2017-01-14 Tiap Kali Berdharmadesana Mahaguru Pasti Bersembah Puja pada Mulacarya Silsilah

undefined

Ceramah Lamdre ke-52 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Mahapratisara Bodhisattva, Sabtu 14 Januari 2017 di Taiwan Lei Tsang Temple

Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja pada Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha Homa hari ini : Mahapratisara Bodhisattva – Varada Vajra.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan : Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Seluruh anggota Tim Profesor dan Tim Medis Zhenfo Zong. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Bpk. Lin Hashan, Direktur Perusahaan Gas PT. Sinar Mutiara Indah, Indonesia. ‘My University classmates’ Bpk. Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Anggota Legislatif Kota Tainan : Cai Wang-quan. Ketua umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, ketua pengurus Lotus Light Charity Society wilayah Taiwan Bpk. Li Chun-yang. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi. Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue. Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhe, Acarya Lianga, dan Acarya Lianhai. My sister Ibu Lu Sheng-mei. Terima kasih kepada para donatur konsumsi, Acarya Lianying, Su Peng, Shakuang, dan lainnya berjumlah 30 orang dari Cetiya Faluo Taiwan NT$ 215,000, mendiang sdr. Ma Zhenhao NT$ 100,000. Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton )

◎ Hari ini kita melakukan homa Mahapratisara Bodhisattva. Orang yang menekuni Tantra mengenal Adhinatha ini dengan sangat jelas, merupakan Adhinatha yang sangat dikenal dalam Tantra Tiongkok. Namun sangat sedikit yang mengetahui-Nya. Adhinatha ini memiliki wibawa dan kuasa yang sangat besar. Bagi Anda yang hari ini menjadi pemohon utama, atau yang mendaftar, keutamaan dari Adhinatha ini adalah ‘Mahapratisara’, yang berarti mengabulkan segala permohonan para insan. Anda memanjatkan doa, maka Ia akan menjawabnya, memberi Anda kontak batin, ini adalah Bodhisattva, bukan Datuk Manjur ( Kuil Hantu Youyinggong ).

Datuk Manjur juga mengabulkan semua permohonan, namun mereka tergolong sebagai makhluk halus yang mengabulkan permohonan. Datuk Seratus Marga juga mengabulkan permohonan. Sedangkan Mahapratisara adalah Bodhisattva, gelar Vajra Beliau adalah Varada Vajra, Mahapratisara Bodhisattva. Saat saya sedang mengingat mantra ini, kadang pelafalannya menjadi : “Mahaprada”, Prada adalah sebuah merek, seharusnya adalah “Prati”, dan ‘Maha’ berarti agung. “Mahaprati”, Mahaboladisaluo adalah Nama Bodhisattva, yaitu Mahapratisara Bodhisattva. “Om. Maha-bo-la-di. Sa-luo. Suoha.” Bodhisattva ini sangat terang dan elok, Beliau berada dalam Avalokitesvarasala, gelar Vajra-Nya yang sangat istimewa adalah Varada Vajra. Ini adalah Mudra Varada ( Mahaguru memperagakan ). Ada keistimewaan dari Varada Vajra, Anda dapat memanjatkan permohonan, dan Beliau dapat membuat harapan Anda terpenuhi. Beliau memiliki kemampuan ini, apalagi Dharmabala Beliau sangat tinggi, sama seperti Avalokitesvara Bodhisattva, masuk dalam jajaran Avalokitesvarasala.

◎ Gambar rupang Mahapratisara Bodhisattva adalah mengenakan mahkota ratna, berpostur Maha Abhaya, dan berlengan delapan. Tubuh Mahapratisara Bodhisattva berwarna kuning tua, tangan kiri paling atas memegang padma, yang di atasnya terdapat cakra vajra menyala-nyala, berikutnya memegang Sutrapitaka, ratnadhvaja, dan pasa. Tangan kanan paling atas memegang vajra bersula lima, kemudian adalah trisula, ratnakhadga, dan parasu, duduk di atas padmasana.

