Gunakan Metode Menyerukan Ha dan Getar Tubuh dengan Vajramusti untuk Meratakan Bindu ke Sekujur Tubuh

undefined

Ceramah Lamdre ke-189 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Mahasri Devi, 12 Januari 2019 di Taiwan Lei Tsang Temple (台灣雷藏寺).


Terlebih dahulu kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah : Sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini : Mahasri Devi.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Anggota dewan kota Tainan : Cai Wangquan, Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wenwen, sekjen Pemerintah Provinsi Taiwan ( terdahulu ) Zheng Pei-fu dan istri : Han Wu-zhen. Perwakilan dari Wakil Presiden Legislatif Yuan : Cai Qichang, nona Chen Huimei. Tim Profesor Doktor dan Tim Medis Zhenfo Zong. 26 orang rombongan Dharmayatra perwakilan sdr. Wenxiao dari Singapura. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Seniman pahat Jian Zhengxing. Teman alumni perguruan tinggi Mahaguru : Bapak Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Ketua Lotus Light Charity Society pusat dan produser 9 Tingkat Dzogchen, Lamdre, dan Sutra Paribodhi : Acarya Lianyue (蓮悅上師), pemandu acara : Acarya Lianhai (蓮海上師). Kakak tertua dari Mahaguru : Ibu Lu Shengmei, kakak ketiga : Ibu Lu Guoying dan suami : bapak Li Hetong, beserta putrinya. 

Terima kasih atas donasi konsumsi dari Yuan Zheng Tang (圓證堂) Singapura sebesar NTD 100 ribu, sdr. Liu Jianfang dari Cetiya Shangtianzhu (上天竺同修會) Hong Kong sebesar NTD 100 ribu, sdri. Yao Yuejian sebesar NTD 100 ribu.  

Hari ini melaporkan satu hal, tanggal 13 Januari, esok hari ( Hari Minggu ) pukul 3 sore di Taiwan Lei Tsang Temple, saya akan membuat karya lukis yang ke-9 di atas kanvas ukuran raksasa ( Catatan : Budaya Daden telah meralat, yaitu lukisan yang ke-8 ). Ada orang yang bertanya : "Apa yang hendak Anda lukis ?" Apa yang hendak dilukis di atas kanvas ukuran raksasa besok ? Saya beritahu Anda, sampai saat ini saya masih belum tahu ! Saat kanvas digelar, saya masih belum tahu apa yang hendak dilukis. Saat tinta telah dituang ke atasnya, saya mengamati bagaimana bentuk tinta tersebut, barulah saya tahu apa yang hendak dilukis. 

Selamat siang semuanya, apa kabar semuanya ! ( Mahaguru menyapa semua dalam bahasa berbagai negara )

Minggu lalu membicarakan kondisi kesehatan Gurudara, banyak orang yang mengadakan kegiatan japa mantra untuk dilimpahkan kepada Gurudara, ada juga yang mengadakan kegiatan bersadhana dan melimpahkan jasa, sebenarnya saya juga mengadhisthana Gurudara, saat jari kakinya bengkok ke dalam, saya pun mengadhisthana kakinya. Tiap kali adhisthana, jari kakinya akan lurus kembali, sama seperti normalnya, dan bisa berjalan dengan lancar. Akan tetapi, semua itu hanya sementara, tidak permanen. Selain itu, jika tangannya tidak dapat digerakkan, saat tangan kanan tidak dapat digerakkan, saya akan mengadhisthana tangan kanannnya, dan segera tangan kanannya bisa bergerak lagi. Di saat kurang vitalitas, saya akan mengadhisthana tubuhnya, beliau pun bisa rileks untuk sementara. Saya selalu mengadhisthana Gurudara, akan tetapi, penyakitnya diturunkan oleh ayahnya, ayahnya menderita sakit yang sama, saat ini Gurudara juga menderita sakit yang sama. Gurudara mengatakan, terima kasih kepada semuanya, mesti sampaikan terima kasih kepada semua, selain itu juga berharap supaya semua tidak perlu japa mantra dan sadhana pelimpahan jasa untuknya. Beliau mengatakan bahwa beliau sendiri sedang Sadhana Pertobatan dan Sadhana Santika di rumah, hari ini di rumah sendiri beliau sedang melakukan Sadhana Pertobatan dan Sadhana Santika. Ini mengenai Gurudara. 

