12 Maret 2022 Pujabakti Sadhana Yidam Buddha Amitabha di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

12 Maret 2022 Pujabakti Sadhana Yidam Buddha Amitabha di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple

Pemandangan awal musim semi di Seattle masih nampak indah, entah kapan ujung ranting ditumbuhi tunas hijau muda, alam merias dirinya dengan pemandangan musim semi. Hari ini bertepatan dengan peringatan hari upasampda Dharmaraja Liansheng tahun ke-36, mengenang jasa Dharmaraja Liansheng yang menjalani hidup kebiksuan demi secara total membimbing semua makhluk dan membabarkan Buddhadharma. Malam hari ini, segenap siswa datang demi memperingati hari upasampada Mahaguru, semua bersama berpujabakti Sadhana Yidam Buddha Amitabha dalam cahaya adhisthana Mahaguru Lu.

Usai Sadhana Yidam Buddha Amitabha yang berjalan dengan khidmat, diputar videp animasi produksi Tbboyeh (真佛般若藏) dan True Buddha Foundation (TBF). Mahaguru Lu memuji dua video telah dibuat dengan baik, dan mengungkapkan bahwa dalam masyarakat masa kini, publikasi sangat penting. Sebaik apa pun karya tulis, jika tidak ada publikasi, tetap tidak bisa dijangkau banyak orang, oleh karena itu, jika ingin Buddhadharma tersiar luas, perlu mengandalkan publikasi, ini bukan hanya kerja Tbboyeh, melainkan setiap vihara, cetiya, perkumpulan pujabakti, rohaniwan, setiap siswa Zhenfo Zong mesti mengulurkan tangan, dengan demikian baru bisa benar-benar membabarkan Buddhadharma kepada khalayak luas.

Mahaguru Lu membabarkan keagungan Yidam pujabakti hari ini, Buddha Amitabha. Hampir semua umat Buddha mengenal Sukhavatiloka, alam suci Buddha Amitabha. Di Sukhavatiloka ada Tiga Pelindung Agung, yaitu Buddha Amitabha, Bodhisatwa Avalokitesvara, dan Bodhisatwa Mahastamaprapta. Di sana terdapat empat tingkat alam suci, yang tertinggi adalah alam suci kedamaian kekal, kemudian adalah alam suci keagungan sambhogakaya, alam suci upaya bersisa, dan alam suci kediaman bersama awam dan Arya. Setelah karmavarana bersih, kita baru bisa terlahir di Sukhavatiloka, tapi membawa karma juga bisa terlahir di alam suci, dinyatakan bahwa umat awam dan para Arya semua dapat terlahir di Sukhavatiloka. Oleh karena itu, dalam jajaran Delapan Yidam Utama kita, Yidam yang pertama adalah Buddha Amitabha, Mahaguru Lu menyebut Beliau adalah Raja Buddha, sebab makhluk yang Beliau bimbing paling banyak.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa bertanya:
Empat Sutra Ksitigarbha mencakup Sutra Ksitigarbha Memperpanjang Usia (Yanming Dizang Jing-延命地藏經), selain Sutra Ksitigarbha Bodhisatwa Purvapranidhana (Dizang Pusa Benyuan Jing-地藏菩薩本願經), berdasarkan nidana berbeda pembabaran Sutra oleh Buddha Sakyamuni, apa perbedaan pahala dari membaca Sutra tersebut? Bagi beberapa siswa, Sutra Purvapranidhana terlalu panjang, bolehkah diganti dengan Sutra Memperpanjang Usia? Apakah Kumara Kejahatan dan Kumara Kebajikan dalam Sutra Memperpanjang Usia (ada Mantra Hati) ada hubungannya dengan dua Kumara dalam Sutra Purvapranidhana?

Mahaguru Lu menjawab:
Semestinya tidak boleh, tidak boleh menggunakan Sutra Ksitigarbha Bodhisatwa Memperpanjang Usia untuk menggantikan Sutra Ksitigarbha Bodhisatwa Purvapranidhana. Saya ingat pernah membawa beberapa Sutra untuk diperlihatkan kepada Mahabiksu Yin Shun, di antaranya ada Sutra Meramalkan Karmaphala Baik dan Buruk, juga memperlihatkan Sutra Memperpanjang Usia kepada Mahabiksu Yin Shun. Mahabiksu Yin Shun mengatakan, beberapa Sutra tersebut belum tentu dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni, ada kemungkinan dikarang oleh orang di zaman setelahnya. Di antara Empat Sutra Ksitigarbha, Sutra Purvapranidhana memang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni, sedangkan Sutra Memperpanjang Usia sukar dipastikan, oleh karena itu tidak boleh digantikan.

