<28 Maret 2012 di Vihara Tri Agung (Vihara Yuan Xiang)>
Pertama-tama kita sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, Guru Sakya Dezhung, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala.
Sembah sujud pada adinata abhiseka kita hari ini, Mahadewi Yaochi Jinmu, Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara, Abhiseka Japa Mantra Hevajra.
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, tamu agung kita hari ini ketua Agama Buddha, Ketua Umum Madha Tantri, ketua dan pengurus Vihara Yuan Xiang, Nyonya Dubes Liao Dongzhou dari TETO di Houston - Judy, serta segenap tamu agung, selamat pagi (Mahaguru bicara dalam Bahasa Indonesia). (hadirin tepuk tangan)
Kemarin kita mengunjungi Vihara Vajra Bumi Jambi (Yuan Guo Leizangsi), hari ini adalah Vihara Yuanxiang (Yuan Xiang Leizangsi). Sebenarnya, berpisah juga ada baiknya, semakin dikelola, semakin besar; bersatu juga ada baiknya, semua ada baiknya. Semakin dikelola semakin besar tentu saja baik, semakin dikelola semakin kecil tentu saja tidak baik.
Kota Jambi adalah sebuah kota kecil, namun, bisa ada dua unit Leizangsi seperti ini di tempat ini, merupakan berkah dari kita semua, semoga mereka mampu menyeberangkan insan, mencerahi diri sendiri dan makhluk lain, setiap orang mencapai keberhasilan.
Gurudhara baru saja mengatakan, "Yuan Xiang" adalah wujud yang sempurna. Tentu saja! Setiap dari kita adalah Buddha Bodhisattva. Sekarang, Panca Buddha yang duduk di atas, Mereka memiliki wujud yang sempurna, malah wujud yang sempurna pada diri Mereka tidak berubah. Wujud yang sempurna pada diri kita akan berubah. Yang namanya wujud yang sempurna, bukanlah wujud yang sempurna, karena bukan wujud yang sempurna barulah disebut wujud yang sempurna. Dua kata dari "Yuan Xiang", Gurudhara baru saja menjelaskan, namun, penjelasannya adalah arti secara harfiah, penjelasan saya lebih dalam. Ada sebuah pepatah mengatakan, "Usia muda bagaikan tisu gulung, kelihatan tebal, jika ditarik terus, tiba-tiba sudah habis." "Hidup ibarat telepon, kalau bukan Anda yang mati duluan, maka saya lah yang mati duluan." Sebenarnya, kita mengatakan "Wanita ibarat sekuntum bunga, jika mekar, sangat indah, namun, saat bertemu musim gugur dan musim dingin, bunga pun layu, saat layu, bunga yang mekar tersebut, bisa tinggal dua helai saja, sudah sangat lumayan." Jadi, di mata Mahaguru, melihat semua nenek, nenek yang sudah sangat lanjut usia, bungkuk, wajah penuh keriput, tidak bisa berjalan, seluruh tubuh pegal dan sakit, mereka dulunya adalah beautiful lady.
Ada sebuah cerita lucu, ada seorang istri, ia mengambil baju di lemari, begitu bajunya dikenakan, ketat sekali, istri pun berkata, "Bagaimana dengan baju ini? Begitu saya kenakan seperti bungkus bacang." Seperti bungkus bacang, bungkus sangat ketat, suaminya bahkan tidak menoleh, lantas menjawab, "Masalahnya bukan pada daun bacang, melainkan isi bacangnya." Masalah isi bacang adalah masalah daging di dalam bacang.
Dulu saya pernah bercanda pada seorang acarya, dulu, saya melihat Acarya Lianrun dari Indonesia, saat Beliau bersarana, wah! Beiau adalah wanita cantik, loh! Di mana Lianrun? (Tidak datang!) Justru karena Beliau tidak datang, saya beru cerita tentang Beliau. Sekarang Lianrun mirip apa? Mirip seekor singa betina. Untung, sekarang ada yang namanya bedah plastik, boleh mengubah seluruh diri kita, kulit wajah digantikan dengan kulit bokong; mata yang tadinya sipit, bisa diubah menjadi dua lipatan kelopak mata, tiga lipatan kelopak mata, bahkan empat lipatan kelopak mata; payudara yang tadinya datar sekali dan terkulai, setelah disuntik silikon, payudara pun mengembang; tadinya tidak ada bulu mata, kemudian, dipasang satu demi satu bulu mata, walaupun palsu, namun, bisa membuat mata menjadi sangat besar, bulu mata menjadi sangat rapi, mata pun berubah menjadi sangat cerah; mulut yang sebesar singa, bisa diubah menjadi sekecil buah peach. Umat Jambi lebih kaya, semua orang bisa ke Korea, namun, begitu masuk, tidak bisa keluar lagi. Mengapa? Karena setelah semua orang bedah plastik, petugas bea cukai tidak kenal lagi.
