1 Agustus 2020 Pujabakti Sadhana Istadevata Avalokitesvara Bodhisattva di Seattle Ling Shen Ching Tz

《Berita TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple》

Mentari musim panas mulai terbenam, langit yang cerah berteman angin malam sepoi. Nampak Dharmaraja Liansheng mengenakan rompi naga berwarna putih tiba bersama dengan Gurudara, dengan penuh semangat hadir di vihara cikal bakal untuk memimpin pujabakti Sadhana Istadevata Avalokitesvara Bodhisattva malam hari ini.

Berkat adhisthana Mulacarya, pujabakti hari ini berjalan sempurna, Istadevata Avalokitesvara Bodhisattva turun hadir pada mandala dan mengadhisthana semuanya. Dalam pelimpahan jasa, Mahaguru memanjatkan doa dengan tulus kepada seluruh penjelmaan Sang Bahtera Kasih : Mahamaitri Mahakaruna Avalokitesvara Bodhisattva yang tak terhingga banyaknya, memohon Sang Bodhisattva untuk mendengarkan suara insan yang menderita, menyeberangkan arwah terlahir di Negeri Buddha, meredam wabah Covid-19, mengadhisthana supaya para umat sehat sentosa, berkecukupan sambhara, memiliki kebijaksanaan dan keharmonisan yang sempurna, dan mencapai keberhasilan bhavana. Mahaguru melakukan pelimpahan jasa dengan sungguh-sungguh dan mendetail, sepenuhnya merupakan doa restu bagi semua makhluk, mengikis malapetaka para insan, serta mengadhisthana supaya semua mencapai keberhasilan bhavana.

Usai pujabakti, Mahaguru mengumumkan daftar nama pemenang lomba mewarnai "Aku Cinta Kamu" yang digelar oleh Tbboyeh, para pemenang berasal dari berbagai negara, yang paling muda berusia 4 tahun, dan yang paling senior berusia 81 tahun, semua sangat antusias berpartisipasi.

Mahaguru menjawab pertanyaan umat yang diajukan melalui internet :

Siswa bertanya :
Ada petunjuk dari para Buddha dan para Dewata melalui 'Luantang' ( Kuil tempat melakukan ramalan tulisan roh ) yang menyatakan bahwa : Ada tiga bagian roh manusia, kelak meninggal dunia, satu bagian akan terlahir di Negeri Buddha, atau di alam surga, atau jatuh ke alam neraka sesuai dengan pencapaian bhavana atau karma baik dan karma buruk yang dilakukan semasa hidupnya.

Bagian yang lain, disebut roh kesadaran, menempel pada papan arwah untuk menerima pemujaan dari anak cucu. Bagian yang ketiga, disebut roh kehidupan, akan menempel pada jenazah atau abu jenazah untuk menerima pemujaan dan persembahan makanan dari anak cucu setiap festival 'Qingming'.

Hanya manusia yang semasa hidupnya tekun berlatih dhyana-samadhi dan mencapai tingkat mendalam baru bisa mengumpulkan ketiga rohnya, sedangkan orang awam, roh kesadaran dan roh kehidupannya akan menetap di dunia fana. Mohon petunjuk Mahaguru, apakah teori ini benar ?

Ada petunjuk lagi melalui 'Luantang', bahwa : Umat manusia di alam samsara berbuat berbagai karma buruk, semasa hidupnya atau setelah meninggal dunia kelak, rohnya akan dipotong kecil dan dibawa oleh petugas alam baka, kemudian sesuai dengan karma buruk yang dilakukan potongan roh tersebut akan dilahirkan kembali sebagai hewan darat maupun hewan akuatik, dan disebut sebagai : "Roh Cacat".

Setelah mengalami penderitaan, jika ia bertobat, kemudian berbhavana, maka rohnya akan menyatu kembali dengan roh mula. Akan tetapi, sebagian besar Roh Cacat ini tidak bisa kembali menyatu dengan roh mula, oleh karena itu, semakin banyak bertumimbal lahir, maka jumlah Roh Cacat akan semakin banyak, dan roh mulanya akan semakin melemah, bahkan semakin gelap dan dungu, semakin sukar untuk berbhavana mencerahi Buddhata, kecuali bagi insan yang memiliki akar pembawaan sangat baik, mereka yang berakar rendah akan sangat sukar untuk menyelamatkan diri sendiri, laksana berusaha meraih langit. Oleh karena itu, kita hanya bisa mengandalkan pelafalan Nama Buddha untuk terlahir di alam suci, berlindung pada ikrar Buddha untuk terlahir di Sukhavatiloka dan memulai bhavana di sana, hanya melalui metode inilah baru bisa memperoleh kesempatan untuk mencapai keberhasilan bhavana. Mohon tanya, apakah teori ini benar ?

