dan Buddha, merupakan pencapaian. Apakah menjadi Buddha sangat mudah ? Di masa Shakyamuni Buddha, selalu menggunakan metode menyemangati para siswa, termasuk Devadatta yang mengkhianati Beliau, Devadatta yang berambisi untuk menjadi pimpinan Sangha. Buddha mengatakan : “Kelak Anda mencapai Kebuddhaan, Gelar Kebuddhaan Anda adalah Devaraja Tathagata.” Saya juga menenangkan dia, menyebut dia sebagai Avalokitesvara. Avalokitesvara di masa mendatang ! Tentu saja ini adalah upaya menenangkan, mesti ditenangkan, dan berharap supaya setiap orang bisa berhasil.
Acarya Liu Wenqin (劉文欽上師) juga mencapai keberhasilan bhavana. Sdr. Qiu Zhengyi (邱正義) kemarin telah dikremasi, menghasilkan sarira, ada juga bunga sarira, dia juga mencapai keberhasilan. Dia juga bisa terlahir di Negeri Buddha ! Dia menghasilkan sarira dan bunga sarira ! Semua ada buktinya ! Di mana istri mendiang ? Istrinya membawa sarira dan bunga sarira, apakah dia tidak berada di dalam aula ? Dia ada di luar. Dia membawa sarira dan bunga sarira diperlihatkan kepada saya. Qiu Zhengyi menghasilkan sarira dan bunga sarira. Minggu lalu, juga telah menyeberangkan dia, memanjatkan doa semoga memperoleh penjemputan terlahir di Negeri Buddha. Inilah Siddha yang sejati.
Xu Ruiguang yang bunuh diri, saya bukan meremehkan dia, semasa hidupnya dia pernah mempersembahkan sebuah lagu kepada saya, hanya dengan menyanyikan lagu dia, dia pun datang. Lagu itu berjudul ‘Kampung Halaman’ :
“Kampung halamanku di Shigatse, di sana ada sebuah sungai yang indah, ibu mengatakan…”, saya kasihan kepadanya, saya sungguh mengasihani dia, saya menerima di sisi selama 3 tahun. XX malah mengatakan dia telah mencapai Kebuddhaan ? Sungguh kasihan ! “Kampung halamanku di Shigatse, di sana ada sebuah sungai yang indah, ibu mengatakan bukit itu penuh dengan sapi dan kambing, semua berkat berkah dari Bodhisattva. Langit yang biru, elang terbang melintas, meninggalkan lagu yang menyentuh kalbu.” Asalkan saya menyanyikan lagunya, dia pasti datang. Nyanyikan ! Nyanyikanlah lagu ini. Dia telah menangis tersedu. Tenangkan hati dan mari menyanyikannya dengan baik ! “Kampung halamanku di Shigatse, di sana ada sebuah sungai yang indah, ibu mengatakan bukit itu penuh dengan sapi dan kambing, semua berkat berkah dari Bodhisattva. Langit yang biru dan awan-awan, gelombang air sungai sungguh jernih, elang mengepakkan sayap terbang melintas, meninggalkan lagu yang menyentuh kalbu. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum.”; “Kampung halamanku di Shigatse, di sana ada sebuah sungai yang indah, ibu mengatakan bukit itu penuh dengan sapi dan kambing, semua berkat berkah dari Bodhisattva. Langit yang biru dan awan-awan, gelombang air sungai sungguh jernih, elang mengepakkan sayap terbang melintas, meninggalkan lagu yang menyentuh kalbu. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum.”
Para Buddha dan Bodhisattva, mohon mengadhisthana segenap umat, mohon mengadhisthana XX dan para pengikutnya, apakah mereka tidak bisa bertobat ?
Om Mani Padme Hum.