Beliau berlengan delapan, benda yang dipegang tiap tangan berbeda-beda. Mahapratisara adalah Bodhisattva yang Maha Memenuhi Harapan, emanasi dari Avalokitesvara Bodhisattva, ‘Suiqiu Pusa’ ; Gelar Tantra adalah Varada Vajra, Beliau adalah Vajra yang dapat memenuhi harapan Anda. Oleh karena itu bagi yang menjadi pemohon utama hari ini, apa permohonan Anda, seharusnya semua dapat dikabulkan. Karakteristik-Nya yang pertama adalah Beliau memancarkan sinar yang sangat besar, sangat terang, dan sangat elok. Dalam aliran eksoterik dan esoterik, dalam agama Buddha, Mahapratisara adalah Bodhisattva yang sangat istimewa dan unggul. Menurut saya, apabila Anda memanjatkan permohonan kepada Mahapratisara Bodhisattva dan Amoghapasalokesvara, mereka dapat memenuhi harapan Anda. Oleh karena itu pemohon utama bagi Adhinatha ini sangat terberkahi, Beliau dapat memenuhi harapan Anda. 

undefined


◎ Beliau memiliki sutra, sutra-Nya adalah ‘Mahapratisara-dharani Sutra’, sutra ini terdiri dari tiga bab. Tercatat dalam sutra, berarti dibabarkan oleh Sang Buddha, dan bukan dibuat sembarangan oleh orang lain. Bodhisattva ini dibabarkan oleh Sang Buddha dalam ‘Mahapratisara-dharani Sutra’, ada banyak kisah kemanjuran, hanya dengan mendengarnya pun dapat memperoleh kemanjuran, atau menyalin dan melafalnya, Anda menyalin sutra-Nya, menyalin mantra-Nya, melafal, melantunkan, menyalin, dan menyebarluaskannya, apa manfaat yang diperoleh ? Tak terbakar oleh api ; Tak celaka oleh racun, orang tidak dapat meracuni Anda. Akhir-akhir ini di televisi disebut ada ‘Air Penghilang Kesucian’, semacam minuman keras, yang jika diminum dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, dan kemudian kehilangan kesucian. Jika Anda menjapa Mantra Mahapratisara Bodhisattva, racun tidak akan mencelakai Anda, Anda akan tetap sadar, tidak akan kehilangan kesucian. Mantra ini dapat menaklukkan musuh, juga bermanfaat untuk abhicaruka, musuh dapat ditaklukkan ; Bahkan dapat menghancurkan Neraka Anantarya.

Neraka Anantraya adalah neraka yang sangat dahsyat, hanya dengan menjapa mantra ini, dapat menghancurkan Neraka Anantarya, Anda dapat lolos dari Neraka Anantarya. Tapi jangan salah pelafalan, jangan melafal jadi : “Mahaprada”, yang benar adalah “Maha-bo-la-di. Sa-luo. Suoha.” Selisih satu aksara pun tidak boleh ! Ingatlah mantra ini, dapat menghancurkan Neraka Anantarya. Menyingkirkan bahaya naga dan ikan buas, di India kuno, naga adalah ular, karena naga tidak terlihat oleh kita, di India disebut sebagai naga, berbentuk ular ; Bahaya naga dan ikan, ular, dan ikan, apabila Anda berada di laut, Anda tidak akan bertemu dengan hiu, mendengar Anda menjapa “om. Maha-bo-la-di. Sa-luo. Suoha.” Ikan hiu akan beranjali kepada Anda, dapat terhindar dari bahaya naga dan ikan. Mungkin dia akan mencium bau Anda tidak enak, dan dia pun menghindar ; Keselamatan bersalin, ini paling baik, bagi ibu hamil, ketika hendak bersalin, japa mantra ini, maka tidak akan mengalami sakit persalinan, Anda dapat melahirkan dengan selamat ; Menyingkirkan bahaya raja, ini adalah perkara di pengadilan. Demi menghindari berbagai petaka akibat perkara di pengadilan, Anda bisa japa mantra ini, memohon kepada Mahapratisara Bodhisattva, ungkapkan sengketa apa yang mungkin bisa menyebabkan petaka besar, maka petaka besar akan menjadi kecil, dan yang kecil akan sirna. Ketika hakim duduk di atas dan melihat Anda, “Hah ? Di atas kepala orang ini ada sinar, pasti orang baik, mungkin dia difitnah.” Sehingga dapat diatasi.