Mengenai saya dan Gurudara, minggu lalu mengatakan, setengah bulan kemudian, tergantung apakah kualitas udara telah membaik, jika membaik, maka saya akan terus tinggal ( Hadirin bertepuk tangan ). Minggu lalu mengatakan, jika tidak membaik, maka saya dan Gurudara akan kembali ke Seattle Amerika Serikat, karena kondisi udara di Seattle sangat bersih, sungguh, apalagi kondisi pegunungan dan perairannya masih baik, di Seattle tidak ada pabrik bercerobong asap, udaranya bersih, alamnya indah, akan tetapi “Pemandangan indah sebenarnya membosankan”. Bagaimana dengan Taiwan ? Benar ! Kotor, kacau, tapi menyenangkan. Di antara keduanya, mesti pilih satu, kualitas udara yang buruk sungguh berdampak besar. 

Saat ini Mahaguru tidak mengenakan japamala, tapi menggunakan liontin ini sebagai ganti japamala, ini adalah pemberian umat, pada kedatangan kali ini begitu turun di bandara Taoyuan, ada umat yang memberikan benda ini. Benda apakah ini ? Ini adalah alat pembersih udara buatan Jepang, setelah mengenakan ini, ia menjamin bahwa udara yang Anda hirup adalah udara yang bersih, tapi apakah ada dasar ilmiahnya ?  Jelas-jelas sudah tahu tidak bermanfaat tapi masih tetap dibuat, tapi terasa nyaman dikenakan, entahlah, karena kita tidak tahu. Singkat kata, karena ini adalah pemberian orang, maka saya mesti memakainya, Gurudara punya satu, saya juga punya satu. 

Kenapa kualitas udara di Taichung demikian buruk ? Bahkan di Yunlin, Chiayi, Kaohsiung, dan Pingtung, selalu saja beberapa kota ini yang kualitas udaranya tidak baik. Kenapa kualitas udara di Taichung tidak baik ? Sederhana, di seluruh provinsi di Taiwan ada belasan pembangkit listrik tenaga uap batu bara, yang paling besar ada di Taichung, jumlah cerobong asapnya ada 10 buah. Ketahuilah, pembangkit listrik tenaga uap batu bara di Linkou, selain itu, di Kaohsiung, di Yunlin, di Chiayi, di seluruh provinsi ada belasan tempat yang memiliki pembangkit listrik tenaga uap batu bara. Tempat yang lain memiliki cerobong asap berjumlah 1, 3, paling banyak ada 6 cerobong asap, hanya Taichung yang paling besar, ada 10 cerobong asap ! Pembangkit listrik tenaga uap batu bara di Taichung merupakan terbesar nomor dua di dunia, tertinggi nomor dua, dan memiliki daya paling kuat nomor dua. Pembangkit listrik tenaga uap batu bara nomor dua di seluruh dunia adalah pembangkit listrik tenaga uap batu bara di Taichung. 

Kapan pembangkit listrik tenaga uap batu bara didirikan ? Tentu saja ada yang membuat kritik tekstual, akan tetapi pada masa pemerintahan presiden yang terdahulu, ada 70% pembangkit listrik tenaga nuklir, dan 30% pembangkit listrik tenaga uap batu bara. Sedangkan pada masa pemerintahan presiden yang sekarang, ada 70% pembangkit listrik tenaga uap batu bara, dan 30% pembangkit listrik tenaga nuklir. Inilah penyebab pencemaran udara. Kenapa dua tahun lalu tidak ada pencemaran udara ? Tapi tahun lalu dan tahun ini ada pencemaran udara ? Ini juga ada sebabnya. 

Saya menyarankan kepada Han Kuo-yu, juga menyarankan kepada  Lu Shiouw-yen di Taichung, begitu mendapati ada pencemaran udara, kementerian lingkungan hidup mesti memberikan surat sanski kepada perusahaan pembangkit listrik, berikan sanksi sampai mereka tidak tahan lagi. 

Han Kuo-yu ( Wali Kota Kaohsiung ) tadi menelepon kemari, ia mengatakan akan menghadiri upacara agung di Kaohsiung ( Catatan : 28 April 2019, Upacara Agung Pemberkahan dan Perlindungan Negara Bhagavati Tara Penyelamat dari Bencana Alam - 救天災度母 Jiu-tian-zai-du-mu ), saya juga berharap supaya Han Kuo-yu juga menghadiri upacara kita yang paling akbar di Nantou ( Catatan : 23 Februari 2019, Upacara Agung Pemberkahan dan Perlindungan Negara Machig Labdron ) ! Kemudian, dia bisa memberikan kata sambutan, sekaligus mempromosikan investasi kepada para pengusaha dari berbagai negara yang hadir di antara puluhan ribu umat di sini ! Dulu saya mengatakan bahwa Zhenfo Zong adalah Partai Pengemis ( Kay Pang ), Partai Pengemis sangat miskin, sekarang sudah bukan Partai Pengemis, sekarang di seluruh dunia ada lebih dari 70 Vihara Vajragarbha. Pengusaha Zhenfo Zong juga bisa berinvestasi di Kaohsiung. Kita punya banyak pengusaha di berbagai wilayah di dunia. Banyak pengusaha di antara umat di Asia Tenggara, sebenarnya dia ( Han Kuo-yu ) bisa kemari untuk promosi investasi, para pengusaha kita mesti selenggarakan : “Konferensi Pengusaha Zhenfo Zong untuk Investasi di Kaoshiung”.

