21 Agustus 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Mahadewi Yaochi di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

21 Agustus 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Mahadewi Yaochi di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple

Dalam rangka memperingati hari jadi Mahadewi Yaochi (Yaochijinmu-瑤池金母) yang akan jatuh pada tanggal 18 bulan 7 Imlek, maka pada hari Sabtu, 21 Agustus 2021 pukul 8 malam, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺) menyelenggarakan pujabakti Sadhana Yidam Mahadewi Yaochi, memajukan perayaan hari jadi Bunda Mahadewi Yaochi, dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin pujabakti dan mengulas Sutra Vajra. Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, biksu, biksuni, pandita, dan para umat Sedharma hadir mendukung, semua yang hadir tetap mematuhi protokol kesehatan, semua dengan penuh sukacita berpartisipasi dalam pujabakti, mengecap Dharmasukha, berbasuh Dharma Buddha. Pujabakti ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

Ruang baktisala didekorasi dengan sangat indah, di atas altar mandala tertata persembahan berupa persik ulang tahun, bakpao persik, mi ulang tahun, serta berbagai persembahan berkualitas. Mahadewi Yaochi mengenakan mahkota feniks keemasan dan gemerlapan, nampak agung dan elegan, membangkitkan rasa sukacita, merayakan dan berpuja kepada Mahadewi Yaochi. Biksuni Lianzi (蓮茲法師) bertanggung jawab sebagai pemimpin pelantunan, Biksu Lianjin (蓮金法師) bertanggung jawab untuk membunyikan muyi, keduanya kompak memandu semua untuk membaca "Sutra Mahadewi Yaochi Vimoksa Melalui Samadhi dan Prajna" (Yaochijinmu Pudu Shouyuan Dinghui Jietuo Jing-瑤池金母普度收圓定慧解脱經), pelantunan sangat khidmat dan merdu, menggugah hati dan sangat istimewa.

Saat melimpahkan jasa, Mahaguru teristimewa mengucapkan semoga usia kedewataan Mahadewi Yaochi tanpa batas, pemujaan selalu lestari, dan memanjatkan permohonan kepada Mahadewi Yaochi, Dong Shuangcheng Xiangu, Xu Feiqiong Xiangu, beserta segenap Arya, memancarkan sinar agung menerangi dunia, menyingkirkan pandemi Covid-19, menganugerahkan ketenteraman pada semua insan, supaya semua tidak lagi didera gangguan Mara Penyakit. Memohon untuk menganugerahkan kesehatan kepada semua umat, segala harapan yang baik dan wajar dapat terpenuhi, mengubah musibah menjadi kemujuran, serta memiliki sraddha yang berakar dengan baik. Memohon Mahadewi Yaochi untuk menjemput semua arwah yang berjodoh terlahir di alam suci Buddha, sesuai dengan Dharma dalam Sutra Mahadewi Yaochi, supaya dapat mencapai vimoksa melalui kebijaksanaan sempurna dan kesucian sempurna.

Sebelum Mahaguru mulai Berdharmadesana, diputar video publikasi karya Tbboyeh mengenai pengulasan Sutra Vajra oleh Mahaguru, dalam video disebutkan bahwa saat ini bertempat di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple dan Rainbow Temple, Dharmaraja Liansheng sedang mengulas Sutra Vajra dengan berandaskan pada kebijaksanaan yang timbul dari mencerahi hati dan menyaksikan Buddhata, supaya semua insan dapat mencerahi prajna sunya nan mendalam dari sekte Chan (Dhyana) dan esensi bhavana Tantra. Tbboyeh menyediakan buku elektronik (e-book) Sutra Vajra dalam bahasa Mandarin, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia, serta akan terus mengikuti isi pengulasan Mahaguru yang dilakukan secara bertahap, terus merekam semua dalam bentuk video dan tulisan, berharap supaya kita semua dapat menghargai jodoh Dharma, jangan sampai melewatkan kesempatan emas untuk belajar dan mendalami Sutra Vajra.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa bertanya :
Perihal visualisasi Mahaguru menetap di puncak kepala. Mohon petunjuknya, apakah terlebih dahulu bervisualisasi pasir emas terhampar di permukaan tanah, samudra tirta wangi, dan puncak gunung Sumeru muncul teratai putih, di atas teratai muncul sebuah istana, di dalam istana muncul Mahaguru ?

Apakah yang dimaksud dengan istana adalah bervisualisasi vihara vajragarbha ? Mohon petunjuknya, apakah memvisualisasikan tubuh jasmani Mahaguru, atau visualisasi rupang, atau seperti di gambar, atau wujud Padmaprabhasvara Buddha, atau wujud Padmakumara, atau wujud transparan seperti yang disaksikan oleh sdr. Gao Minglu ? Atau menggunakan daya imajinasi untuk membayangkan wujud yang memancarkan sinar ? Jika wajah pada rupang dan gambar berbeda dengan wajah Mahaguru, apakah boleh memvisualisasikan wajah pada rupang maupun gambar ? Atau boleh juga visualisasi wajah Mahaguru di foto ?

