Vajradhara

【 Mantra Hati Vajradhara 】:
"Om. Biezha. Dala. Hum Hum."

( Dilafal : "Om. Pieca. Tala. Hom Hom." )

【 Pengenalan Singkat Pratima Vajradhara 】:

Tubuh Vajradhara berwarna biru tua, berhiaskan berbagai ratna mutu manikam, mengenakan mahkota ratna, jubah surgawi berlapis, bersila di cakra candra di atas padmasana, kedua tangan mengepal, ibu jari dan telunjuk membentuk lingkaran. Kedua telapak tangan menghadap ke dalam, bersilangan di depan dada ( tangan kiri di dalam, tangan kanan di luar )
 
【 Kutipan Dharmadesana Mahaguru Liansheng Sheng-yen Lu 】

Vajradhara adalah Buddha bhumi ke-16, Ia adalah Adharma Buddha, Samantabhadraraja Tathagata, disebut juga Dorje Chang, Adi Buddha ( Buddha Asali ), merepresentasikan esensi dari Paripurnasamboddhi.

Dalam Sutrayana, Adi Buddha disebut sebagai Samantabhadraraja Tathagata ; Dalam Nyingmapa disebut sebagai Adharma Buddha. Vajradhara merupakan sebutan oleh Kagyudpa ( Jin-gang-chi ), Ia adalah Buddha Pertama, Buddha Asali atau Adi Buddha, Buddha bhumi ke-16, dapat dikatakan merupakan Buddha segala Buddha.

Vajradhara meliputi semua Triratna dan Trimula Vajrayana, merupakan sumber dari semua adhistana silsilah Vajrayana, merupakan Guru Sesepuh Utama dari Tantrayana. 

Tubuh Vajradhara yang berwarna biru tua melambangkan Buddhata murni yang selamanya tidak berubah, Kesunyataan ; Kedua tangan membawa vajra, bersilang di depan dada, duduk bersila di atas cakra candra padmaratnasana yang ditopang singa salju. 

Mudra yang dibentuk-Nya adalah dua tangan bersilang, membawa vajra dan ghanta, ibu jari dan telunjuk membentuk lingkaran, jari yang lain mengepal. Mantra-Nya adalah : “Om. Biezha. Dala. Hom Hom.”, sebenarnya ‘Dala’ adalah singkatan dari Adharma Buddha.

Semula Ia tidak berwujud, namun apabila diberikan wujud, maka berwarna biru, sebab biru melambangkan angkasa. Oleh karena itu, warna angkasa digunakan untuk melambangkan atribut tubuh Adharma Buddha Vajradhara, keagungan semua Buddha ada pada Adi Buddha, Dharmbala, mantra dan segala sesuatunya adalah yang teragung.

Dalam Tantrayana, Vajradhara disebut sebagai Buddha Asali, yang berarti pada dasarnya telah ada, merupakan Buddha paling awal. Di bawah Vajradhara adalah Pancadhyani Buddha : Vairocana Buddha di Tengah, Aksobhya Buddha di Timur, Amitabha Buddha di Barat, Ratnasambhava Buddha di Selatan, Amoghasiddhi Buddha di Utara, kelima Buddha ini disebut juga Pancavajradhara.

Vajrasattva merupakan Dharmaputra dari Pancadhyani Buddha, oleh karena itu juga merupakan Vajradhara ke-6. Vajrasattva mempunyai tiga tubuh : Vajrapani, Vajracitta dan Vajrasattva, ketiganya berpadu menjadi satu.

Vajrasattva cenderung lebih lembut, merepresentasikan Vajradhara sendiri ; Sedangkan Vajrapani Bodhisattva lebih perkasa, merepresentasikan Dharmabala ; Sedangkan Vajracitta merepresentasikan batin, ketiganya manunggal disebut Vajradhara ke-6.

Dalam Tantrayana, Vajrasattva mentransmisikan Dharma kepada Nagarjuna Bodhisattva, Nagarjuna Bodhisattva adalah Vajradhara ke-7.

Mulai dari Adi Buddha ( Vajradhara Pertama ) – Pancadhyani Buddha ( Pancavajradhara ) – Vajrasattva ( Vajradhara ke-6 ) – Nagarjuna Bodhisattva ( Vajradhara ke-7 )

Sedangkan Dharmaraja Liansheng adalah Vajradhara, memperoleh silsilah sejati dan langsung dari Vajrasattva, tergolong Vajradhara dari Vajrasattva, dengan kata lain merupakan Vajradhara ke-7. Kemudian Dharmaraja Liansheng mentransmisikan kepada Vajracarya Zhenfozong yang merupakan Vajradhara ke-8.

Semua Vajracarya disebut sebagai Vajradhara, tiap Acarya yang mentransmisikan Dharma, yang melakukan abhiseka, semua disebut Vajradhara, mewakili Vajrasattva untuk mentransmisikan Dharma, sama dengan nirmanakaya dari Vajrasattva.

Silsilah Prajna Zhenfozong :

Vajradhara – Pancadhyani Buddha – Vajrasattva – Padmakumara ( Dharmaraja Liansheng ) – Vajracarya Zhenfozong.

Vajradhara merupakan Adhinatha yang dijunjung tinggi dalam Silsilah Mahamudra, merepresentasikan Prajna dari Mahavairocana Tathagata.

Dalam karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku ke-234, pada artikel berjudul Rahasia Mahamudra, tertulis Silsilah Mahamudra :

Adi Buddha ( Sesepuh Pertama ) – Ratnamatikumara ( Padmakumara ) – Ratnasamudgatakumara – Saraha – Niguma – Tilopa – Naropa – Marpa – Milarepa – Gampopa – Gyalwa Karmapa ke-1 ( Dusum Khyenpa ), terus hingga Gyalwa Karmapa ke-17 Ogyen Trinley Dorje dan Trinley Thaye Dorje.

Silsilah Dzogchen yang bersumber dari Vajradhara :

  1. Silsilah Langit : Adharma Buddha ( Samantabhadra Tathagata ) – Pancadhyani Buddha – Vajrasattva – Vajrapani Bodhisattva – Semlhag Chen.
  2. Silsilah Dunia Manusia :  Prahevajra ( emanasi Semlhag Chen ) – Manjusrimitra – Srisimha – Vairotsana, Padmasambhava – Trisong Deutsen ( Dharmaraja Liansheng ) dan Yeshe Tsogyal.

Kedua tangan Vajradhara memegang vajra di depan dada ; Sedangkan satu tangan Vajrasattva memegang vajra dan tangan yang lain memegang ghanta.

Vajradhara merupakan Buddha Pertama dalam Vajrayana, merupakan yang paling awal dalam transmisi Dharma, merupakan Guru Sesepuh Utama Tantrayana, Dharmabala tak terhingga, sangat agung, Ia mampu melakukan purfikasi bagi semua penerima abhiseka, sebab Beliau adalah Buddha tertinggi.

◎ Perhatian : Penekunan sadhana tantra Zhenfo harus sesuai kaidah Dharma, yaitu memiliki tekad Bodhicitta, bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, menaati sila, menguatkan fondasi Catur-prayoga dan Guru-yoga, kemudian barulah memohon abhiseka sadhana adinata ini.

Tata RitualTata RitualTata Ritual


MudraMudraMudra


MantraMantraMantra


「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。