9 Oktober 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Bhagavati Cundi di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple
Pada hari Sabtu, tanggal 9 Oktober 2021, pukul 8 malam, Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu memimpin segenap siswa untuk bersama menekuni Sadhana Yidam Bhagavati Cundi. Saat melimpahkan jasa, Buddha Guru memanjatkan permohonan kepada Bhagavati Cundi untuk menjemput segenap tubuh bardo yang berjodoh, mengadhisthana segenap umat supaya memiliki tubuh yang sehat, segala harapan yang baik dapat terpenuhi, semua petaka berubah menjadi kemanggalaan, sraddha berakar dengan baik dan kukuh, karma penyakit terkikis, dan supaya wabah cepat berakhir, mencegah segala kondisi yang merugikan, dan jodoh kebajikan dapat berhimpun.
Buddha Guru mengatakan, tubuh Acarya Lianyin (蓮印上師) telah menjalani kremasi. Sebelumnya, beliau sempat datang berkonsultasi, beliau mengatakan akan kembali ke Harbin untuk membabarkan Dharma, Buddha Guru memberitahunya, "Tidak peduli ke mana pun Anda pergi membabarkan Dharma, Anda harus menjapa Dharani Sukhavativyuha, mulai saat ini terus lah menjapa Dharani Sukhavativyuha."
Ada orang yang bertanya kepada Mahaguru, hari itu (saat Upacara Dhyapita), kenapa Mahaguru menepuk peti jenazah sebanyak enam kali? Ini artinya meminta dia untuk, "Cepat tinggalkan alam surga, alam manusia, alam asura, alam neraka, alam preta, dan alam hewan, tinggalkan sad-gati." Mahaguru memberitahu Hanifa untuk pergi memilah hasil kremasi, Mahaguru berpesan bahwa tempurung kepala Acarya Lianyin akan mengisap beberapa sarira, juga di bagian persendian beliau, sendi tangan, sendi kaki. Akhirnya, setelah dipilah, sungguh ada banyak sarira, ada yang berukuran besar, dan ada yang kecil. Siswa Zhenfo Zong sudah seharusnya menghasilkan sarira!
Dulu di Penjara Changi ada beberapa terpidana mati, mereka mendengar mengenai Mahaguru dan memutuskan untuk bersarana kepada Mahaguru, Mahaguru mengajarkan supaya mereka menjapa Dharani Sukhavativyuha dan Sutra Raja Agung, beberapa bulan lagi mereka akan dihukum mati. Dalam waktu beberapa bulan, mereka tekun menjapa Dharani Sukhavativyuha dan Sutra Raja Agung, setelah dihukum mati dan dikremasi, semua menghasilkan sarira! Oleh karena itu, ujian akhir ini sangat penting, tidak peduli apa yang telah Anda lakukan di masa lampau, pada saat jelang wafat, asalkan Anda benar-benar bertobat, sudah pasti ada harapan untuk terlahir di alam suci Buddha.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Jika siswa tidak bisa berpartisipasi dalam siaran langsung pujabakti dan upacara yang dipimpin oleh Mahaguru, kemudian siswa memutar siaran ulang, siswa ingin menerima adhisthana Mahaguru, apakah daya adhisthana masih sama?
Mahaguru menjawab:
Tentu saja sama!Meskipun sudah berlalu selama setahun, jika Anda kembali melihatnya, tetap ada daya adhisthana! Kelak walau Buddha Guru sudah mangkat, sudah meninggalkan dunia ini, Anda memutar siaran ulang, masih ada daya adhisthana!
Siswa bertanya:
Pasangan yang belum menikah, jika pihak perempuan sudah hamil, kemudian kedua belah pihak sepakat untuk melakukan aborsi, apakah dosa pihak laki-laki dan perempuan sama beratnya? Sering mendengar perempuan yang dijerat oleh arwah janin, tapi sangat jarang mendengar laki-laki yang dijerat oleh arwah janin. Apakah arwah janin bisa menjerat ayahnya? Jika terlanjur terjadi, bagaimana cara mereka menebus dosanya? Bagaimana cara membantu arwah janin sekaligus mengikis karmavarana diri sendiri?
Mahaguru menjawab:
Pada masa kini, laki-laki dan perempuan setara. Laki-laki dan perempuan mesti memikul tanggung jawab yang sama. Laki-laki juga ada yang dijerat oleh arwah janin, hanya saja laki-laki tidak mengungkapkannya, padahal sebenarnya juga ada yang diganggu, bukannya tidak ada. Semua setara, laki-laki dan perempuan setara.
"Bagaimana menebus dosa mereka?" Menyemayamkan arwah janin, menyeberangkan arwah janin, kemudian berikrar. Kita Zhenfo Zong punya banyak metode untuk kikis karmavarana, Anda bisa gunakan Sadhana Dhumapuja untuk mengikis karmavarana ini. Perbuatan aborsi juga disebut pembunuhan, bagi yang punya arwah janin, visualisasikan beliau, beliau juga merupakan arwah penjerat Anda, kemudian seberangkan dan berikan persembahan. Di Rainbow Temple juga disemayamkan banyak arwah janin, Anda juga bisa mendaftarkan arwah janin dan memberikan persembahan.
