27 Maret 2022 Upacara Homa Mahadewi Yaochi di Rainbow Temple

27 Maret 2022 Upacara Homa Mahadewi Yaochi di Rainbow Temple

#LiputanTBSN

Dharmaraja Liansheng hadir di Rainbow Temple untuk memimpin Upacara Homa Mahadewi Yaochi (Yaochijinmu-瑤池金母), terlebih dahulu mengumumkan bahwa pada tanggal 3 April 2022 memperingati hari Cengbeng diselenggarakan Upacara Homa Bodhisatwa Ksitigarbha (Dizangwang Pusa-地藏王菩薩), umat bisa mendaftarkan leluhur dan penagih utang karma dalam upacara kali ini. Masih dalam masa pandemi, semua sungguh bersyukur dapat berpartisipasi dalam upacara, semua kursi terisi penuh, sungguh membangkitkan sukacita.

Membahas Mahadewi Yaochi, Dharmaraja Liansheng teringat nidana belajar Tao: "Semenjak Mahadewi Yaochi membukakan mata dewa pada usia 26 tahun, malam hari itu langsung mengarungi alam surga dan alam bawah, menyaksikan asal-usul diri sendiri, yaitu Padmakumara, sampai saat ini sudah 52 tahun berlalu! Namun kondisi saat itu masih sangat jelas terekam dalam benak."

"Kesucian hati paling penting, dengan adanya kesucian hati baru bisa merealisasi Buddhata, baru benar-benar mencapai keberhasilan." Dharmaraja Liansheng menuturkan selama 50 sekian tahun ini, entah itu bhavana atau merintis sekte, semua tidak mudah. Mahadewi Yaochi senantiasa mengingatkan Dharmaraja Liansheng bahwa dalam belajar Buddha tidak boleh ada ego, yang paling penting adalah melihat kekurangan diri, kemudian perlahan memperbaiki kekurangan diri. Dharmaraja Liansheng menuturkan: "Karena telah menapaki jalan menuntun makhluk, maka mesti ikut merasakan derita makhluk." Dalam Catur apramana citta, yang paling sukar dipahami dan paling sukar diamalkan adalah upeksa, melepaskan kegemaran berbuat jahat, jangan ada diskriminasi, semua setara.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Pertanyaan dari siswa di Malaysia:
1. Apakah Sadhana Yidam Bhagavati Suara Merdu (Miaoyinfomu-妙音佛母) berbeda dengan Sadhana Vajra Dewi Kefasihan Bicara (Biancai Tiannv-辯才天女)? Apakah manfaat Mantra Hati Bhagavati Suara Merdu sama dengan Mantra Kolektif dari Dewi Kefasihan Bicara?

Dharmaraja Liansheng menjawab:
Dewi Suara Merdu disebut juga Bhagavati Suara Merdu, atau Dewi Kefasihan Bicara, atau Dewi Talenta, atau Dewi Seni, atau Dewi Gangga, semua adalah Dewi Saraswati, tiada berbeda.

2. Siswa telah menerima Abhiseka Sadhana Bhagavati Saraswati, bolehkah melakukan Sadhana Simabandhana Dewi Kefasihan Bicara? Siswa membaca Sadhana Vajra Dewi Kefasihan Bicara dalam buku karya tulis Mahaguru Lu yang berjudul "Mahasadhana Vajra Lingxian" (靈仙金剛大法), ambil satu cangkir air, persembahkan di hadapan Dewi Kefasihan Bicara, rapal Mantra: "Dàn zhì tā. Yè lā jì. Dàn yě ní. Sì lì. Mǐ lì qí lì qǐ qǐ lì. Suōhā." Sebanyak 37 kali, kemudian percikkan ke empat penjuru ruang mandala.

Dharmaraja Liansheng menjawab:
Mantra Bhagavati Saraswati: "Om. Salasadi. Suoha", dua Mantra tersebut memiliki fungsi sama. Ambil satu cangkir air, persembahkan ke hadapan Dewi Kefasihan Bicara, kemudian rapal Mantra: "Dàn zhì tā. Yè lā jì. Dàn yě ní. Sì lì. Mǐ lì qí lì qǐ qǐ lì. Suōhā." Sebanyak 37 kali, ini adalah Sadhana Simabandhana.

◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra

Teks Sutra:
Bab 23, Berbuat Kebajikan dengan Hati Suci
Dan lagi, wahai Subhuti! Dharma setara, tiada tinggi dan rendah, disebut Anuttara Samyak Sambodhi. Menekuni segala Dharma kebajikan tanpa atribut diri, tiada atribut pribadi, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka kehidupan, memperoleh Anuttara Samyak Sambodhi. Subhuti! Semua yang disebut Dharma kebajikan, Tathagata menyatakan bukan Dharma kebajikan, dinamakan Dharma kebajikan."

Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, "Tiga ribu seribu sistem dunia kecil setara dengan seribu dunia sistem menengah, tiga ribu seribu sistem dunia menengah setara dengan seribu sistem dunia besar, tiga ribu sistem dunia besar setara dengan satu jagat raya. Saat Buddha telah memaparkan tiga ribu sistem dunia besar, bumi ini hanya sebuah sistem dunia yang sangat kecil, bahkan tidak melebihi sistem dunia kecil." Dalam tata surya terdapat planet Venus, Merkurius, Mars, Neptunus… sembilan planet besar, sesungguhnya di angkasa tak terhitung banyaknya, dua ribu tahun lampau Buddha Sakyamuni telah menyaksikan bahwa bumi ini hanya sebuah bagian yang sangat kecil dari jagat raya, semua laksana debu.

Dharmaraja Liansheng: "Di jagat raya ini, yang mana sebelah atas? Yang mana sebelah bawah? Atas dan bawah hanyalah diskriminasi umat manusia, dalam hal rotasi bumi, kita ada di atas, atau di bawah?" Baik dan buruk, penderitaan dan kesenangan, miskin dan kaya, cantik dan buruk rupa, semua hanya sesaat, semua adalah diskriminasi yang dibuat oleh umat manusia, bahkan menolong umat manusia dengan ilmu kedokteran pun hanya sesaat, pada akhirnya, yang menolong dan yang ditolong pasti akan mati, yang membabarkan Dharma dan yang mendengar Dharma juga tidak ada lagi, dalam pandangan mata Buddha, Dharma adalah setara, tidak ada tinggi dan rendah, inilah Buddhata.

"Dharma kebajikan yang abadi adalah sunyata, yaitu Anuttara Samyak Sambodhi.", Dharmaraja Liansheng menegaskan, bisa memasuki sunyata barulah merupakan keberhasilan. Patriark ke-6 Huineng mengatakan: "Tidak memikirkan kebajikan, tidak memikirkan kejahatan, pada saat itulah." Pada saat itu, saat tiada kebajikan dan tiada kejahatan, baru bisa memperoleh kesucian sejati, merealisasi Buddhata.

Dari pengulasan upeksa, salah satu dari Catur apramana citta (maitri, karuna, mudita, upeksa), Dharmaraja Liansheng memikul semua makhluk, teguh dalam jalan bhavana, merintis Zhenfo Zong, sempurna dalam pencerahan diri dan mencerahi insan lain, benar-benar merealisasi sunyata, merupakan teladan bhavana bagi segenap siswa.

Dharmaraja Liansheng berdoa semoga Mahadewi Yaochi menganugerahkan kesehatan kepada semua umat, mengikis karmavarana, mencegah nasib buruk, semoga wabah segera tersingkirkan, dan semua petaka sirna. Dalam hal sumber daya bhavana, anugerahkan kebijaksanaan, keharmonisan sempurna, dan keberhasilan penaklukan. Berwelas asih mengadhisthana segenap siswa di lokasi dan yang berpartisipasi secara daring, supaya kebijaksanaan terbuka, memperoleh kesucian sejati, merealisasi Buddhata. Di penghujung kegiatan, Dharmaraja Liansheng berjalan menuju ke depan layar Zoom untuk berinteraksi dengan segenap siswa, semua mengungkapkan rasa terima kasih atas Dharmadesana pengulasan Sutra Vajra yang sangat istimewa. Sebagai penutup serangkaian kegiatan upacara, Dharmaraja Liansheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Mahadewi Yaochi, Maha Sadhana Asta Yoga Mahadewi Yaochi, dan Sadhana Mashang Youqian kepada segenap siswa yang hadir di lokasi. Dengan demikian upacara berakhir dengan sempurna.

------------------------
Tautan pendaftaran Upacara Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool

#MahadewiYaochi
#SutraVajra

Artikel Dharmadesana lengkap (Bahasa Mandarin) bisa disimak melalui tautan berikut:
https://tbnewshq.org/epaper_detail2146.htm

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。