Dulu saya mengatakan : Siswa Zhenfo Zong berasal dari berbagai wilayah di seluruh dunia, semua siswa Zhenfo Zong berkunjung ke Taiwan Lei Tsang Temple di Caotun, dengan demikian : “Para wisatawan berdatangan”, penginapan di Caotun juga penuh, taksi juga penuh ; Saat mereka lapar, semua makan di Caotun, barang dagangan di Caotun juga terjual. Semua siswa Zhenfo Zong berkunjung ke Caotun, semua dagangan di Caotun pun terjual, kemudian, kota Caotun pun semakin makmur !

Bukan saya meniru Han Kuo-yu, bukan saya meniru dia, dia lah yang meniru saya. Dulu saya telah katakan, semua orang berkunjung ke Caotun, semua penginapan di Caotun naik tarif dan penuh. Semua hotel di Caotun penuh, di saat waktunya makan malam, semua restoran juga penuh, saat makan siang juga penuh ( besok juga banyak orang yang berkunjung ke Caotun ), dagangan di Caotun juga laku. Orang-orang masuk, barang dagangan terjual, dan Caotun makin makmur. Dulu sudah saya katakan. 

Pernah kita akan melapor kepada Kementerian Pariwisata, berapa banyak jumlah umat yang datang kemari. Kementerian Pariwisata memberitahu kita, setiap yang datang mesti dilaporkan, kemudian tulis nama dan alamatnya, selain itu juga catat negara asalnya, catat nomor kartu penduduknya, atau nomor paspor. Akhirnya kita tidak melaporkannya, singkat kata selalu banyak orang, lebih dari sepuluh ribu !

請點選此處開始編輯文字內容

Hari ini pembahasan kita adalah Upacara Agung Homa Mahasri Devi. Abhiseka meliputi Sadhana Istadevata Mahasri Devi, Sadhana Rezeki Mahasri Devi, Sadhana Santika Mahasri Devi, Sadhana Petunjuk Mimpi Benang Lima Warna Mahasri Devi, Sadhana Penembusan Mimpi Mahasri Devi. 

Saya beritahu Anda, Tantra Tibet sangat menjunjung Mahasri Devi. Di Tibet, tiap kali hendak mencari titisan seorang tulku agung, tim pencari mesti pergi ke sebuah danau, danau itu disebut Danau Lhamo La-tso, danau apakah itu ? Danau Mahasri Devi adalah Danau Lhamo La-tso. Mereka pergi ke sana untuk mengamati air danau, pada permukaan air danau akan muncul penampakan bangunan, pepohonan, sebuah lokasi, di mana Sang Tulku akan menitis, bahkan rumah tempat ia dilahirkan juga akan nampak. Apa saja yang ada di sekitar rumah tersebut, semua akan muncul di permukaan danau, terlebih dahulu mereka akan memeriksa di Danau Lhamo La-tso, atau Danau Sri-devi.

undefined

Sri-devi ini berbeda dengan Sri-devi di Jepang, Sri-devi di Jepang berwujud dewi dan sangat rupawan. Saya beritahu Anda semua, saat mulai menekuni sadhana ini, Sri-devi di tengah angkasa, beserta 12 Sri-devi, dan semua dewi abdi mucul menari di tengah angkasa. Mereka menari dalam waktu yang sangat lama, termasuk saat saya membentuk mudra, setelah membentuk mudra, bermeditasi memasuki samadhi, masih nampak 12 Sri-devi dan para dewi mengitari di sana, Mereka mengenakan jubah putih dan merah berputar-putar di sana, menari di sana. Ada 12 Sri-devi, dan ada ratusan sampai ribuan dewi abdi-Nya menari di tengah angkasa. Nanti kalian ambil gambar ke arah angkasa, dengan sendirinya akan memperoleh foto penampakan banyak cahaya prajna. Sri-devi di Tibet sangat gagah, sedangkan Sri-devi di Tantra Timur sungguh berwujud dewi.

