2017-08-06 Dalam Pencapaian Tertinggi Tiada Konsep Menang dan Kalah

undefined

Ceramah Lamdre ke-89 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Mahapratisara Bodhisattva, 6 Agustus 2017 di Rainbow Temple

Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Tri-ratna Mandala, sembah puja pada Istadevata homa hari ini: “Om. Mahaboladi. Saluo. Suoha.”Gurudara, Tenzin Gyatso Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia. Akuntan TBF, sdri. Teresa dan suami. Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Ya-qi. dr. Lin Shuhua, Sdri. Que Huiling , wakil dari Que Meisha anggota dewan Kota Taipei. Anggota Legislatif Kota Gaoxiong (terdahulu): Bpk. Wu Dengshu dan putrinya sdri. Wu Wenxuan. Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton)

undefined

Terebih dahulu memberitahu Anda semua, hari Minggu depan, tanggal 13 Agustus, pukul 3 sore adalah Upacara Homa Sita Tara. Di sini, tidak perlu meminta Anda untuk menjadi Pemohon Utama, sebab sekalipun tenggorokan pecah, hanya segelintir saja, oleh karena itu, tidak perlu. Bersedia atau tidak, kalian putuskan sendiri. (Mahaguru meraba rupang di meja), saya kira ini adalah sebongkah es. Hari ini, Adhitaha homa kita adalah Mahapratisara Bodhisattva, di Taiwan Lei Tsang Temple, sesi persembahan khata seakan tidak pernah usai, sebab Adhinatha ini disebut sebagai Varada Vajra, ketika melakukan homa Adhinatha ini, kemudian melakukan abhiseka Adhinatha ini, selain itu, membentuk mudra, kemudian memanjatkan permohonan kepada-Nya, sebagian besar akan terkabul.

Oleh karena itu disebut sebagai Mahapratisara, yang artinya: “Permohonan Anda, semua Aku ketahui, dan Aku akan berikan kepada kalian.” Disebut sebagai pengabul permohonan, “Apa permohonan Anda, maka Aku akan mengabulkannya.”, gelar Vajra Beliau adalah Varada Vajra, yaitu: “Aku sanggup menyempurnakan harapan Anda.” Siswa di sini, semua memiliki tingkatan bhavana yang sangat tinggi, mereka telah mencapai tingkat tiada keinginan, tidak memohon sesuatu, meskipun Varada Vajra Mahapratisara Bodhisattva hadir. Memanjatkan permohonan kepada Adhinatha ini bisa memperoleh tanggapan yang paling sempurna. Kalian semua telah mencapai tingkat bhavana yang sangat tinggi, tidak perlu lagi memohon. Oleh karena itulah, hari ini saya lihat yang mempersembahkan khata, sama seperti bintang yang saya lihat sewaktu terbangun di saat subuh hari ini, hanya ada beberapa. Ah! Hidup ini sungguh melelahkan, apalagi cuaca sangat panas, ditambah lagi sedang bakar-bakar. Sebentar-sebentar, api hampir padam, sebentar-sebentar Acarya Lianyin membuatnya besar lagi, terus demikian, sedang bakar cumi-cumi?! Dada ini memanas. Adhinatha ini sangat istimewa, beremanasi dari Avalokitesvara Bodhisattva, merupakan sesosok Bodhisattva yang khusus untuk menanggapi permohonan umat, disebut sebagai Mahapratisara. Sangat jarang ada orang yang tahu Mahapratisara Bodhisattva, Beliau sangat penting, supaya Anda dapat mewujudkan harapan Anda. Mungkin orang di Asia Tenggara memiliki lebih banyak keinginan, sehingga orang yang memohon juga lebih banyak, orang Barat sudah mencapai tingkat benar-benar acuh tak acuh, tidak peduli Adhinatha apa pun, semua sama saja. Benar juga, semua Adhinatha hampir sama. Adhinatha ini memiliki keahlian khusus, yaitu menyempurnakan harapan Anda, inilah kehalian khusus Beliau.