Dalam banyak hal, terkadang penilaian dalam hati sangat bertentangan satu sama lain ; Banyak hal dalam pengadilan, di mana kita merasa mesti dijatuhi hukuman mati, justru berubah menjadi penjara seumur hidup. Seperti baru-baru ini ada seorang wanita yang semula hendak dijatuhi hukuman mati, karena dia telah membunuh sepasang suami istri renta. Xie Yihan, ketika saya melihat Xie Yihan muncul di televisi, memakai kacamata, parasnya nampak terpelajar, juga muda, begitu hakim melihatnya, yang semula hendak dihukum mati karena telah membunuh sepasang suami istri renta di Hongshulin Danshui, di sebuah kafe bernama Mamazui. Saat Xie Yihan muncul di televisi, saya melihat sebentar, parasnya rupawan, berkacamata, usianya masih sangat muda, dan nampak terpelajar. Melihatnya, saya juga merasa bersimpati kepadanya, memang sedikit sayang apabila dihukum mati. Kenapa dia membunuh suami istri renta itu ? Tentu saja adalah persoalan uang ! Biasanya akan dijatuhi hukuman mati, sekarang divonis penjara seumur hidup, mungkin saja diam-diam dia menjapa mantra ini, “Om. Maha-bo-la-di. Sa-luo. Suoha” dia menjapa setiap hari, begitu hakim melihatnya : “Ah ? Sungguh sayang apabila dihukum mati ! Lebih baik penjara seumur hidup.” Mungkin juga ada amnesti sehingga dia bisa bebas. Mantra ini bermanfaat untuk menghindarkan dari bencana raja, dan masih banyak lagi manfaat luhur yang lain.

◎ Nama Sutra-Nya sangat panjang ! Sutra ini disebut : ‘Buddha-bhasitam-samanta-jvala-mala-visuddhe-sphurita-cintamani-mudra-hrdaya-aparajita-mahapratisara-vidyarajni-dharani Sutra’. Intinya tercantum di dalam, Beliau memiliki ‘Delapan Mudra Pratisara’, Anda mesti belajar delapan mudra ini, kedelapan mudra tersebut disebut ‘Mudra Pancasula’, ‘Mudra Kalacakra’, ‘Mudra Yamantaka’, ‘Mudra Usnisavijaya’, ‘Mudra Trisula’, ‘Mudra Ekasula’, ‘Mudra Akasagarbha’, dan ‘Mudra Sutrapitaka’, usai membentuk kedelapan mudra ini, baru bisa memanjatkan permohonan. Sebelum memanjatkan permohonan mesti mempelajari Delapan Mudra Pratisara, saya akan membentuknya untuk kalian. ( Mahaguru memperagakan ) Jumlahnya ada delapan mudra, yang terpenting adalah mesti ditepuk tiga kali, kemudian terakhir digosok tiga kali ; Usai membentuk Delapan Mudra Pratisara, Anda memohon kepada-Nya, dan karena Anda telah menggosoknya tiga kali, berarti telah menyentuh Hati Mahapratisara Bodhisattva. Delapan mudra merepresentasikan delapan lengan Beliau, ketika Anda membentuk Mudra Sutrapitaka, tepuk tiga kali, kemudian gesek tiga kali, menyentuh Hati Bodhisattva, Beliau langsung melihat Anda, dan Anda memohon kepada-Nya, Beliau akan mendengarnya, ini rumusnya !

Saat itu, bagi Mahapratisara Bodhisattva, entah di mana pun Beliau berada, begitu Anda menjapa Mantra-Nya, membentuk Delapan Mudra Pratisara, menepuk tiga kali, dan menggosok tiga kali, Beliau akan mendengarnya, dan begitu melihat Anda, wah ! Orang ini memohon, walau dia adalah orang biasa, namun dia telah membentuk Delapan Mudra Pratisara, juga telah membentuk Mudra Sutrapitaka, menggosok tiga kali, ini pasti berkat bimbingan Guru yang tercerahkan, walau tidak melihat muka Anda, namun mesti melihat muka Buddha, maka Anda pun memperoleh apa yang Anda mohon, Beliau menganugerahkannya, supaya keinginan Anda tercapai, di sinilah rumus utamanya. Pada waktu biasa Anda menjapa Mantra-Nya, dan Anda telah membentuk Delapan Mudra Pratisara, kemudian memohon kepada-Nya, maka Beliau akan membuat keinginan Anda tercapai. Inilah yang hendak kita babarkan dalam Upacara Mahapratisara Bodhisattva hari ini.

