2016-12-12 Bersarana kepada Mahaguru Memperoleh Kebahagiaan Terbesar
(Mahaguru Menjawab Pertanyaan di Cetiya Folin)
Dharmadesana Dharmaraja Liansheng pada tanggal 12 Desember 2016 di Cetiya Folin Taiwan (台灣佛林同修會)
Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala.
Gurudara, para Acarya, bhiksulama, Pandita Dharmadhuta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan para umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Saya menyanggupi undangan Cetiya Folin kali ini, ketika berada di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, saya telah mengatakan hendak berkunjung ke Cetiya Folin. Kedatangan kemari yang terutama adalah untuk menyucikan altar, kemudian mengabhiseka altar, menuangkan harapan melalui kaligrafi: “Suasana baru di Folin.”, mengubah semua yang lama menjadi baru. Yang terutama adalah kita membutuhkan Dharma kebenaran, dalam pembabaran ajaran Tantra Zhenfo, mengubah yang lama menjadi baru; Mengubah yang tidak baik menjadi baik; Mengubah kejahatan menjadi kebajikan; Mengubah roh jahat menjadi Dharma kebenaran Tathagata.
Mungkin ini yang kedua kalinya saya berkunjung ke Folin. Di tempat yang baru ini adalah pertama kalinya. Saya sangat ingin mengetahui kondisi lampau dari Cetiya Folin, kondisi saat ini, dan mendatang, memahami semuanya. Berapa banyaknya anggota Cetiya Folin di sini ? Silakan angkat tangan. Terlebih dahulu saya mendengar perkembangan Cetiya Folin di masa mendatang, ada pendapat apa, ada pertanyaan apa mengenai yang lampau, sebutkan saja, saya akan menjawab kalian. Tanya jawab akan lebih baik, apakah demikian baik ? (Hadirin: “Baik !”)
◎ Saudari Sedharma:
“Apa kabar Mahaguru, apa kabar Gurudara, para Acarya, bhiksulama, dan para umat Sedharma sekalian ! Ketua pertama di Cetiya Folin adalah suami saya, namanya adalah Zhong Zonggui (Acarya Lianshi - 蓮施上師). Di masa awal, dia pergi ke atas Vihara Leimen, dan ketika turun, kita tidak tahu barang itu berhawa negatif, sebab mereka mengatakan tingkatan pelatihan diri makhluk itu sudah sangat tinggi, telah menjadi Vajra Vidyaraja. Kemudian, karena mereka hendak merobohkannya. Suami saya tidak tahu bagaimana menangani papan arwah itu, akhirnya diletakkan di ruang altar, di satu sudut menghadap Buddha dan Bodhisattva, saya pun tidak mengetahuinya. Demikianlah, tidak sampai satu tahun, dia pun mengalami delusi pengelihatan dan pendengaran, dan kemudian semakin parah.
Saat itu, saya tahu, apabila saya pergi ke Seattle memohon adhisthana Mahaguru, saya yakin asalkan menetap selama sebulan di sana, dia pasti akan lebih baik. Karena, saya sangat meyakini Mahaguru. Kemudian, setibanya di sana, saya juga bertanya kepada Mahaguru: “Mohon tanya Mahaguru, kapankah Lianshi akan membaik ?” Mahaguru menghitungnya, dan mengatakan setengah tahun. Ternyata, setelah setengah tahun, dia sungguh membaik.
Setelah membaik, karena seorang Acarya ( XX ) mengatakan bahwa kami telah terlampau banyak melakukan karma buruk, maka kami mesti mengompilasi buku, setelah merampungkannya, baru bisa mengimbangi banyaknya karma buruk kami. Oleh karena itu dia (Acarya Lianshi) mulai mengompilasi buku, ketika dia baru memulainya, dia melihat Avalokitesvara Bodhisattva hadir di angkasa, kemudian Padmasambhava hadir, Avalokitesvara Bodhisattva hendak memperdengarkan musik kepadanya. Dalam hati saya berpikir: “Ini berarti gawat.” Semakin parah. Kemudian, Mahaguru menjalani pertapaan, dan ketika Mahaguru usai bertapa, dia sudah tidak sanggup lagi. Saya terus berpikiran, bahwa itu semua adalah akibat karma buruk yang dilakukan diri sendiri, jangan terus menyalahkan orang lain, karma buruk yang diperbuat oleh diri sendiri, jadi harus bersabar ! Harus menerima kepahitan. Setelah Mahaguru keluar dari pertapaan, saya meminta sdri. Xu Yaqi untuk bertanya, akhirnya dijawab, karena telah lebih dari 7 tahun, maka akan sukar untuk sembuh. Saya berpikir, ini semua adalah karmavarana diri sendiri, jadi diri sendiri mesti menerimanya, mesti tabah.
Kita bersadhana di sana, mulai awal sampai akhir, setiap hari saya juga melakukan Sadhana Guruyoga, saya juga tidak menekuni sadhana lain. Kita juga tidak menyadari bisa kehilangan silsilah, karena mendengar penuturan dia, bahwa dia selalu benar ! Dia tidak punya kesalahan ! Saya pun tidak mengamati dengan lebih seksama, hanya tahu bahwa karmavarana diri sendiri sangat berat, sehingga tidak hentinya terus bersadhana, dan terus berupaya memupuk pahala. Mohon tanya Mahaguru, persembahan seperti yang kami lakukan itu, persembahan dari pagi sampai malam, melakukan homa dari pagi sampai malam, semua adalah persembahan, apakah semua yang kita lakukan sia-sia ? Mengapa demikian ?”
