2016-10-29 Sraddhabala Viryabala Smrtibala Samadhibala dan Prajnabala


Ceramah Lamdre ke-40 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Sadhana Istadevata Avalokitesvara Bodhisattva, Sabtu 29 Oktober 2016 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

undefined

Sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada Samyakdharmavidya Tathagata di masa lampau, Avalokitesvara Bodhisattva di masa kini, dan Samantaprabhagunagiriraja Buddha di masa mendatang.

Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kantor Perwakilan Taiwan di Swedia. Akuntan TBF, sdri, Teresa. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi. Sdri. Chen anggota Tim Tari Pujana Yangguang, sdri. Qiu anggota Tim Paduan Suara Tianyin Yayue. Sdr. Gao Minglv dan istri dari California. Selamat malam semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton )

◎ Hari ini kita menekuni Sadhana Avalokitesvara Bodhisattva. Tadi yang saya sebutkan, Avalokitesvara Bodhisattva terdiri dari masa lampau, masa kini, dan mendatang, masa lampau Avalokitesvara Bodhisattva adalah Samyakdharmavidya Tathagata, atau Samyakdharmavidya Buddha, saat ini adalah Avalokitesvara Bodhisattva, dan kelak adalah Samantaprabhagunagiriraja Buddha, nama ini ada dalam Sutra Raja Agung, ini adalah nama Kebuddhaan Avalokitesvara Bodhisattva kelak.

Sesungguhnya Samantaprabhagunagiriraja Buddha adalah gelar Avalokitesvara Bodhisattva ketika kelak mencapai Kebuddhaan. Di masa lampau Beliau adalah Buddha, saat ini adalah Bodhisattva, dan kelak juga adalah Buddha, Beliau memiliki tiga Nama Agung, yaitu lampau, masa kini, dan mendatang. Hari ini kita menekuni Sadhana Avalokitesvara Bodhisattva, dahulu biasanya saya akan mengenakan jubah berwarna putih, sebab sebagian besar Avalokitesvara Bodhisattva tergolong sebagai Adhinatha Santika, oleh karena itu mengenakan warna putih, hari ini khusus mengenakan warna merah. Dalam Tantra Tibet ada Raktalokesvara. Perwujudan Avalokitesvara Bodhisattva paling banyak, emanasi-Nya sangat banyak. Di rumah Taiwan, saya mempunyai Makaravahanalokesvara, di sebelah kanan adalah Makaravahanalokesvara, di sebelah kiri adalah Cintamanilokesvara, ada dua Avalokitesvara, keduanya berbeda. Selain itu, Avalokitesvara Bodhisattva juga tampil dalam 32 wujud utama, sesungguhnya Beliau memiliki emanasi yang tak terhingga banyaknya, oleh karena itu wujudnya sangat banyak. Hari ini mengenakan warna merah untuk mengenang Raktalokesvara. Di Tibet sendiri wujud Avalokitesvara Bodhisattva juga sangat banyak, yang paling banyak adalah Caturbhujalokesvara. Caturbhujalokesvara juga tidak hanya mengenakan warna putih, Beliau ada berbagai macam warna. Avalokitesvara Bodhisattva kita di sini, yang ini berwarna emas, ini paling awal. Pemberian Mahabhiksu Guoxian (果賢大和尚) terletak di atas sana, itu adalah barang antik, berasal dari Vihara Huiquan Hong Kong (慧泉寺), Mahabhiksu Guoxian mengirimkannya via laut. Di sini ada banyak rupang Bodhisattva.

◎ Sebenarnya, menurut sepengetahuan saya, dahulu yang paling banyak berdonasi untuk Seattle Ling Shen Ching Tze Temple adalah Mahabhiksu Guoxian ; Saat itu donasi materi darinya termasuk yang paling banyak. Ketika mendirikan Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, ada delapan keluarga, tiap keluarga berdana 20 ribu untuk pembangunan Seattle Ling Shen Ching Tze Temple. Delapan keluarga, tiap keluarga 20 ribu, ditambah dengan donasi dari Mahabhiksu Guoxian, saya ingat, beliau seorang diri berdana sebanyak 90 ribu, bersama-sama membangun Seattle Ling Shen Ching Tze Temple. Ini merupakan peristiwa lampau.