Lanjutkan pengulasan Lamdre, “Penjelasan Gatha Vajrasloka Lamdre”, ‘gatha’ ini tidak ada aturannya, bahkan sangat sukar dipahami, ketika sampai pada penjelasan, berarti ada Acarya yang telah mengupasnya. Kalimat pertama : “Sembah puja pada kaki Guru nan unggul.”, tiap kali saya hendak Berdharmadesana, pasti terlebih dahulu berdoa kepada Mulacarya. Tiap kali Mahaguru hendak Berdharmadesana, mesti bersembah puja pada Mulacarya, siapa Guru Anda ? “Sembah puja pada kaki Guru nan unggul.” Di India ada sebuah tradisi, terhadap orang yang dihormati, terhadap Guru sendiri, dia pasti menggunakan kepala untuk bersujud pada kaki Mulacarya, menyentuh kaki Guru, menggunakan kepala untuk menyentuh kaki Guru, berarti dia berserah diri sepenuhnya di bawah kaki Mulacarya. Ini adalah sebuah etiket di India, mesti bersujud pada kaki Guru. Di masa Shakyamuni Buddha juga sama, tiap kali siswa berjumpa dengan-Nya, pasti bersujud dan menggunakan kepala untuk menyentuh kaki Shakyamuni Buddha, itu merupakan penghormatan yang tertinggi.

Vijayaraja satu substansi dengan Sarvatathagata,
Tiada berbeda dengan Vajradhara Guhyapati,
Caturkaya leluasa mentransformasikan svabhava menjadi Pancakaya,
Sembah puja pada kaki padma Guru yang tercerahkan dan paling unggul.

Ada empat gatha, “Vijayaraja satu substansi dengan Sarvatathagata.”, memuliakan Mulacarya sendiri. Kelima gatha ini merupakan pujian, pujian yang pertama ditujukan bagi Guru Silsilah.

◎ “Vijayaraja satu substansi dengan Sarvatathagata.” Guru, Engkau adalah substansi Tathagata, merupakan Dharmaraja yang terunggul. “Tiada berbeda dengan Vajradhara Guhyapati.”, Anda tiada berbeda dengan Vajradhara, Anda juga merupakan Guhyapati. “Caturkaya leluasa mentransformasikan svabhava menjadi Pancakaya.” Buddha memiliki pancakaya, trikaya, caturkaya, semua merupakan sebutan penghormatan, sampai pada tubuh ke-5 berarti adalah Buddha ; Kemudian, “Sembah puja pada kaki padma Guru yang tercerahkan dan paling unggul.”, berarti bersembah puja pada Mulacarya sendiri, sebab menurutnya Mulacarya telah tercerahkan, “Sembah puja pada kaki padma Guru.”, kaki Guru laksana padma, ini adalah empat gatha yang paling awal. Oleh karena itu, Mulacarya tiada berbeda sama sekali dengan Buddha Tathagata, ini merupakan gatha pujian bagi Mulacarya Silsilah sendiri.

Hampir semua siswa Tantra mengetahui bahwa Mulacarya sendiri sangat unggul, memiliki segala kebajikan, unggul berarti Anuttara, tidak ada yang lebih tinggi dari Mulacarya. Lihatlah, Beliau tidak bersembah puja kepada Virupa terlebih dahulu ! Melainkan bersembah puja kepada Mulacarya sendiri terlebih dahulu, pada gatha yang ke-2 baru bersembah puja dan memuliakan Virupa.