Mengenai Kumara Kejahatan dan Kumara Kebajikan, apakah ada hubungannya dengan dua Kumara dalam Sutra Purvapranidhana? Karena Sutra nya tidak bisa saling menggantikan, maka tidak perlu menyatakan ada atau tidak ada hubungannya.

◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra

Teks Sutra:
Bagian 19, Ajaran Universal bagi Dharmadhatu
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mengisi trisahasra mahasahasra lokadhatu dengan tujuh macam harta berharga yang dipersembahan sebagai wujud kedermawanannya, apakah orang itu akan mendapatkan banyak berkah karena perbuatan bajik tersebut?"
Subhuti menjawab,"Ya, Begawan! Berkat perbuatan bajik tersebut, orang itu mendapatkan berkah yang sangat banyak."

Buddha menambahkan, "Subhuti, jika berkah kebajikan tersebut sungguh nyata, Tathagata tidak akan menyebutnya mendapatkan banyak berkah kebajikan, namun karena tiada berkah kebajikan, maka Tathagata mengatakan memperoleh banyak berkah kebajikan."

Pengulasan Dharmaraja Liansheng:
Apakah bagian ini ada persamaan dengan bagian delapan Sutra Vajra? Pada bagian delapan, dikatakan: "Jika seseorang mengisi trisahasra mahasahasra lokadhatu dengan tujuh macam harta berharga yang dipersembahan sebagai wujud kedermawanannya." Ini juga membahas perihal berkah kebajikan, tapi yang dibahas dalam bagian delapan, menggunakan perumpamaan tersebut untuk dibandingkan dengan membaca, menerima, dan mempertahankan ajaran Sutra Vajra, mana yang menghasilkan berkah lebih banyak? Ada orang yang mengisi trisahasra mahasahasra lokadhatu dengan tujuh macam harta berharga yang dipersembahan sebagai wujud kedermawanannya. Tentu saja berkah yang diperoleh orang itu sangat banyak, tapi masih kalah jika dibandingkan dengan orang yang membaca, menerima, dan mempertahankan ajaran Sutra Vajra.

"Subhuti, jika berkah kebajikan tersebut sungguh nyata, Tathagata tidak akan menyebutnya mendapatkan banyak berkah kebajikan, namun karena tiada berkah kebajikan, maka Tathagata mengatakan memperoleh banyak berkah kebajikan." Jika berkah kebajikan benar-benar nyata, riil, maka Tathagata tidak mengatakan mendapat banyak berkah. Kenapa? "Karena tiada berkah kebajikan", berkah itu tiada, sehingga "Tathagata mengatakan memperoleh banyak berkah kebajikan."

Orang yang benar-benar memiliki berkah kebajikan, tidak pernah membahas berkah kebajikan, ini adalah tidak menetap. Berderma tanpa menetap, berderma bukan demi pamrih, berderma bukan demi berkah kebajikan, dengan demikian barulah banyak berkah kebajikan. Jika berderma dengan pamrih, maka berkahnya hanya sedikit, bahkan tidak ada. Oleh karena itu, makna dari keseluruhan bagian tersebut adalah tidak menetap, Buddha Sakyamuni mengajarkan kepada semua mengenai berderma tanpa menetap, yang demikian baru benar-benar banyak berkah. Derma yang dilakukan dengan menetap pada atribut, "Tathagata tidak menyebutnya sebagai banyak berkah.", sebab berkah seperti itu terbatas. Oleh karena itu, melakukan apa pun, jangan lakukan demi berkah, lakukan sesuai dengan kewajiban bhavana Anda, tidak mengharap balas apa pun, yang demikian baru disebut banyak berkah.

Kaisar Wu dari Liang Dinasti Selatan telah membangun banyak vihara, menopang kehidupan banyak biksu dan biksuni, beliau bertanya kepada Bodhidharma, bagaimana pahala dari semua jasa-jasanya? Bodhidharma mengatakan, sedikit pun tidak berpahala. Ia melakukan semua itu demi pahala, sehingga pahala apa yang benar-benar dihasilkan olehnya? Sama sekali tidak ada pahala. Lakukan tanpa pamrih, inilah "Berderma tanpa menetap pada atribut.", dengan demikian berkah pun banyak. Melakuannya demi pamrih, tidak ada pahala.

