2017-05-13 Ikutilah Sabda Sang Buddha untukMencapai Keberhasilan Bhavana

undefined

Ceramah Lamdre ke-68 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Istadevata Ksitigarbha Bodhisattva (Dizangwang Pusa -地藏王菩薩), 13 Mei 2017 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja pada para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Istadevata puja bakti hari ini: Ksitigarbha Bodhisattva.

Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia. Akuntan TBF, sdri. Teresa. Dr. Zhuang Junyao, dr. Lin Shuhua. Selamat malam semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton)

Malam hari ini adalah puja bakti Sadhana Istadevata Ksitigarbha Bodhisattva, ditambah pendarasan Sutra Budi Jasa Orang Tua yang Sulit Dibalas (Sutra Bakti / Fu-mu-en-zhong-nan-bao-jing -父母恩重難報經). Dalam sutra ini Sang Buddha mengutarakan bahwa budi jasa ayah dan ibu sangat sukar untuk dibalas, apabila ayah dan ibu masih hidup, tentu saja ini patut disyukuri, dan mesti lakukan seperti yang dibabarkan oleh Sang Buddha, segeralah membalas budi jasa orang tua. Kita mendaras sutra terutama adalah untuk mempelajari apa yang dibabarkan oleh Sang Buddha, ini disebut penilaian melalui sabda Arya, ajaran yang dibabarkan oleh para Arya, yang diucapkan oleh Beliau. Kita lakukan sesuai dengan apa yang dibabarkan oleh para Arya, semua ini bisa mengembangkan budi pekerti kita, yang paling penting adalah mendengar sabda Arya. 

undefined

◎ Setelah puja bakti, kita potong kue tar, mungkin untuk merayakan Hari Ibu besok. Sesungguhnya, budi jasa ibu dan ayah sama besarnya, dan siswa Buddha mesti membalas budi jasa kedua orang tua, membalas budi jasa ayah dan ibu, jangan berbuat durhaka, durhaka berarti tidak berbakti. Sungguh, Anda bisa tumbuh besar seperti sekarang, siapa yang membesarkan Anda? Bagaimanapun, siapa yang memelihara Anda sampai tumbuh besar seperti saat ini? Siapa yang melahirkan Anda? Siapa yang membesarkan Anda? Siapa yang mendidik Anda?

Tidak peduli di masa lampau saya pernah dipukul oleh orang tua, dipukul sampai pedang kayu Jepang itu patah, saya masih sempat menoleh dan melotot, saya berkata: “Selamanya saya akan ingat, Anda memukul saya sampai pedang kayu patah!” Tapi sekarang, kalian mesti ingat, siapa yang menggunakan uang gaji yang diperolehnya dengan susah payah untuk membesarkan Anda? Sampai Anda menjadi orang, siapa yang mendidik Anda? Saat itu, semua pemikiran di masa kanak-kanak mesti dilepaskan. Meskipun saya punya masa kecil yang menyedihkan, saya dibesarkan dengan kekerasan. Akan tetapi, penganiayaan yang saya terima, menjadi pemicu bagi saya, supaya saya menjadi mandiri, supaya kuat, supaya konsisten dalam melakukan segala sesuatu, harus punya prestasi menonjol, semua pemikiran semacam ini akan muncul. Ini juga merupakan budi jasa! Walau lahir dan besar di bawah kekerasan rumah tangga. Ibu mengajari saya sebuah kalimat, beliau mengajari saya kalimat dalam Bahasa Jepang, ketika ayah mengendarai sepeda pulang kerja, “Kamu harus bilang kepada beliau: ‘Selamat datang dan makan.’” (Dalam Bahasa Jepang) Tapi ayah saya pulang setelah minum arak, muka memerah, ia mendorong sepedanya, dan kami mengucapkan: “Silakan datang dan …..” (Dalam Bahasa Jepang) Belum selesai bicara, kami sudah berbalik dan lari, sebab menyadari bahwa situasinya tidak tepat.