Beliau memiliki Astamudra Pratisara, semua sudah tahu, ada 8 mudra, mudra yang pertama, Mudra Pancasula Dalam. (Mahaguru memperagakan) Demikianlah Mudra Pancasula Dalam, hampir mirip Mudra Tara, tapi tidak sama, hampir mirip Mudra Vajrapani Bodhisattva, yang berbeda adalah jari kelingking tegak lurus, digabungkan menjadi Mudra Mahadewi Yaochi dan mudra dari semua Tara, jari kelingking pada Mudra Pancasula Dalam diluruskan, ini mudra yang pertama; Kemudian membentuk mudra yang kedua, yaitu mudra dari Kalacakra Vajra, yang saya ulas sekarang adalah mudra dari Istadevata (Mahaguru memperagakan) menjadi Mudra Kalacakra, kemudian berubah lagi menjadi Mudra Yamantaka (Mahaguru memperagakan) kemudian berubah lagi menjadi mudra dari Usnisavijaya Bhagavati (Mahaguru memperagakan), dilanjutkan dengan Mudra Trisula (Mahaguru memperagakan) berubah lagi menjadi Mudra Sula Tunggal, berikutnya, Mudra Akasagarbha (Mahaguru memperagakan), dan yang terakhir, yaitu Mudra Sutra Pitaka (Mahaguru memperagakan) di sinilah intinya, setelah membentuk mudra ini mesti gesek tiga kali (Mahaguru memperagakan) kemudian tepuk, satu, dua, tiga (Mahaguru memepragakan), kembali lagi ke mudra ini. Kenapa mesti digesek tiga kali? Gesek tiga kali merupakan sebuah kiat untuk menyentuh Hati Mahapratisara Bodhisattva, saat itu, Mahapratisara Bodhisattva akan membuka mata dan menatap umat ini, Anda memanjatkan permohonan, dan Ia mengabulkan, inilah makna dari varada, demikianlah mengenai Astamudra Pratisara, ada 8 mudra.

Beliau berlengan delapan, tubuh Mahapratisara Bodhisattva berwarna kuning tua, tangan kiri paling atas memegang padma, di atas padma terdapat cakra emas yang berkobar, kemudian adalah sutra pitaka, kemudian ratnadhvaja, dan kemudian pasa. Tangan kanan yang paling atas memegang vajra pancasula, kemudian adalah trisula, berikutnya adalah ratnakhadga, dan terakhir adalah parasu, duduk di atas padmasana. Tubuh berwarna kuning tua. Lihatlah wujud Beliau, mantranya adalah: “Om. Mahaboladi. Saluo. Suoha” yang berarti: “Om. Mahapratisara Bodhisattva. Berhasil.” Ada sebuah sutra Tantra yang disebut: Mahapratisara Dharani, menurut yang tercatat dalam sutra, bab 3 dari Kisah Kontak Batin Pratisara Bodhisattva, termuat banyak kisah kontak batin, barang siapa mendengar, menjapa, dan menyalin, serta menyebarluaskan Mahapratisara Dharani, maka api tidak akan bisa membakarnya, barusan api sangat besar, juga tidak membakar Mahaguru; Racun tidak akan dapat mencelakai, ketika orang meracuni Anda, Anda tidak akan keracunan; Dapat menaklukkan musuh, dapat menghancurkan neraka anantarya, inilah yang paling luar biasa, bahkan bisa menghancurkan neraka anantarya; Menghalau bahaya naga dan ikan buas, terhindar dari bencana air; Keselamatan saat bersalin; Menyingkirkan bahaya raja, petaka yang dibuat oleh raja, seperti pemeriksaan pajak, atau bagaimana, terhindar dari bahaya raja, tidak akan ada masalah, tidak akan ada masalah dalam pemeriksaan pajak. Tentu saja Anda juga perlu membuat persiapan yang baik, ketika kantor pajak mencari Anda, Anda mesti mempersiapkan dan memperlihatkan semua data, jika mereka merasa Anda tidak bermasalah, maka Anda berhasil melewatinya. Sampai saat ini, Mahaguru selalu lulus. Berkat kehebatan Gurudara, beliau telah mempersiapkan data dengan lengkap, di hari biasa telah mempersiapkan keperluan pemeriksaan pajak, setiap tahunnya, total 10 tahun, beliau menyimpan data selama 10 tahun. Anda ingin data tahun berapa, setiap saat bisa diperlihatkan kepada Anda, bahkan, datanya sangat lengkap. Sdri. Teresa paling tahu hal ini, perusahaannya melakukan IRS, sebelum IRS bantu memeriksa Anda, ia membantu memeriksa bagi Anda, setelah diperiksa, kemudian diberikan kepada kantor pajak untuk diperiksa, dengan demikian dijamin tidak ada masalah. Datanya mesti lengkap, setiap pemasukan dan pengeluaran mesti jelas. Terhindar dari bahaya raja, ada juga petaka semacam ini, ada juga petaka perkara di pengadilan, ini juga termasuk bahaya raja, peperangan dan perpolitikan juga tergolong dalam bahaya raja, mantra ini mengandung berbagai manfaat ini, sungguh agung dan mulia. Ada banyak keampuhan, “Api tidak dapat membakar, racun tidak dapat mencelakai, menaklukkan musuh, menghancurkan neraka anantarya, menghalau bahaya naga dan ikan buas, keselamatan bersalin, dan terhindar dari bahaya raja.”, tentu saja bisa memohon keturunan kepada-Nya, dalam sutra juga disebutkan perihal mohon keturunan, mohon anak, Anda mendambakan putra atau putri, bisa memanjatkan permohonan kepada Mahapratisara Bodhisattva. 

