【Liputan Seattle TBS】
Tiap kali hendak memulai Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng selalu bersembah puja kepada para Guru silsilah, Triratna Mandala, dan Istadevata pujabakti. Istadevata pujabakti malam hari ini adalah Bhaisajyaguruvaiduryaprabha Tathagata. Usai pujabakti, Mahaguru mengumumkan bahwa Upacara Agung Musim Gugur tahun ini ditiadakan, diubah menjadi kegiatan pujabakti hari Sabtu seperti biasa di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺), dan upacara homa seperti biasa di Rainbow Temple (彩虹雷藏寺).
Sebelum memasuki sesi "Anda Bertanya Aku Menjawab", diputar sebuah video dari divisi pendidikan True Buddha Foundation ( TBF ), Mahaguru membahas apa itu Acarya ? Mahaguru mengatakan, Guru adalah pembabar Dharma, mengajarkan misi, mengatasi keraguan, dan diri sendiri mesti memiliki realisasi Dharma dan mentransmisikan Dharma ini kepada insan lain ; Diri sendiri mengerjakan misi Tathagata, membantu semua umat untuk melakukan misi Tathagata, inilah yang dimaksud dengan mengajarkan misi. Sedangkan mengatasi keraguan adalah umat mengajukan pertanyaan, Anda menjawabnya untuk menghalau kebimbangan tersebut, supaya ia bisa memahami ajaran Buddha yang sejati. Inilah Acarya ! Jika Anda tidak sanggup, berarti tidak bisa disebut sebagai Acarya. Menjadi seorang Acarya mesti benar-benar memiliki Dharma, benar-benar bisa mentransmisikan Dharma kepada semua, mengerjakan misi Tathagata, dan dapat mengatasi keraguan insan.
Mahaguru menjawab pertanyaan umat :
Apa itu "gaihun" ? Jika peruntungan tahun ini sedang tidak baik, kuatir roh cedera, maka meminta kepada seorang pandita untuk menutup roh diri sendiri di dalam, sehingga kesialan tidak dapat menemukan Anda, makhluk halus tidak bisa menemukan Anda, tidak bisa mencelakai Anda, ritual semacam ini disebut "gaihun". Setelah lewat satu tahun, saat petaka telah berlalu, roh mesti dilepas lagi, jika tidak , bisa terkurung di sana selamanya. Jika roh dimasukkan dan ditutup, maka kelak perlu dibuka kembali, supaya roh bisa keluar. Jika Anda telah menjalani "gaihun" dan pandita itu lupa, maka Anda mesti bawa guci yang digunakan untuk "gaihun" itu kepada Mahaguru, supaya Mahaguru yang membantu Anda untuk mengeluarkannya, dengan demikian kelak baru bisa menyeberangkan Anda.
Pertanyaan kedua, mengenai sadhaka di Jepang. Mahaguru mengatakan pertanyaan ini agak bermasalah, dan menyarankan untuk menanyakannya kepada rohaniwan agama Buddha Jepang.
Pertanyaan ketiga, mengenai metode bayi tabung. Mahaguru mengatakan mestinya boleh dilakukan, sebab itu juga nyawa.
Pertanyaan keempat, mengenai menyalin sutra dan menyalin Mantra Hati Guru. Mahaguru mengatakan pahala hanya akan diperoleh oleh orang yang menyalin sutra, demikian pula dengan menjapa mantra, siapa yang menjapa maka ia lah yang akan memperoleh pahalanya, siapa menyalin mantra maka ia lah yang akan memperoleh pahalanya, kelak saat meninggal dunia, hasil menyalin sutra dan mantra itu bisa dibakar bersama kremasi orang yang menyalinnya, dan bukannya malah dibakar ketika anak dan cucu mengalami masalah dalam kehidupan. Seperti kata pepatah : "Memperoleh hasil sesuai dengan bhavana yang dilakukan masing-masing."
Pertanyaan kelima mengenai : "Undang Istadevata untuk melatih 'zhongwei', mudra samadhi 'zhongwei'." Mahaguru menguraikan maknanya, mengundang Istadevata untuk memasuki tubuh Anda, duduk di atas padma di cakra anahata Anda. Kemudian, Istadevata berubah menjadi sepenuhnya sama dengan Anda, keduanya melebur. "Undang Istadevata untuk melatih 'zhongwei'". Anda berlatih sampai di dalam ada satu Istadevata, yaitu : Istadevata Prajna.
Di dalam diri Anda ada satu Istadevata, yaitu Istadevata Samaya, dan Istadevata Samaya ini adalah Anda sendiri. Istadevata angkasa dan Istadevata Samaya manunggal, kemudian Anda sendiri menjadi Istadevata, diri sendiri menjadi Istadevata, demikianlah bhavana. Oleh karena itu "Undang Istadevata untuk melatih 'zhongwei', apa 'zhongwei' ini ? Bisa dibilang merupakan pemanunggalan antara Istadevata dengan samaya.
Saat Anda dapat memasuki samadhi, Anda dapat manunggal dengan Istadevata, Istadevata Samaya manunggal dengan Istadevata, bersama memasuki samaya, ini disebut "Mudra Samadhi zhongwei". Apa itu dhyana-samadhi ? Yaitu samaya. Seperti yang sering kita bahas, Istadevata memasuki tubuh Anda, Anda menjadi Istadevata, kemudian Anda masuk samadhi Istadevata, Istadevata bersama dengan Anda, melebur masuk samadhi, inilah : "Mudra Samadhi zhongwei".