Sekarang mengenangnya, semua itu telah berlalu, Anda menjadi semakin kuat dan gigih, siapa yang membesarkan Anda? Orang tua yang membesarkan Anda! Kegigihan Anda saat ini berkat tempaan! Meski dipukul sampai berpostur pendek dan kecil, saat itu tidak punya uang, saya lahir setelah 7 bulan dalam kandungan, saya lahir prematur, sangat sukar untuk membesarkan saya. Saat lahir, keluarga tidak punya uang, kebetulan adalah akhir dari perang dunia ke-2, ‘World war II finished’, saya lahir pada tahun 1945 saat perang dunia ke-2 berakhir, bahan makanan terbuat dari bubuk hasil penggilingan beras, dibesarkan dengan minum air beras. Saat itu tidak ada susu, tidak ada apa-apa, jadi postur tubuh cenderung pendek. Jadi ketika memotong kue tar akan merasa sedikit tersentuh.

Setelah acara pemotongan kue tar, ada acara tanda tangan buku, buku ‘Tentang Makhluk Halus’ (Xiegui) telah tiba. Saat di Taiwan, saya telah katakan, saya harap tiap orang punya satu, supaya Anda dapat membedakan, bagaimanakah yang benar, dan bagaimana yang sesat, apa itu dewa, dan apa itu hantu, apa itu Arya, apa itu empat tingkat kesucian. Buku ini melalui ‘nilai pengetahuan’, yaitu nilai-nilai yang Anda peroleh dari proses belajar, disebut sebagai ‘nilai pengetahuan’. Ada juga ‘nilai perbandingan’, yaitu melalui perbandingan, logika, dan penalaran, ini disebut sebagai ‘nilai perbandingan’, kemudian adalah ‘nilai sabda Arya’, yaitu sutra, vinaya, dan sastra yang dibuat oleh para Buddha, Bodhisattva, dan para Arya, dan generasi selanjutnya mengambil inti sari dari pustaka tersebut, dan sastra yang ditulis sendiri. Dalam agama Buddha ada 3 pustaka, yaitu sutra yang merupakan pembabaran dari Shakyamuni Buddha; Kemudian adalah vinaya, atau sila-sila yang ditetapkan oleh Sang Buddha; Dan kemudian sastra, yaitu karya tulis dari para Arya yang dibuat berdasarkan pustaka suci. Sutra, vinaya, dan sastra adalah Tripitaka. Buku yang hendak ditanda tangani nanti adalah buku yang berjudul: ‘Tentang Makhluk Halus’ (Xiegui).

◎ Maksud dari buku ‘Tentang Makhluk Halus’ adalah, sekarang sedang terjadi keonaran yang disebabkan oleh hantu, banyak orang di seluruh dunia, berarti hantu berbuat onar di seluruh dunia. Jadi setelah membaca buku ini, Anda akan tahu bagaimana cara melindungi diri sendiri, supaya diri sendiri memiliki kemampuan pertahanan. Menurut saya, yang terutama adalah Anda mesti visualisasi Mahaguru menetap di puncak kepala, mesti japa Mantra Hati Padmakumara: “Om. Gulu. Liansheng. Xidi. Hum”, ini juga menghasilkan sebuah daya, selain itu juga mesti japa Mantra Mahabala vajra: “Om. Maha. Balaya. Suoha.” , “Om. Maha. Balaya. Hum Hum. Pei.” Mesti japa mantra ini, mohon supaya Mahabala Vajra menjadi Dharmapala kita, ini juga sangat penting. Boleh menggunakan Mahabala Vajra, atau Pancamahavajra, Acalanatha Vidyaraja juga boleh, Yamantaka juga boleh, Mahottara Heruka juga boleh, selain itu, Hevajra, Cakrasamvara, Guhyasamaja, semua boleh, semayamkan Vajra di setiap pintu dan jendela, dengan demikian akan menjadi simabandhana.