◎ Mahaguru:
Saya akan jelaskan terlebih dahulu, mengapa XX melakukan homa dalam jumlah yang sangat banyak, bila dibandingkan dengan Acarya atau sadhaka yang lain, bahkan dengan Mahaguru, homa yang dilakukan olehnya memang sangat banyak. Kita sering dengar dia melakukan 49 kali homa, terus melakukan homa tanpa henti. Saya beritahu Anda semua, apa sebab yang sebenarnya. Sebab semua hantu, yang tadi saya tulis: Pasukan Arwah, kuantitas permintaan mereka sangat besar. Kalian mengira telah melakukan perbuatan berpahala, padahal sesungguhnya sedang memberi sesaji kepada hantu.
Kenapa dia harus terus melakukan homa tanpa henti ? Demikian tekun, bahkan melakukannya sampai tengah malam ? Sebab jumlah hantunya terlampau banyak, sehingga kuantitas permintaannya sangat banyak, mereka memerlukan sesaji-sesaji tersebut, oleh karena itu, yang kalian lakukan, semua adalah ritual sesaji pada hantu, tidak berpahala, hanya sebuah sesaji kepada hantu. Sehingga mau tidak mau harus melakukannya dengan tekun.
Ada satu lagi, kawanan roh jahat itu juga datang untuk berdiskusi. Mendiskusikan apa ? “Dahulu sudah disepakati, terlebih dahulu mendirikan kuil Pasukan Arwah, baru kemudian mendirikan vihara. Sekarang malah melakukan kebalikannya, mendirikan vihara terlebih dahulu, dan tidak mendirikan kuil Pasukan Arwah.” Gerombolan hantu pun membuat para insan berhalusinasi. Demikianlah yang saya ketahui, mereka telah menyepakati perjanjian: “Harus mendirikan kuil hantu terlebih dahulu, baru boleh mendirikan vihara. Tapi XX mendirikan vihara terlebih dahulu, dijamin pasti terjadi petaka.” Demikianlah apa yang saya lihat, sebab mereka juga mendatangi saya, saya pernah berinteraksi dengan mereka, termasuk di antaranya adalah roh jahat di cetiya tersebut, seperti nama yang XX sebutkan: “Huang Jinquan, Lin Liangzhi, Watanabe Ichiro, Nakamura Hajimu, dan Kobayashi Keida”, saya telah bertemu dengan mereka semua. Kehidupan lampau saya juga adalah orang Jepang, ‘Nani wo shiteru ka’ (Apa yang Anda lakukan ?) ‘Watakushi wa wakaru’ (Saya tahu). Saya juga berkomunikasi dengan mereka, pertama harus mendirikan kuil Pasukan Arwah, tidak boleh mendirikan vihara, demikianlah persyaratannya. Kuantitas permintaan mereka sangat banyak, semua arwah Jepang masa perang dunia ke-2, berapa banyak yang dia undang ? Berapa banyak korban jiwa di Pulau Saipan ? Semua adalah arwah mati mendadak. Sehingga Lianshi juga terkena pengaruhnya. Inilah penyebab yang terutama.
◎ Saudari Sedharma: “Mohon tanya Mahaguru, apakah Lianshi sama sekali tidak tertolong lagi ?”
◎ Mahaguru:
Bukan sama sekali tidak tertolong, asalkan dapat mengusir semua roh jahat yang mengganggunya, maka dia bisa tertolong. Pertama kali saya berkunjung ke Cetiya XX, berjumpa dengan Acarya Lianshi, dia duduk di samping saya, makan bersama, saat itu dia masih punya kesadaran. Di hadapan saya, dia menangkap sana-sini, sebentar menangkap sebelah sini, sebentar sebelah sana, sampai saya tidak bisa makan. Saya bertanya: “Apa yang Anda tangkap ?” Dia mengatakan: “Menangkap hantu.” Saya tanya: “Hantu dari mana ?” Dia menjawab: “Di cetiya ini penuh dengan hantu.” Apa yang diucapkan olehnya memang benar adanya.
◎ Saudari Sedharma:
Sebab utama dia tidak lagi bernamaskara di cetiya adalah, dia mengatakan: “Semua adalah hantu, saya tidak mungkin berserah diri kepada hantu-hantu itu.” Demikian dia memberitahu saya.
◎ Mahaguru:
Benar ! Dia terus menangkap hantu, menangkap sini dan sana. Saya katakan: “Lanjutkan makan !” Dia mendekat ke telinga saya, dan memberitahu saya: “Mahaguru, ada satu hal yang hendak saya beritahukan kepada Anda.” Saya mengatakan: “Nanti saja setelah selesai makan.” Mulai seusai makan sampai di altar di samping sekolahan, di samping sekolah itu ada altar kecil, serba merah, dia memberitahu saya: “Cetiya ini sangat aneh, metode yang ditekuni tidak sama dengan Mahaguru, kelak dia pasti akan keluar.” Ini dikatakan langsung oleh Acarya Lianshi kepada saya. Sudah berapa tahun lamanya ? (Sekitar 20 sekian tahun), demikianlah dia memberitahu saya, saat itu dia masih cukup jelas.
◎ Saudari Sedharma:
“Sebab saat itu, bila diungkap dengan mendetail, sudah mengalami sakit jiwa. Saya sendiri, apabila harus mati, maka saya rela mati seorang diri, saya pun mengurungnya di dalam rumah, tidak membiarkannya keluar mencelakai orang lain. Dia sendiri juga tidak mau keluar, dia kambuh di dalam kamar, berteriak-teriak ! Ketika keluar, masih tergolong sedikit waras. Sekarang, dia mengerti apa yang kita bicarakan, sepertinya masih ada banyak gangguan, apa yang harus dilakukan supaya dia sembuh ?”
◎ Mahaguru:
Sebenarnya, pada umumnya, ketika tubuh seseorang sangat kuat, ketika esensi, energi, dan rohnya sangat melimpah, hantu tidak akan berani mengganggunya.