“Mahapratisara Bodhisattva dapat mencabut semua pelanggaran para insan, segala bahaya, dan penyakit. Membuat jiwa dan raga menjadi tenteram, dan menyempurnakan segala harapan. Sadhaka yang menjapa mantra ini dapat memperoleh perlindungan para dewa, naga, dan makhluk halus.”, 8 Kelompok Makhluk Dewa dan Naga Pelindung Dharma akan melindungi. 

Membahas perihal 8 Kelompok Makhluk Dewa dan Naga, konon! Semua membatin: “Lagi-lagi…”, tapi telah berlalu, ada saksinya. Saya pergi ke XX Temple, sebelum bersantap, XX memberikan selembar kertas dan minta saya menulis, saat saya mengangkat mopit hendak menuliskan gatha, biasanya saya suka menulis sebuah gatha yang keluar dari benak saya, XX berdiri di samping, Acarya Lianyin (蓮印上師) juga berdiri di samping. XX memberitahu saya: “Saya ucap per kata, dan Anda mesti tulis per kata.”ia pun mengucapkan tiap kata, dan saya menulisnya, saya katakan baiklah! Daripada saya memikirkannya sendiri, karena ia telah mengucapnya, saya pun bisa menulisnya, ia mengucapkan dan saya menuliskan, ia pun mulai mengucap: “Delapan Kelompok Dewa dan Naga melindungi Padmakumara X” Dalam hati saya berpikir: “Hah? 8 Kelompok Dewa dan Naga melindungi Padmakumara X? Apakah ini boleh ditulis?” Saya sedang memikirkannya. Di sini ditulis: “Anda menekuni Sadhana Mahapratisara Bodhisattva, menjapa mantra-Nya, membentuk mudra-Nya, maka Beliau akan mengabulkan harapan Anda, bahkan, para dewa, naga, dan makhluk halus akan melindungi Anda.”, para dewata dan 8 Kelompok Makhluk, para Dewa Naga, naga adalah suku yang berbeda, 8 Kelompok Makhluk akan melindungi, kita cukup menekuni Sadhana Mahapratisara Bodhisattva. Saya pikir, tentu saja 8 Kelompok Makhluk Dewa dan Naga akan melindungi siswa Buddha, tidak hanya melindungi seorang saja, tidak mungkin! 8 Kelompok Makhluk begitu banyak, ingin supaya semua hanya melindungi satu orang? Tentu saja mustahil, tentu saja melindungi semua orang yang punya ketulusan hati, semua siswa Buddha yang menekuni ajaran Tathagata. Setelah memikirkan hal ini, saya pun menulis: “8 Kelompok Makhluk Dewa dan Naga melindungi Padmakumara X.”, kalimat ini bukan untuk satu orang saja, melainkan untuk semua siswa Buddha di seluruh dunia, meskipun di atas kertas hanya satu orang, karena ia yang mendiktekan, tentu saja ditulis melindungi dia. Anda yang mendikte, saya yang menulis melindungi Anda. Acarya Lianyin di samping melihatnya, ia mengucap per kata, saya menulisnya per kata, itu adalah suara hatinya, bukan suara hati saya! Mengertikah Anda? Oleh karena itu, lihatlah, dari suatu hal yang paling detail dapat terlihat. 8 Kelompok Makhluk Dewa Naga melindungi semua umat Buddha, melindungi orang yang menekuni Buddhadharma, orang yang tulus, orang yang benar-benar membina diri dan menaati sila. Jika Anda tidak menaati sila, melanggar sila, maka 8 Kelompok Makhluk akan meninggalkan Anda, dan apa yang tersisa? Yang tersisa di samping Anda adalah hantu! Hantu di samping Anda, hanya demikian. Saya bukan menjelek-jelekkan dia, saya mengungkapkan fakta, demikianlah prinsipnya, saya mengungkapkan dengan harapan supaya XX kembali ke jalan benar, dan bukan malah dari benar menjadi sesat. Dahulu, ia pernah lurus, tapi dari benar ia menjadi sesat, sedangkan kita sadhaka, mesti dari sesat menjadi benar, perbedaannya ada di sini.

