30 Mei 2020 Liputan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

30 Mei 2020 Liputan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple


Sabtu, tanggal 30 Mei 2020, hujan terus mengguyur Seattle, membersihkan segala kekeruhan dunia. Pukul 8 malam, Dharmaraja Liansheng dan Gurudara Acarya Lianxiang hadir di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺) untuk pembabaran Dharma melalui siaran langsung internet.

Karena masa pandemi, maka semua memanfaatkan internet untuk berhimpun, usai Sadhana Prayoga singkat, Mahaguru memanjatkan permohonan kepada Adinata hari itu : Vairocana Buddha, Buddhalocani, Amitabha Buddha, dan Padmakumara untuk menganugerahkan berkah kepada segenap umat, supaya berkecukupan sambhara, dan dapat menghimpun pahala kebajikan sebagai bekal kehidupan bhavana.

Berikutnya, Tbboyeh melalui video memperkenalkan karya tulis Dharmaraja Liansheng buku no : 163 yang akan diterbitkan ulang.

Dalam Dharmadesana, Mahaguru menyebutkan bahwa di Pai Yuin Temple ( Baiyun Leizangsi - 白雲雷藏寺 ) Kanada, ada seorang umat lansia bernama Lianhua Shubiao ( 蓮花叔標 ), beliau telah berpulang. Setiap malam pukul 6 beliau sudah tidur, bangun pukul 2 subuh untuk membaca Sutra Satyabuddha ( Zhenfojing - 真佛經 ), Sutra Raja Agung ( 高王經 ), dan bersadhana, setiap hari melaksanakannya tanpa pernah berhenti. Usai kremasi, ia menghasilkan sangat banyak sarira yang berbentuk bulat. Ini membuktikan kesejatian Zhenfo Zong.

Selain itu, mendiang ayah dan ibu dari penerjemah Dharmadesana Mahaguru ke dalam bahasa Inggris : Sdri. Hanifa, serta Acarya Lianhua Yimin ( 蓮花益民上師 ), setelah berpulang, semua menghasilkan sarira. Demikian pula dengan mendiang ibunda dari Mahaguru, Shima ( Nenek Guru ), beliau juga memperoleh sarira, saat ini disemayamkan di altar mandala Seattle Ling Shen Ching Tze Temple.

Pernah suatu pagi Mahaguru mendapati di sisi ranjang beliau ada banyak sarira, entah dari mana datangnya. Di atas telinga sendiri, Mahaguru meraba ada 2 butir sarira. Mahaguru berharap supaya dalam berbhavana semua dapat menghasilkan sarira sebagai cendera mata bukti kelahiran di alam suci.

Berikutnya, Mahaguru menjawab berbagai pertanyaan siswa dalam sesi "Anda Bertanya Aku Menjawab".

Siswa bertanya : Saat melakukan Pernapasan Botol, prana masuk dantian, sehingga dengan sendirinya dantian menghasilkan hangat spiritual, dan hangat spiritual ini bisa diangkat sampai ke cakra manipura, cakra anahata, dan cakra visuddha. Akan tetapi, siswa belum berhasil dalam Sadhana Guruyoga. Fenomena ini muncul dengan alamiah. Bagaimana ini ?

Mahaguru menjawab : Ada hangat spiritual, maka ada kundalini, bisa naik sampai ke cakra manipura, cakra anahata, dan cakra visuddha merupakan fenomena yang sangat baik. Kelak masih perlu menekuni Sadhana Guruyoga dan Sadhana Istadevata. Jika Anda telah berhasil dalam Sadhana Guruyoga, Sadhana Istadevata, dan Sadhana Internal, maka kelak keberhasilan Anda akan luar biasa, sangat istimewa. Selamat !

Siswa bertanya : Apakah kondisi tubuh yang berbeda dapat memengaruhi proses olah prana ? Semisal, ada seseorang yang berlatih yoga, ada yang rajin membentuk otot tubuh, ada pula yang tidak punya kebiasaan berolah raga, apakah dalam olah prana mereka akan berbeda ? Apakah olah prana ada batasan usia ? Contohnya, sampai pada usia tertentu, olah prana akan lebih sukar dilakukan.


Mahaguru menjawab : Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda, sehingga prana, nadi, dan bindunya juga berbeda. Ada yang bisa mencapai keberhasilan dengan mudah, ada pula yang sukar untuk berhasil. Usia juga sangat penting, bila orang yang masih muda dan kuat berlatih olah prana, maka hasilnya akan sangat bertenaga. Orang yang sudah lanjut usia baru berlatih prana, akibatnya daya tidak akan mencukupi.