Yang pertama, Anda sendiri yang mendekati mereka. Sesungguhnya, dahulu, di Zhenfo Zong yang dijuluki sebagai Jejaka Emas adalah Zhong Zonggui, dan yang dijuluki sebagai Gadis Kumala adalah Chen Meijun, yang satu berparas muda dan tampan, juga pandai dan bijaksana, dan yang satu berparas sangat cantik, berambut panjang, tinggi semampai, sangat rupawan, Jejaka Emas dan Gadis Kumala ini, dan sekarang menjadi seperti ini, sesungguhnya semua adalah akibat gangguan roh jahat. Sebab dahulu cetiya kalian telah mempersemayamkan hantu.
◎ Saudari Sedharma:
“Pertama kali disemayamkan di satu sudut, sebab saat itu tidak ada tempat, juga belum mendirikan Vihara Leimen, maka disemayamkan di cetiya kami. Kemudian, Bhiksu Lian X terus menjapa Usnisavijaya Dharani selama beberapa waktu di cetiya kami, kemudian dia pindah ke Gunung Wujie.”
◎ Mahaguru:
Bhiksu tua Lian X juga telah datang menerima purifikasi, mengenai niatnya itu benar atau pura-pura, mesti melihat bagaimana kondisi mendatang. Sebab dia paling lama menjadi pengikut XX, dia adalah garda depan dari XX. Bhiksu tua Lian X seperti ini, kelompoknya itu, tiap kali bersadhana selalu mengundang lima ketua Pasukan Arwah, ketika dia datang untuk purifikasi, lima ketua Pasukan Arwah yang dipujanya itu telah menjadi air keringat, dengan kata lain, dia sudah mengalirkan banyak keringat ketika membawanya, ada di dalam tasnya, sudah selama hampir dua sampai tiga puluh tahun. Dia mengeluarkannya, saya meminta Acarya Liandong (蓮東上師) untuk membakarnya di tungku di samping Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, malam hari itu, kelima ketua hantu itu mendatangi tempat tidur saya.
Setiap kali tidur, saya selalu bersadhana, “Om” di sini ( cakra ajna ) memancarkan sinar putih, “A” ( cakra visuddha ) memancarkan sinar merah, “Hum” ( cakra anahata ), memancarkan sinar biru ke angkasa, ketiga sinar melebur, kemudian muncul suara “Vam” , aksara “Vam”, aksara sansekerta berbentuk sebuah aksara ‘kou’ ( mulut ), di atasnya ada sebuah lingkaran, kemudian aksara “Vam” menjadi jala sinar turun, putih, biru, dan merah, terus melingkupi tempat tidur saya, saya pun tidur dalam terang. Hantu yang diundang oleh Bhiksu Lian X, berbeda dengan hantu di Cetiya XX, ini tidak terbayangkan oleh Anda; Tidak peduli hantu dari cetiya manapun, tidak sama dengan hantu di cetiya dia (XX). Hantu Bhiksu Lian X mengitari ranjang saya, melihat saya tidur, semua tidak berani mengganggu, kemudian mereka semua mundur pergi. Tidak seperti hantu dari Cetiya XX, apa yang dilakukan mereka begitu datang ? Di tengah malam, ketika saya sedang tidur, pada jam 3 dini hari, mendadak, “A !” mulut saya terbuka, Mahabala Vajra dalam diri saya terbang keluar dari mulut, bersama dengan Dharmapala di sekeliling saya, Acalanatha Vidyaraja dan Mahabala Vajra, berubah menjadi emanasi yang tak terhitung banyaknya, karena roh-roh jahat itu menyerang rumah saya.
Saya tidur sendirian di dalam rumah, kebetulan Gurudara sedang pergi bertamasya, ada lima raja setan dan gerombolan roh jahat datang bersama. Akhirnya, Mahabala Vajra terbang keluar dari mulut saya, kemudian berubah, menjadi Mahabala Vajra yang tak terhitung banyaknya, muncul bersama empat Acalanatha Vidyaraja dari simabandhana saya, kemudian saya terbangun selama 20 menit, saya terjaga sambil berbaring di dalam jala sinar. Apakah saya perlu bertindak ? Saya tidak ingin melakukan tindakan apa pun. Sebab Mahabala Vajra telah keluar, empat Acalanatha Vidyaraja juga telah keluar, kemudian mendengar suara ribut di tiap ruang ! Seperti tembak-menembak, banyak sekali suara gaduh, selama hampir 20 menit. Terakhir, dua kali suara: “Brak ! Brak !” mirip dengan suara ketika kita tidur, pintu tidak tertutup rapat, kemudian angin bertiup, dan daun pintu menabrak dinding. Kemudian tidak terdengar suara apa pun. Saya pikir, saya mesti bangun sebentar untuk melihat, karena saya tidak berpikir macam-macam, saya pun lanjut tidur, tidur sampai pagi, begitu memeriksanya, di dalam rumah seakan tidak terjadi apa pun, tidak ada bekas apa pun. Semua roh jahat telah ditaklukkan.
Oleh karena itu, Mahabala Vajra sangat penting, demikianlah Mahabala Vajra keluar dari tubuh saya. Hari itu, apabila tidak ada Mahabala Vajra, tidak ada jala sinar, tidak ada empat Acalanatha Vidyaraja, pada malam hari tanggal 3 Oktober 2016, itulah pertama kalinya saya berinteraksi dengan gerombolan roh jahat dari Cetiya XX. Mereka tidak berani datang lagi. Apabila Anda sendiri punya kemampuan, punya Dharmapala, dalam tubuh Anda telah menghasilkan Dharmapala, tentu saja Anda tidak takut; Namun apabila Anda tidak punya Dharmapala, berarti sehari-hari tidak pernah menekuni simabandhana Dharmapala di sekitar Anda. Lakukan perisai perlindungan diri, Vajrapani Bodhisattva melindungi Anda. Sadhaka, orang yang membina diri, harus mempunyai jala sinar, di malam hari, mesti tidur dalam terang. Sama sekali tiada dusta, hari ini altar ada di sini, saya tidak berdusta, tanggal 3 Oktober pukul 3 dini hari, gerombolan roh jahat datang menyerang, saat itu berada di Seattle.