undefined

Hari ini, lanjutkan pengulasan Lamdre, “Mrsalaksana keseluruhan: Semua ‘laksana’ para makhluk, meski muncul dari batin, tidak eksisten di luar, namun karena perbedaan batin, maka menjadi seakan nyata, ibarat katarak mata yang menyebabkan munculnya selaput khayal.” Kemarin saya telah baca kalimat ini. Semua ‘laksana’ (atribut, tanda, dan karakteristik) para makhluk adalah khayal, ‘xu’ dari kata hampa, ‘wang’ dari kata delusi, semua tidak nyata. Akan tetapi, para insan menyangkanya sebagai nyata, “Namun karena perbedaan batin, maka menjadi seakan nyata.”

Sesungguhnya tidak nyata, tapi para insan awam menganggapnya sebagai nyata. Apakah uang itu nyata? Menurut Buddhadharma, uang itu tidak nyata, kenapa? Sederhana sekali, seseorang punya suatu pemikiran, ia ingin membuka Hotel Hilton di bulan, ia pun pergi ke bulan untuk membuka Hotel Hilton, ia menanti orang bumi menemukan roket, hah? Roket sudah ditemukan sejak lama, roket bisa membawa beberapa orang untuk bertamasya ke bulan, kemudian menginap di Hotel Hilton yang dibukanya, ia punya harapan seperti ini. Coba Anda pikir! Ia menunggu di sana, akhirnya ada sebuah roket yang membawa wisatawan dari bumi, dan mendarat di bulan, tiba di Hotel Hilton, ia pun memeprsiapkan kamar untuk mereka, baiklah! Bayar, uang apa? Dolar Amerika! Sebab, dolar Amerika adalah mata uang bersama secara internasional, kemana pun Anda bisa bawa dolar Amerika untuk ditukarkan dengan uang setempat. Sampai di bulan, menyerahkan dolar Amerika. Hotel Hilton mengatakan: “Untuk apa saya menerima dolar Amerika Anda? Apakah saya menanti lama di sini hanya untuk menerima kertas itu?” , “Jadi apa yang Anda inginkan? Apa yang bisa dibeli oleh dolar Amerika di bulan?” Uang menjadi tidak berfungsi, oleh karena itu, begitu meninggalkan bumi, uang tidak akan berguna. Di Mahapadminiloka, di Sukhavatiloka, di Vaiduryaloka Timur, di alam suci Cuiwei Ksitigarbha Bodhisattva, dolar Amerika atau uang apa pun tidak berguna, uang bukan uang, dengan demikian uang pun tersingkirkan. Demikianlah mestinya memandang uang, apakah setelah meninggal dunia uang akan bermanfaat? Tidak bermanfaat.