Kondisi tubuh perempuan dan laki-laki pada dasarnya berbeda, laki-laki berkekuatan besar, perempuan berkekuatan kecil. Berlatih yoga melakukan vajramusti, sehingga prana dan nadi akan tembus dan lancar, bindu akan turun, lima cakra akan terbuka. Tentu saja orang yang belajar yoga memilki nilai lebih bagi olah prana. Bagi yang terbiasa berolah raga, maka latihan olah prana akan lebih kuat. Mahaguru juga mencontohkan bahwa beliau sendiri masih terus melatih tubuh, di usia 76 tahun ini masih memiliki otot dada dan otot punggung.

Siswa bertanya : Dalam tubuh kita ada prana sirkulasi atas, prana sirkulasi tengah, dan prana sirkulasi bawah. Jika prana sirkulasi atas, tengah, dan bawah sangat lemah dan tidak tembus, bagaimana caranya supaya bisa memperkuat dan menembuskan prana ?


Mahaguru menjawab : Ada lima jenis prana, yaitu prana sirkulasi atas, prana sirkulasi bawah, prana mitra api, prana sirkulasi seluruh, dan prana jiwa. Prana sirkulasi atas mengatur tubuh bagian atas, prana sirkulasi bawah mengatur tubuh bagian bawah, prana tepian mengatur sirkulasi sekujur tubuh, prana mitra api berjalan mengikuti kundalini di dalam nadi tengah, prana jiwa ada di dalam cakra anahata dan tidak bergerak, sebab begitu prana jiwa bergerak, roh pun akan keluar.

Jika prana Anda tidak lancar, perbanyaklah melakukan "pernapasan dalam" atau pernapasan penuh, yaitu : napas yang halus, pelan, dan panjang. Ini mesti kerap dilakukan, latihan embus dan hirup, supaya prana diri sendiri bisa tembus.

Jika prana sangat lemah, maka mesti latihan vajramusti. Seperti latihan cakra ajna, gunakan tepukan, tapi jangan terlalu bertenaga. Latihan cakra visuddha, kepala cukup berputar setengah lingkaran. Latihan cakra anahata, melebarkan dada, lakukan push-up. Latihan cakra manipura, lakukan sit-up. Latihan cakra svadhisthana, berbaring sambil lakukan gerakan mengayuh sepeda. Ini adalah olah raga untuk lima cakra, ada juga olah raga untuk tujuh cakra. Setelah berlatih ini, prana yang semula lemah akan menjadi kuat.

Siswa bertanya : Untuk mengetahui bahwa siswa telah mencapai keberhasilan dalam latihan sembilan tahap pernapasan Buddha dan vajrajapa, latihan tersebut mesti dilakukan sampai muncul tanda-tanda seperti apa pada tubuh ? Sehingga siswa bisa masuk ke tahap selanjutnya. Waktu latihan mesti selama satu setengah tahun, atau saat visualisasi sudah mahir maka boleh lanjut ke tahap selanjutnya ?


Mahaguru menjawab : Latihan sembilan tahap pernapasan Buddha dilakukan seumur hidup. Tujuan sembilan tahap pernapasan Buddha adalah supaya prana Anda menjadi lancar, nadi lancar, dan yang paling penting adalah perhatian terpusat. Sebab perhatian dan pikiran Anda mengikuti jalannya prana, sehingga melalui sembilan tahap pernapasan Buddha Anda bisa fokus, dan fokus berarti samadhi, ini sangat bermanfaat bagi bhavana Anda di kemudian hari. Pernapasan Botol bertujuan untuk melatih kundalini dan untuk Sadhana Bindu. Oleh karena itu, sembilan tahap pernapasan Buddha, vajrajapa, dan pernapasan botol perlu dilatih terus-menerus, bukan hanya sampai waktu tertentu saja.

Siswa bertanya : Usai menjapa tujuh kali "Om. Borulanzheli", bolehkah visualisasi Acalanatha Vidyaraja melindungi kita ? Bukan visualisasi Vajrapani Bodhisattva melindungi kita.

Mahaguru menjawab : Ini keliru. "Boru" adalah Vajrapani Bodhisattva, bertujuan untuk memanggil Vajrapani Bodhisattva yang menopang di belakang sadhaka. Dalam Sutra Vajrapani Bodhisattva ada tertulis, di belakang setiap sadhaka yang membina diri dengan benar ada satu sosok Vajrapani Bodhisattva.

