Liputan TBS Seattle
Waktu sungguh cepat berlalu, hanya dalam sekejap mata kita telah menyelesaikan upacara homa terakhir di bulan Juli. Baru-baru ini Seattle telah memasuki puncak musim panas, makin dekat dengan tengah hari semakin terasa peningkatan suhu permukaan bumi. Nampak para rohanwian telah berdiri di pintu utama untuk menyambut kedatangan Mahaguru dan Gurudara.
Mahaguru yang mengenakan rompi naga berwarna putih bersih, bersama Gurudara dengan lincah turun dari mobil. Mahaguru dan Gurudara ramah menyapa semua, tiap kali berjumpa dengan Mahaguru dan Gurudara semua tidak bisa menyembunyikan luapan sukacita. Di tengah musim panas ini, sukacita laksana tiupan angin musim semi yang menyejukkan. Tiap kali Mahaguru dan Gurudara tiba di Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) untuk bersantap siang, pihak vihara senantiasa menyiapkan hidangan sehat yang tetap bercitarasa lezat untuk dipersembahkan kepada Mahaguru dan Gurudara.
Seperti biasanya, begitu tiba di Rainbow Temple, Mahaguru langsung melangkah memasuki bhaktisala untuk bernamaskara kepada para Buddha dan Bodhisattva, berikutnya naik ke Dharmapalasala di lantai dua, dan kemudian berjalan ke ruang makan untuk bersantap bersama.
Saat bersantap, Mahaguru dan Gurudara berbincang bersama semua yang hadir, sekaligus mendengarkan berita internasional yang terbaru. Rainbow Temple telah mempersiapkan sebuah kue tar istimewa untuk merayakan hari jadi Tenzin Gyaltso Rinpoche yang ke-18, semua bersama menyanyikan lagu ulang tahun untuk beliau. Tenzin Gyaltso Rinpoche juga berfoto bersama Mahaguru dan Gurudara sebagai kenang-kenangan berharga saat merayakan hari jadi ke-18 yang penuh makna.
Usai santap siang, saat Mahaguru melangkah hendak keluar dari ruang makan, mendadak menatap gambar Avalokitesvara Bodhisattva yang terpajang di tembok ( Gambar ada di album foto berita ini ), Mahaguru mendapati bahwa Avalokitesvara Bodhisattva inilah yang setiap malam hadir untuk menganugerahkan adhisthana percikkan amrta tirta kepada Mahaguru. Semua yang mendengar di lokasi dipenuhi rasa sukacita, dalam hati memuliakan maitrikaruna Sang Bodhisattva, melalui pengalaman sejati dari Mahaguru, sekali lagi membuktikan inspirasi spiritual yang agung dari Avalokitesvara Bodhisattva.
Upacara Homa Cintamani Pandaravasini dimulai tepat pada pukul 3 sore, kobaran api homa membakar habis karmavarana para nisan, daya adhisthana Mahaguru menuntun para insan menuju masa depan yang lebih cerah. Usai upacara homa yang istimewa dan sempurna, Mahaguru kembali ke bhaktisala, Mahaguru memainkan toya vajra dengan terampil untuk mengadhisthana semua. Sapuan toya vajra sungguh bertenaga, gerakan laksana tarian luwes, setiap gerakan toya memancarkan kekuatan. Tidak ada yang bisa menandingi kondisi vitalitas Mahaguru yang sangat baik.
Di tengah suasana makan bersama yang penuh sukacita, santap malam pun berakhir, angin malam bertiup menyejukkan lingkungan Rainbow Temple. Semua dengan khidmat mengantar Mahaguru dan Gurudara sampai ke pintu utama, tiap kali Mahaguru dan Gurudara meninggalkan Rainbow Vila, dalam hati ini langsung muncul rasa rindu. Kita semua sungguh bersyukur atas welas asih dan tekad agung Mulacarya yang tanpa kenal lelah selalu hadir setiap Minggu untuk memimpin upacara homa di Rainbow Temple demi memberikan manfaat besar bagi semua makhluk, serta Berdharmadesana membimbing para insan menapaki jalan bhavana.
Marilah kita dengan tulus memanjatkan harapan mulia, semoga Satyabuddha menetap di dunia, dan nadi Dharma ini selamanya tidak akan pernah kering.