Baiklah! Ceritakan sebuah ‘laksana’ lahiriah yang sangat penting, apakah nama itu penting? Saya tanya Anda, reputasi Anda sangat baik, tapi di manakah reputasi akan berguna? Yaitu di kalangan orang sekitar yang mengenal Anda, menurut mereka Anda sangat ternama. Seperti Trump, sekarang ia sangat ternama di bumi, tapi di bulan, apakah di bulan ada nama Anda? Tentu saja tidak ada nama apa pun. Di Negeri Amitabha Buddha, apakah Trump ternama? Tidak punya nama! Di Vaiduryaloka Timur Bhaisajyaguru Buddha, apakah Trump tergolong ternama? 

Coba Anda renungkan, bukankah di dunia ini ada banyak semut, ada banyak sarang semut? Mereka semua punya nama! Antar negeri semut bisa terjadi pertikaian, bisa terjadi perang. Saya pernah lihat, kelompok semut ini dengan kelompok semut itu, kedua pihak saling menyerbu, saling gigit, banyak korban berjatuhan, negeri semut sedang berperang dengan negeri semut lain, saya lihat sendiri, di masa kecil saya pernah lihat. Tentu saja di negeri semut ada konsep nama! Di antara para semut pasti ada nama, ada yang bernama William, David, William berkelahi melawan David, keduanya berkelahi, semut berkelahi dengan semut, dan Raja David selalu menang, wah! Reputasinya sangat tinggi. Akan tetapi, ketika Anda melihatnya, apakah Anda akan merasa ia punya reputasi? Tidak ada! Sama seperti Buddha melihat kita, kalian juga tidak ada apa-apanya! Mana ada nama apa? Mesti memandang seperti ini, nama pun tiada.

Anda memandang rupa! Tentu saja di masa muda punya aset, tapi di masa tua, di mana asetnya? Ketika menginjak usia tua, di mana asetnya? Usia tua adalah rambu keamanan, apa maksudnya? Keluar rumah aman, dijamin tidak akan ada orang yang mengganggu Anda, atau menggoda Anda, ini disebut rambu keamanan. Apa yang disebut dengan rambu keamanan? Ketika Anda berjalan di luar, tidak akan ada orang yang mendadak memeluk Anda dari belakang. Jika dari belakang postur tubuh Anda nampak baik, tidak lihat bagian depan, memeluk Anda, begitu menoleh, langsung sepasang tangannya terbuka dan kabur ke belakang, kenapa? Sebab wajah penuh dengan flek hitam, terlihat menyeramkan, ini disebut rambu keamanan. Apa itu rambu tidak aman? Yaitu bagi Anda yang berusia muda dan sangat rupawan, dan yang berjalan dengan elegan. Bagaimana cara berjalannya? Seperti ini, membentuk S, berjalan seperti ini, tidak hanya yang muda akan memeluk Anda, bahkan orang tua pun akan berdebar ketika berjumpa dengan Anda, demikianlah godaan rupa.

Rupa bisa berubah. Dahulu, bibi besar dari California, tahukah kalian? Pernah bertemu dengannya? Sdri. Lai ada di sini, ia datang? Ia ada di sana, dahulu ketika ia muda, luar biasa, di Taiwan sendiri kecantikan seperti itu sudah sangat jarang. Di masa muda ia benar-benar sangat rupawan, ketika ia baru saja tiba di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, ia duduk di sana, ketika muncul, banyak pria di sampingnya ingin mengajarinya membentuk mudra, semua ingin mengajarinya membentuk mudra! Bibi besar juga muncul, mengatakan: “Kalian semua mengajarinya mudra, kenapa tidak ada yang mengajari saya?” Saat itu bibi besar sudah tua, sekalipun tidak bisa membentuk mudra, tidak ada orang yang sudi mengajarinya; Sdri. Lai, ketika ia tidak bisa membentuknya, selalu ada orang yang langsung menghampiri dan mengajarinya membentuk mudra. Kemudian, Lai Wenyan (Acarya Lian-gao /蓮高上師) ada di samping, mengatakan: “Nanti siang saya traktir Anda makan.” Lai Wenyan ingin mentraktir sdri. Lai. Bibi besar berteriak: “Kenapa tidak ada yang mentraktir saya makan?!” Begitu Lai Wenyan melihat sdri. Lai, ia langsung bersemangat, siang hari ingin mentraktirnya. Lai Wenyan sangat kikir, tidak pernah traktir saya, dan langsung ingin traktir sdri. Lai, kebetulan, kalian berdua ada di sini, Amituofo! Bibi besar langsung berdiri: “Kenapa siang hari ini tidak ada yang traktir saya makan? Di masa muda saya juga sangat cantik!” Manusia bisa berubah, sungguh, usia muda adalah aset. 

Asalkan dokter estetika mengerti skin booster, apa itu skin booster? Supaya wajah Anda secerah kulit wajah anak-anak, ini disebut skin booster, begitu Anda mencarinya di internet pasti ada, coba cari dengan ponsel, akan muncul keterangan skin booster. Anda injeksi asam hialuronat, injeksi botox, atau injeksi skin booster, wajah Anda akan bercahaya, sinar keremajaan akan kembali terpancar dari wajah Anda. Jika tidak, mohon maaf, ada seorang bhiksuni, saya ingin katakan, saya ambil Anda sebagai contoh, bhiksuni (nama), berdiri dan berbalik perlihatkan kepada semua, Anda boleh tertawa, perlihatkan gigi, tinggal 2 gigi kelinci, di usia lanjut akan menjadi seperti itu. Bhiksuni (nama), Anda punya foto di masa muda? Apakah cantik? Tidak tahu, Anda punya foto di masa muda? Foto ketika muda? Lain hari perlihatkan kepada saya. Saya beritahu Anda, masa muda dan masa tua tidaklah sama. Rupa bisa berubah, wanita mana yang tidak cantik dan bersinar di masa muda, semua wajahnya bercahaya, bahkan, tidak ada flek hitam, tidak ada kerutan, tidak ada apa pun, penuh keremajaan, ibarat sekuntum bunga segar yang merekah. Lihatlah, berapa besar perbedaan antara bunga yang mekar dengan bunga yang rontok? Inilah rupa! Rupa terus berubah, warna yang sebelumnya ada akan pudar. 

undefined

Kita Zhenfo Zong, dari Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, pergi ke Sacramento True Buddha Temple, ketika bertamasya, di dalam gerbong, Acarya Lianqi (蓮琪上師) jalan berkeliling hendak mencari yang muda untuk tampil, setelah berkeliling, ia kembali dan mengatakan: “Apa boleh buat, karena semua di dalam gerbong adalah orang tua.”  Tidak bisa menemukan yang muda, paling tidak sedikit rupawan. Seperti sdri. Yaqi, dalam pandangan para penulis, akan ditulis: memiliki kerupawanan, sampai saat ini ia tergolong sebagai rambu tidak aman.

Sebab, ketika ia ke Casino, makan di Casino nomor 27, bukan berjudi, juga bukan dengar musik. Ketika Ye Ailing datang, ia juga pergi, atau makan, dia juga pernah makan di sana, tapi dia tidak berjudi. Begitu masuk Casino, mesti menunjukkan kartu identitas, diperiksa apakah sudah lebih dari 18 tahun, benar tidak? Hanya orang dewasa yang boleh masuk Casino, bukankah demikian? Benar! Orang di luar menanyainya, ingin melihat kartu identitasnya, “Sebenarnya usia berapa? Apa sudah dewasa?” Demikianlah mereka bertanya! Oleh karena itu, sampai saat ini, ia masih tergolong tidak aman, sebab, tiap kali pergi makan ke sana, banyak bule yang berjalan kesana kemari dan meliriknya, tidak akan melirik ibu-ibu, misalnya bibi besar pergi makan ke sana, mana mungkin bule akan melihatnya? Benar tidak? Sudah pasti tidak akan, mereka akan lihat Yaqi, “Orang ini terlihat rupawan.” Itulah rupa, ‘se’ dari kata warna, coba Anda renungkan.