Apakah besok saat saya melukis akan ada tarian dewi ? Saya tahu, sepertinya Yi-ting menyanyi ? Yi-ting, apakah Anda akan menyanyi ? Ya. Mesti cari tarian dewi, jangan selalu cari yang seperti Acarya Lian-ying (蓮楹上師) dari Taoyuan ( Mahaguru menoleh melihat ke arah para Acarya yang duduk di sebelah bahu kanan ), Anda jangan selalu minta Acarya Lian-ying untuk menarikan tarian dewi ! Namanya tarian dewi, maka penarinya mesti benar-benar seperti dewi.

Lihatlah : Sri-devi nampak anggun, warna putih dan merah, berlengan dua, mengenakan aneka perhiasan, gelang, anting-anting, jubah surgawi, dan mahkota permata, tangan kiri memegang cintamani, tangan kanan mudra abhaya, duduk atau berdiri di atas padmasana. Ini adalah Sri-devi. Akan tetapi, Sri-devi di Tibet berbeda, Ia menunggangi kuda, nampak menyeramkan, mengenakan kalung tengkorak, merupakan Dewi Krodha. Selain itu, Beliau bermata tiga, kuda juga bermata tiga, di bagian pinggul kuda juga ada satu mata. Oleh karena itulah saya katakan, Gurudara hebat sekali, seperti Sri-devi Tibet, di bagian belakang kuda ada satu mata, saya pergi lewat belakang beliau pun tahu. Di Tantra Tibet, Sri-devi merupakan seorang dewi yang paling termasyhur dalam hal ramalan masa depan, Beliau memiliki kemampuan meramal, ramalan dewata.

Sri-devi punya kedudukan di surga. Mahasri Devi disebut juga Dewi Pahala Kebajikan, ayahnya adalah Raja Naga Taksaka dan ibunya adalah Hariti. Sri Devi adalah adik dari Vaisravana ( Duowentianwang ). Sang Buddha pernah menanyai Sri Devi : “Di manakah Anda bersemayam ?” Mahasri Devi menjawab : “Di sebelah utara Gunung Sumeru, di dalam istana Vaisravana Devaraja, terdapat Istana Sri, di sana lah Aku bersemayam.” Oleh karena itu, Vaisravana Deva adalah kakak dari Sri-devi.

Kita tahu Sutra Nama Mahasri Devi : “Dewi ini memiliki 12 nama, antara lain : Mangalya, Sri, Padma, Vibhusita, Dhanavat, Sveta, Mahayasas, Padmalocani, Mahaprabha, Annada, Payayati, Ratnaprabha, Mahasri.” Ada 12 gelar yang merepresentasikan 12 Dewi. Beliau merupakan putri dari salah satu jajaran Astamahanagaraja, yaitu Raja Naga Taksaka dan Hariti. Kakak-Nya adalah Vaisravana. Ada banyak sutra yang memuat tentang Sri-devi.

Sri-devi dalam Tantra memiliki kemampuan berperang, tolak bala, mengatasi nasib buruk, dapat melawan musuh, sungguh luar biasa. Beliau dapat menyingkirkan semua musuh. Sri-devi di Jepang sangat anggun dan lembut. Boleh visualisasikan yang mana pun, sesuaikan dengan selera.

Saya ingat, sepertinya telah mengajarkan banyak metode sadhana Sri-devi. Mantra-Nya adalah : “Om. Maha-shi-li-ya. Suoha”, mudra-Nya adalah Mudra Padma, akan tetapi jari manis agak menekuk ke dalam. Bijaksara-Nya adalah : “Sri”. Anda boleh visualisasikan Sri-devi Tibet, atau Sri-devi Jepang, yang tadi saya lihat adalah Sri-devi dalam wujud dewi, Sri-devi Jepang, tarian Mereka yang saya lihat benar-benar merupakan tarian dewi. 

Hari ini lanjutkan pengulasan Lamdre : 3. Tahap Akhir : Di bagian akhir, mengupayakan supaya bindu tidak mengalir keluar, di bagian akhir, mengupayakan supaya bindu berbalik dan merata, ini merupakan makna dari : “Gajah merintih dan macan menggeram, satwa muntah dan rubah mengendus, angkat perlahan ke cakra manipura, anahata, visuddha, sampai ke usnisa, ini adalah mudra pembebasan tubuh.”

