9 Januari 2021 Pujabakti Sadhana Istadevata Padmasambhava di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#Liputan TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Pada hari Sabtu, tanggal 9 Januari 2021, meskipun hawa di Seattle sangat dingin dan turun hujan rintik, Mahaguru tetap seperti biasa datang tepat waktu untuk memimpin pujabakti pukul 8 malam. Usai pujabakti Sadhana Guru Padmasambhava (Lianhuashengdashi - 蓮華生大士), Mahaguru memanjatkan permohonan kepada Guru Padmasambhava untuk menjemput para arwah terlahir di alam suci Zangdog Palri, memohon Guru Padmasambhava memancarkan sinar menerangi dunia, menyingkirkan pandemi, mengadhisthana supaya semua insan memiliki tubuh yang sehat, segala penyakit tersingkirkan, mengadhisthana para sadhaka supaya tekun berdana, tekun menjapa mantra, tekun dalam kesabaran, tekun bermeditasi, tekun mengembangkan kebijaksanaan, dan tekun dalam segala hal yang baik, mohon Guru Padmasambhava mengadhisthana para umat yang hadir supaya segala harapan yang baik dan wajar dapat terpenuhi.
Mahaguru memberitahu semua, pada masa pembabaran Dharma awal di Tibet, Guru Padmasambhava yang mengepalai, sedangkan pembabaran Dharma masa akhir dikepalai oleh Y.A. Atisa. Bisa dibilang, Guru Padmasambhava membawa Tantra masuk ke Tibet, Beliau merupakan Guru yang dijunjung tinggi oleh keempat sekte Tantra Tibet, oleh karena itu, orang Tibet menyebut-Nya: "Guru Rinpoche".
Pada masa memberikan pelayanan konsultasi di Taiwan, pernah ada seseorang yang memberikan sebuah buku berwarna biru yang masih dijilid menggunakan benang, buku ini adalah: Hagiografi Guru Padmasambhava. Setelah membacanya, Mahaguru mulai menggali Tantra. Guru Padmasambhava merupakan Guru pembimbing Mahaguru.
◎Mahaguru Menjawab Pertanyaan Umat
Siswa bertanya: Siswa telah bersarana selama 20 tahun, dan dengan sepenuh hati terus ikut pelayanan di tempat ibadah. Namun sering melihat banyak persoalan personalia, mohon tanya Mahaguru, perbuatan merintangi orang lain dalam mengamalkan niatnya untuk misi Bodhi, apa dampak perbuatan tersebut terhadap bhavana kita?
Saya sangat tegas, sehingga sangat sering menyinggung orang yang punya ambisi pribadi, mohon petunjuk Mahaguru, dalam sudut pandang bhavana kita mesti menyesuaikan diri dengan orang-orang semacam itu, atau lebih baik hindari saja perselisihan tersebut, dan diri sendiri berbhavana dengan baik?
Mahaguru menjawab: Saya ingat, di Taiwan pernah mendengar seorang komandan mengatakan: "Di mana ada manusia, pasti ada perselisihan."
Tentu saja dalam Zhenfo Zong juga ada persoalan personalia, demikian juga di sekte lain, di sekolah juga ada, di lingkungan kerja juga ada, di rumah tangga juga ada, dalam suku juga ada, di negara juga ada. Kita sadhaka adalah "little light", gunakan pemikiran Sang Buddha untuk mengubah banyak persoalan personalia. Buddha adalah "big light", sinar agung. Saat Anda telah benar-benar cerah, maka itu bukan lagi masalah.
Hidup ini laksana mimpi dan ilusi, jangan masukkan permasalahan tersebut dalam hati, jangan sampai memengaruhi bhavana Anda. Berbhavanalah dengan sebaik-baiknya sampai memancarkan sinar. Saat semua orang berbhavana, maka tiada lagi permasalahan personalia. Sifat Anda terus terang, sering menyinggung orang yang punya ambisi pribadi, jika menyinggungnya, biarkan saja, berbhavanalah dengan sebaik-baiknya. Saat Anda mengetahui orang-orang itu punya ambisi pribadi, maka tinggalkan perselisihan tersebut, diri sendiri berbhavana dengan baik.
Siswa bertanya: Bagaimana mempertahankan pikiran positif, namun tanpa membuat orang lain merasa kita kekanak-kanakan, mudah percaya orang sehingga mudah ditipu?