Tanya kepada Anda semua, apakah XX tergolong sebagai rambu keamanan, atau tidak aman? Bagaimana pendapat Anda? Ia rambu keamanan? Benar, ia adalah rambu kemananan! Sampai di sini, konon… lagi-lagi, konon, dahulu sdri. Yaqi pernah ikut XX selama 10 tahun, sampai akhirnya, ia meninggalkannya. Akan tetapi, ada satu cerita, bahkan cerita yang ia sendiri tidak ketahui, XX mengatakan, mengapa sdri. Yaqi meninggalkannya, ia mengatakan, sdri. Yaqi pernah menginap di rumahnya, dan mencuri banyak uang dari rumahnya, karena telah mencuri uang, sehingga sdri. Yaqi pun pergi meninggalkannya. Orang menanyai XX: “Kenapa Anda tidak menuntutnya? Ia telah mencuri uang dari rumah Anda, bisa dituntut.” XX menjawab: “Sebab di kehidupan lampaunya, sdri. Yaqi adalah putri saya, jadi saya tidak tega menuntutnya.” Sdri. Yaqi berseru: “Fitnah! Saya tidak pernah tidur di rumah XX, saya justru tidur di asrama pria!” Hah? Mendengarnya, saya berpikir: “Kenapa di asrama pria boleh ditiduri oleh wanita?” aneh…. Saat itu sdri. Yaqi membawa anaknya, anaknya pria, ia tidur menemani putranya, jadi, ia tidur di asrama pria. Kabarnya Shi Peiling dari New York juga membawa putranya tidur di asrama pria, sdri. Yaqi punya hubungan baik dengan Shi Peiling. Ada sebuah rumor, XX memberitahu orang, sdri. Yaqi menginap di rumahnya, dan mencuri banyak uang, untuk hal ini, Anda sendiri (sdri. Yaqi) mesti buat pernyataan! Bukan urusan saya, ini urusan Anda. Anda tidak pernah menginap di rumahnya, benar, baiklah! 

Ini yang benar, sdri. Yaqi mengatakan, XX membawa sdri. Yaqi ke bank untuk menulis surat wasiat yang menyatakan, kelak jika sdri. Yaqi meninggal dunia, maka semua hartanya akan menjadi milik XX. Bagaimana cara membatalkan hal ini? Setelah ia meninggalkannya, ia langsung membatalkannya. Gurudara meminta kepada Hanifa, translator, yang sekarang sedang menerjemahkan Dharmadesana Mahaguru ke dalam Bahasa Inggris, membawa sdri. Yaqi ke bank untuk membatalkan surat wasiat tersebut. XX menginginkan semua harta sdri. Yaqi, dan bukan sdri. Yaqi yang mencuri banyak uangnya, masi bisa dibantah, kedua belah pihak mulai saling berbantah. Anda mesti cari saksi! Anda tidak pernah menginap di rumah XX, XX mengatakan ia kehilangan beberapa uang, kedua belah pihak mesti saling berhadapan baru bisa diklarifikasi. Selain itu, Anda mesti cari saksi yang bisa membuktikan bahwa Anda tidak pernah menginap di rumahnya, sekarang saya adalah hakim, Anda mesti cari saksi, juga barang bukti, keluarkan surat warisan yang dulu Anda tulis, XX yang menginginkan uang Anda, atau Anda yang menginginkan uang XX, di sini letak persoalannya. Semua ‘laksana’ adalah kekacauan, di dunia saha ini, semua serba kacau, sangat kacau. Telah membahas tiga ‘laksana’, yang pertama, ‘laksana’ dari uang, yang kedua, reputasi, dan yang ketiga adalah rupa, sesungguhnya ketiganya adalah kacau, semua di dunia fana tidaklah nyata. Telah dibabarkan dengan sangat jelas, oleh karena itu, jangan melekati semua itu, barulah Anda bisa terbebas dari klesha, jangan melekati semua itu, barulah bisa melampaui dunia fana, jangan melekati semua itu, barulah bisa terbebas dari 6 alam samsara, inilah Buddhadharma.

