412 - Tiga Anubhava Yang Dihasilkan Vidyalaksana (2)
Saya lanjutkan pengulasan tiga anubhava (pengalaman / pemahaman nyata hasil dari praktik) yang dihasilkan oleh Vidyalaksana (Terang Pengetahuan), anubhava yang pertama adalah ananda (bahagia), anubhava yang kedua adalah shanti (ketenangan / kedamaian). Mengapa muncul ketenangan? Sebab vidyalaksana telah muncul, vimalaprabha (sinar kemurnian) telah muncul, setelah kemunculan vimalaprabha, cara pandang Anda terhadap setiap persoalan akan lebih tajam dan luas, orang biasa tidak mampu memandang sejauh itu, namun Anda mampu memandang sangat jauh dan mendalam. Anda bahkan memahami dengan jelas segala persoalan di dunia ini, saat itu dengan alamiah Anda akan mengalami shanti. Saat bhavana Anda telah tinggi, mendadak kekasih Anda menikah dan suaminya bukanlah Anda, mengalami hal ini, pada umumnya orang akan sangat menderita, sebuah pukulan yang sangat berat, bahkan seakan-akan seluruh kehidupan Anda telah berubah, menjadi galau karena persoalan asmara merupakan hal yang paling menderita.
Namun sesungguhnya, saat Anda memiliki pandangan yang sangat jelas terhadap segala persoalan, melalui Vidyalaksana Anda memahami bahwa asmara adalah sunya dan ilusi, pada mulanya adalah burung yang hidup di hutan yang sama, saat waktunya telah tiba, masing-masing harus terbang terpisah, semuanya pasti akan berpisah, hanya persoalan waktu saja, pada akhirnya saat kematian tiba, tetap saja harus berpisah. Oleh karena itu tidak perlu mengkhawatirkan cepat atau lambatnya perpisahan, inilah kondisi shanti, memahami bahwa itu semua hanyalah setitik warna dalam kehidupan manusia, bagaikan riak sesaat yang muncul setelah sebongkah batu dilemparkan ke dalam danau, pada akhirnya permukaan danau akan kembali tenang, demikianlah hendaknya Anda merenungkannya. Menurut seorang sadhaka, rumah tangga, asmara dan pernikahan, bagaikan tawa yang akan berakhir, tiada yang luar biasa, sebab Anda telah memahami dengan jelas, jika dibandingkan dengan seantero semesta, maupun angkasa raya tanpa batas ini, Anda bahkan tidak memiliki kapasitas sebagai sebutir debu. Pada umumnya orang mengatakan: “Asmara adalah persoalan saya yang paling penting.” , “Rumah tangga adalah persoalan saya yang paling penting.” , “Percintaan adalah persoalan saya yang paling penting.” , sedangkan dalam pandangan seorang sadhaka, sama sekali tiada persoalan.
Saat itu telah sepenuhnya damai, tiada konsep perolehan dan kehilangan, dalam Buddhisme dikatakan tiada yang diperoleh dan tiada kehilangan apapun, tiada perolehan dan tiada kehilangan, apa itu perolehan? Apa itu kehilangan? Uang yang ada pada kita hanya benda bergilir, setelah mengalir pada diri Anda, dia akan mengalir pada orang lain, kemudian mengalir ke orang yang lain lagi. Coba Anda lihat dalam sejarah, seorang raja sangat kaya, istananya sangat luas, istri, harta, anak dan kekayaannya sangat melimpah, memiliki banyak istri, banyak harta, banyak anak, kedudukan tertinggi adalah raja, raja mana yang mampu mempertahankan itu semua untuk selamanya? Hanya digunakan secara bergilir, pandanglah lebih jauh maka Anda akan mengetahuinya, Anda menyangka saat ini sangat kaya dan berkuasa, padahal kelak juga akan bergilir. Oleh karena itu apabila Anda mampu memandangnya dengan tawar, berarti Vidyalaksana telah muncul, memandang segala sesuatu dengan tenang, kondisi ini sangat baik, bagi kita yang menekuni Buddha Dharma, apa yang disebut dengan memperoleh? Menurut Anda apakah yang diperoleh oleh seorang raja? Sampai saat ini, apa yang telah diperoleh oleh seorang raja? Sesungguhnya Anda kehilangan apa? Maka dalam Buddha Dharma ada sebuah kalimat: “Tiada yang diperoleh dan tiada kehilangan apapun.”, tidak memperoleh apapun, juga tidak kehilangan apapun, Sakyamuni Buddha juga tiada membabarkan Dharma, Sakyamuni Buddha juga membabarkan Dharma, namun juga tiada membabarkan Dharma, semua boleh, mengapa? tiada memperoleh dan tiada kehilangan.
Saat tiada konsep perolehan dan kehilangan dalam batin, maka Anda mengalami kondisi shanti. Saat orang mengatakan: “Ada siswa yang pergi meninggalkan Zhenfo Zong, bagaimana perasaan Anda?” , tenang. “Jumlah siswa yang bersarana dalam satu hari ini sama dengan jumlah orang yang keluar dalam setahun, apakah Anda akan gembira?” Tenang. Saya sering merenungkan, dulu saat saya lahir, dimanakah siswa saya? Saat saya lahir hanya saya seorang! Tidak ada siswa, tidak ada satu pun. Saat saya belum mendirikan Zhenfo Zong, di manakah para siswa? Tidak ada! Saat saya datang ke Amerika, pertama kali mendapat penghasilan adalah US$ 4, saya merasa sangat gembira, setengah tahun hanya mendapatkan US$ 4, saat itu menulis sebuah artikel dan dimuat di Seattle Chinese Post, mereka memberikan honor US$ 4, saya gembira setengah mati, kemudian membeli beberapa butir telur ayam dan memakannya dengan sandwich, sangat gembira, saya bahkan pergi bertamasya demi US$ 4 ini!
Renungkanlah, pada mulanya Anda tidak memiliki siswa, sekarang ada, apakah ini disebut memperoleh? Kemudian saat ada yang pergi, apakah itu kehilangan? Pada dasarnya hanyalah sunya, setelah Anda berada dalam kondisi shanti, berada dalam kondisi ananda, maka pikiran Anda akan sangat luas, batin Anda mampu menguasai diri, mampu leluasa dalam ruang dan waktu, sangat luas dan leluasa. Setelah bhavana Anda mencapai suatu tingkatan, Anda telah terbebaskan, Anda telah leluasa, Anda telah memiliki hati yang lapang, Anda sungguh ‘heart open’, ‘open heart’, hati Anda sepenuhnya lapang, Anda leluasa dalam ruang dan waktu tanpa batas, Anda dapat leluasa berguling-guling sesuka hati, saat itu pikiran sangat luas, tiada dendam, tiada benci, tiada cinta, tiada gejolak perasaan, tiada apapun, Anda memainkan sebuah peran sekehendak hati, inilah anubhava Vidyalaksana, kondisi bebas dan leluasa ini disebut svarasavahin.
Pengulasan tiga macam anubhava untuk hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.