Mahaguru menjawab: Cara yang terbaik adalah tetap diam, tanpa ekspresi (Semua tertawa). Sungguh! Saya juga tidak bisa menjawab pertanyaan Anda! Mesti mengetahui apa yang Anda maksud dengan pemikiran positif? Masalah apa yang Anda tanyakan? Ruang lingkupnya terlampau luas. Anda ingin tampil tanpa dipandang kekanak-kanakan, gampang percaya dan mudah ditipu, berarti Anda mesti pura-pura pintar! Orang memberitahu, "Paket Anda ada di kantor pos, kami dari pihak pos menelepon Anda, silakan datang kemari untuk mengambilnya." Anda mengatakan, "Apakah Anda adalah sindikat penipu?" Memperlihatkan bahwa Anda sangat pandai dan tidak bisa ditipu.
Siswa bertanya: Mohon tanya, kapankah waktu yang sesuai untuk memberikan persembahan tirta amerta kepada para raksasa? Apakah setelah menjapa mantra boleh langsung menyiramkan tirta amerta ke jalan? Atau lebih baik disiramkan ke mana? Terima kasih.
Mahaguru menjawab:
Waktu yang paling sesuai untuk mempersembahkan tirta amerta kepada para raksasa adalah saat senja, mulai senja sampai jam 12 malam, pada waktu ini sesuai memberi persembahan untuk raksasa. Sebab di siang hari yang kita lakukan adalah sadhana alam Yang, yaitu Sadhana Istadevata. Di malam hari kita melakukan Sadhana Dharmapala, Sadhana Dharmapala tergolong hitam (malam hari).
"Burung garuda, para dewa dan makhluk halus di alam, para raksasa dan Hariti, semoga terpuaskan oleh tirta amerta." Japa mantra: "Om. Mudili. Suoha. Om. Mudili. Suoha. Om. Mudili. Suoha." usai menjapa, gunakan jari vajra untuk menulis aksara "Hum" di atas permukaan air, mengadhisthana tirta amerta, kemudian siramkan tirta amerta ke luar, siramkan ke teras, atau jalan, atau halaman berumput, singkat kata, mesti di luar ruangan, jangan disiramkan di dalam rumah.
Siswa bertanya:
Bagaimana cara mengatasi rintangan dalam Sadhana Cahaya Tidur? Tiap kali tidak perlu visualisasi, selalu muncul sebuah pikiran, semua cahaya berkumpul di kedua mata, seperti dua matahari, tidak bisa tidur, harus bangkit dan membuka kedua mata, menunggu hingga cahaya tersebut padam, baru bisa tidur.
Mahaguru menjawab:
Apakah ini Sadhana Cahaya Tidur? Singkat kata, visualisasi di cakra visuddha terdapat satu aksara "A" memancarkan sinar merah ke angkasa, Istadevata muncul di tengah angkasa, menyerap sinar merah Anda, menerangi seluruh dunia, supaya semua insan dapat tidur dengan nyenyak, kemudian sinar tersebut kembali kepada Istadevata, kemudian kembali memancarkan sinar merah dan berubah menjadi seperti bentuk kelambu nyamuk yang menaungi Anda, ini adalah tata cara Sadhana Cahaya Tidur yang sederhana.
Metode yang saya gunakan adalah tricahaya, aksara "Om" di cakra ajna memancarkan sinar putih memancar ke angkasa dan berdiam di sana. Visualisasi satu aksara "A" di cakra visuddha memancarkan sinar merah, memancar ke angkasa dan berdiam di sana, kedua sinar bertaut. Aksara "Hum" di cakra anahata melesat ke angkasa, ketiga sinar berpadu, kemudian gunakan aksara "Pan", aksara "Pan" sama seperti api dan asap, berubah menjadi asap dan api, demikianlah sinar warna merah, warna putih, warna biru, terpancar menaungi tempat tidur Anda. Kemudian Anda menjapa "Om. A. Hum", gunakan "Om. A. Hum" untuk mengukuhkan tiga sinar tersebut, Anda tidur dalam cahaya terang, inilah Sadhana Cahaya Tidur.
◎Mahaguru melanjutkan pengulsan Lamdre
Di saat hati dan prana manunggal, memasuki dhyana-samadhi, akan timbul berbagai macam rintangan. Bagaimana cara menyingkirkan dan menghentikan rintangan tersebut, supaya dhyana-samadhi dapat meningkatkan tanda "hangat", perlu menggunakan Catvarisamyakprahanani.
Dalam kelangsungan dhyana-samadhi, di dalamnya ada pencapaian anasrava dan mahasukha, melalui anasrava Anda dapat menghasilkan mahasukha. Di saat prana, bindu, dan kundalini bergerak, akan timbul mahasukha. Jika Anda tamak akan mahasukha, berarti itu menjadi rintangan, mahasukha tersebut mesti dihentikan, dan gunakan Catvarisamyakprahanani.
Mendadak Anda tercerahkan, menyadari dan memahami kebenaran Arya, mendadak menyadari bahwa duka adalah kebenaran; Samudaya, menghimpunnya juga merupakan kebenaran; Memadamkan duka juga merupakan kebenaran; Setelah memadamkan duka, di saat Anda menyaksikan kebenaran sejati atau kebenaran Arya, ini juga kebenaran. "Duhkha, samudaya, nirudha, marga" ini adalah kebenaran.
Mara yang timbul dari rasa tamak, maksudnya adalah itu bisa menjadi mara. Rasa tamak berarti Anda menyukainya, bagaimanapun terus menyukainya, dan ia menjadi hal yang merintangi Anda. Di dalamnya tidak tergoyahkan olehnya, dengan kata lain dalam dhyana-samadhi Anda tidak tergoyahkan oleh sukha, Anda bisa terus maju karena tidak tergoyahkan oleh anubhava.
Bahaya kantuk, kenapa saya gunakan gigi untuk menggigit bibir bawah? Sebab saya mencegahnya menguap, karena itu adalah kantuk. Menggigit, menggunakan rasa sakit untuk menghentikan gerakan menguap, inilah maknanya. Menggunakan berbagai metode untuk menghentikan anubhava dhyana-samadhi tersebut.
Ini merupakan nidana internal, prana hati terhimpun dalam ujung nadi tengah. Di saat prana hati, pikiran, dan prana berhimpun dalam ujung nadi tengah, menggunakan kekuatan aksara "A", memunculkan kekuatan, menghasilkan anubhava.
Metode mengatasi ini adalah Catvarisamyakprahanani, tanpa kiat ini, lama-kelamaan akan merintangi pencapaian bhumi; Makna di dalamnya adalah abhiseka tingkat keempat yang sesungguhnya. Yang dimaksud dalam proses memutuskannya, sama saja dengan abhiseka tingkat keempat.
Slokha: "Loka himpunan akhir", himpunan prana hati sebagian besar berhimpun dengan cara pencapaian kesucian 10 Daka dan Dakini, makhluk suci samaya dan makhluk suci kebijaksanaan. Di dalam tubuh Mahaguru ada banyak kumara, antara lain ada di cakra ajna, cakra visuddha, cakra anahata, cakra manipura, dan cakra svadhisthana. Cakra ajna terbuka, di dalamnya ada banyak kumara yang sedang membaca sutra. Dalam Taoisme dikatakan, di cakra ajna ini, ada berapa dewa, dan apa warna jubah yang dikenakan, semua berhimpun di cakra ajna.
Apa yang dimaksud dengan: "10 Daka dan Dakini, makhluk suci samaya dan makhluk suci kebijaksanaan." Makhluk suci kebijaksanaan berasal dari angkasa, berhimpun dengan makhluk suci samaya Anda. Yang datang dari angkasa adalah ayah, dihasilkan oleh diri Anda sendiri, makhluk suci ayah dan ibu berpadu, ada beberapa di dalam nadi Anda, ada nadi dan cakra yang terdapat 64 makhluk suci, ada yang 32, ada yang 16, ada yang 8, akan muncul Daka dan Dakini yang berpadu di dalam tubuh Anda.
Slokha: "Pisau angin membuka nadi", saat itu, rasa sakit nadi dan prana bertransformasi menjadi keuntungan. Saat membuka simpul nadi, akan muncul rasa sakit, bagaimana cara membuka simpul nadi? Mesti membuat prana dalam tubuh Anda setajam pisau untuk membuka simpul nadi Anda, dengan demikian baru bisa membuka simpul nadi.
Bagaikan pisau yang sangat tajam, membuka simpul nadi, dan di saat simpul nadi terbuka akan terasa sakit, di saat simpul nadi terbuka akan bertansformasi menjadi keuntungan, menjadi baik, setelah sakit, nadi Anda terbuka.
Slokha: "Bindu terhimpun di dalam enam lokasi", bindu dihimpun di dalam enam lokasi, slokha menyebutkan: "Mengetahui enam hal selaras pikiran", mata dapat melihat rupa baik dekat maupun jauh, menghasilkan abhijna tiris. Apakah itu enam lokasi? Mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran. Bindu berhimpun dalam mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran.
Saat itu, bindu Anda berhimpun dalam mata, maka tidak ada istilah dekat maupun jauh bagi mata, jika Anda ingin melihat Taiwan, maka mata Anda dapat melihat Taiwan. Enam hal selaras pikiran, Anda dapat menggunakan pikiran untuk mengendalikan mata, telinga, hidung, lidah, tubuh. Saat pikiran Anda terpusat pada mata, bindu juga ada di mata, saat itu akan muncul abhijna tiris. Di sini telah disebut sebagai abhijna tiris, bukan abhijna anasrava, sebab abhijna anasrava adalah pencapaian Kebuddhaan.
Usai Dharmadesana, Mahaguru berwelas asih mengadhisthana segenap siswa dan pemirsa di arena maupun yang menyaksikan melalui internet.