2016-11-27 Pencapaian Bhavana Mengandalkan Upaya Masing-masing
Ceramah Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Ulkamukhayoga Ksitigarbha Bodhisattva, Minggu 27 November 2016 di Cetiya Ganlu
Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja pada Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Adhinatha Ulkamukhayoga: Ksitigarbha Bodhisattva.
Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, pimpinan Cetiya Ganlu (甘露精舍) Acarya Lianhuo (蓮火上師), Acarya Lianshi (蓮世上師), dan Acarya Lianzhu (蓮主上師). Dalam Ulkamukhayoga hari ini, ketika saya memejamkan mata, nampak ada leluhur yang berada di dalam pesawat, mengalami kecelakaan, saya melihatnya. Apakah para umat melihat sesuatu ? Adakalanya Anda bisa melihat leluhur sendiri muncul di hadapan Anda, apakah ada umat yang melihatnya ?
◎Upasaka: Arwah yang semula gelap, setelah Mahaguru membentuk mudra, mereka menjadi terang, jumlahnya sangat banyak.
Itu artinya Ulkamukhayoga hari ini sangat istimewa dan sempurna, sebagian besar pasti bisa melihatnya, bagi yang melihatnya boleh bersaksi. Sesungguhnya, sangat mudah untuk melihatnya, dalam kondisi mengantuk, namun belum memasuki kondisi tidur, maka Anda akan melihatnya. Apabila Anda mengantuk, namun telah tertidur, berarti Anda mimpi, dan bukan melihat.
◎ Upasika: Sembah puja pada Mulacarya Dharmaraja Liansheng, saya melihat mendiang nenek dan ayah saya, ayah berlutut di depan, bernamaskara kepada Mulacarya. Ketika menjapa Mantra Catursarana, ayah dan nenek berdiri di depan saya. Terima kasih Mahaguru ! Semasa hidupnya, nenek dan ayah saya tidak tahu bahwa mereka telah bersarana kepada Mulacarya. Sebelum mereka meninggal dunia, 5 tahun yang lalu, saya telah membantu ayah dan nenek untuk bersarana kepada Mulacarya, tiap kali upacara, saya membawa sertifikat bersarana mereka untuk menerima abhiseka. Ketika nenek dan ayah saya meninggal dunia, di hadapan altar mereka di rumah duka, saya melapor bahwa mereka telah bersarana kepada Mulacarya.
Baiklah, terima kasih, terima kasih ! Pada umumnya, apabila Anda dapat bermeditasi, kebanyakan akan dapat melihatnya. Jika tidak, bagi orang awam, mereka akan melihatnya ketika mengantuk namun belum memasuki kondisi tidur.
◎ Upasika: Apa kabar Mahaguru, apa kabar semuanya, saya melihat Ksitigarbha Bodhisattva, sangat muda dan tampan.
Ksitigarbha Bodhisattva memiliki paras yang sangat sempurna, paras-Nya sangat baik, dia melihat sangat muda dan tampan, itu benar adanya. Di sini juga merestui semoga saudari Sedharma dari Singapura ini memperoleh jodoh pernikahan yang sangat baik.
Dalam Ulkamukhayoga hari ini sangat banyak Buddha dan Bodhisattva, seperti 7 Buddha Bhagavan, tiap Adhinatha mempunyai fungsi masing-masing, seperti fungsi dari Prabhutaratna Tathagata, fungsi dari Amrtaraja Tathagata, dan Surupa Tathagata memiliki fungsi-Nya sendiri. Setelah Anda menjapa Mantra Surupa Tathagata, bagi leluhur yang bunuh diri lompat dari gedung, yang setelah lompat, anggota tubuhnya hancur, bahkan kepalanya putus, tangannya putus, kakinya putus, maka berkat Surupa Tathagata, kepala, kaki dan empat anggota badannya akan pulih seperti semula. Berkat Surupa Tathagata, arwah yang semula berkepala hancur, akan utuh kembali, yang kelima fitur wajahnya mengalirkan darah, akan menjadi bersih, kelima fitur wajahnya akan kembali normal. Ini merupakan salah satu fungsi dari Surupa Tathagata. Amrtaraja Tathagata dapat memberi mereka minum amrta Buddhadharma, mengadhisthana mereka mencapai keberhasilan.
