2 April 2022 Pujabakti Sadhana Yidam Bhagavati Cundi di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple
Bulan April angin bertiup semilir, lampu Seattle Ling Shen Ching Tze Temple menyala terang, suara Mantra Hati Padmakumara menggema dalam bhaktisala, menyambut kedatangan Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu untuk memimpin pujabakti Sadhana Yidam Bhagavati Cundi.
▍Daya Sadhana Cundi Sungguh Besar – Bisa Menjadi Yidam Sekaligus Dharmapala
Dharmaraja Liansheng Berdharmadesana: Dalam Tantra, pada umumnya makhluk suci Santam (Adinata berparas welas asih) dijadikan sebagai Yidam, sedangkan makhluk suci krodha (paras murka) dijadikan sebagai Dharmapala, tapi ada sadhaka yang mempunyai Yidam sama dengan Dharmapala, seperti Guru Sesepuh Tantra Tibet: Padmasambhava, Yidam dan Dharmapala Beliau adalah Dakini Simhamuka. Dalam Zhenfo Zong, Bhagavati Cundi masuk dalam jajaran 8 Yidam utama, delapan belas lengan Bhagavati Cundi merepresentasikan Dharmabala tak terhingga, memiliki kekuatan pelindung Dharma, sehingga bisa dijadikan sebagai Dharmapala.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Siswa membaca satu artikel, disebutkan bahwa abhijna bukan inti dari belajar Buddha, saya sungguh tergugah. Ada orang yang bersadhana dan memperoleh abhjina, tapi dia tidak sanggup mengendalikan diri, mohon petunjuk Mahaguru Lu, bagaimana cara membantunya? Jika diri sendiri yang melekat pada abhijna, bagaimana cara mengatasinya?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Terlebih dahulu Dharmaraja mengisahkan peristiwa supernatural pada saat pujabakti hari ini.
Pertama: Saat Mahaguru Lu duduk memejamkan mata, melihat seseorang (roh) menjulurkan kepala memohon jamah kepala, Mahaguru pun menjulurkan tangan untuk menganugerahkan adhisthana kepadanya.
Kedua: Dua Dewi berdiri di sisi memayungi Mahaguru Lu.
Semua ini tidak kelihatan bagi mata jasmani, ini adalah abhijna, kadang orang yang belajar Buddha dan berbhavana akan menghasilkan daya gaib, tapi ini bukan inti belajar Buddha, abhijna ada yang asli dan ada yang palsu, sadhaka mesti bisa membedakan dengan jelas, sehingga bisa leluasa.
"Ada orang yang bersadhana dan memperoleh abhjina, tapi dia tidak sanggup mengendalikan diri, mohon petunjuk Mahaguru Lu, bagaimana cara membantunya?" Jika gejalanya ringan, kelak mendengar atau melihat hal gaib apa pun, jangan diacuhkan, sebab semakin Anda acuhkan maka jeratannya akan makin dalam, bahkan Anda tidak sadar masuk ke dalam alam sesat. Lebih lanjut lagi, Dharmaraja Liansheng menjelaskan bahwa "Batin manusia pada dasarnya adalah ilusi", sadhaka mesti menggunakan daya samadhi untuk mengisolasi suara yang didengar, meskipun mendengarnya, tidak diacuhkan, lama kelamaan ia melihat kukuhnya batin Anda, tak tergoyahkan, dengan sendirinya ia akan meninggalkan Anda.
Jika sadhaka menyadari bahwa dirinya telah terjerumus ke dalam ilusi dan tidak sanggup membebaskan diri, maka ia mesti mohon petunjuk seorang Guru yang benar-benar memahami abhijna untuk membantunya memutus suara tersebut, menutup apa yang dilihatnya, supaya diri sendiri kembali menjadi manusia normal.
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra
Teks Sutra:
Bagian 24, Berkah dan Kebijaksanaan Tiada Tara
"Subhuti, jika seseorang mengisi trisahasra mahasahasra lokadhatu dengan tujuh macam harta berharga hingga setinggi raja gunung: Gunung Sumeru yang dipersembahkan sebagai wujud kedermawanan, bila dibandingkan dengan mereka yang menerima, mengamalkan dan mempertahankan, membaca, dan menjelaskan walau hanya empat kalimat gatha dari Sutra Prajñaparamita kepada orang lain, berkah yang dihasilkan oleh dermawan tersebut bahkan tidak mencapai satu bagian dari praktisi Sutra ini, bagian paling kecil pun tidak, bahkan tidak dapat digambarkan menggunakan perumpamaan atau bilangan."