Setiap akhir pekan Dharmaraja Liansheng menjawab pertanyaan umat, semua dijawab dengan jelas dan mendalam, sehingga kita para siswa dapat memahaminya, sungguh pengulasan Dharma yang luar biasa istimewa.
Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre :
Bagian ini disebut "Metode menghimpun", rasa sakit adalah simpul prana. Saat pikiran sepenuhnya berhenti, disebut batin berdiam. Mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran tidak terpengaruh, indra pikiran tidak bergerak.
"Anubhava bangkitnya pikiran", saat itu Anda merasakan telah membeku di sana, pikiran sudah tidak bergerak, tidak ada pikiran, laksana lebah dilem kuat sehingga tidak bisa bergerak. Ini adalah anubhava batin.
"Loka himpunan awal, setengah bersih setengah kotor dari loka, menghasilkan dhyana-samadhi apa pun, tidak jelas, tidak kukuh, laksana pantulan benda yang tidak jelas karena air keruh." Saat Anda baru mulai berlatih samadhi, kadang bisa tenang, kadang tidak bisa tenang, meskipun Anda menyangka ini juga sebuah samadhi, tapi samadhi semacam ini tidak jelas, tidak kukuh. Sebab air ini setengah bersih dan setengah kotor, airnya tidak jernih, sehingga tidak nampak jelas, dan ini tidak tergolong sebagai samadhi. Meskipun juga samadhi, tapi ia tidak kukuh dan tidak jelas.
"Mimpi kuda" adalah anubhava dalam mimpi. Menahan prana menggunakan daya menahan batin. Menggunakan samadhi untuk memeprtahankan prana, dan prana itu juga ada dalam samadhi. Jika prana bergerak, maka akan menghasilkan mimpi, menghasilkan anubhava mimpi.
Saat prana gerak, jika ada simpul nadi dalam tubuh, maka lokasi tersebut akan terasa sakit, sebab prana melalui tempat itu. Batin adalah prana, prana dan batin tidak terpisah, jika batin berdiam, maka prana pun juga diam, jika batin bergerak, maka prana pun bergerak. Saat prana melalui simpul nadi dan terhambat, akan menghasilkan rasa sakit akibat simpul prana.
Rasa sakit akibat simpul prana tidak akan berpindah, saat nadi Anda terasa sakit, ketahuilah bahwa simpul nadi itu tidak bergerak, ia hanya akan terasa sakit saat prana berpindah ke sana.
"Rasa sakit akibat prana bisa berpindah, prana kaku terlebih dahulu berpindah, berpindah ke tempat lain menimbulkan rasa tidak nyaman."
Bagaimanapun prana bergerak, di lokasi simpul nadi akan menghasilkan rasa sakit. Saat bergerak ke tempat lain, maka tempat itu juga akan terasa tidak nyaman. Simpul prana yang semula juga tidak nyaman, seperti air dan asap yang meliuk, saat aliran air lancar, ia akan mengalir dengan sangat cepat dari atas ke bawah, tapi begitu bertemu dengan belokan, ia akan melambat. Belokan itu adalah simpul nadi. Jika prana Anda lancar, ibarat air mengalir ke sekujur tubuh Anda, semua bisa dilalui, tidak ada hambatan. Saat prana berjumpa dengan simpul nadi, tidak bisa lancar, ibarat jalanan yang berkelok, tempat itu disebut simpul nadi.
Mahaguru menggunakan kisah humor untuk menyampaikan nasihat supaya semua saling jujur dan terbuka, jangan sampai terjadi salah paham, sebab kesalahpahaman dapat mengakibatkan sebuah simpul, simpul ini mesti dibuka, sehingga semua dapat menjadi nyaman. Jika tidak bisa dibuka, akan menjadi simpul dalam hati, dan kelak bisa menjadi simpul nadi.
Teks Lamdre :
Metode menghimpun - P.491
Slokha berbunyi : "Batin menetap, mimpi kuda, sakit prana dan nadi." Batin menetap adalah kiat batin yang menghasilkan anubhava, nidana tidak menyimpang, laksana lebah terkena lem.
Dan lagi, loka himpunan awal, setengah bersih setengah kotor dari loka, menghasilkan dhyana-samadhi apa pun, tidak jelas, tidak kukuh, laksana pantulan benda yang tidak jelas karena air keruh.
"Mimpi kuda" adalah anubhava, mempertahankan prana dengan daya mempertahankan batin, sifat prana adalah bergerak : "Sakit prana dan nadi" merupakan anubhava tubuh, daya menetap dalam batin digunakan untuk meningkatkan bagian bersih dan prana, memasuki yang belum pernah terjadi, yaitu simpul nadi dan di dalam nadi menghasilkan rasa sakit.
Rasa sakit nadi tidak berpindah, rasa sakit prana bisa berpindah, prana kaku terlebih dahulu berpindah, berpindah ke tempat lain menimbulkan rasa tidak nyaman, di tempat semula juga tidak nyaman.