Kenapa tajuknya adalah "Ajaran Universal bagi Dharmadhatu"? Apa hubungan antara Ajaran Universal bagi Dharmadhatu dengan berkah kebajikan? Tentu saja ada hubungannya, jika dibahas dari Ajaran Universal bagi Dharmadhatu, ada berkah kebajikan apa? Seantero Dharmadhatu, ambil contoh satu, bulan, bumi, dan sembilan planet tata surya, planet mana yang terdapat berkah kebajikan? Tahukah Anda ada berapa Dharmadhatu? Di seluruh tata surya tidak ada berkah kebajikan apa pun, sebutir pasir kecil, berkah kebajikan apa yang ada di sana? Buddhadharma sungguh mahaluas tak bertepi, Buddhadharma tak bertepi adalah Ajaran Universal bagi Dharmadhatu, Ajaran Universal bagi Dharmadhatu yang mahaluas tak bertepi.

Luaskan hatimu, sehingga tidak ada istilah tidak bisa luwes, tidak ada hal yang tidak bisa ditoleransi, jangan berpandangan sempit. Dharmadhatu mahaluas, Ajaran Universal bagi Dharmadhatu, Buddhadharma mahaluas tak bertepi. Semua mesti belajar toleransi, Buddhadharma adalah toleransi, mahaluas tanpa batas, hati mahaluas tak terhingga, semua bisa dirangkul.

Mahaguru Lu belajar bersikap baik terhadap setiap insan, termasuk kepada orang yang sangat jahat sekali pun, saya tetap harus baik terhadapnya, sehingga Mahaguru Lu pernah mengatakan di atas Dharmasana: "Mahaguru Lu tidak akan menggugat insan." Sebab orang yang digugat akan sangat menderita, maka saya tidak akan menggugat insan, meski dipersalahkan bagaimana pun, Mahaguru Lu tidak akan menggugat insan.

Mahaguru Lu mengungkapkan bahwa beliau sendiri juga bertobat, dulu pernah menulis buku berisi kritikan untuk orang, saat mengkritik orang lain, orang itu pasti sangat menderita. Ingatlah, jangan membuat orang lain menderita, demikianlah yang diajarkan oleh Yesus, cintailah musuhmu, sehingga yang dibabarkan oleh Yesus adalah Buddhadharma, mencintai musuh juga merupakan Buddhadharma.

Ada orang yang bertanya kepada Rabindranath Tagore, seorang penyair India: "Apa yang paling mudah? Apa yang paling sukar? Apa yang paling agung?" Rabindranath Tagore menjawab: "Yang paling mudah adalah menyalahkan orang lain, yang paling sukar adalah mengenal diri sendiri, yang paling agung adalah cinta yang tidak mengharapkan balas." Mengkritik orang lain, menyalahkan orang lain, merupakan hal yang paling mudah. Apakah mengenal pikiran dalam benak diri sendiri? Apakah Anda mengenal diri sendiri? Ini yang paling sukar. Cinta yang tak mengharap balas adalah yang paling agung, yaitu yang disebutkan oleh Sutra Vajra hari ini: "Derma yang tanpa menetap pada suatu apa pun", saya tidak berderma demi pamrih, derma tanpa menetap pada suatu apa pun.

Usai pengulasan Sutra Vajra yang sangat berharga, Mahaguru Lu berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sarana kepada siswa baru, kemudian mengadhisthana Air Maha Karuna Dharani, mengadhisthana pratima Buddha, dan mengadhisthana segenap siswa. Vihara cikal bakal teristimewa mempersiapkan kue tar besar untuk merayakan hari upasampada Mahaguru Lu tahun ke-36. Di tengah lantunan lagu ucapan selamat yang penuh dengan rasa syukur, Mahaguru Lu mengibas api lilin kue tar, kemudian memotong kue tar.

Berkat ikrar agung Mahaguru Lu untuk membimbing semua makhluk, baru ada lima juta siswa Zhenfo Zong. Semoga Mahaguru Lu sehat sentosa, menetap di dunia, senantiasa bahagia leluasa membimbing semua makhluk.

Alamat Tbboyeh: 
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BuddhaAmitabha

Yidam pujabakti minggu depan adalah #BodhisatwaAvalokitesvara
#SutraVajra

Artikel Dharmadesana lengkap (Bahasa Mandarin) bisa disimak melalui tautan berikut:
https://tbnewshq.org/epaper_detail2145.htm

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。