◎ Seperti Mahaguru sendiri, tiap kali hendak Berdharmadesana, bersembah puja kepada siapa ? Terlebih dahulu bersembah puja kepada Mulacarya sendiri, tiap kali hendak Berdharmadesana, pasti demikian, asalkan saya hendak Berdharmadesana, asalkan Mahaguru Lu Berdharmadesana, entah itu di vihara atau semua cetiya, atau di sebuah kuil, asalkan Anda mengundang saya untuk Berdharmadesana, saya tidak akan langsung berbicara, saya pasti bersembah puja kepada Mulacarya sendiri terlebih dahulu, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Shakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, mesti bersembah puja terlebih dahulu. Sebelum Berdharmadesana, apabila tidak bersembah puja kepada Mulacarya sendiri, berarti bukan merupakan ceramah yang memperoleh adhisthana Guru, berarti merupakan ceramah Anda sendiri.

Semua Acarya yang memiliki silsilah akan melakukan seperti ini. Oleh karena itu ketika Anda membaca Lamdre, sebelum mulai mengulasnya, mesti terlebih dahulu bersembah puja kepada Mulacarya sendiri. Tiada berbeda dengan apa ? Tiada berbeda dengan substansi semua Tathagata, Beliau adalah Vajradhara Guhyapati, Vajradhara adalah Adharma Buddha, kemudian adalah Pancadhyani Buddha yang merupakan Panca Vajradhara. Vajradhara pertama, Guhyapati, adalah Adharma Buddha atau Samantabhadraraja Tathagata. Vajradhara ke-2 adalah Pancadhyani Buddha. Kemudian ? Vajrasattva, di atas Beliau sudah ada Vajradhara yang utama, dan Pancavajradhara. Oleh karena itu Beliau adalah Vajradhara ke-7. Kita belajar Dharma, semua bersumber dari Mulacarya, berarti Mulacarya adalah Vajradhara ke-8, sama dengan Vajrasattva, sampai pada Anda, menjadi Vajradhara ke-9, silsilah ditransmisikan satu demi satu seperti ini. Demikianlah Dharma, Anda menjadi putra hati Dharmaraja, berarti adalah ‘my son’, putra saya, dari mana akar Anda ? Mesti jelas ! “Jiwa Prajna saya berasal dari Mulacarya !” , “Hidup saya berasal dari ayah dan ibu.”, semua mesti dihormati. Dari mana hidup Anda ? dari ayah dan ibu. Dari mana Jiwa Prajna Anda ? Dari Mulacarya. Oleh karena itu, di dunia tidak ada orang yang memaki ayah dan ibu sendiri, Anda semua mesti menghormati ayah dan ibu sendiri, mereka adalah sumber kehidupan Anda. Tanpa ayah dan ibu, mana mungkin ada Anda ? Ini adalah hidup. Bagaimana dengan Jiwa Prajna ? Apabila tiada Guru, mana mungkin ada Anda ? Ini adalah Jiwa Prajna.

◎ Kita membahas Jiwa Prajna, asal dari Jiwa Prajna Anda merupakan anugerah dari Mulacarya, ini adalah Jiwa Prajna Anda. Maka Anda tidak boleh mengkritik atau memfitnah Mulacarya sendiri. Bagaimana jika berguru pada orang yang salah ? Anda merasa keliru berguru, maka tinggalkan diam-diam, menurut aturan Tantra, berarti menjauhi guru, akan tetapi Anda tidak boleh menghujat Guru tersebut.

undefined


◎ Kalian ingat Acarya X Jie ? Acarya X Jie dari WGLZT California, ketika dia hendak pergi, saya mengatakan kepadanya : “Anda mesti segera berguru pada orang lain.” Dia menemukan seorang guru, dia memohon kepadanya, guru itu menanyainya : “Kenapa Anda meninggalkan Mulacarya sendiri ?” Dia menjawab : “Guru memarahi saya.” Guru itu mengatakan : “Memang sudah seharusnya Guru memarahi Anda.” Ini yang saya dengar. Saya dengar dia pergi berguru, guru itu menanyai dia : “Kenapa Anda meninggalkan Mulacarya sendiri ?” , “Guru memarahi saya.” Jika Guru tidak peduli pada Anda, maka Beliau tidak akan memarahi Anda, justru karena Beliau peduli, maka Beliau memarahi Anda, semua demi kebaikan Anda ! Tahukah Anda ? Memberikan Pratimoksasamvara kepada Anda, memarahi demi kebaikan Anda. Apabila Beliau tidak peduli kepada Anda, buat apa Beliau memarahi Anda ?

Terserah saja ! Anda mau pergi ? Terserah ! Tidak ada urusannya dengan saya, Anda pergi pun tidak masalah. Benar tidak ? Yang peduli justru akan memarahi Anda, yang tidak peduli justru tererah Anda pergi, apakah dengan demikian mengerti ? Banyak orang yang telah membawa kabur cetiya, membawa kabur vihara, sekalipun sudah kabur, saya juga tidak akan memarahi dia. Pergi ya pergi ! Berarti tidak berjodoh dengan Anda. Mulacarya adalah sumber dari Jiwa Prajna Anda. Yang lain, saya tidak pernah mengurusinya ; Para bhiksu yang telah pergi, atau siapapun yang pergi, saya tidak memedulikannya, sebab tidak masalah, namun justru karena saya menghargai Anda, maka saya memarahi Anda, ini semua demi kebaikan Anda ! Karena ‘Aishiteru’ ( Bahasa Jepang : Aku mencintaimu.), karena ‘Sa rang han’ ( Bahasa Korea : Aku mencintaimu ), ini karena benar-benar ingin supaya Anda dapat moksa, ingin menyelamatkan kembali Jiwa Prajna Anda. Bila tidak tertolong lagi, berarti terserah dia saja. Oleh karena itu, Mulacarya adalah sumber Jiwa Prajna Anda, Anda mesti mengingatnya.

A bertanya kepada B : “Kalian telah menikah selama 40 tahun, tapi ketika berjalan-jalan masih saling bergandengan tangan, sungguh membuat iri.” B menjawab : “Sebab, jika saya melepas tangan, dia akan lari ke toserba untuk shopping.” Tahukah Anda ? Menggandeng tangan Anda, itu dilakukan oleh orang yang benar-benar ingin menolong Anda, jika tidak, Anda pasti berlari ke Neraka Anantarya, masuk ke Neraka Anantarya.

Pak Wang menanyai tukang : “Bukankah kemarin Anda seharusnya datang untuk memperbaiki bel pintu rumah saya ? Kenapa baru datang hari ini ?” Tukang mengatakan : “Kemarin saya sudah datang tiga kali, tiap menekan bel tidak ada orang yang membukakan pintu, saya kira tidak ada orang di rumah, jadi saya pergi.” Pak Wang mengatakan : “Justru karena rusak, maka minta Anda untuk memperbaikinya !” Di dalamnya ada sebab dan akibat, bel telah rusak, minta tukang untuk datang memperbaiki, tapi tukang itu malah menekan bel tersebut.

Seorang ayah melihat putranya sedang minta 100 dolar kepada menantunya, tapi menantunya tidak mau memberi. Si ayah memanggil putranya : “Seorang lelaki sejati yang gagah, hanya demi 100 dolar, kamu mengulurkan tangan meminta kepada istri ? Benar-benar tidak punya muka, sungguh celaka. Jangan memohon kepadanya, nanti malam saya beri.” Putranya bertanya : “Kenapa tidak diberikan sekarang saja ?” Si Ayah menjawab : “Sekarang aku juga tidak punya, mesti tunggu malam hari baru minta kepada ibu kamu.” Ini adalah silsilah.