Avalokitesvara Bodhisattva sungguh maitrikaruna, Beliau senantiasa tekun menuntun para insan, emanasinya sangat banyak, ada banyak rupa, ada banyak wujud, bahkan ada Purushadevamanusanamlokesvara, di mana pun ada Avalokitesvara Bodhisattva. Beliau ada pada trikala, tadi sudah saya sebutkan, Samyakdharmavidya Tathagata di masa lampau, Avalokitesvara Bodhisattva saat ini, dan kelak mencapai Kebuddhaan menjadi Samantaprabhagunagiriraja Buddha. Hari ini memperkenalkan Avalokitesvara Bodhisattva kepada Anda semua, Beliau sangat agung dan mulia, Avalokitesvara Raja Agung dalam Sutra Raja Agung juga merupakan satu Bodhisattva, di dalamnya masih ada Avalokitesvara Terang nan Agung, Avalokitesvara Pandangan Terang, Avalokitesvara Terang Mahatinggi, dan Avalokitesvara Pencerahan ( Mahaguru melafal dalam dialek Taiwan ), saya mesti melafalnya dalam Bahasa Taiwan baru bisa mengingatnya, karena saya menggunakan Bahasa Taiwan dalam melafal Sutra Raja Agung, apabila Anda meminta saya untuk menggunakan Bahasa Mandarin, saya tidak bisa mengucapkannya, kadang mesti mengerahkan pikiran untuk mengubah dari Bahasa Taiwan ke Bahasa Mandarin. Beberapa di antara kalian juga melafalkan Sutra Raja Agung Avalokitesvara dengan Bahasa Kanton, menggunakan bahasa apa pun boleh, namun sejak awal saya melafalnya dengan Bahasa Taiwan. Dalam Sutra Raja Agung saja Avalokitesvara Bodhisattva ada demikian banyak. Bahkan ada Avalokitesvara Bodhisattva di masa mendatang, yaitu Samantaprabhagunagiriraja Buddha, gelar Kebuddhaan di masa mendatang ada di dalamnya, para Buddha trikala juga ada di dalam sutra tersebut. Mulai dari Buddha masa lampau yang teragung, yaitu Dipankara Buddha, Shakyamuni Buddha di masa kini, dan Maitreya Buddha yang akan datang, semua ada di dalamnya, lampau, saat ini, dan mendatang ada di dalamnya, termasuk Avalokitesvara Raja Agung.

◎ Karena Sutra Raja Agung memuat Nama Agung sepuluh penjuru Buddha dan Bodhisattva, maka melafalnya sekali, berarti semua Buddha Bodhisattva bersama mengadhisthana Anda, oleh karena itu jasa kebajikan yang dihasilkan tanpa batas, Ia sanggup : “Memadamkan duka kelahiran dan kematian, serta menyingkirkan semua racun yang mencelakakan.”, bahkan duka kelahiran dan kematian pun dapat diatasi, serta semua racun, ketika orang menggunakan racun untuk mencelakai Anda, semua rintangan jahat, atau menggunakan ilmu jahat untuk mencelakai Anda, Anda dapat memperoleh perlindungan dari para Buddha dan Bodhisattva dalam Sutra Raja Agung.

“Para insan di bagian tengah, semua di Buddhaloka, semua yang berada di atas bumi dan di angkasa, kasihanilah semua makhluk, buatlah mereka semua tenteram dan damai. Bertekun siang dan malam, hati senantiasa melafalkan sutra ini, dapat memadamkan duka kelahiran dan kematian, serta menyingkirkan segala racun yang mencelakakan.” Oleh karena itu, menurut saya, Sutra Raja Agung tidak dapat diragukan sama sekali. Ada yang mengatakan : “Sutra ini bukan dibabarkan oleh Sang Buddha.” Tentu saja bukan dibabarkan oleh Sang Buddha, namun ‘Sepuluh penjuru dan trikala Buddha dan Bodhisattva Mahasattva’ ada di dalam Sutra Raja Agung, saat kita melafal Namo Amitabhaya Buddhaya, sudah ada satu Buddha yang menjaga Anda, apabila Anda melafal ‘Sepuluh penjuru dan trikala Buddha dan Bodhisattva Mahasattva’ berarti semua Buddha menjaga Anda, berapa banyaknya Buddha di dalam sutra tersebut ? ’10 Milyar Buddha Vajragarbha’, Buddha yang tak terhitung banyaknya, juga ‘500 Buddha Kusumavijaya’, semua melindungi Anda, selain itu masih ada ‘Para Buddha yang tak terhingga banyaknya’, semua melindungi Anda, ‘1 Triliun Bodhisattva dari Gunung Mestika Teduh, berarti ada 1 triliun Bodhisattva yang melindungi Anda. Sutra Raja Agung adalah sebuah sutra yang luar biasa, keseluruhan isinya adalah Nama Buddha, Nama Bodhisattva, dan Avalokitesvara Bodhisattva, semua dirangkai menjadi satu dalam Sutra Raja Agung.