Terlebih dahulu Mahaguru Lu menjelaskan makna dari tajuk bagian ini, "Berkah dan kebijaksanaan tidak bisa dibandingkan."
Buddha Sakyamuni menggambarkannya dengan perumpamaan, jika diumpamakan dengan pasir Sungai Gangga seperti dalam Sutra Vajra, setiap butir pasir Gangga diibaratkan sebagai satu Sungai Gangga, butiran pasir Sungai Gangga sebanyak itu, apakah bisa dihitung jumlahnya? Tidak terhitung.
"Jika seseorang mengisi trisahasra mahasahasra lokadhatu dengan tujuh macam harta berharga hingga setinggi raja Gunung Sumeru yang dipersembahkan sebagai wujud kedermawanan." Menurut pandangan kosmologi Buddhis, Gunung Sumeru sebagai pusat, merupakan gunung tertinggi, sehingga disebut raja Gunung Sumeru, ini digunakan untuk mengumpamakan ada orang menimbun barang berharga setinggi Gunung Sumeru yang banyaknya memenuhi trisahasra mahasahasra lokadhatu, dan dipersembahkan sebagai bentuk kedermawanan.
Jika ada orang lain, yang menggunakan empat kalimat gatha dalam Sutra Vajra: "Tanpa atribut diri, tanpa atribut pribadi, tanpa atribut makhluk hidup, dan tanpa atribut jangka waktu kehidupan." Menerimanya, mengamalkan, mempertahankan, atau menjelaskannya kepada orang lain, maka berkah yang diperoleh bahkan mengungguli berkah kedermawanan perumpamaan pertama.
Bagian ini terutama menjelaskan bahwa berkah lokiya ada batasnya, sedangkan berkah Lokuttara tak terhingga.
Kita belajar Buddha demi melatih supaya hati ini menjadi seluas angkasa yang sanggup menampung segala sesuatu, tidak pamrih, hati diperluas laksana alam semesta tak terhingga, dengan demikian baru bisa mencapai keberhasilan.
Mahaguru Lu mengajarkan kepada semua, Buddha membabarkan bahwa dunia ini adalah ilusi, jika Anda ingin menemukan sesuatu yang sejati, maka sesuatu yang sejati ini adalah Buddhadharma.
Namun, Buddhadharma juga bukan yang sejati, Buddhadharma hanya mengajarkan bagaimana Anda menyucikan diri, saat Anda telah benar-benar sepenuhnya suci, barulah Anda bisa menemukan Buddhata yang sejati. Sutra Vajra juga membabarkan bahwa Buddhadharma hanya sebuah alat, Buddhadharma adalah bahtera supaya kita dari pantai ini bisa menyeberang ke pantai seberang. Jika Anda telah mencapai pantai seberang, bahtera ini tidak lagi dibutuhkan, sebab Anda telah mencapai keberhasilan.
Setelah Dharmadesana yang sangat berharga, Dharmaraja Liansheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sarana kepada siswa baru, kemudian mengadhisthana Air Maha Karuna Dharani, menginisiasi pratima Buddha dan mengadhisthana segenap siswa. Dharmadesana Mahaguru Lu laksana amerta tirta dari kalasa abhiseka, menyejukkan jalan bhavana segenap siswa, sehingga dapat mencerahi rasa Dharma. Marilah kita sepenuh hati bersembah puja memanjatkan rasa syukur kepada Anuttara Dharmaraja Mulacarya Liansheng.
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BhagavatiCundi
Yidam pujabakti minggu depan #JambhalaKuning
#SutraVajra
Artikel Dharmadesana lengkap (Bahasa Mandarin) bisa disimak melalui tautan berikut:
https://ch.tbsn.org/news/detail/1578/2022%E5%B9%B44%E6%9C%882%E6%97%A5%E8%A5%BF%E9%9B%85%E5%9C%96%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E6%BA%96%E6%8F%90%E4%BD%9B%E6%AF%8D%E6%9C%AC%E5%B0%8A%E6%B3%95%E5%90%8C%E4%BF%AE.html