8 Agustus 2021 Upacara Agung Homa Hevajra di Rainbow Temple

8 Agustus 2021 Upacara Agung Homa Hevajra di Rainbow Temple

#【Liputan TBSN】

Pada tanggal 8 Agustus 2021, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat menyelenggarakan Upacara Agung Homa Hevajra (Xijingang-喜金剛). Usai homa, terlebih dahulu Dharmaraja memberitahukan bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Bodhisattva Ksitigarbha (Dizangwang Pusa-地藏王菩薩), Dharmaraja menyebut Bodhisattva Ksitigarbha sebagai saudara, sekaligus Guru dan Yidam. Vajra Mahabala (Dali Jingang-大力金剛) adalah Mahabaladuta yang merupakan salah satu dari Asta Mahaduta Ksitigarbha, yang merupakan Dharmapala istimewa dalam Zhenfozong.

Dharmaraja mengatakan, Bodhisattva Ksitigarbha adalah pemimpin spiritual alam baka, jika sadhaka kontak yoga dengan Bodhisattva Ksitigarbha, pergi ke mana pun tidak akan takut, di surga maupun di neraka tidak akan takut, sebab sahabat Anda adalah pemimpin spiritual alam baka. Jika sadhaka tidak berhasil dalam bhavana, terjerumus ke alam neraka, jika tidak menjalin koneksi dengan Bodhisattva Ksitigarbha, hukuman 100 pukulan bisa menjadi 800 pukulan. Dharmaraja tertawa mengatakan, berkat nidana menjadi pemohon utama bagi Upacara Ksitigarbha, maka 100 pukulan akan dilakukan dengan ringan.

Dharmaraja juga menyebutkan, Covid-19 kali ini berbeda dengan wabah virus dan wabah pes di masa lalu, Covid-19 bisa bermutasi, varian Delta saat ini bahkan bermutasi menjadi lebih kuat yaitu Delta +. Hevajra yang kita lakukan hari ini adalah mutasi perpaduan Triarya : Vajrasattva, Vajrapani dan Vajracitta, kekuatannya tak terhingga, tangan membawa kapala, di dalam setiap kapala yang dibawa terdapat Dewa Langit, Dewa Bumi, matahari, rembulan, dan berbagai makhluk, semua dikuasai oleh Hevajra, sehingga menekuni Sadhana Hevajra dapat menyingkirkan semua penyakit, menaklukkan semua hewan buas, menganugerahkan berbagai harta, dan memperoleh delapan keleluasaan agung.

Guru Padmasambhava merupakan pemanunggalan tubuh, ucapan, dan pikiran dari Buddha Amitabha, Bodhisattva Avalokitesvara, dan Buddha Sakyamuni. Vajra Yamantaka juga merupakan perpaduan Buddha Amitabha, Bodhisattva Manjusri, dan Raja Yama. Semua tergolong sebagai mutasi, segala yang bermutasi bisa menjadi lebih kuat ! Oleh karena itu menekuni Hevajra bisa menjadi berkekuatan besar dan manfaatnya sangat banyak.

Hevajra dipelajari oleh Drokmi Lotsawa dari India. Marpa pernah memohon untuk membaca kitab Hevajra sebentar saja, namun Drokmi Lotsawa tidak memperkenankannya. Marpa pun membawa banyak emas dari Tibet pergi ke India untuk mohon Dharma kepada Naropa, barulah berhasil mempelajari Hevajra. Namun entah kenapa, saat ini Hevajra menjadi metode dalam Sakyapa, pada mulanya dibawa masuk Tibet oleh Marpa Guru Sesepuh Kagyudpa, sungguh tidak mudah mendapatkan ajaran Hevajra.

Dalam keempat sekte utama Tantra Tibet, Nyingmapa mengutamakan Mahottara Heruka ; Gelugpa mengutamakan Vajra Yamantaka ; Kagyudpa mengutamakan Cakrasamvara dan Guhyasamaja ; Sakyapa mengutamakan Hevajra. Mengenai Kalacakra, Vajra Kalacakra dijunjung tinggi oleh keempat sekte utama Tantra Tibet.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa dari Taiwan bertanya :
Mengenai membayar utang karma. Bisakah menggunakan cara lain untuk membayar utang karma ? Ataukah utang uang harus dibayar uang, utang nyawa dibayar nyawa, utang asmara dibayar asmara ? Tidak bisa menggunakan baca Sutra, pertobatan, bersadhana, japa mantra, upacara dan berbagai ritus Buddhis lainnya untuk membayar utang karma ?