Mengapa disebut Sutra Raja Agung ? Ada yang mengatakan, kata ‘Agung’ dalam Sutra Raja Agung berarti yang tertinggi, sutra ini merupakan yang tertinggi, dan merupakan sutra raja, sutra raja yang tertinggi adalah Sutra Raja Agung. Avalokitesvara Raja Agung merupakan Avalokitesvara Bodhisattva yang disebut sebagai raja yang tertinggi. Selain itu ada juga sebuah legenda, ada seorang raja bermarga ‘Gao’ yang sangat menghargai sutra ini. Dahulu, Sutra Raja Agung disebut juga sebagai Sutra Maharaja, Sutra Maharaja Avalokitesvara, sungguh istimewa. Karena yang ditekuni hari ini adalah Sadhana Avalokitesvara Bodhisattva, oleh karena itu juga membahas perihal Avalokitesvara Raja Agung. Setiap hari Mahaguru melafal Sutra Raja Agung Avalokitesvara, sehingga tidak gentar akan apa pun, tidak ada yang patut ditakuti, sebab “Memadamkan duka kelahiran dan kematian, serta menyingkirkan semua racun yang mencelakakan.”, ini saja sudah sangat luar biasa. “Sepuluh penjuru Avalokitesvara dan semua Bodhisattva, berikrar untuk menolong para insan, melafal genap 1000 kali, karma berat pun sirna.”, apakah Anda masih saja enggan melafalnya ? Anda mesti melafalnya !

undefined

◎ “Melafal genap 1000 kali, karma berat pun sirna.” Di dalamnya ada sebuah mantra, yaitu Mantra 7 Buddha, “Lipolipodi. Qiuhoqiuhodi. Tuoluonidi. Niholuodi. Pilinidi. Mohoqiedi. Zhenlingqiandi. Suoha.” Ini adalah Mantra 7 Buddha Lampau, Shakyamuni Buddha juga ada di dalamnya, 7 Buddha lampau yang sangat agung, melafal Nama Mereka dapat mengikis semua karmavarana, semua karma berat pun dapat dilenyapkan. Sutra ini sangat agung, sangat ampuh, di saat mengalami kesukaran, lafalkan genap 1000 kali, memanjatkan satu permohonan, maka permohonan tersebut dapat tercapai.

Hari ini melanjutkan pengulasan Lamdre. Lebih baik ceritakan sebuah lelucon terlebih dahulu ! Sepertinya beberapa orang sudah pernah mendengarnya, ada dua orang pendeta yang bertamasya ke Hawai, tentu saja seharusnya mengenakan pakaian pendeta, tapi hendak bertamasya ke pantai, sehingga tidak cocok apabila mengenakan pakaian pendeta, maka mereka pun bersalin dengan kemeja putih dan celana panjang, kemudian pergi ke pantai.

Wah ! Pemandangannya sungguh indah. Ketika sedang menikmati pemandangan, seorang gadis yang mengenakan bikini datang menghampiri, melihat mereka berdua, gadis itu menyapa : “Apa kabar pak pendeta !”, “Hah ? Masih bisa dikenali orang, tidak baik !”, mereka segera kembali dan bersalin pakaian, mereka pun bersalin kemeja floral dengan celana pendek, kedua pendeta itu kembali bermain di pantai. Gadis berbikini yang tadi berjumpa dengan mereka lagi dan mengatakan : “Apa kabar pak pendeta !”, “Lagi-lagi dikenali ?” Bahkan mengenakan kemeja floral dan celana pendek pun masih bisa dikenali. Akhirnya menanyai gadis tersebut : “Nona, bagaimana Anda bisa mengenali kami berdua ?” Gadis berbikini itu menjawab : “Apakah kalian sudah lupa ? Saya adalah biarawati di biara.” Mereka sering berjumpa dengan pendeta, sebab mereka adalah biarawati, ternyata adalah seorang biarawati yang mengenakan bikini. Avalokitesvara Bodhisattva yang biasa kalian lihat adalah Istadevata Santika, mesti mengenakan warna putih, namun hari ini Mahaguru mengenakan warna merah, namun masih tetap adalah Mahaguru ! Tidak peduli mengenakan warna apa pun, masih tetap Mahaguru.

◎ Kita ulas paragraf ini, “Yang tergolong Lokuttaramarga, Abhiseka Kalasa selaras dengan Saptabodhyanga.” Mahaguru telah mengulas Saptabodhyangani, “Abhiseka Guhya selaras dengan panca indra.” Ini juga telah diulas, sekarang mengulas bagian ketiga, “Abhiseka Prajna selaras dengan pancabala.”, apa artinya ? ‘37 Bodhipaksyadharma’, yaitu : ‘7 Bodhyangani, 5 indra, 5 bala, Jalan Utama Berunsur 8, 4 smrtiupasthanani, dan 4 rddhipada.”, selain itu di sini tertulis ‘4 prahanani’, dijumlahkan menjadi tepat 37, merupakan 37 Faktor Pendukung Pencerahan, tergolong dalam Lokuttaramarga, antara lain : 4 rddhipada, 4 smrtiupasthanani, 4 prahanani, 7 Bodhyangani, 5 indra, 5 bala, Jalan Utama Berunsur 8, dengan demikian berjumlah 37.