Mahaguru menjawab :
"Fuji" ( Ramalan tulisan roh ) sangat populer dalam kepercayaan rakyat. Untuk menjawab tiga pertanyaan tersebut, Mahadewi Yaochi memberi petunjuk : Kadang "Luantang" memang bisa mengundang Avalokitesvara Bodhisattva, atau Dewata biasa, akan tetapi ini sangat langka. Kebanyakan hanya mampu mengundang roh hantu, atau Dewa Bumi.

Menyikapi pesan yang diberikan di "Luantang", posisikan diri di tengah, antara percaya dan tidak percaya, gunakan kebijaksanaan untuk membedakannya. Sebab yang berhasil diundang dalam "Luantang" belum tentu Dewa sejati, dan yang mengaku sebagai Bodhisattva belum tentu adalah Bodhisattva sejati, kadang yang hadir adalah makhluk halus yang memiliki tingkat spiritual lebih tinggi, dan yang diucapkannya tidak wajib dipercaya, walau kadang ada juga yang benar, jadi posisikan diri di tengah, antara percaya dan tidak percaya.

Dalam agama Buddha tidak ada ajaran mengenai tiga macam roh ini. Perbanyak berbuat kebaikan maka Anda dapat terlahir di alam surga. Pelihara pikiran baik, hindari perbuatan jahat, perbanyak berbuat baik, dengan demikian tidak akan ada persoalan tiga bagian roh : Roh cacat, roh kesadaran dan roh kehidupan.

Siswa bertanya :
Bagaimana kita mengetahui bahwa leluhur atau mendiang kerabat telah terlahir kembali melalui rahim ? Apakah sudah pasti terlahir kembali melalui rahim ? Jika mendiang telah terlahir kembali melalui rahim, apakah kita masih perlu untuk terus mendaftarkan namanya dalam upacara penyeberangan arwah ? Apakah masih perlu dikirimi kertas mulia atau uang baka ? Jika perlu, manfaat apakah yang bisa mereka dapatkan ?

Mahaguru menjawab :
Leluhur belum tentu terlahir kembali melalui rahim, samsara terdiri dari enam alam, ada yang terlahir melalui rahim, ada yang melalui telur, ada yang melalui kelembaban, dan ada yang secara spontan. Jika ingin mengetahui apakah leluhur dan mendiang kerabat telah terlahir kembali melalui rahim, mesti berlatih kepekaan roh, sadhaka yang memiliki pencapaian sangat tinggi baru bisa mengetahui apakah mendiang telah terlahir di alam suci atau terlahir melalui rahim.

Tidak peduli mendiang telah terlahir di alam suci, atau telah terlahir kembali melalui rahim, kita mesti tetap membantu mereka dengan cara mendaftar dalam upacara penyeberangan arwah, semua akan bermanfaat bagi mereka, dan jenjang padma mereka di alam suci akan meningkat. Membakar kertas mulia dan uang baka baik adanya, semua itu adalah bentuk persembahan dan rasa hormat.

Pertanyaan berikutnya berasal dari ketua komite utama TBF dan segenap direktur TBF :
Segenap siswa dengan tulus memohon Buddha Guru berwelas asih menjapa berbagai mantra dalam tata ritual sadhana, supaya kami para siswa dapat belajar pelafalan mantra dari Mahaguru, memperoleh daya adhisthana silsilah dan supaya penjapaan mantra Zhenfo Zong menjadi seragam, supaya silsilah Zhenfo senantiasa lestari. Terima kasih Mulacarya.

Mahaguru mengatakan bahwa orang dari wilayah yang berbeda memiliki aksen yang berbeda dalam menjapa mantra. Di antaranya, pelafalan mantra orang Indonesia lebih tepat karena bahasa Indonesia sangat dekat dengan bahasa yang digunakan pada masa Sakyamuni Buddha. Kemudian Mahaguru memperagakan penjapaan beberapa mantra untuk memenuhi permohonan siswa.

Teks Lamdre :

Mengajarkan 35 kiat bagian lima prana :

Apa namanya : Prana sirkulasi.
Menetap di mana : Menetap di kedua mata.
Apa tugasnya : Dapat membedakan intensitas warna.
Sakit yang dihasilkan : Persoalan mata dan rasa sakit karena digunakan untuk melihat dalam waktu lama.
Samadhi apa yang dihasilkan : Mencapai kondisi samadhi, tiada kerisauan batin, dan membantu dalam menembusi kebijaksanaan luhur.
Akumulasi penyakit : Kebutaan dan lain sebagainya.
Menekuni upaya kausalya : Seperti sebelumnya.

Apa namanya : Prana sirkulasi kuat.
Menetap di mana : Menetap di kedua telinga.
Apa tugasnya : Dapat mendengarkan suara.
Sakit yang dihasilkan : Sakit lubang telinga dan gangguan pendengaran.
Samadhi apa yang dihasilkan : Mencapai kondisi samadhi, tiada kerisauan batin, dan membantu dalam menembusi kebijaksanaan luhur.
Akumulasi penyakit : Tuli dan infeksi.
Menekuni upaya kausalya : Seperti sebelumnya.

