【Berita TBS Seattle】
Sore hari tanggal 2 Agustus 2020, Rainbow Temple (虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Mulacarya Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Jambhala Merah. Dalam Tantra Tibet, Jambhala Merah ( Ganesh ) disebut Dewa Rejeki Berkepala Gajah, merupakan penguasa sambhara yang paling termasyhur, selain itu dalam agama Hindu Ganesh merupakan Dewata yang menyingkirkan rintangan dalam pendidikan dan proses belajar, di setiap keluarga yang anaknya sedang menuntut ilmu pasti memuja Ganesh di dalam rumah. Tiap kali hari jadi Ganesh seluruh India akan merayakannya, terlebih adalah anak-anak yang tidak boleh lupa untuk bersembah puja kepada Ganesh.
Konon di India ada tiga bahasa daerah utama, salah satunya adalah bahasa Tamil yang dipercaya ditransmisikan oleh Ganesh, merupakan bahasa yang paling merdu di dunia.
Wortel dan lobak merupakan kegemaran Ganesh, "Beliau adalah Dewa Rejeki Teragung, disebut sebagai Sambharapati.", oleh karena itu, melalui daun lobak Beliau dapat menghitung jumlah kekayaan setiap insan, Dharmaraja mengajarkan kiat Sadhana Jambhala Merah : "Tiap daun yang kecil merepresentasikan sebuah gudang harta, berapa banyak gudang harta Anda maka sebanyak itulah yang akan diberikan, menganugerahkan beberapa lembar daun kepada Anda maka Anda akan medapatkan harta sebanyak itu, atau mendapatkan gudang harta sebanyak itu. Asalkan Anda makan beberapa lembar daun tersebut, maka Anda akan mempunyai gudang harta sebanyak itu pula."
"Bentuk Mudra Jambhala Merah, kedua kelingking Anda melambangkan belalai gajah, saat Anda mengundang Beliau hadir, gerakkan kedua kelingking dan saling gesek, ini melambangkan Anda menyentuh Hati Jambhala Merah, dan belalai Beliau dapat mengeluarkan berbagai macam harta dan benda berharga, dicurahkan dari langit untuk Anda." Yang penting adalah dapat mengundang kehadiran Jambhala Merah, dan keutamaanya ada pada belalai, "Kiat yang paling penting adalah Anda mesti membentuk mudra vajra krodha."
Rainbow Temple terletak di lokasi terdapat kedatangan naga ribuan li, dari pegunungan Rocky terus sampai ke sini, "Di sini ada Tujuh Bintang jatuh, gunung panji, gunung genderang, gunung kuda langit, gunung segel, gunung topi kasa, gunung tirai, dan gunung penolong, semua mengelilingi lokasi ini, dan lokasi semacam ini sangat sukar untuk ditemukan." Di lokasi ini Rainbow Temple membangun Rumah Abu Mahapadminiloka, Dharmaraja memuji : "Semua abu jenazah yang memperoleh hawa bumi di sini dapat mencapai Kedewaan." Dharmaraja memeberi contoh : Zhu Yuanzhang, Wu Zetian, dan Tianshangshengmu Lin Moniang, ada yang menjadi kaisar dan ada yang mencapai kesempurnaan berkat titik mestika ( fengshui lokasi yang baik ). Selain itu, jika keluarga menolak sehingga Anda tidak bisa mendapatkan abu leluhur, maka untuk persemayaman di rumah abu Anda boleh mempersemayamkan benda yang pernah dikenakan oleh mendiang semasa hidupnya.
Ada siswa yang bertanya : "Saat visualisasi Dharmacakra dalam Sadhana Paling Cepat Kontak Yoga Mahapadminiloka, apakah hanya diperbolehkan visualisasi satu mendiang saja berada di dalam Dharmacakra ? Atau boleh visualisasi banyak mendiang sekaligus berada di dalam Dharmacakra ?" Dharmaraja menjawab : "Apakah Anda sendiri memiliki kekuatan yang cukup ? Satu orang bersadhana, visualisasi satu orang saja ; Visualisasi banyak orang bisa dilakukan saat sadhana bersama banyak umat."
Dharmaraja berpesan, dalam berbhavana sangat penting untuk mencapai tingkat 'pijak bumi', "Dalam proses bhavana, jika Anda telah merampungkan sambharamarga, telah menekuni prayogamarga, telah menekuni darsanamarga, kemudian menekuni bhavanamarga, dan bhavanamarga inilah yang disebut sebagai 'pijak bumi', ini adalah tingkatan Bodhisattva bhumi ke-10." Dharmaraja memberi tahu semuanya, hanya Bodhisattva bhumi ke-10 yang bisa mentransformasikan pikiran dari mendiang.
Menurut aturan Sadhana Kundalini, prana terlebih dahulu mencapai cakra manipura, kemudian mencapai cakra anahata, turun lagi mencapai cakra svadhisthana, naik lagi mencapai cakra anahata, kemudian naik cakra visuddha, kemudian turun lagi, "Di mana prana berada, maka ia akan memutar bagian tersebut, tiap cakra diputar satu-persatu, demikian baru benar." Kemudian Dharmaraja menjelaskan cara berputarnya lima cakra, ada yang berputar secara datar, ada yang berputar dalam posisi berdiri.
Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre, dalam teks disebutkan : "Upaya penekunan tiga jenis metode", tiga jenis metode ini antara lain : "Pemutusan, adhisthana, dan menekuni sukha." Dharmaraja mengupas satu-persatu, "Pemutusan" adalah membedakan, kita mesti bisa membedakan setiap hal yang terjadi, apakah itu adalah benar atau salah. "Membedakan hangat dari anubhava hati.", Dharmaraja mengajarkan, "Saat berada dalam dhyana-samadhi, bagian tubuh yang mana yang sakit, setelah batin Anda memasuki dhyana-samadhi, dengan sendirinya dapat menyingkirkan rasa sakit itu, inilah maksud dari 'pemutusan'."
Artikel Dharmadesana lengkap dapat disimak melalui tautan True Buddha News di bawah ini ( Bahasa Mandarin ) :
www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail1146.htm