Ulkamukhayoga menggunakan banyak mudra, mantra dan pengundangan, 7 Buddha Tathagata memiliki fungsinya masing-masing, ada yang bisa membuka tenggorokan arwah, misalnya bagi preta yang tenggorokannya sangat kecil, berperut besar, tidak pernah terkenyangkan, dan selalu kelaparan, demikianlah alam preta, setiap hari kelaparan, coba Anda pikirkan, bagaimana rasanya ketika perut Anda sangat lapar, itu artinya sedang berada dalam alam preta, ada mudra yang berfungsi untuk membuka tenggorokan, begitu tenggorokan terbuka, saluran makannya akan melebar, amrta Dharma yang diminum dapat mengenyangkannya, dan perutnya tidak akan kelaparan lagi. Seperti alam binatang, alam neraka, semua banyak karma buruk, berkat Ulkamukhayoga Ksitigarbha Bodhisattva, mereka dapat diseberangkan dari tiga alam rendah, terbebas dari alam rendah. Seperti yang tadi terlihat oleh seorang upasaka, arwah yang semula hitam menjadi semakin terang, kemudian mereka terbang ke atas, ini adalah penyeberangan arwah. Itulah fenomena yang dilihat olehnya, itu sangat baik.
Oleh karena itu, Ulkamukhayoga kita hari ini sangat istimewa dan sangat sempurna. Mesti berterima kasih kepada segenap bhiksu/ni yang melakukan pelantunan, dan adhisthana para Acarya di sini, selain itu, juga daya batin para umat di sini. Daya batin sangat penting, ketika Anda melakukan Ulkamukhayoga, memusatkan pikiran, memasuki samadhi, penyatuan samadhibala ini dapat mengentaskan semua leluhur dari alam yang tidak baik menuju ke alam yang baik, dari alam yang baik menuju ke alam yang lebih baik, di alam yang lebih baik dapat menjadi Bodhisattva, menjadi Buddha, terlahir di Negeri Buddha, lebih sempurna. Ini semua mengandalkan para Acarya, Bhiksulama, Rinpoche dan umat Sedharma, semua orang yang melakukan penyeberangan arwah, semua memusatkan daya batin, dengan demikian kekuatan yang dihasilkan akan menjadi besar.
Dalam agama Buddha ada Arya Maudgalyayana, Beliau terkemuka dalam abhijna, dalam sinar suci Beliau melihat mendiang ibu-Nya berada dalam alam preta. Dahulu ada sebuah film berjudul Maudgalyayana Menolong Ibunda, ‘Mulian’ adalah Maudgalyayana, setelah Beliau melihatnya, karena Beliau memiliki abhijna, maka Beliau pergi ke neraka, kemudian tiba di alam preta, menyaksikan sang ibunda sangat menderita, selalu kelaparan di sana. Beliau pun mengambil makanan dan membawanya ke alam preta untuk diberikan kepada sang ibunda, namun, yang jelas-jelas merupakan makanan, misalnya ‘candy’ permen ini, yang bisa dimakan dan berasa manis, setelah Beliau memberikan makanan kepada sang ibu, makanan itu berubah menjadi api yang membakar mulut sang ibu. Makanan apa pun yang diberikan kepada sang ibu, sampai di mulut sang ibu, semua berubah menjadi api, berkobar-kobar, ibarat arang atau logam, ia sama sekali tidak bisa memakannya. Meski Maudgalyayana terutama dalam abhijna, namun Beliau tidak sanggup memberi makan bagi sang ibu di alam preta, oleh karena itu abhijna tidak dapat menekan daya karma. Daya karma buruk ibu-Nya sangat berat, Beliau tidak sanggup menolong ibu sendiri.
