12 Desember 2021 Upacara Agung Homa Vajra Kalacakra

12 Desember 2021 Upacara Agung Homa Vajra Kalacakra

#LiputanTBSN

Pada tanggal 12 Desember 2021, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Namo Vajra Kalacakra (Shilunjingang-時輪金剛). Usai upacara, terlebih dahulu Dharmaraja Liansheng memberitahukan bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Buddha Amitabha (Amituofo-阿彌陀佛). Tri Yidam Dharmaraja Liansheng adalah Buddha Amitabha, Mahadewi Yaochi, dan Bodhisatwa Ksitigarbha. Mahadewi Yaochi adalah Raja Rsi, Buddha Amitabha adalah Raja Buddha, dan Bodhisatwa Ksitigarbha adalah Raja Bumi.

Dharmaraja Liansheng membabarkan, alam suci Sukhavati dibagi menjadi empat tingkat, dari atas ke bawah sebagai berikut: Alam Suci Kedamaian Abadi, Alam Suci Keagungan Sambhogakaya, Alam Suci Upaya Bersisa, dan Alam Suci Kediaman Bersama, di dalam terdapat Buddha Dharmakaya, Buddha Sambhogakaya, dan Buddha Nirmanakaya. Keempat alam suci tersebut merupakan alam tak mundur, kelak setiap insan yang terlahir di sana pasti menjadi Buddha.

Di Sukhavatiloka terdapat: Pepohonan saptaratna, air delapan pahala, paviliun dan gedung, ada Tiga Pelindung Agung, ada berbagai jenis burung yang berkicau merdu, dan ada 37 Faktor Pencerahan. Asalkan terlahir di Sukhavatiloka, di sana hanya ada aneka kebahagiaan, tidak ada duka, untuk terlahir di sana bisa dalam kondisi membawa karma atau dalam kondisi telah mengikis karma, seperti yang dibabarkan oleh Buddha: “Satu-satunya jalan yang mudah dan sesuai.” Insan awam bisa mencapainya, orang suci juga ada di sana, insan awam terkena pengaruh orang suci, sehingga juga bisa mencapai kesucian, oleh karena itu bhavana di Sukhavatiloka dapat dengan cepat menjadi Buddha. Dharmaraja Liansheng menganjurkan supaya semua menjalin jodoh dengan Buddha Amitabha.

Mengemban Pesan Guru Sesepuh Membabarkan Mahasadhana Kalacakra ke Lima Benua

Upacara hari ini diwarnai dengan hujan salju, Dharmaraja Liansheng mengenang ketika Shima (Ibunda dari Dharmaraja Liansheng) pertama kali melihat hujan salju di Seattle, beliau sangat bersemangat dan bersukacita. Dharmaraja Liansheng mengundang segenap siswa dari negara tropis untuk datang menikmati pemandangan salju di Seattle. Dharmaraja Liansheng tertawa dan mengatakan bahwa hanya ada satu hal baik dari hujan salju, yaitu: “Indah dipandang!”hujan salju juga merupakan salah satu tanda-tanda dari Upacara Vajra Kalacakra. Dahulu ketika Buddha membabarkan Dharma di Gunung Grdhrakuta, mengerahkan tubuh maya ke Stupa Sri Dhanyakataka India Selatan untuk mentransmisikan Sadhana Vajra Kalacakra kepada raja negeri Shambala: Raja Suchandra. Sadhana ini sangat banyak manfaatnya, sangat istimewa.

Dharmaraja Liansheng menjelaskan, Kalacakra dibagi menjadi Kalacarka Internal, Kalacakra Eksternal, dan Kalacakra Istimewa. Kalacakra Internal adalah Kalacakra tubuh sendiri, Kalacakra Eksternal adalah Kalacakra di lingkungan, keduanya manunggal, mencapai keberhasilan, menjadi Kalacakra Istimewa. Oleh karena itu, Dharmaraja Liansheng secara istimewa memberikan penghormatan.

Barang siapa memperoleh Abhiseka Sadhana Kalacakra, jika bisa bersadhana dan menjaga sila dengan baik, maka dalam tujuh kehidupan pasti bisa menjadi Buddha. Setelah memperoleh abhiseka, menjapa Mantra dan bersadhana, dapat terhindar dari banyak bencana. Asalkan memperoleh Abhiseka Sadhana Kalacakra, menjapa Mantra dan bersadhana, tidak akan terjatuh ke tiga alam rendah, petaka peperangan akan usai, kondisi menjadi tenteram, alam tenteram, panen berlimpah, rakyat makmur sejahtera, dan pada akhirnya dapat terlahir di Negeri Shambala. Oleh karena itu, keempat sekte utama Tantra Tibet sangat menjunjung tinggi Sadhana Kalacakra.

Dharmaraja Liansheng mengenang, dahulu Rinpoche Kanjurwa mentransmisikan Sadhana Kalacakra kepada Thubten Nima, Thubten Nima mentransmisikannnya kepada Thubten Dali, Thubten Dali mentransmisikannya kepada Thubten Dhargye, dan ketika Thubten Dhargye mentransmisikannya kepada Dharmaraja Liansheng, Beliau berpesan: “Anda harus membabarkan Sadhana Kalacakra sampai ke lima benua besar.” Sehingga Dharmaraja Liansheng mentransmisikan Sadhana Kalacakra di Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Indonesia, Singapura, Inggris, Australia, Amerika Utara, dan Panama, memenuhi pesan dari Thubten Dhargye, dengan sepenuh hati melaksanakan instruksi Guru, demikianlah nidana transmisi Sadhana Kalacakra.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa dari Singapura bertanya:
Dharmaraja Liansheng pernah mengatakan bahwa menjapa Mantra Hati Guru genap 8 juta kali dapat terlahir di Mahapadminiloka. Mohon petunjuk Mahaguru, siswa mesti membaca berapa kali Sutra Satya Buddha supaya bisa terlahir di Mahapadminiloka?

Setelah melakukan ramalan Dewata, Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, “Baca Sutra Satya Buddha sebanyak dua juta kali.”Dharmaraja mengisahkan sebuah kesaksian nyata, dikarenakan buta huruf, ibu dari seorang siswa di Belanda hanya bisa membaca Sutra Raja Agung dan Mantra Hati Mahaguru Lu. Suatu ketika beliau mengalami koma dan henti jantung, sekeluarga berada di samping terus menjapa Mantra Hati Mahaguru Lu untuknya, dalam kondisi koma, ibu itu masuk ke alam baka, di sana beliau berjumpa dengan Dharmaraja Liansheng yang mengadang jalannya dan memintanya untuk kembali ke alam fana. Dharmaraja Liansheng menekankan, “Asalkan Anda menjapa Mantra Hati Mahaguru Lu, sekalipun Anda tiba di alam baka, bahkan Mahaguru Lu akan mengadang Anda, manfaatnya sungguh besar, coba Anda renungkan sendiri!”

Siswa dari Taiwan bertanya:
Mohon petunjuk Mahaguru Lu, bagaimana mengatasi serangga yang mengganggu dan bahkan berdampak buruk bagi manusia, seperti nyamuk, kecoa, dan tikus?

Dharmaraja Liansheng mengatakan, tidak boleh membunuh, tapi jika tidak bisa diusir, serangga itu bisa menyebabkan kerugian yang lebih besar, sehingga terpaksa menepuknya, kemudian menjapa Mantra untuk menyeberangkannya, visualisasikan ia naik ke alam Sukhavati. Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, setiap malam beliau melakukan penyeberangan bagi semua hewan, semua hewan yang pernah dilihat, pasti diseberangkan. Dharmaraja Liansheng mengatakan, “Saya punya metode penyeberangan, asalkan saya pernah lihat, atau pernah bunuh, tidak peduli yang hidup di air, atau yang terbang di angkasa, atau yang merayap di permukaan bumi, bahkan kuman sekalipun, semua diseberangkan ke alam yang lebih baik. Oleh karena itu, nyamuk, tikus, dan kecoa, semua juga diseberangkan. Sebagai siswa Zhenfo, semua hewan yang pernah Anda bunuh, harus diseberangkan.”

Rupang dan thangka dari stan Budaya Daden yang digelar di Taiwan Lei Tsang Temple, dan sudah diinisiasi oleh Mahaguru Lu, ketika diundang ke rumah dan ditata di altar mandala, apakah masih perlu mengirimkan foto altar mandala untuk diinisiasi ulang oleh Mahaguru Lu?

Dharmaraja Liansheng menjawab:
Rupang atau thangka yang sudah diinisiasi tidak perlu difoto lagi untuk mohon inisiasi jarak jauh.

Pertanyaan kedua dari siswa di Taiwan:
Jika setiap hari menjapa Mantra Sataksara, tanpa pernah menghitungnya, hanya bertekad untuk terus menjapanya sekuat tenaga selama masih hidup, ketika sudah menjapa lebih dari 100,000 kali, apakah juga bisa mengikis semua karmavarana masa lampau?

Dharmaraja Liansheng menjawab:
Tentu saja bisa! Dharmaraja Liansheng memberi contoh, diri sendiri tidak pernah menghitung hasil penjapaan, tapi menjapanya sekuat tenaga dengan tulus. Seperti Sutra Raja Agung, Sutra Satya Buddha, penjapaan Mantra, sadhana, dan penyeberangan arwah, tidak pernah berhenti barang sehari pun.

◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra

Teks Sutra:
“Begawan, saat ini tidaklah sulit bagi saya mendengar Sutra ini, meyakini, memahami, menerima, mengamalkan dan mempertahankannya. Di masa mendatang, lima ratus tahun kemudian, jika ada insan yang bisa mendengar Sutra ini, menerima, meyakini, memahami, dan mempertahankannya, maka dia sungguh merupakan orang yang paling langka.”

Dharmaraja menjelaskan, bisa meyakini, bisa memahami, bisa menerima dan mempertahankan, menurut Subhuti ini adalah hal yang sangat sukar. Namun, 500 tahun yang akan datang, jika ada orang yang bisa meyakini, memahami, menerima, dan mempertahankan, berarti dia adalah orang yang paling langka. Yang dimaksud yakin adalah meyakini: Tiada atribut pribadi, tiada atribut keakuan, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka waktu kehidupan, gatha empat kalimat dalam Sutra Vajra. Yang dimaksud memahami adalah Anda bisa mengetahui dan memahami ‘aku’, sesungguhnya tiada aku, sebab tubuh ini merupakan perpaduan catur mahabhuta (empat elemen).

Dharmaraja Liansheng mencontohkan, paras semasa muda, nampak tampan dan bersemangat; Sekarang sudah berbeda, paras saat bayi baru lahir juga berbeda, semua mengalami perubahan. SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, hidup bermasyarakat, berkeluarga, usia dewasa, usia tua, dan sekarang sudah berusia 77 tahun, paras berbeda-beda setiap masa. Suatu hari nanti menjadi abu, terus berubah tidak kekal, pada akhirnya siapa aku yang sebenarnya? Tidak ada, Sheng-yen Lu juga nama yang bersifat palsu, tiada atribut keakuan, Anda mesti bisa meyakini, kemudian memahami, dan menerima. Setelah memahami tiada atribut keakuan, semua orang sama saja, sejak saat itu memahami tiada atribut pribadi.

“Atribut makhluk hidup” adalah ruang, benda apa yang merupakan milik Anda? Dharmaraja tertawa mengatakan, “Saya datang dalam kondisi hidup, tidak ada rencana untuk pergi dalam kondisi hidup juga!” Dharmaraja mencontohkan, di Amerika Serikat ada banyak hartawan, baru-baru ini seorang hartawan membeli semua rumah mewah, tapi dia menetap di rumah prefab, bahkan rumah prefab juga palsu. Bahkan pemimpin sebuah negara, bisa menjabat berapa lama? Rumah, tanah, semua bukan milik Anda. Inilah makna dari tiada atribut makhluk hidup.

“Atribut jangka waktu kehidupan” adalah waktu. Dharmaraja Liansheng mengatakan, “Lewat 100 tahun, kita semua yang duduk di sini tidak ada lagi, inilah waktu, tidak ada Anda, tidak ada orang lain, tidak ada waktu, tidak ada ruang. Anda bisa meyakini dan memahami. Setelah mengetahui, bisa menerima, bahkan tidak bisa tidak menerima, mesti menerima kenyataan ini, kemudian berbhavana sesuai dengan Dharma ini. Apakah hati Anda masih tidak tenang? Apakah Anda masih mendengki?”

Semisal, Bill Gates tiba di suatu tempat, ada orang yang tanpa sebab menimpuk kue tar ke mukanya, sebab orang itu membenci orang kaya. Ini adalah rasa cemburu dan iri. Sebenarnya, Anda mesti tahu, orang kaya sama saja dengan kita, orang berkedudukan tinggi juga sama dengan kita, tidak jauh lebih baik. Saat itu, hati Anda laksana air diam, Anda memiliki kebijaksanaan ini, Anda bisa masuk dhyana samadhi, ini disebut meyakini, memahami, menerima, dan mengamalkan.”

Dharmaraja Liansheng melanjutkan, “Orang yang rupawan membuat Anda sangat cemburu. Tapi Anda mesti ingat, kerupawanan di dunia saha bisa menua, semua berada dalam perubahan ketidakkekalan. Harta, seks, dan nama, Anda bisa memandangnya dengan tawar, tidak tamak. Semua rasa tamak, benci, kebodohan, keraguan, dan kesombongan, Anda bisa mencerahinya, inilah yang disebut menerima. Hati Anda sangat damai, tidak ada kerisauan, tidak ada yang patut untuk dirisaukan, kegembiraan dan kesedihan semua hanya sesaat. Hidup ini lebih banyak penderitaan ketimbang kegembiraan, oleh karena itu dalam permulaan pembabaran Dharma, Buddha Sakyamuni pasti mengatakan bahwa hidup ini adalah duka. Buddha juga demikian, setelah melalui empat ‘pintu’, melihat peristiwa duka: kelahiran, penuaan, sakit, dan mati, barulah meninggalkan kehidupan duniawi, inilah makna dari menerima.”

“Mengamalkan dan mempertahankannya. Karena telah memahami tiada atribut pribadi, tiada atribut keakuan, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka waktu kehidupan, hati Anda damai, masuk dhyana samadhi, sesuai dengan metode Tantra, berlandaskan Lamdre, membuka cakra svadhisthana, cakra manipura, cakra anahata, cakra visuddha, cakra ajna, dan cakra usnisa, Anda mencapai tingkatan Bodhisattva bumi ke-12. Menghasilkan usnisa, berarti telah mencapai bumi ke-12 setengah; Bumi ke-13 adalah Buddha, inilah makna dari mengamalkan dan mempertahankannya.”

Dharmaraja Liansheng menekankan, “Tadi saat melimpahkan jasa, mengucapkan satu kalimat yang sangat istimewa ‘menghancurkan semua kesucian.’ Ini bukan salah ucap. Bukankah Mahaguru Lu mengajarkan kita untuk berbhavana mencapai kesucian? Bahkan istilah kesucian ini pun saya hancurkan. Kesucian hanya sebuah istilah, jika Anda dapat mengamalkan dan mempertahankan tiada atribut prubadi, tiada atribut keakuan, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka waktu kehidupan, di dalamnya tidak ada kesucian, di dalamnya adalah sunya, tidak ada apa pun. Ini adalah yang dibabarkan oleh Patriark ke-6 sebagai: ‘Tidak memikirkan bajik, tidak memikirkan jahat.’ Kekinian!”

Dharmaraja Liansheng mengatakan, di masa awal tidak paham, kenapa tidak memikirkan kebajikan? Baca Sutra Vajra, dan Anda akan paham. “Di bulan tidak ada manusia, mana ada bajik dan jahat? Di mana ada manusia, baru ada bajik dan jahat. Hari ini kita berbuat kebajikan, tapi saya tidak memikirkan kebajikan, tidak memikirkan bajik. Dalam berderma, saya tidak pernah menyimpannya dalam hati, setelah berderma, lepaskan, ini adalah batin yang timbul tanpa menetap, melakukan tanpa pamrih. Tentu saja kejahatan tidak boleh dipikirkan dan tidak boleh dilakukan, sedangkan kebajikan, setelah melakukan, lepaskan, tidak pamrih, inilah tidak memikirkan bajik dan tidak memikirkan jahat.

Hari ini membahas menghancurkan semua kesucian, dengan kata lain menghancurkan semua kebajikan yang pernah diperbuat, jadi ini bukan salah ucap. Asalkan Anda bisa pertahankan tiada atribut pribadi, tiada atribut keakuan, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka waktu kehidupan, berarti Anda telah sepenuhnya memperoleh sunyata Tathagata, ini adalah makna dari mempertahankan.”

“Meskipun menerima kenyataan, tapi tidak mudah untuk mempertahankannya. Jika Anda bisa mempertahankannya, Anda tidak punya kerisauan, memperoleh juga boleh, tidak memperoleh juga boleh, segalanya adalah pengaturan yang terbaik. Meskipun kecelakaan dan masuk rumah sakit, tetap pengaturan yang terbaik. Tumbuh tumor, juga pengaturan yang terbaik. Anda menikmati duka kehidupan, sehingga bisa lebih menginsafi bahwa tubuh bukan milik Anda. Karena tumbuhnya tumor dan kanker diluar kendali Anda. Masih perlu kemoterapi, sungguh menderita! Tapi Anda harus merenungkannya, tubuh adalah rumah sementara, jangan dikira sekarang rupawan, setelah kena kanker, menjalani kemoterapi, paras menjadi lebih tua 50 tahun.”

Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, “Saya sering menitikkan air mata welas asih bagi umat manusia di dunia, tadi malam juga meneteskan air mata, kehidupan manusia sungguh sangat menderita, oleh karena itu ketahuilah bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak kekal, semua mesti meyakini, memahami, menerima, dan mempertahankan. Jangan karena masalah kecil, saling menyerang, ini tidak ada manfaatnya! Jangan simpan kerisauan dalam hati. Terhadap penderitaan, hadapi segala aral rintangan dengan alamiah. Terhadap rasa sakit, hadapi secara alamiah, tidak peduli di lingkungan apa pun, Anda bisa menerima, sebab Anda memahami tiada atribut pribadi, tiada atribut keakuan, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka waktu kehidupan. Tidak perlu iri kepada orang kaya, orang berkuasa, atau orang yang rupawan, biarlah hati ini damai, begitu bermeditasi langsung masuk dhyana samadhi, atau begitu berbaring langsung tertidur, segala derita begitu mencapai hati Anda ditransformasikan menjadi kosong, segala sesuatu adalah pengaturan yang terbaik.”

Usai upacara, Dharmaraja Liansheng menganugerahkan abhiseka Sadhana Vajra Kalacakra, setelah semua yang hadir menerima abhiseka yang istimewa ini, serangkaian Upacara Agung Homa Kalacakra pun usai dengan sempurna.

------------------------

Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://ch.tbsn.org/news/detail/1528/2021%E5%B9%B412%E6%9C%8812%E6%97%A5%E5%BD%A9%E8%99%B9%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E6%99%82%E8%BC%AA%E9%87%91%E5%89%9B%E8%AD%B7%E6%91%A9%E5%A4%A7%E6%B3%95%E6%9C%83.html

Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

#TautanPendaftaranUpacaraRainbowTemple: https://tbs-rainbow.org/Donate

Tautan partisipasi dalam upacara homa melalui Zoom: https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

#VajraKalacakra

Yidam Upacara minggu depan adalah #BuddhaAmitabha

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。