【Mantra Hati Mahavairocana Vajradhatu】:
“Om. Bie-zha Da-du. Fan.” ( ejaan pinyin )
【Mantra Hati Mahavairocana Garbhadhatu】:
“A. E. La. Hum. Kan.”
【 Pengenalan Singkat Pratima Mahavairocana Tathagata 】
《 Mahavairocana Tathagata - Vajradhatu 》: Mahavairocana Tathagata dengan Dharmakaya Jnana, Tubuh Buddha berwarna keemasan Jambunadaprabhasa, memiliki atribut Bodhisattva, mengenakan Mahkota Ratna Pancajnana, gelung rambut berbentuk mahkota, sekujur tubuh memancarkan sinar aneka warna, mengenakan jubah sutra, melambangkan Abhisambuddha dalam Surga Suddhavasa, tangan membentuk Mudra Jnanamusti, memiliki Dvatrisanmahapurusalaksana dan Asitibhihanuvyanjana , duduk bersila penuh di atas Saptasimhasana.
《 Mahavairocana Tathagata - Garbhadhatu 》: Mahavairocana Tathagata duduk bersila penuh di atas padmasana berkelopak delapan, sekujur tubuh keemasan, dalam wujud Bodhisattva, kepala mengenakan Mahkota Pancadhyani, tubuh mengenakan sutra putih, dibelakang kepala terdapat sirascakra lima warna saling silang, sinar kepala lembut bagaikan awan, sinar tubuh berlapis lapis, bagaikan lapisan sutera, rambut keunguan menjuntai sampai bahu, telinga mengenakan anting emas, leher mengenakan untaian kalung, tubuh dihiasi perhiasan aneka ratna mutu manikam, mutiara biru penghias rambut dan untaian hiasan rambut menjuntai sampai lutut, kedua lengan mengenakan gelang ; Dua pergelangan tangan mengenakan gelang emas, dua telapak tangan saling bertumpuk, tangan kanan ada di atas, tangan kiri di bawah, ibu jari saling menopang, telapak tangan dibaringkan, di bawah pusar membentuk mudra dhyana, tubuh bagian atas mengenakan jubah lembut berwarna putih, bagian bawah mengenakan gaun aneka sutra, dengan sabuk dari sutra biru dan hijau.
【 Kutipan Dharmadesana Mahaguru Liansheng Sheng-yen Lu 】
Bahasa mandarin dari Mahavairocana Tathagata adalah Dari Rulai, disebut juga Vajra Bersinar Meliputi Segalanya, sinar terang Nya meliputi semua, bersinar bagai mentari agung, semua terpapar oleh sinarnya.
Mahavairocana Tathagata bermakna terang yang menyinari semua di alam semesta, dan sama sekali tiada rintangan.
Mahavairocana Tathagata ke dalam menyinari Tathata Dharmadhatu, ke luar menyinari para insan tanpa rintangan. Kualitasnya paripurna, Dharmatta tiada berubah, merupakan Dharmatta Para Makhluk Suci, bahkan memenuhi segalanya, oleh karena itu disebut sebagai Adhinatha Tantrayana, Beliau adalah Mahavairocana Sasanapati.
Dharmaraja Liansheng mengetahui sebutan lain dari Mahavairocana Tathagata , dimana ini tidak diketahui oleh umat manusia, yaitu : 'Tathagata Garbha Mata Mahaluas'
Wujud Mahavairocana Tathagata dalam Vajradhatu Mandala disebut Mahavairocana Jnanadharmakaya, tangannya membentuk Mudra Jnanamusti.
Dalam Garbhadhatu Mandala, melambangkan makna Mahavairocanayukti, disebut sebagai Mahavairocanayuktidharmakaya, Mudranya adalah Dharmadhatu dhyana mudra.
Wujud Mahavairocana Tathagata tidak ada yang berdiri, hanya dalam posisi duduk, ini mengandung makna yang lebih mendalam. Sebab Beliau adalah Dhyana Buddha Bagian Tengah, wujudnya berada dalam samadhi mendalam.
Mahavairocana Tathagata memiliki Bhagavati, yaitu Mahasri Bhagavati ( Mahasrivajri Vidyarajni ) atau Buddhalocani Bhagavati Dahulu saya menulisnya Tathagata Mata Tanpa Noda, ini adalah Buddhalocani, sesungguhnya hanya satu, antara Bhagavati dengan Mahavairocana Tathagata adalah satu, namun apabila tampil dalam wujud berpasangan, maka Bhagavati merepresentasikan Prajna, sedangkan Buddhapitr merepresentasikan upaya kausalya. Upaya kausalya tanpa kebijaksanaan, tidak akan mencapai keberhasilan, oleh karena itu wujud berpasangan merepresentasikan perpaduan Prajna dan upaya.
Mahavairocana Tathagata melambangkan tiga hal :
1. Terang Menyinari Segalanya : Bermakna tiada yang luput dari sinar-Nya, menyinari semua Dharmadhatu.
2. Prajna Menyinari Segalanya : Prajna-Nya merupakan gabungan dari Sarvajnana di seluruh Dharmadhatu, yaitu Paripurnajnana, juga merupakan Prajna Menyinari Segalanya.
3. Menghancurkan Segala Klesa : Beliau menghancurkan semua klesa.
Ada tiga makna yang terkandung dalam Sinar yang meliputi segalanya, yaitu Terang, Prajna dan Menghancurkan semua klesa.