◎ Di sini dikatakan “Abhiseka Prajna selaras dengan Pancabala.”, Abhiseka Prajna merupakan abhiseka tingkat ketiga. Saya sering membahas abhiseka ketiga, kadang semua salah paham, sebab Abhiseka Prajna baru diberikan setelah mencapai keberhasilan dalam Abhiseka Sadhana Internal, Abhiseka Prajna juga bukan sepenuhnya merupakan Abhiseka Yab-yum, semua mengira bahwa abhiseka ketiga adalah Abhiseka Anuttaratantra, Abhiseka Anuttaratantra mencakupi banyak hal, tidak hanya Abhiseka Yab-yum, selain itu masih ada abhiseka yang lain, ada berbagai macam yang selaras dengan bagian ini. Selain Abhiseka Sadhana Yab-yum, ada juga Abhiseka Sadhana Tunggal, ada juga bhavana satu tubuh, seperti Tsongkhapa, Beliau melakukan Sadhana Tunggal.

Guru Sesepuh Gelugpa, Tsongkhapa, Beliau tidak menekuni Sadhana Yab-yum, Beliau mencapai keberhasilan melalui Sadhana Tunggal. Sangat banyak yang mencapai keberhasilan melalui Sadhana Tunggal, jadi keberhasilan tidak dicapai hanya melalui Sadhana Yab-yum ; Yab-yum tergolong sebagai keberhasilan menuntun insan, merupakan sebuah metode Kebuddhaan yang lebih cepat, menuntun orang lain untuk mencapai keberhasilan, juga merupakan sebuah metode yang dapat dengan cepat mencapai keberhasilan.

Oleh karena itu Sadhana Tunggal juga dapat mencapai keberhasilan, juga dapat mencapai Kebuddhaan. Anuttaratantra abhiseka ketiga merupakan bhavana yang sangat tinggi, selaras dengan pancabala, lima macam daya, antara lain : sraddhabala atau daya keyakinan, daya dari sebuah keyakinan yang sangat kukuh, merupakan salah satu dari Pancabala. Sraddha adalah ibu dari semua pahala, merupakan sumber atau yang menghasilkan jasa kebajikan. Oleh karena itu daya sraddha sangat penting, daya keyakinan sangat penting. Yang kedua adalah viryabala, sangat tekun bersadhana, daya ketekunan ini sangat penting. Yang ketiga adalah smrtibala, yaitu daya kesadaran Anda. Berikutnya adalah samadhi, Anda dapat menghasilkan daya samadhi. Ada orang yang tidak bisa bermeditasi, jangan dikira meditasi sangat mudah, meditasi sangat sukar. Kemudian adalah daya Prajna, dihasilkan melalui lima jenis daya ini.

undefined

Apa yang ada dalam daya keyakinan ? Seperti zaman dahulu, dengan adanya keyakinan barulah dapat mencapai keberhasilan, lihatlah proses bhavana Arahat dalam menuju keberhasilan, semua adalah berkat sraddha. Dalam hal makan, mereka berpindapatta, di India ada petapa peminta-minta, saat ini di Bhutan, Nepal, Sikkim, dan India masih ada petapa peminta-minta. Namun mereka bukan pengemis, mereka adalah sadhaka yang berpindapatta. Hari ini, orang mendanakan makanan apa kepadanya, maka itulah yang ia makan. Ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki sraddhabala. Apabila tidak memiliki keyakinan pada empat tingkat kesucian, tidak memiliki keyakinan untuk mencapai Arahat, tidak memiliki sraddha, maka tidak mungkin melakukan pindapatta, sebab makan merupakan sebuah hasrat, oleh karena itu perlu untuk mengendalikan hasrat akan makanan. Seperti Mahaguru di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple ini, makan siang dan makan malam dilakukan di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, pernahkah Mahaguru mengatakan : “Hari ini aku ingin makan ini, belikan untuk saya.”, sama sekali tidak pernah, ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun, mengapa ? Hanya makan apa pun yang disediakan.

Apa yang disediakan oleh vihara, maka Anda memakannya dengan patuh, tidak boleh menuruti keinginan, memunculkan keserakahan akan makanan, meski bukan meminta-minta, namun sesungguhnya, keserakahan mulai muncul. Dalam berpakaian, Mahaguru juga sangat praktis, sebenarnya saat ini yang kita kenakan hanya jubah bhiksulama, naik turun Dharmasana, yang dikenakan tetap sama. Mahaguru mengenakan rompi naga, yang ini benar-benar ada naga. Dahulu kadang tidak ada naganya tapi tetap dikenakan, tidak selalu rompi naga, yang penting sesuai, maka dikenakan, juga bukan pakaian bermerek. Di dunia ini ada banyak merek, kalian umat perumah tangga banyak yang mengenakan pakaian bermerek, semua berlomba-lomba, tentu saja pergi ke ‘outlet’, apabila merek yang Anda beli adalah barang kelas dua, harganya lebih murah. Namun pakaian merek yang dibeli di pasaraya tentu sangat mahal. Pakaian Mahaguru semuanya hampir sama. Ini dalam hal berpakaian, merupakan keyakinan Anda. Merek yang dikenakan Mahaguru ini tidak dimiliki oleh siapa pun, sebab ketika kalian pergi dengan mengenakan jubah bhiksulama, banyak orang akan menatap, mengira kalian mengenakan merek kelas dunia, merek nomor satu di dunia, sebab orang lain tidak bisa mengenakannya ; Yang tidak menggunduli kepala tidak bisa mengenakannya, tapi ada juga orang yang belum menggunduli kepala juga mengenakan merek nomor satu di dunia, dikenakan di luaran akan dilihat oleh orang. Ketika bule melihat kita, “Ah ? Pakaian kalian sungguh bagus ! Beli di mana ?” Dia juga ingin mengenakannya, ini perihal makan dan berpakaian. Mengenai tempat tinggal, tentu saja Mahaguru juga seadanya, sungguh, saya sangat sederhana. Dahulu, di Taiwan saya pernah tinggal di bangunan ilegal, sangat sederhana, toilet tidak berada di dalam kamar, hanya ada toilet umum, satu rumah hanya ada satu keran, keran itu menempel pada permukaan lantai, hanya untuk menampung air, tidak ada kamar mandi, tidak ada ‘shower’, tidak ada apa pun, hanya menggunakan baskom besar, kemudian menutup pintu dan mandi, kamar mandi ada di depan pintu masuk. Tidak ada ruang tamu, hanya sebuah ruangan, saya juga pernah tinggal di bangunan ilegal, lantainya bukan terbuat dari semen, hanya berupa tanah liat, di atas selokan hanya ditutup dengan papan, sebuah selokan yang sangat bau, ditutup hanya dengan sebuah papan kayu, dilapisi tanah liat, mendirikan sebuah bangunan yang sangat sederhana, saya pernah menempatinya, saya juga merasa sangat tenteram. Ketika musim hujan, di luar turun hujan lebat, di dalam rumah bocor, suara tetesan air sangat merdu, tidur pun tetap nyenyak.

Pangan, sandang, papan, dan transportasi, tentu saja sekembalinya di Amerika, berkendara sendiri, mobil juga berasal dari Hanifa, ‘translator’, sesungguhnya, dia adalah tamu agung, dia adalah tamu agung yang sebenarnya, tidak ada orang yang mencatatnya sebagai tamu agung, sebenarnya dia adalah tamu agung yang sesungguhnya, sebab dia adalah ‘translator’, dan tidak pernah menerima imbalan, menerjemahkan ceramah saya dari Bahasa Mandarin ke dalam Bahasa Inggris, dia adalah sdri. Hanifa, sesungguhnya dia adalah tamu agung. Tentu saja saya sendiri ada uang untuk membeli mobil, namun dia selalu memberi persembahan mobil, dia suka mempersembahkan mobil kepada saya. Di Taiwan saya tidak punya mobil, namun di Taiwan dia juga menjadi salah satu sopir saya, dia berkendara membawa saya. Mobil saya di Amerika adalah pemberiannya. Selain itu ada satu lagi yang memberi saya mobil, yaitu Acarya Lianxin (蓮信上師). Dia datang ke Seattle, Mahaguru memberitahunya untuk berinvestasi ini dan itu, setelah berinvestasi dia pun memperoleh untung, maka dia menghadiahkan mobil kepada saya. Yang pertama kali saya kendarai adalah Rolls Royce, Rolls Royce seharusnya memerlukan ‘driver’, namun di Amerika, saya sendiri yang menjadi ‘driver’. Sandang, pangan, papan, dan transportasi secara garis besar sangat sederhana.