◎ Apabila masih tidak sanggup, Anda bisa gunakan ritual menyingkirkan energi buruk menggunakan media beras dan pakaian, ambil pakaian (atau pakaian dalam) yang telah Anda gunakan dalam waktu yang lama, kemudian lipatlah, siapkan sebuah nampan berisi beras, dan letakkan pakaian di atasnya, tancapkan tiga batang hio di depan altar, panjatkan doa: “Supaya semua energi buruk pada tubuh saya dapat tersingkirkan.” Mohon supaya Istadevata Anda sendiri menanganinya, dan tunggu sampai hio telah tersisa separuh, atau sampai terbakar habis, kemudian ambil pakaian tadi untuk Anda kenakan sendiri, dan energi buruk Anda telah berpindah pada beras, buanglah beras tersebut ke halaman rumput di belakang rumah, atau di balkon, biar dimakan oleh burung, 3 lidi hio juga dibuang ke pekarangan belakang rumah. Ini disebut ritual menyingkirkan energi buruk. Apa manfaatnya? Supaya energi buruk atau energi negatif pada diri Anda keluar dan masuk ke beras tersebut. Anda buang beras tersebut, berarti energi buruk tersingkirkan, sementara pakaian itu dapat Anda kenakan lagi sebagai perlindungan. Gunakan pakaian lama, semakin lama semakin baik, sebab hawa Anda melekat pada pakaian tersebut, ritual ini disebut sebagai: Mi yi shou sha fa. Di masa kecil, ritual ini juga digunakan untuk meruwat anak-anak, dapat digunakan di saat sakit atau kesambet. 

undefined

Hari ini adalah 13 Mei, kita lanjutkan pengulasan Lamdre:
“Dan lagi, sebutannya berbeda-beda, antara lain, samudaya-darsana-marga, tingkatan akumulasi tujuan doktrin, dan tingkatan berubah dan tidak berubah.” 

Apa yang dituturkan di bagian depan Lamdre sangat sukar untuk diuraikan, “Yang disebut sebagai samudaya-darsana-marga adalah: Dalam lokiyamarga, terlebih dahulu gunakan shruta, cinta, dan memilih, kemudian penekunan fenomena anubhava, secara pasti mentransformasikan eksistensi menjadi sunya, hingga setelah keluar dari samadhi, tidak bisa mengalami suatu yang seperti sebelumnya, meski dalam penekunan samahita (kedudukan mula) dapat menyadari tiada perbedaan astadharma, meskipun telah memperoleh pencapaian tertentu, namun masih bisa kembali lagi pada awam.”

Ini benar-benar sangat sukar untuk diuraikan, ini membahas perihal samudaya-darsana-marga, dalam menekuni Buddhadharma, memang ada proses ‘shruta’ atau mendengar Buddhadharma, kemudian ‘cinta’ atau perenungan, hari ini setelah Anda mendengar Dharma, sepulangnya Anda renungkan ; Kemudian, memilih ‘lokiyamarga’. Apa yang disebut dengan ‘lokiyamarga’? Yaitu alam materi ini, materi berarti ada rumah, ada mobil, ada gunung, sungai, dataran, ini semua tergolong sebagai lokiyamarga. Sedangkan Lokuttaramarga adalah melampaui gunung, sungai, dan daratan, terpisah dari dunia fana, terpisah dari rumah dan mobil. Lokiya adalah eksistensi, akan tetapi, sesungguhnya, pada akhirnya lokiyamarga juga berubah menjadi sunya. Coba Anda renungkan, seperti kehidupan Mahaguru ini, di masa kecil tidak menyadari apa itu tua, apa itu sakit, dan apa itu penderitaan. Tentu saja ada penderitaan, saat dipukuli memang merasa menderita, kekerasan rumah tangga, tentu saja sangat menderita. Akan tetapi bagaimana? Merasakan eksistensi diri ini, jadi ada sebuah pepatah: “Hidup ini ibarat kertas toilet tarikan.” Anda pergi membeli sebungkus kertas toilet tarikan, sangat tebal, sebungkus, kelihatan sangat tebal, tapi, sungguh tak disangka, setelah diletakkan di samping kloset, tarik, tarik, tarik, tarik, dan tarik, tak lama kemudian habis sudah. Demikianlah hidup ini. “Hidup ibarat menelepon, jika bukan Anda yang menutupnya duluan, maka pasti saya yang menutupnya duluan.”, hidup ini kelihatannya sangat tebal! Setebal tumpukan kertas toilet yang baru saja ditarik, sebab sangat tebal! Dalam sekejap, sebungkus kertas toilet pun habis, mesti beli lagi sebungkus, dan dengan cepat pula akan habis.