Jika Anda hendak visualisasi Acalanatha Vidyaraja melindungi Anda, maka japa Mantra Acalanatha Vidyaraja : "Namo. Sanmanduo. Mutuonan. Warila. Lan. Han." Aksara "Han" ini adalah Acalanatha Vidyaraja. Antara mantra dan visualisasi mesti sama.

Dharmaraja Liansheng membacakan teks Lamdre :

2. Usnisa
Ada dua : usnisa eksternal dan usnisa internal.

1. Usnisa eksternal : Prana hati dihimpun pada ujung dua nadi : mani dan darah, usnisa eksternal adalah ujung puncak dari lokiyamarga.

2. Usnisa internal : Usnisa internal adalah usnisa dari nadi tengah, prana hati dihimpun pada aksara "A" lahiriah, merupakan ujung bawah dari Lokuttaramarga.

3. Ksanti
Dengan demikian, merupakan metode abhava Anuttpatikadharmaksanti dan belum pernah ada sebelumnya, merupakan ksanti makna sunyata tiada rasa takut, ini disebut sebagai ksanti.

Mahaguru mengulas makna Lamdre :
Apa yang disebut dengan usnisa eksternal ? Hati Anda ( visualisasi pikiran ) dan prana berhimpun di ujung puncak dua nadi : mani dan darah. Apa itu ujung puncak dua nadi mani dan darah ? Kita hanya tanyakan kepada yang laki-laki, cukup tahu saja.

Apa yang disebut dengan usnisa internal ? Puncak dari nadi tengah, dan bagian ujung bawah dari nadi tengah, yaitu cakra muladhara. Aksara "A" di cakra manipura. Kundalini bangkit seperti aksara "A" separuh, kemudian cakra ajna meneteskan Cairan Candra Bodhicitta, dan saat mencapai cakra manipura berubah menjadi aksara "A" utuh.

Maksud dari "ksanti" adalah kondisi tertinggi dari ksanti : "Anuttpatikadharmaksanti", ini merupakan sebuah pencapaian spiritual. Karena tiada "aku" maka tentu saja bisa bersabar. Tanpa "aku", di sini disebut sebagai abhava ( tiada lahir ), yaitu tiada lahir dan tiada musnah. Hanya dengan tiada lahir, baru bisa tiada musnah, ada kelahiran maka pasti ada kemusnahan. Sunyata, tidak lahir. Karena tidak lahir, Anda bersabar terhadap apa ? Tidak perlu bersabar.

Tidak lahir berarti tiada rasa takut. Seperti hari ini, di Seattle terjadi unjuk rasa dan kerusuhan, orang lain merasa takut, tapi jika Anda memahami Anuttpatikadharmaksanti, maka tiada yang perlu ditakutkan.

Meskipun Anda tertular wabah, atau Anda ada di saat kerusuhan terjadi, bumi merekah, gunung meletus, gempa bumi, banjir, kebakaran, Anda selalu dalam kondisi ksanti, terhadap dunia ini tidak ada rasa takut.

Karena tiada lahir dan tiada aku, berarti sunyata. Karena sunyata, Anda dapat bersabar atas semua. Membina diri sampai tingkatan Anuttpatikadharmaksanti sama dengan angkasa, tiada yang ditakuti. Setelah Bodhisattva mencapai bhumi ke-8 barulah merealisasi Anuttpatikadharmaksanti. Oleh karena itu Anuttpatikadharmaksanti sangat sukar direalisasikan, merupakan tingkat spiritual yang diperoleh saat telah mencapai tingkat Bodhisattva teragung.

Ada sebuah cerita humor : Ada seorang pria pergi naik gunung untuk sowan kepada biarawan, dengan sedih ia mengatakan, "Buddha welas asih, wahai mahabiksu, saya telah tawar akan kehidupan duniawi, tidak lagi mendambakan keduniawian, mohon Anda upasampadakan saya." Biarawan tersebut berjalan ke samping rupang untuk mengambil sebuah sapu, kemudian dipukulkan bertubi-tubi ke tubuh pria tersebut, dengan marah ia berkata : "Enyah dari hadapanku ! Sebulan sekali Anda kemari minta diupasampada ! Memangnya semahal apa biaya gunting rambut di salon ?" Usai membaca cerita humor ini, Mahaguru mengatakan, toh pria itu datang hanya sebulan sekali, bantulah dia untuk memangkas rambutnya, ini bukti pencapaian Anuttpatikadharmaksanti !

Usai mendengar Dharmadesana yang sangat berharga dan memperoleh adhisthana silsilah, semua menantikan perjumpaan berikutnya untuk menerima siraman rohani Buddhadharma yang menyucikan hati.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。