“Supaya bindu tidak mengalir keluar”, supaya bindu tidak tiris, ini disebut tahap akhir. “Balik”, yaitu bindu dari cakra svadhisthana dikembalikan ke posisi semula. ‘Merata’, bindu merata ke sekujur tubuh. Artinya adalah, bindu tidak hanya kembali ke cakra ajna, bindu juga mesti merata ke sekujur tubuh, di dalam nadi Anda, semua nadi di sekujur tubuh, bindu mesti merata.

undefined

“Setelah yab-yum, posisi bersila, visualisasi bindu dari cakra svadhisthana diangkat ke cakra manipura, fokus pada cakra manipura ; Angkat dengan metode ‘Gajah merintih’, ‘Xi Xi’ ( Hi ), fokus pada cakra manipura sampai ke anahata ; Angkat menggunakan metode ‘Macan menggeram’, suara geraman macan ‘Wu Hu’ ( Ngu Hur ), fokus pada cakra anahata sampai ke visuddha ; Angkat dengan menggunakan metode ‘Satwa muntah’, mengeluarkan suara muntah : ‘Ha Ha’ ( Ha Hag ), fokus pada cakra visuddha dan usnisa ; Angkat dengan metode ‘Rubah mengendus’, seperti suara endusan rubah : ‘Ha Xi’ ( Ha Hig ) ; Gunakan mudra pembebasan untuk menahan, getarkan kepala untuk meratakannya ke sekujur tubuh.”

“Metode bersama yang digunakan dalam dua marga, luas dan ringkas, adalah : Keutamaan kiat bindu ada empat macam ketidakterampilan, ‘Tidak Terampil Turun’ menyebabkan cepat tiris, ‘Tidak terampil Tahan’ menghasilkan sukha yang sangat pendek, ‘Tidak Terampil Balik’ menyebabkan air terus mengalir,  ‘Tidak Terampil Merata’ menimbulkan penyakit. Cara mengatasinya adalah empat keterampilan : ‘Terampil Turun’ menggunakan langkah kura-kura, catur-nanda muncul secara bertahap ; ‘Terampil Tahan’ yaitu tiga transformasi tubuh dan satu transformasi ucapan, tiga transformasi tubuh antara lain : Menciutkan jalan raksasa, mengisap kuat kedua jari tengah, bola mata diputar ke atas. Satu transformasi ucapan adalah : Dengan keras menyerukan : ‘Ha Ha’ ; ‘Terampil Balik’ yaitu empat transformasi satwa, yaitu : Gajah merintih dan lain sebagainya ; ‘Terampil Merata’ yaitu Mudra Pembebasan Singa ; Gunakan pula sabuk untuk mengikat prana, seperti yang diajarkan dalam marga luas ; Untuk menunjukkan kondisi marga singkat.”

Saya telah membacanya sampai selesai, bahasa yang digunakan sangat bertele-tele ! Akan tetapi, tahap akhir ini dapat secara sederhana dijelaskan seperti ini : Anda mengangkat bindu dari cakra svadhisthana menuju ke cakra usnisa, kemudian kembali ke cakra ajna, tidak hanya demikian, bindu juga harus merata ke sekujur tubuh. Saat kita berlatih pernapasan botol, di saat akhir, saat tidak bisa lagi menahan napas, yang paling penting, ia mesti menembus ubun-ubun, yang pertama adalah mesti menembus ubun-ubun, mengangkat prana menuju ke cakra usnisa. Saat Anda selesai berlatih pernapasan botol, prana tidak hanya berhenti di cakra usnisa, prana mesti dikembalikan supaya merata memenuhi nadi di sekujur tubuh.

Metode yang saya gunakan adalah metode prana, sedikit berbeda dengan yang tertulis, tapi saya juga bisa melakukan metode yang sama dengan yang tertulis. Lihatlah saya gunakan metode prana untuk membawa bindu kembali ke cakra ajna. Tentu saja, di sini juga disebutkan : “Menciutkan jalan raksasa” yaitu mengetatkan otot anus,  harus mengetatkan otot anus ; Poin kedua adalah, “Mengisap keras kedua jari tengah” ; Poin ketiga adalah “Bola mata diputar ke atas”, kedua mata melihat ke arah atas, ini disebut matahari dan rembulan menghadap ke angkasa. Saya peragakan metode gunakan prana untuk menembus cakra usnisa. ( Mahaguru memperagakan : Kedua telapak tangan saling tumpuk di deppan, bawa prana ke atas mencapai puncak kepala, kemudian turun lagi ) Ini yang diajarkan oleh Guru, gunakan prana untuk mengangkat bindu ke puncak kepala.