Apa namanya : Prana sirkulasi ekstrem.
Menetap di mana : Lubang hidung.
Apa tugasnya : Membedakan bebauan melalui penciuman.
Sakit yang dihasilkan : Hidung dan tulang hidung.
Samadhi apa yang dihasilkan : Mencapai kondisi samadhi, tiada kerisauan batin, dan membantu dalam menembusi kebijaksanaan luhur.
Akumulasi penyakit : Pesek, kehilangan penciuman.
Menekuni upaya kausalya : Seperti sebelumnya.

Apa namanya : Prana sirkulasi kini.
Menetap di mana : Menetap di lidah dan anak lidah ( uvula ).
Apa tugasnya : Dapat mengecap rasa.
Sakit yang dihasilkan : Sakit dan bengkak di lidah dan anak lidah.
Samadhi apa yang dihasilkan : Mencapai kondisi samadhi, tiada kerisauan batin, dan membantu dalam menembusi kebijaksanaan luhur.
Akumulasi penyakit : Bisu.
Menekuni upaya kausalya : Seperti sebelumnya.

Apa namanya : Prana sirkulasi sejati.
Menetap di mana : Pembuluh darah, kulit, bulu dan rambut.
Apa tugasnya : Indera peraba.
Sakit yang dihasilkan : Bulu sekujur tubuh, rasa hangat, dan kelembutan kulit.
Samadhi apa yang dihasilkan : Mencapai kondisi samadhi, tiada kerisauan batin, dan membantu dalam menembusi kebijaksanaan luhur.
Akumulasi penyakit : Kulit kasar, jerawat.
Menekuni upaya kausalya : Seperti sebelumnya.

Mahaguru mengupas makna dalam teks, prana sirkulasi berada dalam kedua mata, sehingga dapat membedakan intensitas warna. Setelah digunakan dalam waktu lama, mata bisa merasakan sakit. Jika mata dapat bersamadhi, saat mengalami berbagai macam kondisi dalam samadhi, tidak akan lagi menghasilkan kerisauan batin. Saat mata rusak, ia akan menjadi buta.

Prana sirkulasi yang kuat berada di kedua telinga, dapat mendengarkan besar kecilnya volume suara, serta berbagai macam suara lainnya. Permasalahan pada telinga bisa berupa rasa sakit atau gangguan pendengaran. Saat memiliki kondisi samadhi, tidak akan menghasilkan kerisauan batin, bisa menghasilkan kebijaksanaan. Di saat telinga menjadi rusak, telinga akan tuli, atau mengalami infeksi telinga.

Prana sirkulasi ekstrem ada di dalam lubang hidung, dapat membedakan berbagai macam bau. Permasalahan yang timbul adalah kadang hidung dan tulang hidung akan terasa sakit, di saat sadhaka telah mencapai samadhi, tidak akan lagi mengalami kerisauan, dan akan menghasilkan kebijaksanaan. Bentuk kesalahannya adalah kehilangan penciuman.

Prana sikrulasi kini menetap di lidah dan anak lidah, dapat mengecap rasa ( wangi, pedas, busuk, asin, dan manis ), kadang lidah dan anak lidah bisa mengalami bengkak dan sakit, dan kekeliruan yang ditimbulkan adalah bisa menyebabkan seseorang menjadi bisu. Mahaguru mengatakan, jika mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran dapat bersamadhi, maka tidak akan muncul kerisauan batin, dan dapat merealisasi kebijaksanaan luhur.

Prana sirkulasi sejati menetap di pembuluh darah, kulit, bulu dan rambut. Kulit dapat meraba rasa halus dan kasar, bidang datar dan runcing. Bulu tubuh kadang bisa menghasilkan panas. Jika sadhaka memiliki daya samadhi dapat memasuki samadhi, tiada kerisauan batin dan menembusi kebijaksanaan. Kesalahannya berupa kulit menjadi kasar, berjerawat atau bisul.

Mahaguru mengisahkan cerita humor untuk menyampaikan makna Dharma, kehidupan ini tidak terpisah dari harta, seks, dan nama, jika bisa meninggalkan itu semua, berarti Anda adalah orang suci.

Usai Dharmadesana, Dharmaraja menganugerahkan abhiseka sarana kepada para umat yang baru, kemudian mengadhisthana Air Mahakaruna Dharani dan mengabhiseka pratima Buddha. Berikutnya, Mahaguru berwelas asih mengadhisthana dan memberikan berkat menggunakan vyajana. Pujabakti telah paripurna di bawah pancaran cahaya rembulan yang jernih.

Artikel Dharmadesana dalam True Buddha News ( Bahasa Mandarin ) :
www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail1145.htm

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。