Saat ini, mereka tidak menyerang orang biasa, yang pertama kali dicari adalah saya. Saya juga memberitahu Bhiksu Lian X, apabila hari ini saya tidak punya jala sinar, tanpa Acalanatha Vidyaraja di empat penjuru: Timur, Selatan, Barat, dan Utara, tanpa Mahabala Vajra di dalam tubuh, maka saya juga akan menjadi Pasukan Arwah.
Oleh karena itu saya tidak takut. Apabila Anda ingin dalam kondisi baik, yang pertama, Anda mesti mempunyai perlindungan dari Dharmapala; Yang kedua, esensi, energi, dan roh Anda mesti melimpah, mesti mengungguli hawa hantu. Apabila Anda mengungguli hawa hantu, maka hantu tidak akan berani mengganggu Anda ! Oleh karena itu sadhaka mesti punya Dharmapala, punya jala sinar, sebuah visualisasi yang sangat mudah. Kelak saya akan cari cara untuk membantu Zhong Zonggui.
◎ Saudari Sedharma:
“Mahaguru, masih ada sebuah pertanyaan, di cetiya kami ada beberapa orang yang mati mendadak, apakah semua juga dianiaya oleh Pasukan Arwah ?”
◎ Mahaguru:
Terus terang memberitahu Anda semua, sangat-sangat banyak yang ditangkap oleh Pasukan Arwah. Kemanapun XX pergi, di tempat itu pasti ada yang mengalami gangguan jiwa, dan pasti ada yang mati mendadak. Berapa orang yang mati mendadak di Cetiya Folin ? Ada tiga orang, yang satu secara perlahan, benar ! Meninggal karena sakit.
◎ Saudari Sedharma:
“Ada tiga yang mati mendadak, ada tiga yang meninggal karena sakit. Yang mati mendadak, hanya dalam beberapa hari langsung meninggal, di antaranya ada satu yang masih muda, juga Xiuji, dia adalah saudari Sedharma yang sangat baik, meninggal dalam waktu tiga hari.”
◎ Mahaguru:
Saya beritahu Anda ! Keluarga XX sendiri juga ada yang mati mendadak, asalkan menemukan orang yang energinya sangat lemah, pasti langsung dibawa pergi, termasuk di antaranya adalah 8 korban jiwa dari peristiwa kebakaran di rumah besi. Yang menyarankan Liu Jiahao dan Jinduo dari Zhaode untuk membimbing umat adalah dia (XX), membakar dhumapuja di kuburan dan mengundang hantu, dia (X ) juga biangnya; XX bahkan mengonfirmasikan bahwa Liu Jiahao adalah titisan Buddha Hidup Jigong, dia juga mendorong mereka untuk beraktivitas. 8 orang, semua tewas. Saya beritahu Anda ! Kenapa Bhiksuni Lianwu (蓮譕法師) mengalami kecelakaan ? Karena dia sangat dekat dengan Bhiksu tua Lian X ! Cepat atau lambat pasti tercemar hawa roh jahat, cepat atau lambat pasti tewas. Ada lagi, Qiu Zhengyi dari Gaoxiong, saya tidak ungkap, dia dekat dengan siapa, dia juga tercemar hawa roh jahat. Banyak persoalan, di antara kalian di sini, ada berapa orang yang ingin bunuh diri ? Merasa hidup ini sungguh membosankan, semua ingin mati, semua pasti pernah dekat dengan XX, sangat banyak. Termasuk seorang Acarya yang pernah membawa XX berkeliling ke berbagai vihara di Indonesia, dia juga sempat ingin meninggalkan dunia ini, mendadak, tanpa sebab, merasa hidup ini tidak berarti, ingin mati. Sangat banyak yang bunuh diri !
Xu Ruiguang hanya sekali berkunjung ke tempat XX, pulangnya langsung melihat makhluk halus, pada akhirnya juga bunuh diri. Setelah XX lakukan penyeberangan arwah, konon dia menjadi Buddha Mahajnana, yang semula mati bunuh diri, kemudian dibawa pergi oleh hantu, setelah menerima penyeberangan arwah dari XX bisa menjadi Buddha Mahajnana, terus terang saja, jika itu benar, maka saya juga ingin bunuh diri saja, karena setelah bunuh diri, tinggalkan sepucuk surat untuk XX, minta XX untuk seberangkan saya, maka saya pun bisa menjadi buddha dungu. Arwah bunuh diri melalui penyeberangan arwah dari XX, diberi nama sebagai Buddha Mahajnana, Bhiksuni Lianxu (蓮緒法師) dari Seattle yang mengenalkan Xu Ruiguang kepada Cetiya XX, kemudian Bhiksuni Lianxu pula yang mengumumkan bahwa setelah diseberangkan oleh XX, Xu Ruiguang menjadi Buddha Mahajnana. Saya bertanya kepada Xu Ruiguang di samping saya: “Apakah Anda telah mencapai Kebuddhaan ?” Dia mengatakan: “Apakah hantu bunuh diri dapat menjadi Buddha hanya melalui penyeberangan arwah ? Bahkan Shakyamuni Buddha pun tidak sanggup !”
Shakyamuni Buddha tiba di Surga Trayastrimsa berjumpa dengan Sang Ibunda, namun tidak sanggup seketika mengubah Sang Ibu menjadi Buddha ! Siapa yang punya kemampuan mengubah hantu bunuh diri menjadi Buddha ? Shakyamuni Buddha tiba di Surga Trayastrimsa menjumpai Ratu Mahamaya, dan hanya membabarkan Buddhadharma kepadanya, tidak langsung menjadikannya sebagai Buddha ! Tapi XX malah mengatakan bahwa dia punya kemampuan untuk langsung mengubah Xu Ruiguang hantu bunuh diri menjadi Buddha Mahajnana, kalau begitu lebih baik saya bunuh diri supaya diseberangkan olehnya, supaya saya bisa diubah menjadi buddha dungu. Bagaimana ?