Siswa bertanya:
1. Siswa melakukan simabandhana, bervisualisasi di empat sudut ada Empat Dharmapala, setelah dilakukan simabandhana vajra, benak ini tanpa disengaja bervisualisasi Mahaguru dan Tara Peredam Wabah menetap di puncak kepala dan memancarkan sinar merah kekuningan, mengadhisthana sadhaka dan orang di sekitar, apakah demikian juga boleh?
2. Siswa bekerja di bidang industri jasa, saat bekerja, memberi tahu diri sendiri, mesti menjapa Mantra Hati Guru dan Mantra Hati Tara Peredam Wabah, saat melayani pelanggan dalam hati menjapa Mantra Hati untuk menjalin jodoh Dharma dengan pelanggan, apakah demikian juga boleh?
Mahaguru menjawab:
Untuk kedua pertanyaan tersebut, semua boleh.
◎ Mahaguru Melanjutkan Pengulasan Sutra Vajra
- Teks Sutra:
Bagian 8, Timbul Bergantung pada Dharma
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mengisi tiga juta jagat raya dengan tujuh macam harta berharga yang dipersembahkan sebagai wujud kedermawanannya, apakah orang itu akan mendapatkan banyak berkah kebajikan karena perbuatan bajik tersebut?"
Yang Mulia Subhuti menjawab, "Sungguh banyak, Bhagavan. Mengapa demikian? Karena berkah kebajikan bukan lah sifat dari berkah kebajikan, maka Tathagata mengatakan banyak berkah dan kebajikan."
"Di sisi lain, jika ada orang yang menerima ajaran-ajaran ini dan mempraktikkannya, walau hanya gatha empat kalimat, serta menjelaskan maknanya pada orang lain, berkah yang diperoleh dari kebajikan ini jauh melampaui kebahagiaan mempersembahkan tujuh macam permata berharga. Mengapa? Karena, Subhuti, Dharma dari Anuttara Samyak Sambodhi pada segenap Buddha timbul dari ajaran Sutra ini. Subhuti, apa yang disebut Buddhadharma adalah bukan Buddhadharma."
Mahaguru menjelaskan: "Bagian 8, Timbul Bergantung pada Dharma", semua Buddhadharma terlahir dari Sutra Vajra. "Jika seseorang mengisi tiga juta jagat raya dengan tujuh macam harta berharga", menggunakan tujuh macam permata di tiga juta jagat raya untuk berdana, berkah dan kebajikan orang ini banyak atau tidak? Subhuti menjawab, sangat banyak. Kenapa demikian? "Karena berkah kebajikan bukan lah sifat dari berkah kebajikan, maka Tathagata mengatakan banyak berkah dan kebajikan." Di sini juga disebutkan, "Apa yang disebut Buddhadharma adalah bukan Buddhadharma."
Upasaka Garma C. C. Chang (張澄基) yang menerjemahkan Hagiografi Milarepa adalah siswa dari Mahaguru, pernah berkunjung ke rumah Mahaguru, ia juga menulis buku saku berjudul "Buddhisme" (Judul Bahasa Inggris: Buddhism ; Judul Bahasa Mandarin:甚麼是佛法), Mahaguru memberikannya kepada Upasaka Li Bingnan(李炳南居士), Upasaka Li Bingnan mengatakan, "Saya ingin bertanya kepada Upasaka Garma C.C. Chang, apa itu Buddhadharma?" Menurut Upasaka Li Bingnan, menuliskan persoalan ini adalah keliru, menurutnya segala sesuatu adalah Buddhadharma, mana ada yang tidak mengandung Buddhadharma? Semua dengar dengan jelas, segala sesuatu adalah Buddhadharma.
Apakah di atas bulan ada Buddhadharma? Sederhana sekali, karena keberadaan manusia, sehingga ada 84000 jenis Dharma untuk mengobati 84000 jenis penyakit. Jika di atas bulan tidak ada manusia, maka tidak memerlukan Buddhadharma, sebab manusia lah yang punya penyakit! "Apa yang disebut Buddhadharma adalah bukan Buddhadharma." Jika semua insan adalah orang suci, untuk apa Buddhadharma? Tidak perlu Buddhadharma. Yang disebut Buddhadharma adalah bukan Buddhadharma, kalimat inilah, dari sini lah Buddhadharma lahir.
Orang ini sudah sangat banyak berdana, ia menggunakan tujuh macam benda berharga dalam tiga juta jagat raya untuk berdana, Subhuti mengatakan pahalanya sangat besar, kenapa juga mengatakan, "Bhagavan. Mengapa demikian? Karena berkah kebajikan bukan lah sifat dari berkah kebajikan, maka Tathagata mengatakan banyak berkah dan kebajikan." Yang disebut berkah kebajikan bukan lah sifat berkah kebajikan, yang disebut berkah kebajikan bukan berkah kebajikan, karena bukan berkah kebajikan, maka banyak berkah kebajikan.