◎ Bagaimanakah Arahat ? Arahat yang benar-benar memiliki sraddhabala dalam bhavana, makan diperoleh dengan cara pindapatta, jubah yang dikenakan adalah pamsukula, apa itu pamsukula ? Jubah yang dikenakan oleh kalangan paling bawah, jubah kain perca, yaitu jubah hasil dari potongan kain ini dan itu, kemudian dijahit menjadi satu dan dikenakan, inilah pamsukula, jubah perca, atau kain pembungkus jenazah di kuburan, kain yang digunakan untuk mengikat jenazah, menggunakan kain tersebut sebagai pakaian, inilah pamsukula. Telah dibahas perihal makan, jubah yang dikenakan, tempat tinggalnya lebih parah dari bangunan ilegal, di bawah pohon pun sudah bisa tidur, menetap di pekuburan, dia tidur di antara kuburan.

Bhavana Arahat memiliki daya keyakinan, dia tidur di antara dua kuburan. Selain itu transportasinya, menggunakan jalan kaki. Sandang, pangan, papan, dan transportasi demikian sederhana, dia sanggup melakukannya berkat adanya sraddhabala. Memiliki daya keuletan, menekuni bhavana dengan virya. Anda berbhavana dengan tekun, viryabala dapat menghubungkan pada daya yang lain. Kita sadhaka zaman sekarang lebih mudah, sadhaka zaman dahulu sangat menderita, misalnya Daoist, begitu keluar langsung mengatakan : “Daoist miskin…” Apa itu Daoist miskin ? Tidak punya uang ! Sraddhabala yang membuat Anda sanggup mempraktikkannya, tanpa sraddhabala, keserakahan pun muncul. Yang dapat menghentikan keserakahan adalah pikiran, pikiran ini dapat menghentikan pikiran yang lain, ketika sama sekali tiada pikiran, barulah samadhibala dapat dihasilkan.

◎ Apabila Anda masih saja memikirkan kenikmatan berbagai hal duniawi, maka Anda tidak mungkin menghasilkan samadhibala, Anda juga tidak akan bisa bermeditasi ; Satu-satunya cara untuk memasuki samadhi adalah penghentian pikiran, menghasilkan smrtibala, barulah dapat menghasilkan samadhibala, ini saling berhubungan. Berkat adanya samadhibala, Prajna baru bisa muncul. Kelima daya ini, Prajnabala, samadhibala, smrtibala, viryabala, dan sraddhabala, yang pertama adalah sraddhabala.

Di dalam kelas, guru bertanya : “Xiaoming, coba kamu jawab, apa artinya ‘Hati pemabuk bukan pada arak.’ ?” Saat itu Xiaoming baru saja tertidur di atas meja, begitu mendengar ‘Hati pemabuk bukan pada arak’, dia langsung memahami, dia sangat pandai, langsung berdiri dan berjalan keluar kelas, sampai di depan pintu kelas, dia mengatakan : “Bu guru, kelihatannya Anda meminta saya untuk menjawab sebuah pertanyaan, namun sesungguhnya Anda meminta saya untuk keluar.” Guru mengatakan : “Jawabanmu sangat tepat, silakan keluar !” Bagaimana ini ? Ini menggunakan daya kebijaksanaan, dia dapat mengetahui masa kini, masa lampau, dan mendatang, Xiaoming dapat membereskannya. Satu lagi, Xiaoming bertanya kepada ayah : “Hari ini guru menanyakan apa arti dari peribahasa : ‘Sifat anak pasti mirip bapaknya’ ?” Ayah menjawab : “Xiaoming, kamu pasti baru saja berbuat salah, sehingga kamu menanyakan hal ini.” Ayahnya juga punya kebijaksanaan, “’Sifat anak pasti mirip bapaknya’ ? Dia pasti baru saja berbuat hal yang tidak baik, sehingga menanyakan hal itu ?” Ini artinya punya kebijaksanaan, dan membuktikan ‘Sifat anak pasti mirip bapaknya.’

◎ Terlebih dahulu adalah sraddhabala, barulah dapat tekun berbhavana, dengan adanya ketekunan, barulah Anda dapat menghentikan arus pikiran, hanya tersisa samyaksmrti. Bagaimana selanjutnya ? Baru bisa memasuki samadhi, setelah memasuki samadhi, muncul Prajna. Abhiseka yang ketiga mengandalkan lima jenis daya ini.