Termasuk merah di pipi XX juga merupakan sebuah lelucon ! Wajahnya selalu merah merona. Dia berkunjung ke cetiya dari Lei Fengpei di Malaysia, Lei Fengpei bertanya: “Wajah Anda sungguh merah segar ! Kenapa bisa demikian merah ?” Dia selalu menjawab: “Ini berkat pelatihan diri saya.”
Apakah kalian tidak baca buku ? “Berbincang Dengan Alam” ( Buku nomor 119 ), salah satu artikelnya: “Grup Sulam Pipi”, siapa yang pertama kali berkunjung ke sdri. Bi Zhiyi di Brasil untuk menyulam alis ? Acarya XX, kedua pipinya berwarna merah, mirip dengan tato, disulam dengan pemerah pipi. Oleh karena itulah kedua pipinya berwarna merah. Jangan menipu orang lagi ! Anda mengatakan kepada Lei Fengpei bahwa itu semua hasil sadhana Anda, padahal sebenarnya itu hasil buatan. Coba Anda tanya dia: “Apakah Anda benar-benar memperolehnya dari hasil sadhana ?” Wajahnya ditusuk-tusuk untuk memasukkan pewarna merah, supaya wajah selalu nampak merah, semua itu hanya tipuan ! Coba tanya lagi, apa itu vihara di langit ? Saya beritahu Anda ! Mahadewi Yaochi membawa saya, membuka sebuah jendela, “Lihat, inilah vihara !” Di langit sungguh ada banyak vihara, sangat banyak, vihara berderet-deret. Saya mengatakan: “Kenapa bisa ada vihara demikian banyak ?”, “Hanya dengan sekejap pikiran, Aku bisa menciptakan sebanyak itu.” Saya katakan: “XX juga punya vihara di langit !” Tentu saja dalam sekejap pikiran bisa menghasilkan vihara ! Mahadewi Yaochi mengatakan: “Isi benak XX hanya ada nama dan keuntungan belaka !” Uang kalian bisa dikeruk habis olehnya, saya beritahu Anda, XX mengeruk sampai Cetiya Folin jadi demikian kecil.
◎ Ketua cetiya:
“Semula ada lebih dari 100 umat, sekarang hanya tersisa 20 an. Saat itu ketika luasnya 40 ping, penuh dengan umat.”
◎ Mahaguru:
Semua sudah dikeruk habis, manusianya juga dikeruk habis, hartanya juga dikeruk habis, semua dikeruk sampai habis.
Terhadap setiap orang, sama seperti yang telah dikatakan pada hari itu, XX menggunakan cara mengancam. Kabarnya, Liao Hequn dari Hualian, dia juga pernah pergi ke sana, sekarang sudah pulang, sudah tidak punya apa-apa. Liao Hequn mengalami gangguan jiwa, kondisi kesehatan istrinya juga buruk. Tiap orang yang kembali dari tempat XX menjadi seperti itu. Karena semua adalah roh jahat ! Tiap kali XX selalu mengatakan: “Pergilah memohon kepada Pasukan Arwah.”. Kenapa tidak berdoa kepada Avalokitesvara Bodhisattva ? Kenapa tidak berdoa kepada Suciwan Mulia Mahaagung Mahadewi Yaochi ? Bodhisattva yang demikian agungnya: “Sepuluh penjuru Avalokitesvara, dan para Bodhisattva, memiliki prasetia untuk menolong semua makhluk”, Anda tidak berdoa kepada-Nya, malah memohon kepada sosok yang Anda kira sebagai dewa bajik.
Setibanya di Cetiya Shude, Bhiksu tua Lian X memberitahu mereka: “Nanti kalian mesti undang Lima Dewa Kebajikan ini.” Tiap kali ada cetiya atau vihara yang baru berdiri, Bhiksu tua Lian X pasti menghampirinya, seperti di Gunung Wujie, begitu mereka hendak mempersembahkannya, Bhiksu tua Lian X sudah tiba di sana.
◎ Saudari Sedharma: “Apakah separah itu ? Lian X tua orangnya sangat baik.”
◎ Mahaguru:
Saya beritahu Anda, Bhiksu tua Lian X orangnya sangat baik, setia tapi bodoh ! Dungu ! Ketika dia datang untuk memohon purifikasi, saya tanya: “Ketika Anda bersadhana, apakah mengundang Lima Ketua Pasukan Arwah ?” Dia mengatakan : “Ya, tiap kali bersadhana selalu mengundangnya.” Dia juga mengajari orang lain untuk mengundangnya, dia sendiri juga memberi sesaji, lihat gambar itu. Saya beritahu Anda, nama lima ketua Pasukan Arwah adalah hasil delusi pikiran XX sendiri, XX bisa langsung mengkhayalkan banyak nama ! Bukan benar-benar namanya, hanya sebuah simbolisme. Di antara kalian semua pernah pergi ke Cetiya XX ?! Semua pernah berada di sana ?!
◎ Bhiksuni: “Setelah Mahaguru keluar dari pertapaan, kami pun tersadarkan.”
◎ Mahaguru:
Sebelum saya bertapa, XX masih berkomunikasi dengan saya. Setelah saya keluar dari pertapaan, XX mengatakan: “Lebih baik Mahaguru tidak usah keluar, lebih baik Mahaguru bertapa selamanya, mulai saat ini sembunyikan identitas, sepenuhnya bertapa, biar saya yang melanjutkan !”
Setelah saya keluar dari pertapaan, yang pertama, dia tidak pernah bernamaskara kepada saya; Yang kedua, selama 16 tahun, saya tidak pernah sekali pun mengadhisthana dia, ketika datang ke Seattle, dia juga tidak memohon adhisthana dari saya, sampai di Rainbow Vila juga tidak pernah memohon adhisthana saya, sama sekali tidak; Selama 16 tahun, bahkan satu persembahan pun tidak ada, tidak bernamaskara, tidak ada adhisthana, dan tidak ada persembahan. Sebab, di belakang dia sudah ada banyak roh jahat yang mendukung, dia sudah takabur !