◎ Tidak peduli bagaimanpun, belajar Dharma mesti ada silsilah. Mudra Anda tentu saja dipelajari dari Guru, seperti Delapan Mudra Pratisara, mudra tentu mesti belajar dari Guru. Delapan Mudra Pratisara, seperti Mudra Yamantaka, Mudra Usnisavijaya, sebenarnya tidak disebut demikian, ada sebutan khusus yang lain. Hanya saja tujuan saya adalah supaya lebih berkesan bagi Anda, sehingga saya sebut sebagai Mudra Yamantaka, Mudra Kalacakra, dan Mudra Akasagarbha. Sebab kalian pernah mempelajari mudra tersebut, dengan demikian kalian bisa mengingatnya, ini adalah upaya kausalya. Sesungguhnya dalam Delapan Mudra Pratisara, ada nama khusus bagi mudra tersebut, namun kebetulan beberapa mudranya memiliki kesamaan dengan Mudra Yamantaka, Mudra Kalacakra, Mudra Usnisavijaya, dan Mudra Akasagarbha, sepenuhnya sama persis, sehingga saya menggunakan nama Adhinatha tersebut, dengan demikian kalian semua bisa mengingatnya dengan jelas. Apabila saya menyebutnya dengan nama khususnya, justru tidak akan bisa dipahami. Kalian tidak akan bisa langsung mengingatnya. Jadi memberitahu kalian nama-nama tersebut, barulah kalian bisa mengingatnya, ini merupakan upaya kausalya dari Guru.

Ada teman alumni yang baru saja menikah, istrinya punya saudari kembar yang sangat mirip. Suatu hari ketika pergi untuk minum, saya menanyai dia : “Bagaimana cara kamu membedakan antara istri dengan adiknya ?” Teman mendongakkan kepala dan bersulang, kemudian mengusap busa dipinggir mulut, sambil tertawa dia berkata : “Buat apa saya membedakan dengan jelas ?” Saya beritahu Anda, tadi saya membabarkan mudra, Anda tidak perlu membedakan ini adalah Mudra Cakra, juga tidak perlu membedakan Mudra Vajra Parasu, atau mudra tertentu, Anda cukup ingat satu mudra, satu nama mudra berarti juga dua mudra. Ini yang tadi saya katakan, upaya kausalya, Anda mesti menguasainya, baru bisa mengingatnya. Usia Mahaguru sudah agak lanjut, kadang juga mudah lupa, seperti ketika saya berada di Seattle, ada orang yang bernama Xianli dan Xuchun, dia adalah Tang Xuchun, saya memanggilnya Tang Tang. Sedangkan Xianli, saya menyebutnya Xian Xian. Dua orang ini datang ke Seattle bersama Ruirong, seringkali saya tidak bisa membedakannya, saya memanggil Tang Tang sebagai Xian Xian, memanggil Xian Xian sebagai Tang Tang, “Mahaguru, Anda keliru.” Saya bisa mengingat Ruirong, sering berjumpa, ketika pertama kali mereka datang ke Seattle, saya tidak bisa mengenalinya, yang satu adalah Xianli, yang satu adalah Xuchun, Tang Xucun, apa marga dari Xianli ? Sekian lamanya, ternyata kalian semua juga orang tua. Saya sering lupa nama orang, ketika salah menyebut, kalian jangan menyalahkan, sesungguhnya memang demikian, kadang benar-benar lupa. Kadang saya lupa minum obat, kadang sudah minum tapi lupa. Bagaimana jika lupa ? Saya akan berjalan bolak-balik, “Apakah barusan saya sudah minum obat ?” Saya pun bertanya kepada Gurudara : “Anda melihat saya minum obat ?” Beliau mengatakan : “Tadi Anda telah berjalan ke samping kulkas.” Berarti saya sudah minum. Saya sudah meminumnya, tapi lupa, kadang berdiri lagi dan berjalan ke samping kulkas, kemudian berjalan kembali, tidak tahu hendak melakukan apa, belum meminum obatnya, apakah tadi mengingatnya ? Beliau mengatakan tadi saya telah berjalan ke samping kulkas, mungkin saya sudah minum obat. Jadi saya tidak minum lagi. Mengonsumsi suplemen makanan, bukan minum obat, maksud saya adalah makan beberapa vitamin ! ABCDEFGHI, apa yang diberikan oleh orang, maka saya makan, menurut saya bisa dikonsumsi, setelah dimakan juga tidak ada efek buruknya, maka semua saya makan. Adakalanya, saya bisa lupa, ingatan saya tidak baik, usia sudah lanjut, wajar jika mengalami hal ini. Ada lagi, apakah sudah dipersembahkan ? Tiap kali makan, saya pasti mempersembahkannya terlebih dahulu. Setelah mempersembahkannya, melakukan persembahan yang kedua kalinya, mereka mengatakan : “Mahaguru, barusan Anda telah mempersembahkannya.” Pasti Lianjie paling tahu, saya sering menanyai dia : “Apakah barusan saya telah mempersembahkannya ?” Dia mengatakan : “Sudah ! Barusan Anda telah mempersembahkannya.” Saya telah mempersembahkan, tapi merasa belum, saya pun mengulanginya, kadang khawatir lalai. Jadi sering mengalami hal ini, ketika saya mengulas sutra, kadang juga bisa salah ucap, menulis juga bisa salah tulis aksara. Ada seorang penulis mengatakan, dia mengatakan, ketika menulis, seringkali ketika telah menulis 600 aksara, pasti ada aksara yang keliru. Ketika Mahaguru sedang Berdharmadesana, kadang juga bisa salah sebut nama orang, misalnya : Seperti karya Acarya Dignaga, Pramanasamuccaya, sedangkan Pramanavarttika ada pengarangnya sendiri, Pramanasamuccaya ada pengarang lain lagi, tidak sama. Kadang juga bisa salah ucap, mengatakan bahwa Pramanavarttika sebagai karya Acarya Dignaga, seharusnya adalah karya siswa-Nya.

undefined


◎ “Vijayaraja satu substansi dengan Sarvatathagata”, ini memuliakan Mulacarya ; “Tiada berbeda dengan Vajradhara Guhyapati.” Adalah Vajradhara ; “Caturkaya leluasa mentransformasikan svabhava menjadi Pancakaya.” Setelah bertansformasi menjadi Pancakaya berarti adalah Buddha ; “Sembah puja pada kaki padma Guru yang tercerahkan dan paling unggul.” Berarti sembah puja pada 7 koti, ketika memberi penghormatan, ada 7 titik yang menyentuh permukaan tanah, termasuk kaki, lutut, kedua tangan, kepala, bukankah ini tujuh ? Benar ? 7 koti, tujuh titik menyentuh tanah untuk bersembah puja pada Guru, harus bersembah puja seperti ini. Inilah makna dari “Sembah puja pada kaki padma Guru yang tercerahkan dan paling unggul.”

Dalam pelajaran Bahasa Nasional : “Bagaimana Yuefei tewas ?” Xiaoming berpikir sejenak, dan menjawab : “Dalam sejarah, dia adalah orang pertama yang mati karena kerja keras berlebih !” Guru bertanya : “Apa sebabnya ?” Xiaoming menjawab : “Yuefei tewas karena kerja keras !” ( Qinkuai ), jadi menurut Xiaoming Yuefei mati karena kerja keras berlebih. Jawaban Xiaoming keliru, yang benar adalah Qinghui, tapi akhirnya berubah menjadi Qin dari kata ‘kerja keras’, dan Kuai dari kata ‘cepat’. Saya ingat ada sebuah lelucon, seorang bos sedang mewawancarai karyawan yang melamar kerja, “Apa yang Anda kuasai dan apa yang tidak ?” Karyawan itu menjawab : “Hanya ada dua hal yang saya tidak bisa.” Bos mengatakan : “Baik sekali !” Dia berpikir, karyawan ini pasti seorang pekerja keras, akhirnya dia mendapati karyawan tersebut sangat malas, dan tidak bisa apa-apa, tidak bekerja. Bos menanyai dia : “Anda mengatakan hanya ada dua hal yang tidak bisa, kenapa Anda tidak bisa apa-apa ?” Karyawan itu menjawab : “Dua hal yang saya maksud adalah, ini tidak bisa, itu juga tidak bisa.” Begini tidak bisa, begitu juga tidak bisa, inilah dua hal yang dia tidak bisa.

◎ Dalam belajar Buddhadharma, tentu dalam membabarkan Dharma Guru akan menggunakan upaya kausalya, supaya siswa bisa menerimanya dengan mudah, demikianlah yang terbaik. Kelak akan kita lanjutkan pengulasan ini, supaya Anda semua dapat memahami apa yang dibabarkan oleh Mahaguru, memahami makna utama dalam Dharma. Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。