Guru bertanya : “Wang Xiaoming, ketika istirahat siang, bisakah kamu tidak ngobrol ?” Xiaoming menjawab : “Saya khawatir tidak sanggup.” Guru bertanya : “Apakah kamu tidak bisa mengendalikan diri sendiri ?” Xiaoming menjawab : “Apakah ketika Anda sedang mengigau masih bisa mengendalikan diri ?” Guru mengatakan : “Keluar kamu !” Saya beritahu Anda, apa yang Anda pikirkan di siang hari, akan menjadi mimpi di malam hari. Kecuali berupa mimpi benar, tantrika yang menekuni sadhana mimpi akan mempunyai mimpi benar, sedangkan orang biasa merupakan kebalikannya. Xiaoming tidak bisa mengendalikan mimpinya, itu artinya masih dipenuhi pikiran, begitu muncul banyak pikiran, mulut pun akan suka bicara. Ada juga lelucon yang demikian, seorang istri berkata kepada suaminya : “Saya mohon, nanti malam jangan mengigau lagi, bisa tidak ?” Suaminya menjawab : “Saya tidak bisa.” Istri bertanya : “Kenapa ?” , “Sebab di siang hari saya tidak boleh bicara, jadi hanya bisa bicara di malam hari !” Kenapa tidak bisa bicara di siang hari, sebab di siang hari istrinya terus bicara, dan dia hanya bisa mendengar. Apakah di malam hari pun masih tidak punya kebebasan berbicara ? Mengigau pun tidak boleh ? Jika mengigau pun tidak boleh, ucapan apa pun tidak perlu, itu karena sangat takut kepada istri. Tapi mengigau adalah tanda masih ada pikiran sehingga orang mengigau.

Ada sebuah pepatah : “Suciwan tidak punya mimpi.” Anda adalah seorang Suciwan, Anda tidak punya mimpi apa pun, sebab Anda tidak punya pikiran apa pun. Sebagian besar orang, begitu berbaring di malam hari langsung tertidur, begitu membuka mata, langit sudah cerah, tidak ada satu mimpi pun, terasa sangat cepat. Sebagian orang begitu berbaring, langsung banyak pikiran, di siang hari banyak pikiran, apakah di malam hari tidak menjadi banyak pikiran ? Oleh karena itu dalam ketekunan bhavana, smrtibala dihasilkan ketika semua nafsu keinginan disingkirkan dan pikiran terhenti, sebab tiada lagi nafsu keinginan. Seperti Mahaguru, merupakan orang yang tidak mempunyai harapan apa pun akan masa depan. Banyak orang menanyai Mahaguru, “Bagaimana harapan Anda untuk masa mendatang ?” , “Harus bagaimanakah Zhenfo Zong di masa mendatang ?” , “Kelak ingin mendirikan apa ?” , “Apakah ingin mendirikan Balai Peringatan Buddha ?”, “Ingin mendirikan sebuah sekolah untuk mendidik para insan di masa mendatang ?”, saya harap orang lain yang mengerjakannya, saya sendiri tidak mengerjakannya. Mendirikan sekolah apa ? Sekolah alam baka. Saya tidak mendirikannya, kalian juga tidak mengetahuinya, benar tidak ? Kalian juga tidak bisa melihatnya ! Yang penting saya tidak perlu melakukan apa pun. Sekolah alam baka ? Cukup dikhayalkan langsung muncul, wah ! Bagus sekali, besar sekali, megah sekali, temboknya berlapis emas, lantai berlapis ambar. Wah ! Ada kolam teratai, anak-anak bisa berenang di sana, semua hanya menggunakan pengandaian. Saya sangat bisa mendirikan sekolah alam baka, hanya saja kalian tidak bisa melihatnya, ya Tuhan ! Sekolah alam baka, saya mengaku kalah, tidak tahan lagi, saya hampir dibuat gila. Benar juga ! Lebih baik saya mendirikan sekolah di langit ! Begini juga bisa, tapi di malam hari tidak akan bisa tidur, benar tidak ? Sebab ada khayalan ! Ini adalah gangguan delusi ! Mendirikan sebuah sekolah di alam baka, mengkhayal mendirikan sebuah sekolah ; Mendirikan sebuah sekolah di langit, ini juga merupakan gangguan delusi ! Yang seperti ini bagaimana mungkin bisa tidur nyenyak ? Menghentikan pikiran berarti mengajari Anda untuk tidak memikirkan apa pun, hentikan ! Ini adalah upaya dalam Tantra ! Disebut trekcho, memotong seketika, pikiran langsung terpotong, tidak membiarkan keinginan apa pun, bahkan harapan pun tiada, saat itu baru bisa memasuki samadhi !

undefined

Di dalam kelas, Xiaoming mengangkat tangan bertanya kepada ibu guru : “Nanti saya beli lotre dan akan memenangkan 5 juta, apakah Anda percaya ?” Ibu guru pun tertawa terbahak-bahak, “Bodoh, kamu mimpi saja di siang bolong !” Xiaoming menutup buku pelajaran dan mengatakan : “Terima kasih ibu guru.” Dia pun langsung telungkup untuk bermimpi di siang bolong, ini saling berkaitan, lihatlah, betapa cerdiknya Xiaoming, dia mengatakan kepada ibu guru, nanti saya akan memenangkan lotre sebesar 5 juta, ibu guru juga merasa itu mustahil, dia tidak berdaya lagi.

