2 Oktober 2022 Upacara Homa Bodhisatwa Dewi Marici di Rainbow Temple
#LiputanTBSN
Pada tanggal 2 Oktober 2022, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi-彩虹雷藏寺) di Seattle Amerika Serikat, dengan tulus mengundang Mulacarya Silsilah Dharmaraja Liansheng Sheng-Yen Lu untuk memimpin Upacara Homa Bodhisatwa Dewi Marici (Molizhitian Pusa-摩利支天菩薩). Terlebih dahulu Dharmaraja memberitahukan bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Dewi Manohara Vasudhara (Goucai Tiannv-勾財天女). Dewi Manohara Vasudhara berasal dari penjelmaan Hati Buddha Amitabha dari Sukhavatiloka. Mudra-Nya adalah Mudra Vajrankusa, Mantra: "Om. Maruoharia. Haria. Om. Yinkusa. Yinkusa. Xie Xie Xie. Hom Hom Hom. Pei. Suoha", Upacara Homa ini sama dengan Upacara Dewa Rezeki.
Dewi Marici Merupakan Dharmapala Pertama Kontrak dengan Zhenfo Zong
Dharmaraja membabarkan, "Hari ini adalah Homa Bodhisatwa Dewi Marici, gelar Vajra Beliau adalah Vajra Wibawa Perang. Dalam Sutra Dewi Marici tertulis: 'Dewi Marici senantiasa berjalan di depan matahari, tidak ada yang bisa melihat, tidak ada yang bisa menangkap, tidak ada yang bisa memperdaya, tidak ada yang bisa mengikat, tidak ada yang bisa mengambil hartanya, tidak ada musuh yang bisa mencelakainya.'juga: 'Lindungi aku dalam perjalanan, lindungi aku dalam situasi bukan perjalanan, lindungi aku di siang hari, lindungi aku di petang hari, lindungi aku di antara para musuh, lindungi aku dari petaka raja, lindungi aku dari musibah perampokan, lindungi aku setiap saat di mana pun.' Inilah yang tertulis dalam Sutra Dewi Marici, bisa mengatasi petaka politik, musibah perampokan atau pencurian, dalam perjalanan transportasi seperti pesawat, perahu, atau bus wisata, tidak akan tertimpa musibah, terlindungi dari bencana elemen tanah, air, api, dan angin, seperti: taifun, kebakaran, air bah, gempa bumi, semua bisa dibendung. Petaka senjata dan prajurit seperti bencana di tengah perang, bencana racun, yaitu orang yang meracuni, Dewi Marici bisa melindungi Anda dari itu semua. Bencana makhluk halus, segala macam benturan spiritual, semua bisa diatasi. Bencana binatang buas, terhindar dari patukan ular, terhindar dari kejaran beruang, tidak dimangsa hiu. Terlindungi dari bencana akibat musuh atau orang yang berniat jahat, orang yang mencelakai juga tidak akan bisa mencelakai Anda. Dewi Marici memiliki manfaat kebajikan sebanyak ini, Beliau adalah salah satu Dharmapala yang menjalin ikrar dengan Zhenfo Zong. Oleh karena itu, kelak jika ada Upacara Homa Dewi Marici, semua mesti mendaftarkan diri sebagai Pemohon Utama. Inilah kemampuan Dewi Marici, sangat agung, merupakan Dharmapala pertama yang menjalin ikrar dengan Zhenfo Zong, ada kontrak dengan Zhenfo Zong. Dharmapala yang kedua yang menjalin kontrak dengan Zhenfo Zong adalah Vajra Mahabala. Samurai dan Ninja Jepang memuja Bodhisatwa Dewi Marici, mereka memuja-Nya sebagai Dewata Utama."
"Menurut praktisi Tao, Dewi Marici adalah Induk Perbintangan (Doumu Xingjun-斗母星君), menguasai Dewa Biduk Selatan (Nandou Xingjun-南斗星君), Dewa Biduk Utara (Beidou Xingjun-北斗星君), dan 28 Konstelasi. Saya ingat ada dua film produksi Tiongkok, salah satunya adalah 'Eternal Love', di dalamnya, Dewata yang paling agung adalah Donghuadijun (東華帝君), Beliau adalah Mugong (木公) dalam jajaran Lima Tetua Tao. Sebelah barat adalah Jinmu, selatan adalah Huode, utara adalah Shuijing, dan tengah adalah Huanglao. Film yang satu lagi: 'Ashes of Love', juga mengisahkan cerita tentang alam surga, salah satu Dewata paling agung adalah Doumu Xingjun. Oleh karena itu, Doumu sangat agung, merupakan pemimpin semua perbintangan. Ritus Pemujaan Konstelasi dalam metode Tao juga mengutamakan pemujaan kepada Doumu Xingjun, Beliau sanggup mengatasi semua malapetaka."