Di usia 50 sekian tahun, Anda akan merasakan, ketika mendaki tidak akan merasa cepat, namun ketika turun baru merasa sangat cepat. Di usia 60 sekian tahun, bukankah Mahadewi Yaochi memberitahu saya bahwa di usia 66 tahun mesti kembali ke Taiwan? Jadi saya pergi selama setengah tahun dan kembali, ini sudah berlalu berapa tahun? Sudah 7 tahun. Berapa 66 ditambah 7? Sangat cepat sudah usia 73, dalam sekejap mata sudah 80 tahun. Tahukah Anda, apa yang terjadi di usia 80? Sudah pernah dikatakan sebelumnya, di usia 70 kadang lupa, bukan kadang, tapi sering lupa, sebentar lupa ini, sebentar lupa itu, selalu lupa. Gurudara sering memberitahu saya: “Bukankah Anda baru saja makan? Kenapa sekarang makan lagi?” Setelah makan juga bisa lupa, sebenarnya, bagaimanakah usia 80, jalan sempoyongan. Sekarang Gurudara mengajari saya, beliau mengatakan: “Saat Anda mengenakan celana dalam, atau mandi, atau ketika mengenakan rok jubah lama, Anda mesti ingat untuk bersandar di tembok, mengenakannya sambil bersandar di tembok. Setelah mandi, cari tembok dan bersandarlah, jika tidak, sekali lengah bisa terpeleset, bisa terkilir atau bagaimana, Anda bisa terjatuh.”

◎ Sekarang tiap kali periksa ke ‘family doctor’ atau dokter keluarga, saya selalu ditanyai: “Apakah akhir-akhir ini Anda terjatuh?” Saya pikir, aneh, kenapa menanyakan hal ini? Maksud dia adalah, di usia seperti Anda saat ini, akan sangat mudah terjatuh, di usia 80 an akan gampang jatuh. Orang tua memang tidak boleh sampai jatuh, ini mesti diingat, sedangkan orang muda atau anak-anak, jatuh bagaimana pun, bangkit lagi dan tidak apa-apa. Bagi yang berusia lanjut, begitu jatuh, kadang bisa mengancam jiwa. 

Bahkan, di usia saya ini, ketika baru bangun tidur, mesti tetap berbaring di tempat tidur. Di masa kecil, begitu terbangun, langsung lakukan ‘kip-up’, julurkan kaki, lentingkan tubuh, sekujur tubuh langsung turun dari tempat tidur, ini disebut gerakan ‘kip-up’, merupakan gerakan kungfu! Sekali ‘kip-up’ langsung turun dari tempat tidur. Sekarang usia sudah lanjut, lebih baik berbaring dahulu, tunggu sampai benar-benar terbangun, pikiran telah jernih, telah bangun sepenuhnya, saat itu, baru turun dari tempat tidur secara perlahan, untuk menghindari kekurangan oksigen pada otak, yang bisa menyebabkan Anda jatuh membentur tembok. Benar-benar bisa membentur tembok, apabila di tengah malam ingin buang air kecil, dan sekitar masih gelap, begitu bangun, Anda langsung bangkit, sementara otot Anda belum pulih, sekujur tubuh tersungkur, tubuh Anda terus tersungkur ke arah sana dan menabrak tembok. “Kelak di usia tua, Anda akan tahu sendiri.” Inilah yang dikatakan oleh Ibu saya. Saya mengatakan: “Aneh, kenapa lamban sekali?” Ibu saya sering mengatakan: “Kelak di usia tua, Anda akan tahu sendiri!” Apa pun mesti diperlambat, tidak bisa seperti orang muda. Ini merupakan lokiyamarga.