Ketika kembali ke alam fana, Beliau memberitahu Sang Buddha bahwa Beliau telah pergi ke neraka, membawa makanan untuk sang ibunda, namun semua makanan itu menjadi api, Beliau mohon petunjuk Sang Buddha. Sang Buddha memikirkan sebuah cara, hanya bisa mengandalkan akumulasi daya kebajikan segenap anggota Sangha, “Anda mesti berdana kepada segenap anggota Sangha.” Memberi persembahan kepada para bhiksu anggota Sangha, “Mohonlah kepada mereka untuk bergabung bersama menjapa sutra dan mantra, menggunakan daya batin yang paling besar untuk menolong ibu Anda, sebab kekuatan Anda seorang diri tidaklah cukup.” Maudgalyayana juga seorang Arahat, seorang Arahat masih belum cukup, “500 Arahat mesti memusatkan daya batin untuk menolong ibu Anda, dengan demikian baru bisa mengentaskannya.”
Saat itu, 500 Arahat menerima pujana dari Arya Maudgalyayana, 500 Arahat bergabung menjapa sutra dan mantra, daya yang dihasilkan baru bisa menolong ibu dari Maudgalyayana, terbebas dari alam preta. Tidak hanya memberi makanan kepadanya, bahkan juga bisa mengentaskannya dari alam preta. Inilah metode yang diajarkan oleh Sang Buddha, semenjak saat itu berubah menjadi Ulambana. Ulambana mengandalkan daya pujana dari semua orang, menggabungkan kekuatan dan daya batin semua orang, baru bisa menyeberangkan para arwah, inilah makna utama dalam Ulkamukhayoga. Karena ibu dari Arya Maudgalyayana berada di alam preta, tidak dapat ditolong, maka Sang Buddha menginstruksikan supaya menyediakan bejana untuk diisi dengan makanan, dan dipersembahkan kepada para anggota Sangha. Kemudian para bhiksu memusatkan daya batin untuk menyeberangkan arwah, sutra ini disebut sebagai Sutra Ulambana. Sutra ini juga sangat unik, tidak ada dalam Mahapitaka dari India, namun ada di Tiongkok, di Tiongkok ada sutra ini, menjadi tradisi orang Tionghoa, di saat pertengahan bulan 7, tanggal 15 bulan 7, semua akan mengadakan upacara Festival Ulambana, yang dalam Buddhadharma biasa kita sebut sebagai Ulkamukhayoga.
Pustaka Ksitigarbha Bodhisattva Ulkamukhayoga ini disusun sendiri oleh Mahaguru. Di luaran memang ada Ulkamukhayoga, namun, yang ini lebih ringkas daripada Ulkamukhayoga yang di luar, inilah Ksitigarbha Ulkamukhayoga hari ini, saya yang menyusunnya. Apakah saya menuliskannya dalam buku ? Oh ! ‘Bulan Mei di Negeri Utara’, isinya perihal kepergian saya ke Jepang, benar ! Saya memuatnya di bagian lampiran, buku ‘Bulan Mei di Negeri Utara’ menuliskan mengenai kepergian saya ke Jepang Utara, bertamasya ke sana pada bulan Mei.
Saya ceritakan beberapa lelucon, sebuah sekolah manula, suatu hari para manula lupa mengerjakan PR, guru sangat marah dan meminta mereka semua untuk berdiri di lapangan. Kemudian, guru itu menata sebuah meja, mengundang seorang pendeta Dao untuk melakukan ritual, bahkan menebarkan kertas baka, para manula sangat takut melihatnya, merasa tidak nyaman, mereka bertanya apa yang sedang dilakukan oleh guru ? Guru menjawab: “Menurut peraturan sekolah, mesti mengundang wali murid.” Oleh karena itu mengundang seorang pendeta Dao untuk membunyikan bel mengundang arwah ! Pantas saja ada suara-suara itu. Lelucon ini hampir mirip dengan apa yang kita lakukan hari ini. Benar tidak ? Mengundang semua wali murid Anda, semua kakek dan nenek Anda, dan menjemputnya untuk terlahir di alam yang lebih baik.
Di sebuah restoran ada pertunjukan menyanyi, seorang pramusaji yang kebingungan menyerahkan lembar pesan lagu kepada penyanyinya, setelah menerimanya, sang penyanyi mengatakan: “Berikutnya, tamu di meja nomor 2 memesan sebuah lagu: ‘Angsio Bakso Babi’.” Penyanyi itu terdiam sejenak, bertanya kepada orkes : “Ada lagu ini ?” Saat itu, semua terdiam, tak berapa lama kemudian, seorang koki keluar dari dapur: “Memasak selama 20 sekian tahun, saya tidak pernah memasak masakan ini.” Apa nama masakannya ? “The Way of Love”, menu menjadi lembar pesanan lagu, lembar pesanan lagu menjadi menu, pramusajinya yang bingung. Seperti saat kita melakukan penyeberangan arwah, mesti tepat, yang mendaftar baru boleh masuk, ini sangat tepat; Yang tidak mendaftar tidak boleh masuk. Upacara penyeberangan arwah ini berbeda, kita tidak boleh melakukan kesalahan seperti itu, semua yang mendaftar malah di luar, sedangkan yang tidak mendaftar malah masuk ke dalam, ada juga fenomena semacam itu dalam penyeberangan arwah.
Selain itu, menurut sepengetahuan saya, ketika membakar kertas mulia bagi leluhur Anda, apabila Anda tidak melantunkan namanya, tidak mengundang Raja Setan Bermuka Terbakar, di pintu masuk kita terdapat Raja Setan Bermuka Terbakar, Beliau yang menangani semua arwah. Tanpa Raja Setan Bermuka Terbakar, maka para arwah akan berbuat onar, yang kuat akan menerobos masuk, yang lemah, yang tidak berdaya, berada di luar, yang kuat akan terseberangkan, yang lemah tidak bisa terseberangkan. Saat kita membakar kertas mulia, yang lebih kuat akan merampasnya, yang lemah tidak akan memperolehnya, ini mengenai pembagiannya ! Membagi kertas mulia bagi para arwah, membakar kertas mulia berarti membagikan materi bagi para arwah, yang lemah tidak bisa memperolehnya, bagaimana ini ? Ketika kalian membakar kertas mulia, kalian mesti perhatikan, yang pertama adalah mesti melantunkan nama, yang kedua, Anda mesti mengundang penyertaan Dharmapala, dengan demikian barulah leluhur Anda dapat memperolehnya. Ada sebagian yang saling berebut, seperti makanan, ketika Anda berdana makanan, sebaiknya dibawah pengawasan Raja Setan Bermuka Terbakar, apabila hari ini tidak ada Raja Setan Bermuka Terbakar, semua akan saling berebut, sebab arwah berjumlah sangat banyak ! Yang kuat akan merebut banyak ! Yang tidak kuat hanya memperoleh sedikit, dan yang tua dan lemah tidak memperoleh apa pun. Oleh karena itu semua mesti diatur oleh Raja Setan Bermuka Terbakar.
Mengenai alam hantu, saya sudah banyak melihatnya. Di alam hantu, sama saja, tidak jauh berbeda dengan alam manusia, yang kuat dapat merebut kekuasaan, yang lemah tidak akan sanggup, sesungguhnya memang demikian. Sehingga kadang terjadi sedikit kekeliruan. Saya pernah melihat beberapa pejabat baka yang menjabat di alam baka, ketika dia hendak menangkap manusia di rumah sakit, di tiap ranjang tergantung papan nama, dia memeriksa tiap ranjang, orang yang akan menjelang ajal, baru ditangkap. Namun, papan nama orang itu tertukar dengan pasien lain, dia menggantungkan nama orang lain di sini, salah menggantungkan nama, atau tidur di ranjang yang salah, akhirnya menangkap orang yang salah, pejabat baka pun membawanya pergi. Seharusnya orang itu masih hidup, tapi kenapa justru ditangkap ? Memang ada fenomena demikian. Di rumah sakit, jangan salah menggantung papan identitas. Ada peristiwa pejabat baka keliru mengenali orang, ada beragam fenomena di alam baka.
Suatu hari, Xiaobao mengikuti kelas sejarah, mendengar guru mengisahkan tirani Qin Shihuang, membakar buku dan mengubur para Konfusian, wajahnya menjadi masam. Kebetulan guru melihatnya, kemudian menanyainya: “Xiaobao, siapa yang mengganggu kamu ?” Xiaobao menjawab: “Qin Shihuang !” Guru bertanya: “Kenapa bisa ?” Xiaobao menjawab: “Sebab dia tidak membakar semua buku sampai habis !” Alhasil Xiaobao masih harus bersekolah. Bukankah ada sebuah lelucon ? Ada sebuah keluarga, mereka sekeluarga pergi ke kuburan untuk membakar kertas mulia bagi leluhurnya, sepulangnya, mendiang kakek masuk mimpi ayah Xiaoming, kakek mengatakan: “Nanti jika kalian ke kuburan lagi, jangan meminta Xiaoming untuk membakar kertas.” Si ayah merasa heran: “Kenapa ?” Sebab Xiaobao selalu membakar lembar PR untuknya, akibatnya di alam baka dia harus terus mengerjakan PR. Ini juga berhubungan dengan penyeberangan arwah, mestinya membakar kertas mulia, bukan kertas PR, jangan minta kakek Anda untuk mengerjakan PR.
Sebuah lelucon lagi. Seorang pemuda bertanya kepada Bhiksu Zen: “Saya punya impian yang sangat mulia. Apabila dapat terwujud, maka tiada lagi sengketa di dunia ini, oleh karena itu saya perlu banyak uang, wahai Mahabhiksu ! Apakah Anda bisa membantu saya ?” Bhiksu Zen mengambil sepasang sarung tangan dan sebuah topi anak-anak, kemudian meminta pemuda itu mengenakannya, dan menanyainya: “Apa yang Anda rasakan ?” Pemuda itu menjawab: “Kepala dan tangan terasa agak ketat.” Bhiksu Zen mengatakan: “Saya juga !” Kepala dan tangan terasa ketat ! (ungkapan: Kekurangan uang)
Demikianlah bhavana, yang dicapai melalui bhavana sendiri juga tidak bisa dipinjamkan kepada orang lain; Masing-masing mencapai sesuai upaya sendiri, bagaimana diri Anda bersadhana, maka demikian pula yang Anda peroleh, tidak bisa meminjam. Seperti hari ini, kita semua para sadhaka, mesti mengatasi karmavarana diri sendiri, tidak ada orang yang dapat membantu untuk mengatasinya. Seperti kita yang berbhavana di sini, pencapaian bhavana bukan merupakan hasil pemberian orang lain, melainkan berasal dari upaya bhavana Anda sendiri. Coba Anda renungkan, berapa kali Anda bersadhana setiap harinya, apakah setiap hari Anda tekun bersadhana ? Ini sangat penting, sebab, apabila Anda tekun bersadhana, semua akan bermanfaat bagi pencapaian Anda kelak; Anda berbhavana maka pasti ada pencapaian; Anda tidak berbhavana, maka pasti tidak ada pencapaian. Berbhavana satu bagian, memperoleh pencapaian satu bagian, berbhavana 10 bagian, maka memperoleh pencapaian 10 bagian, tidak ada saling silih, biar saya yang masuk neraka, semua jasa kebajikan bhavana saya diberikan kepada Anda, dan Anda pun naik ke surga, sedangkan saya sendiri masuk neraka, tidak ada yang seperti ini. Oleh karena itu dikatakan pencapaian sesuai dengan upaya masing-masing. Hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.