Apa yang dimaksud wujud sejati? Sebenarnya apa itu wujud sejati? Di dunia ini, untuk menemukan sebuah wujud sejati, sangat sulit. Ada sebuah cerita yang bagus sekali, ada seorang wanita, pergi ke rumah sakit bedah plastik, meminta suntik silikon untuk payudaranya. Ia bertanya pada dokter bedah plastik, "Apa yang terjadi dengan payudara saya setelah disuntik silikon?" Dokter menjawabnya, "Ada 4 hasil: pertama, besarnya tidak sama; kedua, tidak begitu sama; ketiga, sama-sama tidak besar; keempat, tidak sama besar." (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa) Sulit dijelaskan, operasi payudara, ada 4 hasil: besarnya tidak sama, tidak begitu sama, sama-sama tidak besar, tidak sama besar. Nyamuk sekarang, bisa mengalami kesulitan, karena wanita sekarang suka berpakaian sangat minim, nyamuk akan senang sekali, akhirnya berhasil mengigit "tidak begitu sama", setelah digigit, menemukan sesuatu yang tidak benar, karena begitu ia sedot, tersedot silikon, setiap nyamuk pun mati tercekik. Nyamuk sekarang juga susah, tadinya mengira bisa kenyang, alhasil tersedot silikon, tenggorokannya pun tercekik, kemudian mati.
Sekian ceramah singkat ini, saya justru ingin menyampaikan satu fakta pada Anda semua, sekarang, Anda hendak memahami wujud sejati itu sangatlah sulit, karena semua wanita cantik adalah hasil dari "make over". Anda menonton televisi, penampilan semua wanita cantik yang keluar itu sama semua, kurang lebih sama. Di dalam Buddhadharma mengajarkan kita, tidak hanya wujud duniawi itu palsu, bahkan tubuh kita juga demikian, karena tubuh merupakan komposisi dari tanah, air, api, dan angin. Mari kita semua berpikir sejenak, mana yang merupakan diri Anda yang sesungguhnya? Kita semua punya foto masa kecil, itu Anda juga bukan Anda, karena setelah tumbuh dewasa, manusia akan berubah. Wujud Anda yang sekarang, Anda juga bukan Anda, beberapa tahun kemudian, sama-sama akan berubah juga.
Jadi, segala wujud, tidak ada yang tetap, dengan kata lain, semua wujud, sebenarnya adalah wujud yang tidak tetap, tidak ada wujud yang berhenti, seperti Anda bercermin setiap hari, semua sedang berubah.
Wujud kemarin sangat bagus, wujud sekarang tidak bagus lagi, wujud sekarang sangat bagus, wujud besok tidak bagus lagi. Sang Buddha dari awal telah memahami, semua wujud duniawi, adalah wujud palsu, semua tidak tetap, tidak bisa selamanya bertahan dalam wujud seperti ini.
Oleh karena itu, semua wujud adalah ilusi; semua wujud adalah maya, ilusi, jarang ada wujud sejati, sama sekali tidak ada wujud sejati. Oleh karena itu, apa itu wujud sejati? Tiada wujud adalah wujud sejati.
Kalacakra melambangkan roda raksasa dari waktu sedang berputar, Ia akan melindas semua wujud, menghancurkan semua wujud, inilah titik berat dari Upacara Kalacakra, menghancurkan segala wujud, saat mencapai tiada wujud, baru disebut sejati. (Hadirin tepuk tangan) Saya menceritakan sebuah cerita lucu untuk Anda, ada seorang putra berkata pada ayahnya, "Saya suka sekali dengan gadis cantik yang tinggal di seberang rumah." Sang ayah diam-diam berkata padanya, "Dia adalah adik perempuan kamu yang seayah dan tidak seibu, kalian hanya boleh berteman saja." Putra melanjutkan, "Saya juga suka dengan gadis di sebelah rumah." Sang ayah menjawab lagi, "Itu juga adik perempuan kamu yang seayah dan tidak seibu, jangan pernah cerita pada ibumu." Putra ini pun menangis, menceritakan semua kejadian ini pada ibunya, ibunya berkata pada putranya, "Menikahlah dengan siapapun wanita yang kamu suka, karena kamu sama sekali bukan anak ayahmu."
Saya bukan mengritik agama lain, saya juga bukan mengritik Padmasambhava. Seperti Yesus, kita semua tahu, Ia adalah putra Bunda Maria. Namun, saat itu ayah Yesus adalah Yusuf, sama sekali tidak menikah dengan Bunda Maria, Bunda Maria malah hamil, melahirkan Yesus. Menurut ilmu pengetahuan zaman sekarang, dalam ilmu pengobatan, ini sama sekali mustahil. Kalau begitu, apa itu wujud sejati? Anda selamanya tidak tahu. Saya juga tidak mengritik Padmasambhava, begitu Padmasambhava lahir, jusru berada di atas sekuntum teratai, di Laut Dhanakosha, danau juga sekaligus laut, justru di sana ada danau teratai, ada seorang baby di sana, Ia tidak punya ayah, juga tidak punya ibu, Ia adalah titisan teratai, karena menitis di teratai, tidak ada ayah, tidak ada ibu, akhirnya dipungut oleh seorang raja, dan diadopsi. Sekarang saya mau bertanya pada Anda semua, sebenarnya apakah wujud sejati itu? Satu cerita lagi, saya sendiri, ayah saya pada umur 19 tahun menikahi ibu saya yang berumur 18 tahun, umur mereka selisih setahun, setelah menikah, kira-kira 6 bulan lebih, saya pun lahir, ayah saya dihasut oleh orang lain, "Lu Sheng-yen ini bukan anakmu." Dengan kata lain, ayah saya masih mengira saya bukan anaknya, saya mau bertanya pada Anda semua, siapa ayah saya yang sebenarnya? Apakah seperti Bunda Maria yang mengandung roh suci? Hingga sekarang, saya masih mencari, siapa ayah saya, tidak menemukan wujud sejati.
Ada seorang anak bernama Xiaoming, ia berkata pada ayahnya, "Oh! Saya tahu rahasiamu." Ayah Xiaoming memberikan 100 dolar padanya, "Kamu jangan bocorkan, ya!" Xiaoming berpikir, "Gampang sekali cari uang." Ia pun berkata pada ibunya, "Ibu, saya tahu rahasiamu!" Ibunya langsung memberikan 100 dolar padanya, "Kamu jangan bocorkan, ya!" Suatu hari, seorang pak pos datang, ia pun berkata pada pak pos, "Saya tahu rahasiamu!" Pak pos itu meneteskan air mata, memeluk Xiaoming, "Akhirnya kamu tahu, saya adalah ayahmu."
Sesungguhnya, kehidupan ini tidak ada wujud sejati, semua adalah wujud palsu, termasuk tubuh Anda, termasuk mobil Anda, termasuk rumah Anda, termasuk uang Anda, semua dibatasi oleh waktu, pada satu kurun waktu, akan berubah. Jadi, Buddhadharma mengatakan, "Semua wujud adalah ilusi." Karena memahami itu ilusi, itu barulah wujud sejati. Wujud sejati itu sendiri adalah ilusi, kita harus memahami ilusi, meninggalkan ilusi, maka dapat mencerahi Buddhadharma.
Yang dinamakan memahami hati dan menyaksikan Buddhata, memahami hati itu justru memberitahu kita, "Kita mesti mengenal wujud sejati Buddhadharma." Jika Anda dapat memahami wujud sejati Buddhadharma, "Segala yang berwujud adalah ilusi", meninggalkan semua wujud, ilusi ini, kita baru dapat mencapai wujud sejati. (Hadirin tepuk tangan) Setelah mencapai wujud sejati, saat ini, baru disebut memahami hati, memahami kebenaran alam semesta. Yang namanya wujud sejati yang sempurna, arti dari Yuan Xiang Leizangsi, Buddhadharma dapat mengajarkan kita mengenai segala wujud kehidupan, kemudian meninggalkan segala wujud kehidupan, mencapai pencerahan, mencapai hasil, mencapai pencerahan sempurna seperti Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Dakini, Vajrasattva, itulah arti terpenting dari 2 kata "Yuan Xiang".
Hari ini, kita akan menerima abhiseka "Sadhana Air Dewa Yaochi Jinmu", Sadhana Air Dewa Yaochi Jinmu telah dijelaskan beberapa kali, kalian harus mengetahui cara menekuninya. Selain itu, "Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara", Ia adalah pangeran Dharma dari 7 Buddha, merupakan tatacara penekunan yang paling berharga. Ada lagi, sekarang, saya di Taiwan Lei Tsang Temple sedang menerangkan Hevajra, semoga kita semua dapat memahami cara menekuni Hevajra, serta arti yang terpenting dari Hevajra. Terima kasih (Mahaguru bicara dalam Bahasa Indonesia) Namo Buddhaya!
來源:Vihara Tri Agung (Vihara Yuan Xiang)