Saya beri sebuah contoh dari novel persilatan, Guo Jing dan Huang Rong dari kisah Pendekar Pemanah Rajawali, pada akhirnya ilmu Guo Jing menjadi sangat tinggi, gurunya yang dahulu adalah Tujuh Manusia Aneh dari Jiangnan, setelah Guo Jing mencapai keberhasilan, dan ilmunya sangat tinggi, dia masih menyebut Tujuh Manusia Aneh sebagai guru. Saat itu, ilmu silat Tujuh Manusia Aneh biasa-biasa saja ! Tapi Guo Jing masih sangat menghormati gurunya sendiri, apabila tata krama ini saja tidak ada, apakah dia masih bisa disebut manusia ?
◎ Saudari Sedharma:
“Dia sering memberitahu kita semua, betapa dia penuh penghormatan kepada Mahaguru. Jubah merah yang dia kenakan adalah bukti Mula Silsilah bagi dia !”
◎◎ Mahaguru:
Di atas Dharmasana, saya telah menjelaskan beberapa kali, XX juga tidak mau dengar !
◎ Bhiksuni:
“Mahaguru, Anda mengatakan tidak menerima persembahan, akan tetapi, yang kami dengar adalah dia membawa banyak untuk dipersembahkan kepada Mahaguru, bahkan kami juga sangat menyanjungnya. Dengan gembira kami mengatakan, betapa banyaknya dana yang dia persembahkan kepada Mahaguru.”
◎ Mahaguru:
Apabila benar diberikan kepada saya, saya pasti memberi tanda tangan. Apakah kalian melihat tanda tangan ? (Umat: “Tidak !”) Saya beritahu Anda, komisaris dari tempat XX memberitahu saya, tiap kali tahun baru imlek atau hari raya, atau pada hari jadi Mahaguru, mereka semua menulis kartu ucapan, semua umat sarana membubuhkan tanda tangan, bahkan melampirkan persembahan, tiap umat memberi persembahan, selain itu ada juga kartu ucapan yang sangat besar. Mereka menanyai saya: “Sudah terima kartu ucapan ?” Coba Anda tanya Gurudara, sudah terima atau belum ? Tidak pernah melihatnya ! Semua persembahan dari para umat di PLT dihisap habis oleh XX. Saya menanyai mereka, “Apakah di cetiya kalian ada papan pengumuman yang menempelkan tanda tangan persembahan kalian kepada Mahaguru ?” Mereka mengatakan, tidak pernah melihatnya sama sekali, apakah dengan demikian kalian sudah mengerti ?
◎ Ketua cetiya:
“Mahaguru, mohon tanya, nasib cetiya kami sungguh mengenaskan. Bagaimana supaya cetiya ini dapat berkembang ? Bagaimana supaya semua dapat bahu-membahu menghidupkan kembali cetiya ini ?”
◎ Mahaguru:
Untuk mengembangkan cetiya, banyak umat maka akan makin berkembang. Apabila Anda ingin mengembangkan sebuah cetiya, mesti ada sesuatu yang bisa menarik minat insan, selain membimbing mereka untuk berbhavana, menjapa mantra, melafal Nama Buddha, mahanamaskara, mahapujana, Catursarana, dan Caturaparamanacitta, senantiasa ajarkan supaya mereka menekuni Caturprayoga terlebih dahulu, menguatkan fondasi. Anda mesti membentuk ‘Tim Paduan Suara Folin’, sebagai wadah bagi mereka yang punya hobi menyanyi; Bagi mereka yang hobi ‘line dance’, berilah wadah bagi mereka untuk berolah raga; Demikian pula bagi yang hobi merekam; Seperti kalian yang hobi mendaki gunung, bentuklah tim pendaki gunung, ini semua merupakan dasar menarik minat umat.
Terlebih dahulu Anda lakukan hal tersebut, dan ketika semua menyukainya, mereka akan datang ke cetiya, ikut melakukan mahanamaskara, yang selain menghormati Buddha, juga dapat mengikis kesombongan diri, jangan meniru sifat takabur. XX sangat sombong. Ada alasan dibalik kesombongan dia ! Dia menyatakan, dahulu ketika mengalami kesulitan melahirkan, Mahaguru menolong dia. “Kelak aku ingin melatih diri dengan lebih tekun, sampai melampaui Mahaguru, kelak aku yang akan menyelamatkan Mahaguru.” Hendak menyelamatkan saya ? Ucapan dia itu sungguh kedengaran….wah !
◎ Ketua cetiya:
“Pada sebuah upacara, bukankah Mahaguru sedang sakit ? Dia memberitahu kita semua, dia melakukan 49 kali homa, dia rela mati demi menanggung karma Guru. Semua pun percaya, membiayai banyak persembahan untuk homa, bahkan kami yang tidak punya uang pun berutang untuk mendukung dia melakukan homa, dia mengatakan, semua demi menolong Guru.”