undefined

Lebih baik saya ceritakan sebuah lelucon! Tiga kata yang paling membuat wanita terharu bukan: “Aku cinta kamu.”, melainkan ketika berjalan-jalan, saat mata wanita menatap dan terus memuji tas di dalam etalase, pria langsung memeluknya, kemudian dengan tatapan mantap dan lembut memberitahunya: “Gesek sebanyak mungkin!” Tiga kata ini lebih menyentuh hati. Ini adalah ‘laksana’ dari uang, uang merupakan ‘laksana’ kekacauan. 

Seorang samurai memegang seekor ikan, ia masuk ke dalam kamar Bhiksu Ikkyu dan mengatakan: “Mari bertaruh, katakan, apakah ikan yang saya pegang ini hidup atau mati?” Bhiksu Ikkyu pun tahu: “Apabila mengatakan mati, Sang Samurai pasti melepaskannya dan ikan itu akan menggelepar; Apabila mengatakan hidup, Sang Samurai pasti secara diam-diam meremasnya sampai mati, supaya Bhiksu Ikkyu tidak bisa menebaknya dengan tepat.” Dengan tersenyum ia mengatakan: “Ikan ini mati.” Mendengarnya, Sang Samurai langsung membuka tangan, dengan tertawa ia mengatakan: “Ha ha! Anda kalah! Ikan ini hidup!” Ikan itu masih hidup dan menggelepar di lantai, Bhiksu Ikkyu tersenyum dan berkata: “Benar, saya kalah!” Sang Samurai pun menang, ia pergi dengan perasaan gembira, dan Bhiksu Ikkyu pun juga memenangkan ikan tersebut. Tiga bagian dari seekor ikan bisa dimakan, kepala dan ekornya bisa dibuat sup, daging ikan bisa dikukus, tulang ikan bisa digoreng, dan bisa menambah kalsium, seekor ikan dengan tiga bagian yang bisa dimakan. Kepala ikan dan ekor ikan bisa untuk hotpot, tulang tipis yang tersisa bisa digoreng, bisa juga dikukus dengan kuah, seekor ikan dengan tiga bagian yang bisa dimakan. Sebenarnya, bagi Bhiksu Ikkyu, beliau telah mencapai tingkat tinggi dalam bhavana, tidak ada konsep menang dan kalah, mesti merenungkan dua kata ini: menang dan kalah, apabila Anda dapat memahami tiada menang dan kalah, maka Anda dapat terbebaskan.

Suami bertanya kepada istri: “Saya mendapati bahwa saya sakit.” Istri bertanya: “Sakit apa?” Suami menjawab: “Penyakit terminal.” Istri bertanya: “Sebenarnya apa yang telah terjadi? Penyakit terminal apaan?” Suami menjawab: “Dulu hanya dengan satu tangan, aku bisa memeluk pinggangmu, sekarang bahkan dengan dua tangan pun tidak bisa memeluk pinggangmu! Bukankah ini berarti aku jatuh sakit? Tanganku semakin pendek, mungkinkah ini penyakit terminal?” Istri langsung terdiam, “Kamu tidak suka saya semakin gemuk, terus terang saja! Tangan menjadi pendek apaan?” Istrinya semakin gemuk, ini bisa mengatasi apa? Mengatasi rupa, benar tidak? Lihatlah, di masa muda, betapa langsingnya, setiap wanita sangat langsing, semua kurus laksana gantungan pakaian, berpostur proporsional, demikianlah kondisi masa muda, masih punya rupa. Ketika usia semakin bertambah, tidak bisa mengendalikan makan, “Sudahlah! Apa yang perlu dikhawatirkan? Makan saja! Toh tidak ada orang yang….”, bukan toh tidak ada yang suka, melainkan “Toh tidak peduli lagi”, langsung makan, satu-satunya kegemarannya adalah makan, di sini makan, di sana makan, akhirnya menjadi tempayan air, menjadi bundar.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。