◎ Saya beritahu Anda sebuah kabar, di tahun ini, sebelum saya meninggalkan Taiwan, saya melihat di halaman Taiwan Lei Tsang Temple penuh dengan emas yang turun dari langit, uang kertas juga berjatuhan memenuhi halaman, saat itu saya mengatakan : “Hari ini yang hadir dalam upacara, pasti ada orang yang berhasil memenangkan hadiah utama super lotto !”

Akhirnya muncul kabar, tahun ini, tanggal 11 Mei, ketika meninggalkan Taiwan, di bulan Juni ada orang yang memenangkan hadiah utama super lotto, orang itu tidak mau menyebutkan namanya, dia mendanakan 3 juta kepada Taiwan Lei Tsang Temple, demikianlah yang diceritakan oleh kepala Taiwan Lei Tsang Temple : Acarya Lianzhe (蓮哲上師講), diam-diam orang itu berdana sebesar 3 juta kepada Taiwan Lei Tsang Temple.

Dia tidak mau menyebutkan nama, sebab jika menyebutkan namanya, banyak Acarya akan mengejarnya, Acarya semacam itu tidak bisa memasuki samadhi, sebab samadhi hanya bisa dimasuki dengan mengosongkan diri. Yang terutama untuk memasuki samadhi adalah tiada arus pikiran, dengan demikian Anda dapat memasuki samadhi ; Selama Anda masih mempunyai arus pikiran, tidak mungkin bisa memasuki samadhi. Yang terus mengejar uang, tidak mungkin bisa memasuki samadhi. Sederhana sekali, di malam hari tidak boleh ada mimpi sedikit pun ! Tiap kali saya beristirahat, Gurudara yang membangunkan saya, sebab jika Gurudara tidak datang membangunkan saya, saya tidak tahu hendak tidur sampai kapan. Selain itu Buddha dan Bodhisattva yang membangunkan saya, begitu membuka mata sudah tepat waktunya, sebab saya berkata kepada Buddha dan Bodhisattva : “Saya ingin tidur selama setengah jam !” Atau di malam hari, saya mengatakan ingin bangun besok pukul 7:30 pagi, begitu berbaring tidur, kemudian membuka mata, melihat jam, tepat pukul 7:30, tidak selisih semenit pun. Selalu merepotkan Buddha Bodhisattva, sungguh tidak enak hati, maka saya pun meminta Gurudara, ketika dia ada, maka dia yang akan membangunkan saya. “Ingatlah untuk membangunkan saya pada jam tertentu.” Maka dia pun akan membangunkan saya. Ketika dia membangunkan saya, sebenarnya apa yang terjadi, “Jam berapakah sekarang ?” Saya sendiri tidak tahu, itulah tidur yang sesungguhnya, melupakan segalanya ! Anda sama sekali tidak ingat waktunya.

Guru mengatakan : “Bagi murid yang saya sebut namanya, berarti bisa memperoleh beasiswa sebesar 200 dolar.” Baru saja guru mengatakannya, brak ! Xiaoming melempar sebuah buku kepada guru, guru sangat marah : “Wang Xiaoming !!!”, Xiaoming pun berdiri, “Guru, mana 200 dolar saya ?” Guru mengatakan : “Keluar sekarang juga !” Lihatlah, Xiaoming sangat cerdik, sungguh hebat, dia tahu waktu yang tepat untuk mengatakan sesuatu, ini saling berhubungan, apabila seseorang memiliki kebijaksanaan seperti itu, sungguh luar biasa, apabila punya kebijaksanaan seperti Xiaoming, menurut saya, dahulu ketika saya lahir, kemudian saat SD, SMP, dan SMA, saya tidak sehebat Xiaoming, dari manakah asal Xiaoming ? Dia pasti pernah mempelajari Buddhadharma, sangat pandai. Oleh karena itu, lima macam daya antara lain, sraddhabala, viryabala, smrtibala, samadhibala, dan Prajnabala, kelima daya ini menghubungkan kepada abhiseka Anuttaratantra. Om Mani Padme Hum.


Judul :
2016-10-29《蓮生法王開示》信力精進力念力定力智慧力


Sumber : 
http://tbsn.org/chinese3/news.php?cid=29&csid=52&id=73


◎ Mengapa dan Bagaimana Bersarana ?
http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=26&csid=7&id=1


◎ Pengulasan Sadhana Tantra : 
http://tbsn.org/indonesia/newsList.php?cid=29&csid=36


◎ Kumpulan Ceramah Dharmaraja Lian-sheng :
http://tbsn.org/indonesia/newsClass.php?cid=29


◎ Karya Tulis Dharmaraja Lian-sheng :
http://tbsn.org/indonesia/newsClass.php?cid=23


「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。