◎ Mahaguru:
Baiklah ! Terlebih dahulu di Taiwan Lei Tsang Temple saya menyatakan bahwa kaki saya sudah sembuh, baru kemudian dia melakukannya. Saya telah mengatakan sembuh, dan dia pun mulai melakukannya, ingin menanggung karma kaki saya, apakah kesembuhan kaki saya adalah berkat penanggungan dia ? Apakah itu patut bagi dr. Zheng Senlong ? Saya beritahu Anda, kaki saya mengalami selulitis, apabila tidak sembuh, menyebar sampai ke atas, maka harus diamputasi. Dr. Zheng Senlong segera meminta dokter spesialis penyakit menular untuk memberikan antibiotik terbaik, yaitu Tigecycline, antibiotik yang terkuat; Dokter spesialis penyakit menular, spesialis ginjal, dr. Zheng Senlong, bekerjasama dengan dokter yang menangani lever dan ginjal, bersama melakukan pemeriksaan. Dokter spesialis penyakit menular mengatakan harus menggunakan ‘tiger’, antibiotik yang paling kuat, barulah bengkak di kaki semakin kempis, dan akhirnya sembuh. Setibanya di Amerika, diperiksa apakah ada penyumbatan pada arteri dan vena, hanya pemeriksaan, hasilnya, tidak ada penyumbatan dalam arteri dan vena, dokter mengatakan: “Dengan demikian sungguh melegakan, Anda telah sembuh total.” Sebenarnya di Taiwan saya juga telah melakukan pemeriksaan, juga dinyatakan sembuh total, dr. Olivia dari Canada memberitahu saya: “Mulai saat ini, Anda mesti mengenakan kaus kaki elastis, supaya tidak ada lagi infeksi bakteri.” Selulitis sangat berbahaya, mesti mengeruk daging yang rusak, jika tidak, pasti diamputasi. Akhirnya saya sembuh, saya memperoleh dua adhisthana, yang pertama adalah Y.M Bhiksu Xuyun di angkasa menjulurkan lengan untuk mengadhisthana saya, Beliau adalah Mahabhiksu dari Dinasti Qing. Selain itu, satu lagi yaitu Bunda Prthivi, Mahadewi Yaochi yang mengutus Bunda Prthivi. Saya meminum secangkir air dari Beliau. Saya tidak melihat XX menanggung saya. Demikian banyak homa yang dia lakukan, seharusnya dia justru berterima kasih kepada saya, berkat kaki saya, dia bisa mengeruk banyak keuntungan, setelah mengeruk keuntungan, paling tidak dia harus memberi saya sedikit apresiasi ! Anda menanggung saya ? Itu tidak benar ! Ucapan dia sensasi belaka !
Ketika Acarya Lianzi (蓮紫上師) datang ke Seattle, dia memberitahu kami, yang pertama, XX pintar bicara; Yang kedua, keahlian XX adalah berbohong. Apabila sehari dia tidak berbohong, maka hari itu dia pasti merasa tidak enak badan. Keahlian dia adalah berbohong, selalu berdusta. Acarya Lianzi melakukan homa bersama dia, namun Acarya Lianzi dapat mengenalinya dengan sangat jelas. Ada pertanyaan apa lagi ?
◎ Saudari Sedharma:
“Dia mengatakan, karena pembangunan vihara dia sudah hampir rampung, maka silsilah sejati dari Mahaguru ada pada dia.”
◎ Mahaguru:
Ya, saya sudah banyak mendengar ucapan dia, “Karena vihara sudah hampir rampung, maka semua mara turun ke bumi, kalian para penggemar fanatik harus kuat, harus sabar, harus bisa melalui ujian mara ini, dan kelak kalian akan berhasil.” Amituofo ! Saya beritahu Anda, bukankah dahulu saya pernah menulis untuk dia ? “Dewa Naga Astagatra mendukung Padmakumara Ungu.” Saat saya menulis kaligrafi pusaka, dia di samping saya mengatakan: “Mahaguru, lakukan sesuai ucapan saya, dan tuliskan satu persatu, boleh ?” Saya jawab : “Tentu saja boleh !” Begitu saya katakan boleh, dia langsung mengucapnya : “Dewa Naga Astagatra mendukung Padmakumara Ungu.” Amituofo ! Akan tetapi, saat itu saya berpikir : “Bolehkah saya menulisnya ?” Saya merenung sejenak, dan apa yang saya pikirkan ? “Asalkan Anda menjadi umat Buddha yang berkeyakinan benar, maka Dewa Naga Astagatra pasti mendukung.” Asalkan Anda adalah seorang umat yang berkeyakinan benar, benar-benar menekuni Sadhana Tantra, maka Dewa Naga Astagatra pasti melindungi Anda. Oleh karena itu saya pun menulisnya. Kenapa ? Sebab saya berharap supaya dia dapat menjadi siswa Buddha yang sejati, supaya mempunyai kesadaran benar, sesuai dengan ajaran benar, dengan demikian Dewa Naga Astagatra pasti mendukung. Apabila kalian mempunyai kesadaran benar, dan menekuni ajaran benar Sang Buddha, maka Dewa Naga Astagatra juga pasti mendukung kalian semua !
◎ Ketua cetiya:
“Ini adalah umat Cetiya Baosheng dari Selandia Baru, mereka juga adalah korban, mohon Mahaguru mengadhisthana.” ( Mahaguru mengadhisthana ) “Terima kasih Mahaguru.”
◎ Bhiksuni:
“Mahaguru, bertanya sekali lagi, sekarang masih banyak orang yang belum sadar, harus bagaimana ?”
◎ Saudari Sedharma:
“Suatu kali pada upacara, dia memberitahu semua orang bahwa dia adalah Avalokitesvara Bodhisattva, juga mengisahkan pengalaman menyemir sepatu.”
◎ Mahaguru:
Saya sudah sering menenangkan dia, kenapa ? Sejak semula saya sudah tahu, termasuk Acarya Thubten Dhargye juga tahu. Bukankah dia berfoto duduk bersama dengan Acarya Thubten Dhargye ? Saat itu Acarya Thubten Dhargye memberitahu dia: “Kursi ini pernah diduduki oleh Guru Anda, silakan Anda duduk.” Dia pun menghampiri dan mendudukinya. Kemudian, Acarya Thubten Dhargye juga memberitahu seorang Acarya di Hong Kong: “Kursi ini pernah diduduki oleh Guru Anda, silakan Anda duduk di kursi Dharma ini.” Acarya Hong Kong itu mengatakan: “Kursi Dharma yang diduduki Guru, saya tidak pantas mendudukinya.” Hanya si XX yang mendudukinya. Acarya Thubten Dhargye pun memberitahu saya: “Wanita ini tidak paham ajaran Tantra.” Dia sungguh tidak paham ajaran Tantra, dia hanya bicara cerita penampakan, dan semua sangat senang mendengarnya, kemudian membahas kisah kontak batin, kisah hukum karma trikala, kisah kontak yoga, membahas pesan yang disampaikan penampakan leluhur, meminta kalian untuk melakukan sesuatu ! Dia paling suka membahas hal ini, dia tidak bisa mengulas Buddhadharma. Dia tidak mengerti ajaran Tantra, padahal dalam ajaran Tantra tidak ada hal-hal semacam itu.