"Jika ada orang yang menerima ajaran-ajaran ini dan mempraktikkannya, walau hanya gatha empat kalimat, serta menjelaskan maknanya pada orang lain, berkah yang diperoleh dari kebajikan ini jauh melampaui kebahagiaan mempersembahkan tujuh macam permata berharga." Gatha empat kalimat adalah: Tiada atribut diri, tiada atribut pribadi, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka kehidupan. Mahaguru berkata kepada Rinpoche Tenzin Gyaltso, "Di mana kah Anda seratus tahun mendatang? Apa yang Anda peroleh?" Ia menjawab, tidak memperoleh apa pun. "Jika tidak memperoleh, untuk apa Anda bersekolah?" Mahaguru menjelaskan, "Saya bersekolah adalah karena ingin memahami ajaran Buddha, Buddhadharma yang dibabarkan oleh Mahaguru." Seratus tahun mendatang, kita semua ada di mana? Semua sudah tidak kelihatan lagi! Mahaguru juga tidak nampak lagi, kalian semua juga tidak nampak lagi, sama sekali tiada suatu apa pun! Apa yang Anda peroleh? Tidak memperoleh apa pun. Tiada atribut diri, tiada atribut pribadi, kita semua sama. Tiada atribut makhluk hidup, semua makhluk di dunia ini sama. Apa yang Anda ributkan? Oleh karena itu agama Buddha mengajarkan "Tiada perselisihan". Tiada atribut diri, tiada atribut pribadi, tiada atribut makhluk hidup, tiada atribut jangka kehidupan, gatha empat kalimat ini dibabarkan kepada orang lain, maka berkah Anda luar biasa. Namun, berkah kebajikan juga bukan berkah kebajikan, barulah disebut berkah kebajikan.
Kenapa batin manusia ada 84000 macam penyakit? Karena Anda mengira ada yang diperoleh, sehingga Anda sakit, jika tiada yang diperoleh, maka tidak akan ada penyakit batin. Renungkan dengan jelas, tidak ada benda apa pun yang merupakan milik Anda, ketika Anda merasa tiada yang diperoleh, berkah kebajikan bukan berkah kebajikan, inilah berkah kebajikan; Buddhadharma bukan Buddhadharma, inilah Buddhadharma. Gatha bertentangan ini semua ada di sini. Mahaguru mengatakan, dalam Sutra Hati ada satu kalimat penting: "Karena tiada suatu yang diperoleh, Bodhisattva." Karena Anda mencerahi tiada yang diperoleh, Anda sudah paham, batin Anda damai, tiada perselisihan, Anda bisa bersamadhi, Anda bisa berpikir demi kepentingan insan lain, inilah Bodhisattva, Bodhisattva adalah "Pusa", demikianlah asal-usul Bodhisattva. Jika Anda ingin menjadi Bodhisattva, terlebih dahulu mesti memiliki batin tiada suatu yang diperoleh, di sini titik berat Sutra Vajra.
Manusia punya 84000 macam penyakit, dari 84000 macam penyakit ini, terlahir 84000 macam Buddhadharma. Jika tidak ada manusia, maka Buddhadharma tidak diperlukan. Semua adalah orang suci, juga tidak perlu Buddhadharma. Buddhadharma bukan Buddhadharma. Tiada atribut diri, tiada atribut pribadi, tiada atribut makhluk hidup (ruang), tiada atribut jangka kehidupan (waktu), inilah bukan empat atribut yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni, empat atribut ini semua disingkirkan, jika benar-benar memahami ini, batin menjadi sangat damai, juga tidak akan perhitungan. Karena tiada yang diperoleh, oleh karena itu baik itu memperoleh banyak atau sedikit, banyak berkah atau sedikit berkah, semua setara, memiliki batin yang demikian, batin pun tenteram. Kita mesti berdana dan berbuat kebajikan dengan sekuat tenaga, sesungguhnya pahala juga merupakan tiada pahala, karena tiada pahala, barulah ada pahala, Anda menjadi seorang Bodhisattva, dari sinilah Bodhisattva terlahir, dari sini pula Arhat, Pratyekabuddha, dan Buddha terlahir.
Usai Dharmadesana, Mahaguru berwelas asih mengadhisthana segenap siswa di arena dan yang berpartisipasi melalui internet.
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BhagavatiCundi
Yidam pujabakti minggu depan adalah #JambhalaKuning
#SutraVajra
----------------------------------------
Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://ch.tbsn.org/news/detail/1507/2021%E5%B9%B410%E6%9C%889%E6%97%A5%E8%A5%BF%E9%9B%85%E5%9C%96%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E6%BA%96%E6%8F%90%E4%BD%9B%E6%AF%8D%E6%9C%AC%E5%B0%8A%E6%B3%95%E5%90%8C%E4%BF%AE.html
Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia