27 Juni 2021 Upacara Agung Homa Buddha Amitayus di Rainbow Temple
【Liputan TBSN】
Pada tanggal 27 Juni 2021, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat menyelenggarakan Upacara Agung Homa Buddha Amitayus ( Changshoufo - 長壽佛 ), ini adalah hari yang sangat istimewa, merupakan hari jadi Dharmaraja Liansheng yang ke-77, di mana hari jadi menurut penanggalan umum bertepatan dengan hari jadi menurut penanggalan Imlek.
Upacara kali ini mengandung makna yang istimewa. Orang yang berpartisipasi dalam upacara melalui YouTube ada sekitar 2700 orang, sedangkan yang berpartisipasi melalui Zoom sebanyak hampir 700 orang. Meskipun kondisi pandemi masih sangat parah, menyebabkan semua tidak bisa secara langsung Berdharmayatra ke Seattle untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Dharmaraja, namun persamuhan cloud juga sangat meriah.
Sepuluh hari sebelum upacara, demi merayakan hari jadi Buddha Guru yang ke-77, True Buddha Foundation ( TBF ) menggelar "Jutaan Orang Japa Sutra Satya Buddha" dan "Seluruh Dunia Japa Mantra Hati Buddha Amitayus 24 Jam secara Estafet", orang yang mendaftarkan diri dalam kegiatan baca Sutra Satya Buddha mencapai lebih dari puluhan ribu, bersama segenap siswa yang berpartisipasi dalam japa Mantra Hati Buddha Amitayus selama 24 jam penuh secara estafet, semua sepenuh hati membaca setiap bagian Sutra Satya Buddha dan setiap aksara dalam Mantra Hati Buddha Amitayus, semua dijelmakan menjadi cintamani sebagai persembahan kepada Mulacarya, mohon Buddha menetap di dunia. Sepenuh hati melimpahkan jasa semoga Dharmaraja Liansheng sehat sentosa, panjang umur, leluasa, senantiasa menetap di dunia, memandu segenap siswa memasuki Satya Buddha Loka, bersama memutar Dharmacakra Zhenfo nan agung dalam waktu yang sangat lama, memberikan manfaat kepada semua makhluk yang tak terhingga.
Upacara telah berjalan dengan sempurna, Dharmaraja juga melakukan pelimpahan jasa khusus, memohon Tathagata Amitayus untuk menganugerahkan kesehatan dan panjang umur kepada semua, mengikis karmavarana, karma duka, mengadhisthana segenap umat yang hadir supaya bhavana berdaya, sambhara tercukupi, berkah dan kebajikan sempurna, keharmonisan sempurna, rintangan bhavana berkurang, mencapai keberhasilan tertinggi, serta teristimewa memohon Tathagata Amitayus untuk menganugerahkan tirta amerta panjang usia kepada semua.
Saat Berdharmadesana, terlebih dahulu Dharmaraja memberitahu bahwa tanggal 4 Juli adalah Upacara Homa Bodhisattva Amoghapasa Lokesvara ( Bukong Juansuo Guanyin Pusa -不空羂索觀音菩薩 ). Amoghapasa Lokesvara memiliki nama "Amogha" sebab sanggup membuat supaya permohonan para insan tidak sia-sia, sanggup mengabulkan permohonan.
Membahas upacara hari ini, Dharmaraja mengugkapkan bahwa Istadevata Upacara Homa hari ini, Buddha Amitayus telah mengalirkan tirta amerta, setelah meneguknya sekali, merasa jiwa dan raga tenteram. Meskipun cuaca sedang panas, namun amerta Buddha Amitayus dapat membuat semua merasakan arus Dharma yang damai, sangat segar.
◎ Dharmaraja Melanjutkan Pengulasan Lamdre
Mengulas Lamdre sangat sukar, sebelum mencapai tingkat tersebut tidak akan bisa paham sepenuhnya. Mulai dari Pramuditabhumi, atau Bodhisattva bhumi pertama, terus sampai bhumi terakhir, atau Dharmamega, dan Kebuddhaan, semua sangat sukar untuk dijelaskan.
Lima tahapan marga: Sambharamarga, Prayogamarga, Darsanamarga, Bhavanamarga, dan Parayana. Parayana disebut juga Abhavanamarga, merupakan tingkat tertinggi, tidak perlu lagi belajar apa pun. Ibarat mendaki gunung, saat Anda mencapai puncak gunung, tidak perlu mendaki lagi.
Usnisasirsa Buddha adalah separuh bhumi, setiap cakra adalah dua bhumi. Saat berbhavana mencapai tingkatan ini, maka Anda: "Melebur dalam empat carya, empat abhiseka". Empat abhiseka antara lain: Abhiseka Kalasa, Abhiseka Guhya, Abhiseka Guhyatiguhya, dan Abhiseka Mahapurna, di saat semua sadhana dari setiap abhiseka telah sempurna, yang paling akhir adalah tubuh anasrava, batin anasrava, tidak ada sedikit pun tiris, kebijaksanaan sempurna.
Acarya: Guru Anuttara.
Trikala: Fajar, tengah hari, dan senja.
Sugata: Setiap hal adalah suci dan sempurna.
Menghimpun kemurnian: Semua dilakukan dengan pas.
"Trikala" bukan hanya trikala dalam hal waktu, trikala ini mencakup trikala bhavana Buddhadharma seumur hidup.
"Trimandala parisuddhi", artinya adalah diri sendiri, orang lain, dan benda adalah sunya. Dalam Sadhana Kalacakra ada trimandala, yaitu Kalacakra internal, Kalacakra eksternal, dan Kalacakra istimewa.
"Trinadi antara lain": nadi tengah, nadi kiri, dan nadi kanan. Prana masuk, menetap, dan keluar, ini juga berjumlah tiga. Bindu dilebur menggunakan api kundalini, menghasilkan mahasukha.
"Nilai kesucian trimandala", mandala juga dibagi menjadi tiga: Mandala Istadevata, Mandala Dharma, dan Mandala Citta.
"Nilai kesucian besar dari yang setipis ujung rambut" artinya yang besar bisa menjadi kecil, yang kecil bisa menjadi besar.
"Yidam dan Guru tiada berbeda" Guru, Yidam, dan Dharmapala pada hakikatnya tiada berbeda.
Ada banyak jenis Acarya:
"Acarya Awam" Acarya awam yang masih berada di kedudukan sebab.
"Acarya Perwujudan Buddha" berarti Acarya Nirmanakaya.
"Acarya Sambhogakaya" berarti telah mencapai alam suci.
"Acarya Dharmakaya" lebih tinggi dari alam suci.
"Acarya Dharmatakaya muncul di hadapan tanpa perbedaan" Pemanunggalan Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya adalah Dharmatakaya yang tiada berbeda, merupakan Satyakaya.
Usai Dharmadesana, Rainbow Temple telah menyiapkan 9 kue tar istimewa dalam rangka merayakan hari jadi Dharmaraja, seluruh anggota keluarga Dharmaraja turut masuk bhaktisala, semua bersama menyanyikan lagu ulang tahun dalam bahasa masing-masing. Suasana penuh sukacita juga dirasakan oleh segenap siswa di berbagai belahan dunia melalui siaran langsung secara daring. Sembilan kue tar melambangkan berkah kesehatan dan panjang usia yang terus sinambung dalam waktu yang sangat lama.
Sukacita bunyi tambur dan lonceng menembus langit merayakan hari jadi Buddha Guru, singa manggala datang berpasangan mengabarkan kabar gembira. Suasana semakin meriah, ada lima singa yang sangat gagah menari dengan sangat menggemaskan, menggeleng-gelengkan kepala dan menggoyangkan ekor turut bergembira, memancing tepuk tangan takjub.
Di akhir upacara, Dharmaraja menganugerahkan Abhiseka Buddha Amitayus dan Ritual Purifikasi Paustika. Meskipun cuaca sedang panas, namun semua yang hadir sungguh beruntung bisa merasakan sejuknya abhiseka tirta amerta panjang usia, hati terasa bersih dan damai. Segenap siswa yang berpartisipasi secara daring juga merasakan daya maha adhisthana, semua saling berpamitan dengan melambaikan tangan, dalam hati terus memanjatkan harapan baik dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Dharmaraja! Semoga dalam waktu dekat, kita semua bisa berhimpun kembali dengan penuh sukacita.