Pertama kali saya berkunjung ke cetiya dia, mereka memperlihatkan sebuah video kepada saya, dalam video tersebut, terlebih dahulu ada saya yang berdiri, kemudian, perlahan-lahan wajah saya menjadi wajah dia. Hah ? Kenapa bisa begitu ? Dia menggunakan komputer untuk menyingkirkan muka saya, dan diubah menjadi muka dia. Padahal itu pertama kali saya kesana ! Saya berpikir : “Aih…nidana ini sungguh tidak baik, nidana ini sungguh celaka.”
◎ Bhiksuni:
“Seharusnya adalah muka kami (sadhaka) berubah menjadi wajah Mahaguru, dan manunggal dengan Mahaguru.”
◎ Mahaguru:
Benar ! Tapi ini wajah saya diubah menjadi wajah dia. Sejak awal saya pun tahu, dia sangat ingin berdiri sendiri, saya katakan: “Bersabarlah, tunggu setelah saya meninggal dunia, baru Anda boleh berdiri sendiri ! Beri sedikit muka untuk Mahaguru.” Tunggu saya pensiun, saya pun memberi kesempatan.
Dia selalu memaki Gurudara, selalu memaki TBF, padahal Gurudara bahkan tidak pernah membahas nama dia, selama belasan tahun tidak pernah membahas nama dia.
◎ Bhiksuni: “Gurudara sungguh luar biasa !”
◎ Mahaguru:
TBF juga tidak melakukan apa pun kepadanya, TBF juga terus menoleransi, tapi dia yang justru terus memaki TBF. Bahkan Cetiya Folin pun saya tidak mau merebutnya dari dia, apakah TBF berani merebut vihara dia ? Entah tempat ini didaftarkan atas nama siapa, mana bisa direbut ? Siapa yang bisa merebut vihara Anda ? Kepemilikan sesuai dengan nama yang didaftarkan kepada pemerintah, TBF juga tidak mungkin bisa merebut vihara Anda, tapi XX malah mengatakan kepada orang-orang bahwa TBF hendak merebut vihara, kemudian Anda merebutnya kembali, dan sekarang TBF hendak merebutnya lagi. Dia menanyai orang yang hadir di upacara: “Apakah kalian rela memberikan vihara kepada TBF ?” Semua menjawab: “Tidak rela ! Sebab semua berasal dari dana kami sendiri.” Dia telah melakukan cuci otak terlebih dahulu.
◎ Saudari Sedharma:
“Dia memberitahu semua bahwa Mahaguru sedang bersandiwara, Mahaguru sedang berbohong, sedang menipu, mengatakan bahwa Mahaguru sendiri yang ingin bersandiwara, karena Mahaguru telah dikuasai oleh TBF, dibajak, hal-hal semacam ini.”
◎ Mahaguru:
Apabila TBF menguasai saya, atau membajak saya, saya akan bawa pentungan memukul mereka. Terus terang saya beritahu Anda, TBF tidak punya personil, mohon maaf, anggota TBF berada di berbagai wilayah di seluruh dunia, benar tidak ? (Di Seattle) hanya tersisa Acarya Lianjie yang sangat kecil, TBF paling miskin di dunia, sangat miskin, bahkan tidak mampu mengendalikan para Acarya. Ketika ada Acarya yang melakukan kesalahan, paling banyak hanya dinasihati saja, mana punya kemampuan untuk mengendalikan ? XX terus melawan TBF, itu menandakan kelak dia pasti keluar, ingin melebihi TBF.
Saya beritahu Anda ! Lianhua Chunhui (蓮花春暉), sempat ikut di samping dia, seorang asisten dia terdahulu, apakah Anda kenal Lianhua Chunhui ? Kurang lebih 10 tahun lalu ! Lianhua Chunhui juga merupakan salah satu direksi XX ! Dia memberitahu saya, mereka berdua naik pesawat ke suatu tempat, mulai sejak naik pesawat terus sampai turun dari pesawat, mulai awal sampai akhir, XX memaki satu orang, dia memaki siapa ? Memaki Mahaguru ! Lihatlah ! Apa artinya Abdi Guru Pancasika bagi dia ? Apa artinya 14 Sila Dasar Tantra bagi dia ? Apa artinya semua sila bagi dia ? Dia bahkan memberitahu Lianhua Jiaxin (蓮花佳新) dari Cetiya Zunping: “Salah satu yang paling saya sesali dalam hidup ini, yaitu bersarana kepada Mahaguru Lu.” Ini peristiwa berapa tahun yang lalu ? 10 tahun lalu. Lianhua Jiaxin menanyai dia: “Kenapa Anda menyesal ?” , “Sebelum saya bersarana kepada dia (Mahaguru), saya sudah tahu ritual berkunjung ke alam baka, saat itu saya sudah punya kesaktian !”
◎ Gurudara:
“Waktunya tidak banyak, membicarakan dia tidak ada habisnya, semua ucapan XX adalah dusta.”
◎ Umat: “Terima kasih Mahaguru ! Mahaguru yang paling baik ! Kami bersarana kepada Mahaguru, oleh karena itulah memperoleh kebahagiaan terbesar.”
◎ Mahaguru:
“Tidak apa, saya sedang bermain !”