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Ada siswa dari Malaysia bertanya: Dalam karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku nomor 48, artikel berjudul "Semangat Mandala" disebutkan bahwa pada masa awal di Cetiya Lingxian menyemayamkan Mandala Semesta, Guru Padmasambhava memberi petunjuk kepada Dharmaraja Liansheng bagaimana cara menyusunnya: "Gunakan nampan yang terbuat dari metal, masukkan beras setengah nampan, di atas beras tancapkan tiga dupa lurus tanpa gagang, dupa tidak dinyalakan. Nampan metal merepresentasikan alam semesta, beras di dalamnya merepresentasikan semua makhluk, di atas beras ditancapkan tiga batang dupa lurus tanpa gagang, merepresentasikan triloka, antara lain: arupadhatu, rupadhatu, dan kamadhatu. Menekuni sadhana apa pun, baik sadhana lokiya maupun Lokuttara, jika dilakukan di depan Mandala Semesta, pasti terjadi kontak yoga. Mandala Semesta melambangkan tujuh ikrar agung."
Siswa tersebut mohon petunjuk Dharmaraja Liansheng, bolehkah menyemayamkan Mandala Semesta di bagian tengah depan mandala yang sudah ada? Jika ingin bersadhana di depan Mandala Semesta, syarat apa yang perlu dipenuhi supaya sesuai dengan maknanya sehingga bisa meningkatkan keberhasilan tekad sadhaka? Mudra atau mantra apa yang perlu digunakan untuk mengundang Makhluk Suci Mandala Semesta hadir mengadhisthana sadhaka mencapai keberhasilan?
Dharmaraja Liansheng menjawab, "Mandala Semesta ini tidak jauh berbeda dengan Nampan Mandala, Nampan Mandala ada tiga tingkat yang merepresentasikan kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu. Mandala Semesta merepresentasikan tujuh ikrar, saat itu Guru Padmasambhava mengatakan, hati dari sadhaka mesti mahawelas memandang semua sebagai satu kesatuan tubuh, ini sama dengan pandangan setara dan kebijaksanaan kesetaraan. Mahakasih tanpa pamrih, mahawelas memandang semua sebagai satu kesatuan tubuh, ini adalah daya ikrar pertama. Kedua, mempersembahkan tubuh, ucapan, dan pikiran untuk memberi manfaat kepada semua makhluk. Ketiga, tulus bertobat, mencuci bersih semua karma buruk. Keempat, berikrar menyeberangkan semua makhluk. Kelima, memutar Dharmacakra Semesta, jodoh makhluk yang Anda seberangkan mencakup semua makhluk, sama dengan ikrar Mulacarya: 'Tidak meninggalkan satu makhluk pun'; Ikrar keenam, Anda mesti menekuni Sadhana Tantra Zhenfo, juga mesti berikrar untuk menyeberangkan semua makhluk dalam setiap penitisan, sama dengan ikrar Mulacarya; Ikrar yang ketujuh, bersadhana di depan Mandala Semesta, mesti melimpahkan jasa kepada semua makhluk triloka, melimpahkan jasa untuk semua makhluk tanpa kecuali; Ini tidak berbeda dengan ikrar kita dalam ritus sadhana, kita selalu bervisualisasi di sisi tangan kiri adalah kerabat dari garis ayah, di sisi tangan kanan adalah kerabat dari garis ibu, di belakang adalah senior, pembimbing, dan mereka yang berjasa. Di depan adalah Penagih Utang Karma, dan disekeliling adalah semua makhluk di enam alam. Setelah Anda membangkitkan ketujuh ikrar tersebut, boleh mendirikan Mandala Semesta. Anda rapal Mantra Semesta, yaitu: 'Om. A. Hom. Suoha', ini adalah Mantra Pengundang, sekaligus merupakan Mantra Teragung."
"Setelah Anda membangkitkan tujuh ikrar, Anda bisa menyemayamkan Mandala Semesta. Mandalanya sangat sederhana, tapi Anda mesti membangkitkan tujuh ikrar agung. Jika Anda bisa melakukan ini semua, pasti kontak yoga, sebab daya ikrar Anda sangat agung, Buddha Bodhisatwa pasti akan terharu, bahkan saya pun akan terharu. Mantranya adalah Om A Hom Suoha. Mantra yang satu lagi juga boleh: 'Om. Pulong. A. Pulong.', Mantra ini juga boleh."