Mahavairocana Tathagata mempunyai Trikaya :
1. Dharmakaya : Memenuhi Dharmadhatu
2. Sambhogakaya : Berada di Surga Mahesvara , Tanah Suci Istana Vijaya Vajra Dharmadhatu.
3. Nirmanakaya : Bermanifestasi dalam berbagai bentuk menuntun semua makhluk enam alam.
Mahavairocana Tathagata merupakan Dharmakaya, Sambhogakaya dan Nirmanakaya, dapat dikatakan Beliau adalah Ibunda ( yang menghasilkan ) Para Buddha, tubuhnya berwarna putih, mengenakan jubah putih, Mahkota Pancadhyani, membentuk Mudra Jnanamusti, ( juga ) Mudra Dharmacakra, Beliaulah yang memutar semua Dharmacakra , Beliaulah yang Paripurna dalam Sarvajnana.
Mantra Mahavairocana Tathagata Vajradhatu adalah : "Om. Bie-zha-da-du. Fan." bermakna : "Memuja Mahavairocana Tathagata Vajra Yang Menyinari Segalanya , Yang Maha Prajna."
Mantra Mahavairocana Tathagata Garbhadhatu adalah : "A. Wei. La. Hom. Kan." yaitu : "Tanah, api, air, angin, dan akasha."
Mantra Vajradhatu dan Garbhadhatu Nya :
"Om. Bie-zha. Da-du. Fan. A. Wei. La. Hom. Kan." Yang dijapakan oleh orang-orang adalah "A Wei La Hom, Kan" ; Menurut Dharmaraja Liansheng adalah : "AE ( lafalnya diantara A dengan Wei ) La Hom. Kan" lafal yang demikian adalah yang tepat.
"Om. Bie-zha. Da-du. Fan. A’E .La .Hom .Kan."
Dahulu, Dharmaraja Liansheng pernah mengatakan : Tubuh lampau dari Dharmaraja Lian-sheng adalah Padmakumara, tubuh asal dari Padmakumara adalah Tathagata Mata Tiada Noda, sedangkan nama lain dari Tathagata Mata Tiada Noda adalah Bhagawati Buddhalocani. Mula dari Buddhalocani adalah Mahasri Vajri Vidyarajni yang bersumber dari Mahavairocana Tathagata.
Sejak awal Dharmaraja Lian-sheng telah mengetahui diri sendiri adalah titisan Mahapadmakumara Putih dari Mahapadmini Sukhavatiloka, lahir kembali berdasarkan ikrar dan pesan dari Buddha Amitabha.
Sumbernya adalah : Mahavairocana Tathagata bermanifestasi Buddhalocani, Buddha Locani kedua matanya adalah Mahapadminiloka, memanifestasikan Padmakumara, Padmakumara menitis menjadi Dharmaraja Liansheng.
Oleh karena itu silsilahnya adalah : Mahavairocana Tathagata - Buddha Locani - Padmakumara - Dharmaraja Liansheng
Dalam Tantrayana, dua Sutra Vajradhatu dan Garbhadhatu : Mahavairocana Sutra dan Vajrasekkhara Sutra, Adhinatha dari semua sutra tersebut adalah Mahavairocana Tathagata.
Mengapa dibagi menjadi Vajradhatu dan Garbhadhatu ? Garbhadhatu adalah hetu dan Vajradhatu adalah Phala ; Garbhadhatu merupakan manifestasi ajaran Buddha, Vajradhatu merupakan manifestasi Prajna.
Oleh karena itu Para Makhluk Suci Garbhadhatu disebut sebagai manifestasi ajaran ; Sedangkan Para Makhluk Suci Vajradhatu disebut sebagai Manifestasi Jnana. Yang satu adalah hetu dan yang satu adalah Phala. Keduanya berbeda, tidak sama.
Dharmaraja Liansheng telah mengalami kondisi Surga Mahesvara, telah memasuki Istana Vijaya Dharmadhatu, berjumpa dengan Mahavairocana Tathagata.
Mahavairocana Tathagata sesungguhnya membabarkan Dharma di Surga Mahesvara.
Surga Mahesvara bukanlah Surga Ke-6 dari kamadhatu, melainkan puncak dari rupadhatu, yaitu Tujuh Surga Tak Kembali.
Surga Mahesvara ini bukanlah surga Dewa Mara seperti yang dibayangkan oleh orang pada umumnya, Surga Mahesvara adalah Ksetraparisuddhi manifestasi Mahavairocana Tathagata , Istana Vijaya Vajra Dharmadhatu terletak di dalam Ksetraparisuddhi di Surga Mahesvara.
Di dalam Ksetraparisuddhi ini, semuanya adalah Bodhisattva Dasabhumi, yaitu Bodhisattva yang telah siap menjadi Buddha.
Dasabhumi Bodhisattva di Istana Vijaya Vajra Dharmadhatu mendengarkan Dharmadesana Mahavairocana Tathagata .
◎ Penekunan sadhana tantra Zhenfo harus sesuai kaidah Dharma, yaitu memiliki tekad Bodhicitta, bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, menaati sila, menguatkan fondasi Catur-prayoga dan Guru-yoga, kemudian barulah memohon abhiseka sadhana adhinatha ini.