Dharmaraja menjawab :
Dahulu pernah ada orang yang bertanya, mengapa kita datang ke dunia ? Buddha menjawab, melunasi karma. Karena ada karma, maka barulah kita datang ke dunia ini, kelak setelah karma dilunasi, Anda pun bisa berpulang. Dalam ajaran Buddha, karma adalah salah satu hal yang disebut tak terbayangkan, sangat sukar untuk diuraikan. Di dunia ini, semenjak usia belia, manusia sudah mulai sekolah, sekolah pun sangat menderita ; Kemudian bekerja, bekerja juga menderita. Baca Sutra, pertobatan, bersadhana, japa Mantra, upacara, semua merupakan metode untuk mengikis karmavarana.

Dharmaraja melanjutkan, "Lamdre mengajarkan kita bagaimana mulai dari bhumi pertama terus berbhavana sampai bhumi ke-12 setengah, kemudian mencapai Kebuddhaan, saat itu barulah karma benar-benar bersih. Tidak membuat karma baru, menggunakan bhavana untuk melunasi karma lama, terus sampai mencapai Kebuddhaan, barulah daya karma sudah dilunasi sampai bersih. Di antaranya, bisa menggunakan berbagai macam cara, seperti baca Sutra, pertobatan, bersadhana, japa Mantra, dan upacara ; Atau tekuni sambharamarga, prayogamarga, darsanamarga, bhavanamarga dan lain sebagainya, pada akhirnya Anda mencapai Kebuddhaan."

Siswa dari Singapura bertanya :
Apakah boleh menyemayamkan dua rupang yang sama di atas altar mandala ? Bagaimana cara menangani rupang yang tidak lagi disemayamkan ?

Dharmaraja menjawab :
Semua boleh ! Rupang merepresentasikan tubuh Buddha, sedangkan menyemayamkan Sutra berarti ucapan Buddha, menyemayamkan sarira berarti pikiran Buddha. Rupang yang tidak lagi disemayamkan boleh dihadiahkan kepada umat Sedharma atau bawa saja ke tempat ibadah untuk ditangani oleh rohaniwan.

◎ Dharmaraja Melanjutkan Pengulasan Sutra Vajracchedika Prajnaparamita

Bagian 1. Sebab Persamuhan Dharma

Teks Sutra :
"Demikianlah yang telah kudengar, pada suatu waktu, Buddha sedang berdiam di Jetavana di kota Sravasti, bersama dengan 1250 biksu agung. Pada saat hampir tiba waktunya untuk bersantap, Bhagavan mengenakan jubah dan membawa patra untuk berpindapatika di kota Sravasti. Usai berpindapatika di dalam kota, Beliau kembali ke tempat semula. Usai bersantap, Beliau merapikan jubah dan patra, membasuh kaki, dan menata tempat duduk, kemudian duduk di atasnya."

Pengulasan Dharmaraja :
"Ada orang bertanya kepada Mahaguru, bagaimana berbhavana ?" Saya menjawab : "Makan dan tidur. ‘Bagian 1. Sebab Persamuhan Dharma’ adalah makan dan tidur, mengandung makna mendalam."

Dharmaraja melanjutkan, "Makan berarti memberi persembahan, menyeberangkan, dan membersihkan. Ini bersantap yang sesungguhnya. Tidur juga ilmu, sadhaka mesti tahu berlatih mimpi, mengetahui mimpi, mengubah mimpi, bahkan bersadhana dalam mimpi, ini keistimewaan dalam hal tidur, juga merupakan upaya pembersihan diri. Secara lahiriah, kehidupan Buddha sama dengan orang pada umumnya, makan dan tidur. Namun, juga tidak sama. Secara lahiriah makan dan tidur, tapi makna di dalamnya berbeda."

