2 Oktober 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Bodhisattva Ksitigarbha di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple
Bulan Oktober memasuki musim sibuk masa panen, merupakan musim gugur yang paling dinantikan, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple nampak terang benderang, diliputi semangat harapan baru, menyambut kedatangan Anuttara Dharmaraja Mahaguru Liansheng, yang akan memimpin pujabakti Sadhana Yidam Bodhisattva Ksitigarbha demi segenap umat di seluruh dunia, serta akan menganugerahkan Dharmadesana yang sangat berharga.
▍Memohon Bodhisattva Ksitigarbha Menjemput Acarya Lianyin Terlahir di Negeri Buddha
Dharmaraja mengungkapkan bahwa semasa hidupnya, Acarya Lianyin (蓮印上師) sepenuh hati mendukung Guru dan ajaran, serta memiliki keyakinan murni terhadap ajaran Mulaguru, setiap hari tekun berbhavana. Acarya Lianyin juga datang ke kediaman Dharmaraja untuk memohon penjemputan, beliau mengatakan, "Mahaguru, Anda mesti membawa saya.", Mahaguru menjawab, "Tentu saja." Mahaguru langsung mengundang Catur Maharajakayika untuk melindungi Acarya Lianyin terlahir di alam suci Negeri Buddha.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Setiap saat mengingatkan diri sendiri, mesti menjunjung Mulacarya di puncak kepala, tapi jika tanpa sengaja melanggar karma ucapan atau jika telah berbuat salah dalam perilaku, apakah Mulaguru di puncak kepala bisa tahu dan terseret ikut melakukan pelanggaran?
Dharmaraja menjawab, Mahaguru memiliki tubuh penjelmaan, dalam waktu sekejap bisa mencapai setiap sudut dunia. Dharmaraja menambahkan, ketika sadhaka berbuat kebajikan, visualisasi Mahaguru menetap di puncak kepala, tapi saat sadhaka melanggar karma ucapan, sekalipun memohon Mahaguru menetap di puncak kepala, Mahaguru tidak akan menetap di puncak kepala siswa tersebut.
Karma dibagi menjadi vyakrta dan avyakrta, apa itu "vyakrta karma"? Karma yang terekam. Jika sadhaka memahami Dharma, terlebih dahulu membuat simabandhana bagi diri sendiri, sehingga para makhluk halus tidak bisa melihatnya, maka akan menjadi avyakrta, tidak akan terekam.
Pertanyaan selanjutnya:
Ada seorang umat yang ingin mendaftarkan Arwah Janin, tapi dulu ketika umat ini lahir, keluarga tidak membuatkan akta kelahiran, kemudian demi mendapatkan surat tanda pengenal, umat ini menggunakan nama dan tanggal lahir dari seseorang yang telah meninggal dunia, apakah ini akan memengaruhi upaya umat itu dalam mendaftarkan Arwah Janin? Apakah umat itu akan menanggung dan melanjutkan nasib dan peruntungan mendiang?
Mahaguru menjawab:
Tidak peduli dari mana asalnya nama tersebut, semua tidak masalah. Setiap insan memiliki nasib dan peruntungan masing-masing, tidak akan menanggung dan melanjutkan nasib dan peruntungan mendiang, sekarang siapa yang menyandang nama tersebut maka nama itu miliknya, Arwah Janin adalah milik masing-masing, sedangkan mendiang yang telah meninggal dunia tidak akan memengaruhinya.
◎ Dharmaraja Melanjutkan Pengulasan Sutra Vajra
Bagian 7, Tiada yang Diperoleh dan Tiada yang Dibabarkan
Mengulang pertanyaan yang sebelumnya dilontarkan kepada Rinpoche Tenzin Gyaltso: "Seratus tahun mendatang, apa yang Anda peroleh?", "Tidak memperoleh." Jadi kenapa sekarang masih bersekolah?
Mestinya menjawab demikian: Sebab saya ingin mempelajari beberapa hal untuk memperkaya pengetahuan saya, supaya bisa memahami apa yang dibabarkan oleh Mahaguru, kemudian mencerahi tiada yang diperoleh dan tiada yang dibabarkan.
"Bukan Dharma dan bukan bukan Dharma." Apa itu bukan Dharma? Ilmu ramal, fisiognomi, bugua, ziweidoushu, fengshui dan lain sebagainya. Apa itu bukan bukan Dharma? Sepertinya ada Dharma, tapi sepertinya juga tidak ada Dharma.
Kenapa disebut "Tathagata"? Seolah-olah datang. Apa yang dimaksud dengan "Seperti pergi"? Seolah-olah pergi. Sesungguhnya apakah membabarkan Dharma? Ketika benar-benar mencapai tingkat tertinggi, disebut tidak terperikan. Bodhidharma naik Dharmasana, menggebrak meja sekali, lalu Dharmadesana pun usai, ini adalah tingkat tertinggi, sama sekali tiada bumi, tiada negara, tiada makhluk.
"Karena para Arya yang mulia dapat dibedakan dari yang lainnya dalam konteks Asamskrtadharma."
Arya Mulia: Buddha, Bodhisattva, Pratyekabuddha, Arhat. Di antaranya, yang ditekuni oleh Bodhisattva adalah "Asamskrtadharma", apa itu? Yaitu membangkitkan Bodhicitta, mengamalkannya tanpa mengambil dan tanpa pamrih. Bodhisattva dibagi menjadi Bodhisattva bhumi pertama, bhumi ketujuh, bhumi kesepuluh, dan lain-lain, perbedaan ada pada Anda tergolong pada bhumi yang mana?
Usai Dharmadesana, Mahaguru mengadhisthana Air Mahakaruna Dharani, menginisiasi rupang Buddha, serta mengadhisthana segenap umat.
Tiap kali usai mendengar jawaban Mahaguru atas pertanyaan para siswa, dan mendengarkan pengulasan Sutra Vajra, sekali lagi bertambah pemahaman kita terhadap makna Sutra Vajra, pada saat yang sama timbul rasa kagum akan pengetahuan dan kebijaksanaan Buddha Guru yang seluas samudra. Mahaguru membimbing kita semua untuk secara bertahap memahami kebijaksanaan Tathagata, perjumpaan yang sarat akan rasa Dharma, membuat kita semua sangat menantikan perjumpaan kembali minggu depan.
----------------------------------------
Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://ch.tbsn.org/news/detail/1503/2021%E5%B9%B410%E6%9C%882%E6%97%A5%E8%A5%BF%E9%9B%85%E5%9C%96%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E5%9C%B0%E8%97%8F%E7%8E%8B%E8%8F%A9%E8%96%A9%E6%9C%AC%E5%B0%8A%E6%B3%95%E5%90%8C%E4%BF%AE.html
Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia