5 Maret 2022 Pujabakti Sadhana Yidam Buddha Bhaisajyaguru di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanSeattleLingShenChingTzeTemple
Pada hari Sabtu, 5 Maret 2022, Mulaguru Dharmaraja Liansheng Sheng-Yen Lu memimpin pujabakti Sadhana Yidam Buddha Bhaisajyaguru (Yaoshifo-藥師佛) di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple. Pada saat melimpahkan jasa, memohon Buddha Bhaisajyaguru dan segenap Bodhisatwa untuk menjemput semua arwah terlahir di alam suci Buddha, menyingkirkan wabah, virus, semua penyakit, dan kerisauan batin, serta penyakit batiniah. Menggunakan 84000 jenis obat untuk mengobati 84000 jenis penyakit, mencukupi sumber daya semua umat, meningkatkan kebijaksanaan, menambah berkah dan kualitas moral, segalanya manggala, mengadhisthana semakin tekun bersadhana, bhavana memperoleh daya, dan tubuh bercahaya terang.
Berikutnya, diputar video singkat produksi Tbboyeh, bertema karya tulis baru Dharmaraja Liansheng, buku ke-288 "Sebakul Imagi" (一藍子奇想), menggunakan animasi untuk menyampaikan kisah "Pisau di atas aksara 'se'" (konsekuensi pahit akibat perbuatan asusila), memaparkan pentingnya perbuatan benar. Selain itu, juga dipaparkan penjelasan bagaimana mencari artikel menggunakan kata kunci di mesin pencari situs Tbboyeh.
Selanjutnya, dilakukan Upacara Mohon Buddha Menetap di Dunia. Acarya Lianyan (蓮彥上師) selaku pembawa acara membaca: "Semua makhluk tersesat, tidak kunjung sadar. Ajaran Tathagata, membebaskan semua makhluk dari samsara. Kami segenap siswa, dengan tulus memohon Buddha menetap di dunia, harapan ini selaras pikiran sinambung, tanpa pernah terputus." Acarya Lianwang (蓮旺上師) dari Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, Acarya Lianwan (蓮萬上師) dari Rainbow Temple, dan Acarya Lianhe (蓮訶上師) dari True Buddha Foundation, mewakili segenap siswa untuk tulus mohon Mahaguru Lu senantiasa menetap di dunia. Mengutarakan harapan terdalam, banyak yang mengalirkan air mata, semua memohon Mahaguru Lu untuk tetap tinggal, inilah harapan hati paling besar dari segenap siswa Zhenfo.
Mahaguru Lu Berdharmadesana:
Dunia saha ini penuh dengan godaan, dan yang paling besar adalah harta, kerupawanan, kekuasaan, dan lain sebagainya, ini semua membuat insan lupa akarnya. Untuk menyingkirkan semua godaan, mesti mengamalkan yang diajarkan dalam Sutra Hati: "Batin lampau tidak dapat diperoleh, batin sekarang tidak dapat diperoleh, batin mendatang tidak dapat diperoleh." Yang lampau telah berlalu, yang dimiliki sekarang juga akan berlalu, yang mendatang masih belum tiba, tidak ada satu orang pun yang bisa memperoleh sesuatu. Satu kalimat paling penting dari Sutra Hati: "Tiada suatu yang diperoleh", tidak ada siapa pun yang bisa benar-benar memperoleh sesuatu dari dunia saha ini.
Dharmaraja Liansheng mengulas makna sejati Kalacakra, roda waktu raksasa menggilas semua, semua hancur lebur. Dharmaraja Liansheng mengungkapkan bahwa ucapan Mahadewi Yaochi sangat akurat, dulu Mahadewi Yaochi pernah memberitahu Mahaguru Lu: "Pada usia 66 tahun Anda sudah bisa kembali." Ternyata pada usia 66 tahun, Mahaguru Lu kembali ke Taiwan, bertepatan dengan rampungnya pembangunan Taiwan Lei Tsang Temple (Taiwan Leizangsi-台灣雷藏寺). Saat ini Mahadewi Yaochi mengatakan: "Usia 79 tahun bisa kembali!" Ini harus kembali ke panjang umur. (Semua di lokasi bertepuk tangan)
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Dalam Upacara Agung Raja Pundarika, tanggal 27 Juni 2015, saat melimpahkan jasa, Mahaguru Lu mengucapkan: "Om. Mahaboladi. Saluo. Xiangbala. Beima. Suoha. Om. Gulu. Liansheng Xidi. Hom." Setengah bagian depan Mantra ini mencakup Mantra Hati Bodhisatwa Mahapratisara, apakah ini menandakan bahwa Bodhisatwa Mahapratisara merupakan mulabhumi dari Raja Pundarika? Apa pahala dari Mantra tersebut?
Mahaguru Lu menjawab:
"Om. Mahaboladi. Saluo." Adalah Bodhisatwa Mahapratisara, merupakan salah satu sebutan bagi Bodhisatwa Avalokitesvara, karena Bodhisatwa Mahapratisara termasuk dalam sistem Bodhisatwa Avalokitesvara, dan mulabhumi dari Bodhisatwa Avalokitesvara adalah Buddha Amitabha.
Raja Pundarika adalah Padmakumara, kenapa mesti merapal "Xiangbala"? Di antara raja Shambala, Bodhisatwa Manjusri merupakan Raja Kalki generasi pertama, sedangkan Raja Kalki generasi kedua adalah Raja Pundarika, dan "Xiangbala" berarti Raja Pundarika dari Shambala. "Om. Gulu. Liansheng Xidi. Hom" adalah Mantra Padmakumara. "Beima" adalah padma.
Pertanyaan Anda adalah apakah ini berarti Bodhisatwa Mahapratisara merupakan mulabhumi dari Raja Pundarika? Sesungguhnya mulabhumi dari Raja Pundarika adalah Buddha Amitabha. Padmakumara merupakan penjelmaan Buddha Amitabha, sedangkan mulabhumi dari Bodhisatwa Avalokitesvara adalah Buddha Amitabha. Mantra ini mencakup Buddha Amitabha, Bodhisatwa Mahapratisara, Raja Pundarika, dan Padmakumara. Pemimpin Padmakula adalah Buddha Amitabha.
Apa pahala dari Mantra ini? Mantra ini mencakup Buddha Amitabha, Bodhisatwa Mahapratisara, Raja Pundarika, dan Padmakumara, pahalanya besar atau tidak? Tentu saja besar.
Siswa bertanya:
Dalam Tantra ada persembahan tiga putih dan tiga manis, pada umumnya tiga putih adalah susu, keju, dan minyak samin (ghee). Tiga manis antara lain: gula batu, gula pasir (sukrosa), dan madu. Pada zaman ini, yang manis ada gula putih, glukosa, bubuk luohanguo, dan lain-lain. Persembahan putih yang merepresentasikan susu ada: yoghurt, permen susu, dan lain-lain. Mohon petunjuk Mahaguru, apakah persembahan tiga putih dan tiga manis harus sesuai dengan ritus, atau boleh sesuai kemudahan sadhaka, yang penting tiga putih dan tiga manis.
Mahaguru Lu menjawab:
Pertanyaanya cenderung detail. (Mahaguru Lu mohon petunjuk Buddha dan Bodhisatwa) Jawaban Beliau adalah, ada yang boleh digantikan, ada yang tidak boleh. Saya juga tidak tahu apa maksudnya, singkat kata, demikianlah jawaban Beliau. Menurut saya, lebih baik Anda tetap sesuai dengan ritus, jangan memunculkan persoalan lain yang tidak perlu. Tiga putih antara lain susu, keju, dan minyak samin. Tiga manis terdiri dari gula batu, gula pasir, dan madu.
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra
Bagian 18, Satu Tubuh Sama Pandangan
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Tathagata memiliki mata jasmani?"
"Ya, Begawan, Tathagata memang memiliki mata jasmani."
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Buddha memiliki mata dewa?"
"Ya, Begawan, Tathagata memang memiliki mata dewa."
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Tathagata memiliki mata kebijaksanaan?"
"Ya, Begawan. Tathagata memang memiliki mata kebijaksanaan."
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Tathagata memiliki mata Dharma?"
"Ya, Begawan, Tathagata memang memiliki mata Dharma."
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Tathagata memiliki mata Buddha?"
"Ya, Begawan, Tathagata memang memiliki mata Buddha."
Dharmaraja Liansheng Berdharmadesana, jika ingin memperoleh Dharma tertinggi, harus tanpa diri. Setelah belajar tanpa diri, mengapa butuh berbagai jenis mata tersebut? "Pengamatan". Buddha Amitabha merupakan kebijaksanaan pengamatan luhur, ini adalah pengamatan. Meskipun segala sesuatu tiada yang bisa diperoleh, tapi Anda masih punya perilaku dan pikiran, jika hanya berbaring dan melantur, apa manfaatnya? Ini bukan bhavana. Oleh karena itu, pengamatan sangat penting, mesti mengamati perilaku diri sendiri, mengamati pikiran sendiri, apakah diri ini telah berbuat karma buruk?
Untuk apa mata jasmani? Semua insan punya mata jasmani, apa yang dilihat? Mengamati gerak-gerik dan ucapan orang, mengamati berbagai fenomena di dunia saha, ini ruang lingkup mata jasmani.
Untuk apa mata dewa? Anda bisa menggunakannya untuk melihat sesuatu yang tidak nampak bagi mata jasmani manusia biasa, dengan mata dewa Anda bisa melihat trisahasra mahasahasra lokadhatu.
Untuk apa mata kebijaksanaan? Mengamati ke dalam diri, inilah mata kebijaksanaan, mata kebijaksanaan mengamati pikiran Anda sendiri, dan pada akhirnya melihat Buddhata diri sendiri.
Apa itu mata Dharma? Orang yang punya mata Dharma, baru bisa membimbing makhluk luas. Anda bisa memahami Hinayana dan Mahayana, juga memahami Dharma kebenaran utama. Dengan adanya mata Dharma, Anda baru bisa menggunakan Dharma kebenaran utama untuk menyadarkan insan lain. Hanya orang yang memahami Dharma kebenaran utama baru bisa memiliki mata Dharma. Tiada atribut diri, tiada atribut pribadi, tiada atribut makhluk hidup, tiada atribut jangka waktu kehidupan. Atribut makhluk hidup merepresentasikan seluruh ruang, atribut jangka waktu kehidupan merepresentasikan waktu, telah menembus ruang dan waktu, inilah yang sesungguhnya disebut tanpa diri, dengan demikian baru bisa melihat Buddhata, Buddhata menembus ruang dan waktu, Mahahadir.
Apa itu mata Buddha? Ia dapat melihat Dasa Dharmadhatu, termasuk batin umat manusia. Siapa yang membangkitkan pikiran, Buddha bisa melihatnya dengan sangat jelas.
Usai Dharmadesana, Mahaguru Lu memberikan tanda tangan untuk buku baru yang ke-288, semua bersukacita melihat Mahaguru Lu berwelas asih memberi tanda tangan. Semua kegiatan pujabakti hari ini telah sempurna dan manggala.
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Padmakumara
Yidam pujabakti minggu depan adalah #BhaisajyaguruBuddha
#SutraVajra
https://ch.tbsn.org/news/detail/1569/2022%E5%B9%B43%E6%9C%885%E6%97%A5%E8%A5%BF%E9%9B%85%E5%9C%96%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E8%97%A5%E5%B8%AB%E4%BD%9B%E6%9C%AC%E5%B0%8A%E6%B3%95%E5%90%8C%E4%BF%AE.html