"Kemarin yang kita bahas, makan, berpakaian, menetap, dan aktivitas adalah bhavana, Mahakasyapa menjalankan bhavana dhuta. Makan, berpakaian, menetap, dan aktivitas Beliau berbeda dengan orang lain, dhuta yang ditekuni oleh Mahakasyapa adalah penghancuran, Beliau berdiam di antara pusara di sitavana, di bawah pohon, di dalam gua, tidak tidur di atas tempat tidur. Tangan tidak menyentuh uang, mata tidak melihat perempuan. Arhat berarti saat makan, berpakaian, berdiam, dan aktivitas telah memadamkan mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran. Mahakasyapa tidak menyentuh uang, tidak melihat perempuan, meninggalkan Sangha karena tidak ingin memperebutkan nama dan kedudukan. ( Dalam Sangha juga ada perselisihan, pada masa Buddha, Devadatta selalu menciptakan perselisihan. Buddha memiliki 32 tanda utama, sedangkan Devadatta berhasil berlatih sampai memperoleh 30 tanda utama, ia ingin memperebutkan tampuk kepemimpinan Sangha ). Dalam hal makan, Mahakasyapa mengonsumsi makanan yang paling murah, bahkan memvisualisasikannya menjadi kotoran ; Mahakasyapa berhasil melampaui lima hasrat utama manusia : harta, seks, nama, makan, dan tidur."

"Pada mulanya, Ananda bertubuh lebih subur, setiap hari berinteraksi dengan umat, oleh karena itu, setelah Buddha Parinirvana, di antara 10 siswa utama, hanya Ananda yang belum mencapai kesucian. Beliau baru mulai berbhavana setelah Buddha Parinirvana. Sedangkan Sariputra dan Mahamaudgalyayana, sebelum bersarana kepada Buddha sudah mempunyai kelompok, oleh karena itu keduanya adalah seorang senior. Sariputra nomor satu dalam hal kebijaksanaan, Mahamaudgalyayana nomor satu dalam hal abhijna, karena merasa Buddhadharma sangat baik, maka mereka membawa kelompoknya untuk bergabung dengan Sangha Buddha. Oleh karena itu, Buddha lebih menghormati Sariputra dan Mahamaudgalyayana, sebab mereka semula sudah merupakan pemimpin kelompok spiritual."

"Buddha juga sangat menghormati Mahakasyapa, sehingga pada saat Mahakasyapa hendak meninggalkan Sangha, Buddha terus meminta supaya Mahakasyapa kembali ke Sangha, namun Mahakasyapa tidak menyanggupinya, sampai pada saat Buddha Parinirvana, barulah Mahakasyapa segera kembali dari tempat yang sangat jauh. Karena Mahakasyapa adalah seorang sadhaka yang benar-benar berbhavana, maka Buddha sangat menghormatinya. Namun, dulu Ananda cenderung malas, sehingga Mahakasyapa sangat memandang rendah kepada Ananda. Keberhasilan bhavana yang dicapai oleh Ananda juga berkat tekanan dari Mahakasyapa. Beliau berdua pada mulanya tidak cocok, bagi Mahakasyapa, Ananda terlalu malas, namun masih menjadi abdi Buddha, maka Mahakasyapa diam-diam meninggalkan Sangha, tetapi Beliau juga berhasil membimbing banyak insan, sampai saat Buddha Parinirvana, barulah Mahakasyapa kembali. Setelah Buddha Parinirvana, beberapa kali Ananda mencoba menyalakan api kremasi tubuh Buddha, tapi terus gagal. Sampai pada saat Mahakasyapa telah kembali, barulah api kremasi berhasil dinyalakan, dari peristiwa ini dapat kita ketahui bahwa Buddha sangat menghormati Mahakasyapa."

"Oleh karena itu, barusan membabarkan kepada Anda semua, makna terdalam dari ‘Bagian 1 Sebab Persamuhan Dharma’, memghancurkan makan, pakaian, tempat tinggal, dan aktivitas, menghancurkan harta, seks, nama, makan, dan tidur, menutup mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran, inilah inti dari bagian ini."

Usai Dharmadesana, Dharmaraja turun dari Dharmasana untuk menyapa semua siswa dari seluruh belahan dunia, kemudian menganugerahkan Abhiseka Hevajra kepada semua siswa yang hadir di arena, dengan demikian Upacara Homa Hevajra telah usai dengan sempurna.

-------------------------------------------------------
Untuk membaca Dharmadesana lengkap dalam bahasa Mandarin, silakan klik tautan di bawah ini: https://ch.tbsn.org/news/detail/1482/2021%E5%B9%B48%E6%9C%888%E6%97%A5%E5%BD%A9%E8%99%B9%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E5%96%9C%E9%87%91%E5%89%9B%E8%AD%B7%E6%91%A9%E5%A4%A7%E6%B3%95%E6%9C%83_.html

Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube: https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。