“Kemudian penekunan fenomena anubhava.”, ketika mendengarkan Buddhadharma, Anda akan merasakan, akan muncul anubhava ; “Secara pasti mentransformasikan eksistensi menjadi sunya.” Saya telah merasa benar-benar ada, padahal sesungguhnya adalah sunya. Rumah Anda yang baru saja dibangun, rumah baru, setelah ditempati selama beberapa tahun, akan menjadi rumah tua, rumah itu sudah lama ; Anda mengendarai mobil baru, beberapa tahun kemudian, akan menjadi mobil tua. Demikian juga dengan manusia, di masa muda, ketika baru saja menikah, merupakan sepasang pengantin baru, sekarang, saya dan Gurudara adalah suami istri lansia, apa lagi yang tidak diketahui. Gurudara sering mengatakan: “Saya bahkan mengetahui berapa jumlah bulu Anda!” Dengan kata lain, beliau telah mengetahui tabiat saya. Dan tentu saja saya juga tahu tabiat dari Gurudara. Benar tidak? Sudah merupakan pasangan tua. Sepasang pengantin baru juga bisa menjadi pasangan tua. Saya sering beritahu Gurudara: “Di rumah kita semestinya ada lebih banyak orang, jika tidak, tiba saatnya bahkan saya pun tidak sempat menjaga Anda, dan Anda juga tidak sempat menjaga saya, mesti melatih beberapa orang baru untuk masuk ke dalam rumah kita, yang jujur dan dapat diandalkan.” Sesungguhnya memang demi kebaikan Anda, juga demi kebaikan saya. Kelak di rumah akan ada beberapa orang lagi, bisa membantu kita, apalagi mereka jujur dan dapat diandalkan, bisa bekerja, bisa merawat orang tua. Sedia payung sebelum hujan, demikianlah lokiya, inilah dunia fana! Semua diluar dugaan Anda, apa yang akan terjadi, anitya ada di dalamnya, mendadak terjadi sesuatu dan segalanya sudah terlambat. Kita telah menyaksikan banyak ketidakkekalan, banyak yang mati mendadak. Setelah Anda mempelajari Buddhadharma, dalam lokiyamarga segalanya nampak benar-benar ada, namun sesungguhnya adalah sunya.

Lihatlah ‘nama’ (kemasyhuran)! Saya sering beri contoh, yang memiliki nama dan kedudukan tertinggi, sekarang presiden wanita di Korea, Park Gyun-he, begitu ketidakkekalan tiba, mendadak, sesungguhnya, nama dan kedudukan adalah sunya, dia hanya beberapa tahun menjabat sebagai presiden, sepertinya setahun lebih, dan tidak bertahan beberapa lama. Kita mengatakan: “Anda menjadi seorang presiden!” Wah! Presiden ini memiliki paras yang baik, karena dia sering menjalani bedah estetika. Bagaimana hasilnya? Lihatlah, siapa tahu malah menjadi tahanan, dari yang paling tinggi terjatuh ke tempat paling rendah, menjadi sunya! Sebenarnya nama dan kedudukan memang sunya! Mana ada nama dan kedudukan? Begitu anitya tiba, Anda pun menjadi sunya, mengiranya benar-benar ada, namun sesungguhnya sunya. Uang juga demikian, kadang, mengeruk banyak uang, pada akhirnya mati mendadak, juga sunya! Apalagi wanita, lihatlah ketika masih muda dan rupawan, dan sekarang sudah menjadi bibi tua! Bibi tua ingin melihat otot dada dan otot perut, seharian penuh memimpikannya, ini disebut mimpi khayal. Sesungguhnya ini juga sunya, kenapa? Ketika paras Anda paling cantik, masa muda adalah sebuah aset, orang muda adalah aset, aset yang sangat menjamin. Di masa muda, semua adalah pria gagah dan wanita rupawan, saya yakin di masa muda Anda juga cantik. Hanya saja sekarang Anda adalah veteran cantik.