Dulu di Vihara Vajragarbha Guashan ( Guashan Leizangsi - 卦山雷藏寺 ) saya telah peragakan ‘gajasana’ ( postur duduk gajah ). Selain itu, vyaghrasana, yaitu postur duduk yang sama dengan harimau, postur duduk harimau adalah bersila penuh. Gajasana dilakukan dengan berlutut, berlutut seperti gajah ; Vyaghrasana adalah bersila penuh, kedua kepalan tangan menahan di atas permukaan lantai, ini adalah vyaghrasana. Selain itu, satwa muntah, yang ini belum pernah diperagakan. Rubah mengendus, bersuara “Ha Xi”, menggunakan suara mantra untuk mengangkat. Gajah merintih adalah “Xi Xi”, harimau menggeram adalah “Wu Hu”, satwa muntah adalah “Ha Ha”, rubah mengendus adalah “Ha Xi”. Ini semua adalah metode angkat. Di sini disebutkan, jika tidak bisa mengangkatnya dengan baik,  “Tidak terampil Turun”, saat bindu Anda turun, Anda tidak terampil dalam metode angkat, maka Anda akan mengalami tiris, bindu akan tiris. 

“Tidak terampil menahan”, jika di cakra svadhisthana Anda tidak terampil menahan, sukha yang timbul sangat singkat, jika dapat menahannya dengan baik, hasilnya seperti penuturan Gao Minglu sebelumnya, bindunya terus naik dan turun, tidak keluar, naik dan turun tanpa keluar, sukha yang dihasilkan akan sangat panjang, waktunya akan sangat lama. “Tidak terampil balik, air terus mengalir”, kenapa disebut balik ? Balik berarti bindu dibalikkan ke atas, bindu dapat dikembalikan ke atas, bagian sana kering, tidak ada air, jika Anda tidak membalikkannya, cakra svadhisthana Anda akan basah, cakra svadhisthana sadhaka ( pria ) juga akan basah.

undefined

Peragakan sekali lagi Vajramusti barusan ( Mahaguru memperagakan sekali lagi Vajramusti untuk meratakan prana ). Ini baru beberapa jurus saja, hanya sebagian kecil saja. Kadang seperti ini ( Mahaguru memperagakan tangan kanan dan tangan kiri bergantian menuntun prana di depan dada ) ini baru beberapa jurus saja. Jika Anda gabungkan beberapa jurus ini, menjadi Vajramusti. Bisa tidak ? Apakah semua sudah mendapatkan ilmu ?

Apa itu “Mudra Pembebasan Singa” ? Lihatlah saya peragakan “Mudra Pembebasan Singa”, sebenarnya sekujur tubuh bergetar, termasuk kaki, kepala, membebaskannya. ( Mahaguru memperagakan : Kedua lengan diluruskan membentang ke dua sisi tubuh, telapak tangan berdiri, menggetarkan sekujur tubuh untuk meratakan prana ) Ini juga semacam metode Menyerukan Ha dan Getar Tubuh. Metode Berseru Ha dan Getar Tubuh merupakan gerakan getar, kedua tangan bergerak, kedua kaki juga bergerak, sehingga semua nadi dan prana sekujur tubuh juga bergetar, ini disebut ‘meratakan’, diratakan ke sekujur tubuh, meratakan bindu ke sekujur tubuh. 

“Terampil turun adalah langkah kura-kura”, langkah yang diperagakan Mahaguru ini adalah langkah kura-kura, tiap kali Mahaguru melakukan adhisthana, langkah yang dilakukan adalah langkah kura-kura. Disebutkan di sini : “Menciutkan jalan raksasa, isap keras dua jari tengah, mata menatap ke atas”, merupakan metode angkat, ini adalah angkat, dan : “Berseru kencang : Ha Ha”.

Kelak jika Mahaguru parinirvana, kalian mesti pilih sarira, di bagian tengkorak saya, yang menempel di bagian tengkorak ada sarira. Tengkorak bagian atas otak, ada butir-butir sarira yang menempel di sana, sarira bisa diambil di sana. Selain itu, di bagian persendian juga bisa ditemukan sarira, itu adalah sarira transformasi dari bindu. Untuk memilah sarira mesti perhatikan, saat semua hasil kremasi dikeluarkan, terlebih dahulu periksa bagian tengkorak, apakah ada sarira yang menempel, juga bagian persendian, apakah ada sarira, itu semua adalah hasil dari melatih metode meratakan yang barusan saya peragakan, bindu akan berkumpul di sana. Inilah yang tadi saya katakan, yang dulu diajarkan oleh Guru kepada saya. Lihatlah, jika Anda lakukan dengan tidak baik, Anda tidak bisa melakukan ‘pemerataan’, maka akan timbul penyakit ; Jika Anda tidak bisa melakukan ‘putar balik’ dengan baik, akibatnya adalah air terus mengalir, jika Anda tidak bisa tahan dengan baik, maka sukha yang timbul sangat singkat ; Jika Anda turunkan dengan tidak baik, maka akan tiris. Ini semua telah dibabarkan kepada Anda semua. 

Bisa tidak ? Meratakan bindu Anda. Saat Anda tengah mengangkatnya, untuk meratakan bindu ke sisi kiri tubuh Anda, sisi kanan atau kaki, semua akan bergetar, kaki juga akan getar, tiap bagian tubuh juga akan getar. Bindu Anda akan mencapai semua nadi dan cakra dalam tubuh. 

“Tidak terampil meratakan, menyebabkan timbulnya penyakit”, jika Anda tidak meratakan bindu ke sekujur tubuh, Anda akan sakit, setelah Anda angkat dan tahan bindu, Anda harus mengangkatnya balik ke cakra ajna, juga perlu diangkat sampai ke sekujur tubuh Anda, sebenarnya untuk hal ini juga ada jurus Vajramusti yang dapat digunakan, kadang saya juga menunjukkan hal ini, bisa merata ke sekujur tubuh, saya peragakan untuk Anda. Kadang saya mesti terlebih dahulu ratakan ke sisi kiri, kemudian ratakan di bagian tengah, baru selanjutnya ke sisi kanan, kemudian ke tengah, ini juga gunakan Vajramusti, juga merupakan metode untuk meratakan. Japa mantra ini, melihatnya akan tahu, dari mana diangkat ke mana, suara mantra apa yang mesti dijapa. Jurus tinju yang sering saya peragakan juga bisa disebut Vajramusti ( Mahaguru peragakan beberapa rangkaian jurus dalam Vajramusti : Prana merata ke sisi kiri, ke tengah, ke kanan, dan ke tengah )

“Metode sesuai untuk menyebarkan prana adalah menggunakan Mudra Pembebasan Singa”, sepertinya dulu di Vihara Vajragarbha Guashan ( Guashan Leizangsi - 卦山雷藏寺 ), gajasana, simhasana, dan devisana. Devisana menggunakan posisi berlutut, simhasana menggunakan posisi duduk, sedangkan gajasana menggunakan posisi telungkup di lantai. Langkah kura-kura bisa seperti ini, merayap seperti kura-kura. Mudra dari Yu yang Agung ( Langkah Dayu ), dari Yu yang Agung ( Langkah Yu ), ( Catatan : Menurut legenda diciptakan oleh Xia Yu ), yaitu langkah yang saya peragakan ini, ini adalah langkah kura-kura, sama saja. Sebentar lagi, saat saya menyalakan dupa, saat mengadhisthana altar mandala, mengadhisthana Air Mahakaruna Dharani, yang saya lakukan adalah langkah Yu atau langkah kura-kura. “Sabuk pengikat prana seperti yang diajarkan oleh marga secara luas”, sabuk prana untuk meratakan ( Catatan : Kedua tangan berkacak pinggang, tubuh bagian atas berputar ke kiri dan kanan ) sama halnya, juga diajarkan secara demikian.


undefined

Sekarang ada istilah baru, yaitu : “Piao” ( mengambang ). Kerja ke wilayah utara disebut : “Bei Piao” ( Merantau ke utara ), kerja ke Amerika disebut “Mei Piao” ( Merantau ke Amerika ), pergi bekerja ke Korea disebut “Merantau ke Korea”, sedangkan yang pergi kerja ke Arab disebut “A Piao” ( Homofon dengan ‘A Piao’ = Hantu )

Ketahuilah, prana itu tidak berwujud, tidak kasat mata, namun Anda dapat menurunkannya, mengangkat, tahan, dan sebar. Bindu merupakan materi di dalam tubuh, semacam cairan, sadhaka tidak boleh membiarkan bindu tiris, ia mesti mengambang ke sekujur tubuh, dan kembali ke tempat semula, yaitu cakra ajna, kembali ke cakra unsnisa, ke cakra ajna.

Di dalam MRT, seorang pria usia pertengahan secara tidak sengaja menabrak seorang ibu hamil, ibu hamil mengatakan : “Jika sampai anak ini jatuh, apakah Anda sanggup bertanggung jawab ?” Ibu hamil itu terus memakinya, pria itu tidak tahan lagi dan menjawab : “Jika anak itu jatuh, saya ganti, saya dan Anda akan melahirkan satu lagi.” Tentu saja itu bukan seorang sadhaka, sebab seorang sadhaka sejati tidak mungkin beranak lagi. Jika Anda berbhavana sampai tingkat tertentu, saat bindu tak lagi tiris, Anda tidak akan beranak lagi, kecuali mengikuti kemauan Anda, sengaja membuatnya tiris, sengaja tidak menahannya, sehingga bisa beranak. Sederhana sekali, suatu hari nanti saat Mahaguru telah parinirvana, jika ada seorang wanita menggendong seorang anak datang mencari Gurudara, dan mengatakan bahwa itu adalah anak Mahaguru, saya beritahu Anda semua : Tes DNA ! Pasti bukan anak saya !

Seperti Sdri. Lin Zhenni (李珍妮) dari Los Angeles, ia berkunjung ke Seattle, dan berteriak di depan orang banyak : “Mahaguru ! Akhirnya saya hamil !” Saya memberitahunya : “Jangan mengagetkan saya, itu bukan anak saya.” Benar, itu adalah anak dia dengan suaminya, ia baru saja menikah, dan mohon dianugerahi keturunan, dan akhirnya terkabul. Ia berteriak nyaring : “Mahaguru ! Saya sudah hamil !” Padahal bukan anak saya.

Seseorang berjalan melintasi halaman sebuah rumah, nampak di atas terdapat tulisan “Kekasih”, mendadak ia merasa rumah itu penuh dengan sentimen, maka perlahan ia mendorong pintu dan masuk, ternyata orang itu baru saja pulang dari rumah sakit untuk vaksin rabies, saat melewati tempat itu, ia menggosok matanya dan melihatnya lebih saksama, barulah ia menyadari bahwa yang tertulis bukanlah “Kekasih”, melainkan “Dilarang Masuk” ( Dalam aksara Mandarin penulisannya hampir sama ), ternyata di rumah itu ada anjing rabies, dilarang masuk. Oleh karena itulah, biasanya kita sadhaka sangat tenang, hati sangat lapang, hati sangat damai, perangai juga sangat tenang, melakukan segala sesuatu mesti hati-hati, sangat waspada, dan mesti melihat dengan saksama. Mata mesti lihat dengan saksama, tidak boleh sembarangan ; Sedangkan hati, pertahankan kondisi damai dan lapang. Ini yang paling penting.

Seorang bibi merasa sangat pusing, dokter memberi nasihat supaya ia banyak mengonsumsi makanan dengan zat besi tinggi, oleh karena itu, tiap kali ia naik kereta api cepat ( dalam bahasa Mandarin, kereta api cepat homofon dengan zat besi tinggi ) ia selalu makan dua nasi kotak, dan sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik. Ketahuilah, jangan salah paham, banyak hal yang merupakan kesalahpahaman, makanan yang mengandung zat besi tinggi, bukan berarti meminta Anda untuk makan dua nasi kotak saat naik kereta api kecepatan tinggi. Oleh karena itu, saat mendengar Dharmadesana, kita juga mesti perhatikan, jangan sampai keliru, saya telah membabarkan dengan sangat detail, jika sampai keliru, kadang saya juga tidak bisa menolong Anda.

Sesungguhnya sadhana ini adalah Sadhana Anasrava, setelah menekuni Sadhana Anasrava, Anda mesti mengangkat bindu sampai ke puncak kepala, kemudian menyebarkannya ke sekujur tubuh. Bagaimana caranya ? Tadi saya telah peragakan untuk Anda semua : Untuk menyebarkan ke sekujur tubuh, gunakan metode Menyerukan Ha dan Getar Tubuh ; Jika ingin menyebarkan ke sisi kiri, Anda bisa menggunakan gerakan Vajramusti untuk mendukungnya ; Untuk menyebarkan ke sisi kanan, juga gunakan Vajramusti untuk mendukungnya. Atau Anda lakukan sesuai yang saya babarkan tadi, Anda japa mantra, angkat prana, gunakan dua aksara “Xi Xi” untuk angkat, gunakan dua aksara “Ming Hu” untuk angkat, gunakan dua aksara “Ha Ha” untuk angkat, gunakan dua aksara “Ha Ga” untuk angkat, gunakan dua aksara “Ha Xi” untuk angkat, semua bisa. Kadang saya ajarkan supaya orang gunakan metode angkat, angkat prana dengan menggunakan “Han, Han”, dalam satu tarikan napas langsung angkat, “Han!” Turun “Ga”, “Han” angkat, ini juga merupakan suara mantra. Pengulasan hari ini sampai di sini. 


Om Mani Padme Hum.


慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。