【 Mantra Hati Vajra Vyaghravaktra 】 “Om. Jin-mu. Xi-di. Hom. Hom. Pei.”

【 Pratima Vajra Vyaghravaktra 】

Yaochijinmu menancapkan ‘yu-sheng’ pada kepala, mengenakan mahkota feniks, tangan membawa bendera xing-huang dan hu-lu ( labu botol ), duduk di atas Vajra Vyaghravaktra ( Vajra Kepala Harimau /Hu-tou Jin-gang )

【 Kutipan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng Mengenai Vajra Vyaghravaktra 】

Vajra Vyaghravaktra ( Hutou Jingang / Vajra Kepala Harimau ) merupakan krodha-kaya ( emanasi murka ) dari Yaochijinmu.

Dalam Buddhisme, Vairocana Buddha di tengah, Aksobhya Buddha di Timur, Amitabha Buddha di Barat, Ratnasambhava Buddha di Selatan dan Amoghasiddhi Buddha di Utara. Dalam Tao dibahas elemen logam, kayu, air, api dan tanah, oleh karena itu di tengah ada Huang-tu ( Tanah Kuning ), di Barat ada Jin-mu ( Bunda Emas ), di Timur ada Mu-gong ( Datuk Kayu ), di Utara ada Shui-jin ( Air Mulia ) dan di Selatan ada Huo-de ( Kualitas Api ), arah Barat tergolong elemen logam ( emas ), dikontrol oleh Harimau Putih, dengan kata lain dikuasai oleh Yaochijinmu yang sesungguhnya adalah Harimau Putih. 

Arah Timur adalah elemen kayu, dikuasai oleh Qing-long, sedangkan arah Barat adalah Harimau, di depan ada Zhu-que, di belakang ada Gou-chen. 

Dalam Buddhisme ada Buddha Lima Penjuru, sedangkan dalam Tao terdapat Lima Suciwan Agung yang menjaga lima penjuru.

Vajra Vyaghravaktra benar-benar memiliki asal-usul, dalam Kisah Mitologi Kuno (Shang-gu Shen-hua Yan-yi) dilukiskan sangat berwibawa. Yaochijinmu memiliki sebuah  ‘yu-sheng’, asalkan Ia menancapkannya ke rambut, maka Yaochijinmu akan langsung berubah menjadi harimau yang sangat perkasa.

Yaochijinmu dan Vajra Vyaghravaktra satu hakikat, Dharmabala Vajra Vyaghravaktra sama dengan Dharmabala Yaochijinmu ! Sama-sama agungnya !

Yaochijinmu adalah Suciwan Tingkat Tinggi, Vajra Vyaghravaktra tergolong sebagai Suciwan. Oleh karena itu Dharmabala-Nya tidaklah sama dengan Datuk Harimau biasa ( Hu-ye )

Datuk Harimau biasa adalah Dewa Harimau, roh harimau yang masuk ke dalam Datuk Harimau, oleh karena itu disebut sebagai Datuk Harimau atau Dewa Harimau. Datuk Harimau hanyalah Dewa Pelindung kuil, fungsinya adalah menggunakan kekuatan harimau untuk menghadang semua energi negatif. Namun, kewibawaan dan kekuatan Vajra Vyaghravaktra bahkan mampu menghentikan semua bencana !

Vajra Vyaghravaktra mampu mengganyang dewa-dewa sesat, menghadang energi negatif, mencegah bencana, dan mampu mengganyang lima dewa wabah. Oleh karena itu Vajra Vyaghravaktra tidak hanya berfungsi untuk melindungi sebuah rumah, namun juga dapat melindungi pabrik dan peternakan, dapat melindungi semua usaha budi daya, bahkan dapat melindungi negara, menganugerahkan rejeki, memperoleh air. Kewibawaan dan kekuatan Vajra Vyaghravaktra luar biasa !

Vajra Vyaghravaktra memiliki kemampuan untuk mengendalikan angin dan hujan, tangan-Nya membawa bendera titah, Yaochijinmu membawa sebuah bendera titah. Di masa lampau, bendera berwarna kuning ini disebut Xing-huang, asalkan pada bendera xing-huang terdapat titah Yaochijinmu, maka sungguh luar biasa, dapat mengendalikan angin dan hujan. “Angin datanglah!” angin akan datang, “Hujan datanglah !”, hujan pun akan datang, ini disebut sebagai mengendalikan angin dan hujan.

Dengan adanya gambar Yaochijinmu duduk di atas Vajra Vyaghravaktra ini, apabila gambar ini disemayamkan di altar di rumah, maka semua bencana akan tersingkirkan.

Yang-zhai adalah bangunan, sedangkan yin-zhai adalah kuburan, di tempat dengan fengshui yang buruk, dapat disemayamkan Vajra Vyaghravaktra, maka Vajra Vyaghravaktra akan mengganyang semua energi negatif yang tidak baik. Asalkan Vajra Vyaghravaktra disemayamkan, maka segala yang tidak baik akan menjadi baik, inilah manfaatnya.

Mantra Vajra Vyaghravaktra adalah : “Om. Jin-mu. Xi-di. Hom. Hom. Pei”, mudra-Nya adalah kedua telapak tangan merangkap ke dalam, kedua ibu jari berdiri tegak mengarah ke dua sisi yang berlawanan, mirip seperti kepala harimau. Ada pratima, ada mantra dan ada mudra, dapat menekuni sadhana adinata ini.

◎ Perhatian : Penekunan sadhana tantra Zhenfo harus sesuai kaidah Dharma, yaitu memiliki tekad Bodhicitta, bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, mentaati sila, menguatkan fondasi Catur-prayoga dan Guru-yoga, kemudian barulah memohon abhiseka sadhana adinata ini.