Selain itu, jika sedang berbaring di atas tempat tidur, mendadak ingin visualisasi Mahaguru menetap di puncak kepala, mohon petunjuknya, apakah mesti duduk baru bervisualisasi, atau boleh sambil berbaring memvisualisasikan Mahaguru menetap di puncak kepala ? Selain itu, bolehkah langsung visualisasi Mahaguru menetap di hati ? Apakah menetap di hati dan menetap di puncak kepala sama saja ?

Mahaguru menjawab :
Anda menyukai wajah Mahaguru seperti apa, maka visualisasikan apa yang Anda sukai. Anda suka wujud yang mana, Anda visualisasikan wujud itu. "Bolehkah langsung visualisasi Mahaguru menetap di hati ? Apakah menetap di hati dan menetap di puncak kepala sama saja ?" Visualisasi Mahaguru menetap di hati berarti Mahaguru telah masuk ke dalam hati Anda, sesuai dengan metode empat tahap manunggal, Yidam menjadi sebuah titik sinar, kemudian masuk ke dalam hati Anda melalui nadi tengah, dilanjutkan menjadi sama persis dengan jiwa dan raga Anda, dalam sekejap Anda berubah menjadi Mahaguru, ini merupakan sebuah tahapan visualisasi.

Sebenarnya boleh visualisasi Mahaguru langsung menetap di hati, boleh juga langsung visualisasi Mahaguru menetap di puncak kepala. Jika Anda bisa melebur, visualisasikan Mahaguru menetap di hati, boleh saja. "Apakah menetap di hati dan menetap di puncak kepala sama saja ?" Yang satu masih menetap di puncak kepala, yang satu sudah masuk ke dalam hati Anda, secara lahiriah berbeda, namun maknanya sama.

Siswa bertanya :
Ada satu hal yang tidak siswa pahami, sebagai contoh, jika memilih Vajra Mahabala sebagai Dharmabala, tapi saat ada masalah dan memerlukan Mantra Navaksara, tapi juga tidak boleh setengah jalan tiba-tiba menekuni Vidyaraja Acalanatha, bolehkah menggunakan Vajra Mahabala atau Maha Padmakumara Putih sebagai Yidam dari Mantra Navaksara ?

Mahaguru menjawab :
Anda memilih Vajra Mahabala sebagai Dharmapala, maka gunakan saja danda (tongkat kuasa) dari Vajra Mahabala, tapi jika Anda ingin menggunakan Mantra Navaksara, walau dalam keseharian Anda menjadikan Vajra Mahabala sebagai Dharmapala utama, boleh saja Anda menjadikan Vidyaraja Acalanatha sebagai Dharmpala kedua. Anda menekuni Vidyaraja Acalanatha, menekuni Vajra Mahabala, di saat memerlukan, Anda bisa menggunakan Sadhana Vidyaraja Acalanatha, bisa juga menggunakan Sadhana Vajra Mahabala, semua boleh. Dengan kata lain, semisal Anda telah menekuni seratus jenis sadhana, jika tiba saatnya Anda hendak menggunakan salah satunya, maka gunakan saja, sehingga menggunakan yang mana pun, semua adalah Dharma.

◎ Pengulasan Sutra Vajra

Teks Sutra :

Bagian 2, Permohonan Subhuti

Pada saat itu, Yang Mulia Subhuti bangkit dari tempat duduknya di tengah-tengah persamuhan, bahu kanannya terbuka, berlutut di atas lutut kanan, beranjali dan bersujud dengan hormat, kemudian bertanya kepada Buddha, "Bhagavan Junjungan Dunia ! Sungguh jarang ada yang seperti Tathagata, yang senantiasa mendukung dan menaruh kepercayaan istimewa kepada para Bodhisattva."

"Bhagavan Junjungan Dunia, jika putra-putri yang berbudi luhur ingin membangkitkan Hati Anuttara Samyaksambodhi, apa yang hendaknya mereka andalkan? Dan apa yang hendaknya mereka lakukan untuk mengendalikan pikiran mereka?"

Buddha menjawab, "Pernyataan yang bagus, Subhuti! Apa yang engkau katakan itu benar adanya. Tathagata senantiasa mendukung dan menunjukkan kepercayaan yang istimewa kepada para Bodhisattva. Dengarkanlah dengan penuh perhatian dan Tathagata akan menjawab pertanyaanmu. Jika putra dan putri yang berbudi luhur ingin membangkitkan Hati Anuttara Samyaksambodhi, mereka hendaknya mengandalkan dan mengendalikan pikirannya berdasarkan cara berikut ini."

Yang Mulia Subhuti berkata, "Tentu saja Bhagavan ! Kami akan mendengarkan dengan sukacita dan penuh perhatian."

Mahaguru menjelaskan :
"Bagian 2, Permohonan Subhuti" belum mulai diulas, hari ini masih membahas Subhuti. Buddha sangat sungguh-sungguh dalam membimbing Subhuti, mengamati kehidupan lampau dari Subhuti, mengetahui bahwa kebenciannya sangat berat, maka Buddha terlebih dahulu mengajarkan ksantiparamita kepadanya. Bersabar sampai menjadi alamiah, lebih lanjut lagi mencapai Anutpattikadharmaksanti.

Subhuti telah mencapai Anutpattikadharmaksanti, semua serangan berarti tiada serangan, semua hujatan bukanlah hujatan, semua hinaan bukanlah hinaan, semua tidak dihasilkan, mana ada penghinaan ? Ini disebut anutpattika (tidak dihasilkan), berbhavana sampai tingkat ini, baru disebut sebagai Anutpattikadharmaksanti. Inilah yang dibabarkan dalam Sutra Vajra, sama sekali tiada hujatan, Anda juga tidak perlu bersabar lagi. Sama sekali tiada serangan, Anda juga tidak perlu bersabar. Sama sekali tiada suatu apa pun, karena tiada suatu apa pun, untuk apa Anda bersabar ? Karena tiada yang perlu disabari, baru disebut ksanti. Agama Buddha adalah Samadhi Tanpa Perselisihan. Tiada perselisihan, tidak ada perdebatan, mencapai tingkatan ini Subhuti pada akhirnya memperoleh Samadhi Sunya. Karena abhava, Anda pun dapat mencapai Samadhi Sunya, dengan kata lain masuk dalam samadhi sunya.

Karena Subhuti sudah masuk dalam meditasi Samadhi Sunya, muncul dua fenomena. Yang pertama, Beliau bermeditasi berbhavana di dalam gua gunung Grdhrakuta, saat memasuki Samadhi Sunya, banyak Dewi yang muncul di tengah angkasa menaburkan bunga kepada-Nya, Subhuti bertanya : "Siapakah gerangan kalian ? Mengapa dari angkasa menaburkan bunga kepada-Ku ?" Saat itu Sakradevanam Indra mengatakan : "Saya adalah Dewapati dari Surga Sakra, membawa para Dewa dan Dewi Surga Sakra. Karena mengetahui Anda telah memasuki Samadhi Sunya, sekujur tubuh memancarkan sinar, kami semua di surga merasakannya, sinar luar biasa menembus surga, begitu melihat ke bawah, ternyata adalah Anda yang sedang memasuki Samadhi Sunya, kami memuji, maka kami menaburkan bunga."

Fenomena kedua, Subhuti jatuh sakit, semua Dewa dan Dewi di angkasa menyanyi untuk-Nya, menghibur-Nya, melantunkan lagu memuji-Nya. Karena Subhuti mendengar nyanyian para Dewata, dan karena musik dapat menyembuhkan penyakit, maka Subhuti pun sembuh.

Mengapa Subhuti bisa memperoleh pujian dari para Dewa ? Mengapa semua menaburkan bunga dan menyanyi untuk Beliau ? Karena Beliau benar-benar bisa memasuki Samadhi Sunya. Samadhi Sunya adalah tema dari Sutra Vajra, menghancurkan semua berarti sunya. Dalam sekte Dhyana, pada akhirnya menggunakan Sutra Vajra untuk menilai apakah seorang sadhaka telah tercerahkan.

Usai Dharmadesana, Mahaguru berwelas asih mengadhisthana Air Mahakaruna Dharani, menginisiasi rupang Buddha, dan menggunakan vyajanacamara untuk mengadhisthana semua umat.

Di penghujung acara, setiap siswa nampak tersenyum dan penuh sukacita menemani Mahaguru dan Gurudara menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun bagi Mahadewi Yaochi, dilanjutkan dengan memotong kue tar, dan berfoto bersama. Sungguh merupakan malam perayaan hari jadi Mahadewi Yaochi yang penuh dengan rasa kehangatan dan Dharmasukha.

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#MahadewiYaochi

Yidam pujabakti minggu depan adalah :
#Padmasambhava
#SutraVajra

-------------------------------------------------------
Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://ch.tbsn.org/news/detail/1487/2021%E5%B9%B48%E6%9C%8821%E6%97%A5%E8%A5%BF%E9%9B%85%E5%9C%96%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E7%91%B6%E6%B1%A0%E9%87%91%E6%AF%8D%E6%9C%AC%E5%B0%8A%E6%B3%95%E5%90%8C%E4%BF%AE.html

Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。