undefined

◎ Di masa muda, wanita mana yang tidak cantik? Semua wanita cantik, dan ketika menginjak usia tua, warna dan rona wajahnya mulai memudar, bahkan menjadi kosong. Dahulu, bukankah semuanya sangat cantik? Sekarang sudah berbeda, ini juga sunya. Anda mendengar Buddhadharma dan Anda memperoleh anubhava bahwa segalanya adalah sunya.

“Setelah keluar dari samadhi, tidak bisa mengalami suatu yang seperti sebelumnya.” Anda telah memperoleh anubhava, juga telah memahami bahwa dunia ini terus berubah dan berada dalam anitya. Di sini juga membahas keluar dari samadhi, baru-baru ini saya menulis buku yang ke-261, yaitu ‘Ding-zhong-zhi-ding’ (Samadhi Dalam Samadhi), bertujuan untuk mengajarkan meditasi kepada Anda semua. Sila, samadhi, dan Prajna dalam Buddhadharma adalah Trinianasravani. Sang Buddha mengajarkan supaya kita menjadikan sila sebagai Guru, jadikan vinaya sebagai Guru kita, jadikan samadhi sebagai ketekunan sadhana, dengan kata lain, Anda harus berlatih meditasi. Orang yang belajar Buddhisme mesti berlatih meditasi, sebab di dalam meditasi Anda dapat memasuki samadhi yang merupakan dunia yang berbeda, dan bukan merupakan lokiya. Ada yang disebut sebagai dhyana pertama (Pali: Jhana), dhyana kedua, dhyana ketiga, dan dhyana keempat, bahkan, dalam buku yang saya tulis sekarang, membahas perihal dhyana kelima, di mana tiada lagi ruang dan waktu. Tadi ketika Anda melihat saya memasuki samadhi, sesungguhnya di mana saya saat itu? Saya tidak tahu ada di mana, saya bahkan tidak tahu sedang duduk di atas Dharmasana, saya bahkan telah meninggalkan vihara. Apakah kalian memperoleh anubhava seperti ini? Adakah anubhava semacam ini, ini adalah memasuki samadhi, Anda telah meninggalkan, sudah tidak di vihara, sebab, tiada ruang dan waktu, apakah ada orang yang merasakan anubhava semacam ini? Silakan angkat tangan. Tidak ada? Ada? Acarya Lianyue (蓮悅上師). Tadi saya duduk di sini, sedang bersamadhi atau sedang tidur? Tadi kalian melihat ketika saya bersamadhi, apakah saya mengantuk? Apakah kepala bergoyang seperti ini? Tidak mengantuk! Itu artinya memasuki samadhi.

◎ Tidak mengantuk berarti masuk samadhi, dalam samadhi saya melihat adik saya, padahal adik saya ada di Taiwan! Dalam samadhi tiada lagi ruang dan waktu, kembali ke Taiwan. Saya sering katakan, ketika berada di Seattle, pasti merindukan Taiwan, ketika berada di Taiwan, justru akan merindukan Seattle. Jadi ketika saya bermeditasi di sini, saya justru kembali ke Taiwan melihat apa yang sedang dilakukan oleh adik saya, akan muncul kondisi semacam ini, ini tergolong sebagai fenomena benar-benar ada namun sunya! “Setelah keluar dari samadhi, tidak bisa mengalami suatu yang seperti sebelumnya.”

Sekarang saya telah keluar dari samadhi, hah? Saya ingin melihat adik saya, tidak terlihat, namun dalam samadhi malah bisa melihatnya. Dalam samadhi saya juga melihat banyak orang, ada beberapa orang.! “Tidak bisa mengalami suatu yang seperti sebelumnya.” Dalam samadhi saya bisa melihat, setelah keluar justru tidak nampak. “Meski dalam penekunan samahita (kedudukan mula) dapat menyadari tiada perbedaan astadharma, meskipun telah memperoleh pencapaian tertentu, namun masih bisa kembali lagi pada awam.” Bagian ini menjelaskan, Anda jangan terpengaruh oleh apa yang Anda lihat, lokiyamarga masih tetap lokiyamarga, segala sesuatu yang Anda lihat, misalnya mencapai angkasa atau Negeri Buddha, Anda tidak bisa tetap berada di Negeri Buddha setelah keluar dari samadhi, sebab Anda kembali lagi ke dunia ini, berada lagi di dunia nyata.

Baru-baru ini, sekembalinya di sini, saya menghaturkan sembah puja pada Mahadewi Yaochi, saya lihat Mahadewi Yaochi makin kurus. Saya berdiri di sini, saya mengatakan: “Hah? Kenapa Mahadewi Yaochi semakin kurus?” Beliau diet, namun sangat rupawan. Begitu saya lihat, hah? Rupang Mahadewi Yaochi tidak menjadi kurus? Tapi, saya berdiri di sana dan melihat, nampak Mahadewi Yaochi semakin kurus. Suatu hari, saya memperhatikan Beliau, Beliau tersenyum kepada saya, sungguh terasa akrab, baru kembali seminggu, sudah merasa sangat dekat. Melihat Beliau, Beliau tersenyum kepada saya. Saya tahu apa yang sedang Beliau tertawakan, saya lihat ekspresi Beliau berbeda, melempar senyum, mungkin karena berjumpa dengan orang yang sangat dirindukan!? Kenyataan di masyarakat, Mahadewi Yaochi bisa tertawa? Ketika hati Anda bersukacita, melihat Mahadewi Yaochi, Beliau juga akan tertawa; Ketika hati Anda bersedih, melihat Mahadewi Yaochi, Beliau juga sedang bersedih. Apakah tiap kali puja bakti di vihara dilakukan persembahan tetap? Ada. Apakah makin sedikit? Kenapa Mahadewi Yaochi menjadi semakin kurus, saya merasa ini sungguh menarik.

Banyak hal di dunia ini, akan lebih baik jika Anda melihatnya sebagai sunya, dengan demikian Anda tidak akan melekatinya. Buddhadharma mengajarkan, sesungguhnya dalam lokiyadharma semua menyatakan ‘ada’, dan Lokuttaradharma menyatakan ‘sunyata’. Namun, sesungguhnya, semua lokiyadharma pada akhirnya menjadi sunya, masih tetap sunyata. Setelah Anda memahami sunyata, Anda tidak akan melekat. Ketidak melekatan sangat penting, tidak melekat, maka tidak ada kerisauan batin.

undefined

◎ Kenapa Anda punya kerisauan batin? Karena Anda melekat. Apabila Anda tidak melekat, maka tidak akan ada kerisauan batin. Lihatlah, Anda melekat pada keinginan untuk meraup banyak uang, ketika tidak bisa meraihnya, Anda pun mulai risau. Anda melekat pada rumah tangga, maka Anda pasti punya kerisauan rumah tangga. Anda melekat pada asmara, maka Anda akan memiliki banyak kerisauan karena cinta. Anda ingin naik jabatan, maka Anda pasti punya kerisaun tentang naik jabatan.

Anda melekat pada postur tubuh sendiri, seperti Mahaguru yang berpostur pendek, tentu saja juga risau. Saya mengenakan sendal awang-awang, mengenakan sendal ini bisa lebih tinggi, akan merasa: “Wah! Akhirnya menjadi normal!” Ini juga merupakan kerisauan batin! Cantik atau tidak? Ini juga kerisauan batin, tiap kali bangun di pagi hari, berjalan ke arah cermin, begitu bercermin, merasa “Apa yang terjadi? Kenapa saya kelihatan jelek?” Diri sendiri memengaruhi suasana hati sendiri, Anda pun mulai risau, bagaimana menurut Anda? Anda mulai risau. Jika tiap kali hendak keluar, Anda bercermin sejenak, “Hah? Wajah memancarkan sinar merah, lima fitur wajah sangat cantik, rambut melambai dengan indah. Semua orang akan suka berjumpa dengan saya…”, timbul sukacita pada diri Anda! Jadi saya ini, juga setuju jika Anda melakukan bedah estetika, sebab, paling tidak Anda akan bersukacita ketika melihat diri sendiri! Ketika Anda bersukacita, maka dalam beraktivitas akan terasa santai, sangat gembira! Benar tidak? Ini juga sangat penting. Ketika Mahaguru di Taiwan, ada dr. Zheng Senlong yang merupakan dokter spesialis operasi plastik, dia mengoperasi seorang wanita yang merasa dirinya tidak menarik, menjadi sangat rupawan. Wanita itu datang ke rumah saya, saya merasa dia sangat rupawan, saat itu dia membantu menyuntikkan nutrisi dan infus, begitu saya lihat, wah, perawat ini sangat cantik, dalam hati ini tidak ada suatu hal yang aneh, tidak goyah, namun berpikir karena ia telah datang untuk membantu, maka mesti berikan sedikit angpao, dr. Zheng mengatakan tidak perlu, saya bertanya kenapa? Dia adalah model saya, dia menunjukkan foto yang terdahulu, begitu melihatnya, aduh! Bukankah ini ibu saya? Bagaimana bisa dioperasi sampai menjadi demikian rupawan? Dia sendiri melihat wajah sendiri juga timbul sukacita, kita yang melihat juga senang. Jadi banyak hal yang memang sangat sukar dikatakan, antara baik dan buruk memang demikian. Singkat kata, kita merasakan. Tapi, sesungguhnya semua akan menjadi sunya.

Mesti berpikiran demikian supaya tidak ada kerisauan batin. Apabila saya punya banyak waktu atau uang, karena saya bersama dengan para siswa, setiap hari sibuk, menulis buku, apabila saya sangat luang, punya waktu luang, juga punya dana, saya ingin pergi ke Seoul Korea, ingin menetap beberapa saat di sana, dan sekembalinya saya bisa menjadi pemain film. Tapi bagaimana dengan postur tubuh? Ini juga sebuah persoalan, benar tidak? Mereka mengatakan bisa sambung tulang, bisa menambah tinggi badan. Sekarang ilmu kedokteran sudah berkembang, bisa menambah tinggi badan Anda, akan tetapi, setelah direnungkan, sudah berusia 73, sudahlah! Sebab setelah semuanya telah rampung, sudah hampir ‘ding-ding’ (meninggal dunia).

◎ “Setelah keluar dari samadhi, tidak bisa mengalami suatu yang seperti sebelumnya, meski dalam penekunan samahita (kedudukan mula) dapat menyadari tiada perbedaan astadharma, meskipun telah memperoleh pencapaian tertentu, namun masih bisa kembali lagi pada awam.”

Artinya, kita tidak boleh terpengaruh oleh harta, seks, nama, makan, dan tidur. Kita mesti mengikuti sabda Arya, ibarat sekali menoleh, segalanya menjadi sunya, pada akhirnya semua menjadi sunya. Karena Anda telah memahami sunyata, bahwa segalanya akan tiada, maka tidak akan ada banyak kerisuan batin, Anda mesti singkirkan klesha, baru bisa menjadi Buddha. Klesha adalah sebuah rintangan, mesti singkirkan semua klesha baru bisa berhasil, baru bisa menjadi Buddha. Pengulasan hari ini sampai di sini.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。