Hati Mengandung Sarwadharma - Ajaran Dibabarkan Sesuai Bakat
Tidak Melekati Dharma - Leluasa dalam Dharma
Dinamakan Bodhisatwa Raja Dharmesvararaja
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Teks Sutra:
"Bodhisatwa Dharmesvararaja."
Dharmaraja Liansheng mengulas, "Bodhisatwa ini juga sangat ternama. Kemarin mengulas Bodhisatwa Samadhisvararaja, titik berat ada pada kata 'samadhi', apakah Anda bisa bersamadhi? Dahulu Su Dongbo menulis sebuah sajak untuk Biksu Dhyana Foyin: 'Tak tergoyahkan walau tertiup angin delapan penjuru, kukuh duduk tegak di atas singgasana emas.' Biksu Foyin membalas dengan kata: 'Kentut!', hal ini membuat Su Dongbo naik pitam, ia pun naik perahu mengarungi sungai untuk menemui dan mendebat Biksu Foyin. Foyin menjawab, "Duduk tegak di atas singgasana emas, sekali kentut melintasi sungai." Ini artinya kemampuan dhyana samadhi Su Dongbo belum cukup, satu kata kentut, langsung membuatnya ingin berdebat, berarti sama sekali tidak ada samadhi. Duduk tegak di atas singgasana emas berarti memiliki kemampuan samadhi mendalam, apa pun ucapan orang tidak akan menggoyahkan Anda, akhirnya satu kata kentut malah memacunya untuk mengarungi sungai. Makna dari nama Bodhisatwa Dharmesvararaja adalah tidak ada suatu apa pun yang bisa menggoyahkan batin-Nya."
"Titik berat Bodhisatwa Dharmesvararaja ada pada kata Dharma. Dalam hal Dharma lokiya dan Lokuttara, segala sesuatu yang berwujud disebut sebagai dharma. Kebijaksanaan kesunyataan sejati adalah sunya. Kebijaksanaan pembeda adalah karena telah mantap dalam sarwadharma, sehingga timbul pembeda. Memahami kebijaksanaan kesunyataan sejati, aku adalah ilusi, Anda juga ilusi, kita semua adalah eksistensi yang tidak eksis, semula tiada, sekarang ada, tapi kelak tetap tiada, oleh karena itu adalah sunyata. Dharma ini tergolong kebijaksanaan pembeda, dalam dunia berwujud ada perbedaan, ada perbedaan antara insan dan aku, ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, perbedaan antara kebajikan dan kejahatan, perbedaan antara mulia dan hina. Ada orang menjadi pejabat, ada yang menjadi rakyat jelata, bahkan pelayan, berbeda-beda. Ada orang yang belajar sains, ada yang berjualan sayur, berbeda. Dharma mencakup segala fenomena."
"Dalam Zhenfo Zong, Dharma yang ditulis Mahaguru Lu, bersifat komprehensif. Apa itu Bodhisatwa Dharmesvararaja? Anda telah belajar 84000 metode Dharma, mengobati sesuai penyakit, saat Anda menyeberangkan insan, terhadap setiap insan, Anda memahami bakat dan tabiat mereka, mengetahui metode apa yang sesuai untuk ditekuni mereka. Kadang umat datang berkonsultasi, menanyakan Yidam dan Dharmapala, saya pun menyesuaikan dengan tabiat mereka untuk memilihkan Yidam dan Dharmapala. Semua makhluk punya penyakit, semua punya kemelekatan pada diri, tidak ada satu pun yang tidak melekat pada diri. Kemelekatan dibagi menjadi kemelekatan pada diri dan kemelekatan pada Dharma, kelak bahkan Dharma pun mesti dilepas. Setelah menjadi Buddha, bahkan Dharma pun bisa dibuang, Dharma tidak ada fungsi lagi. Dharma hanya sebuah bahtera, supaya Anda bisa mencapai pantai seberang menjadi Buddha. Setelah Anda tiba di pantai seberang, Dharma ini mesti ditinggalkan, jika Anda tetap melekati Dharma dan tidak mau melepas, inilah kemelekatan pada Dharma, inilah yang dibabarkan dalam Sutra Vajra. Setelah Anda mencapai keberhasilan, buang Dharma, sejak saat itu Anda leluasa, tidak melekat pada Dharma, tidak melekat pada apa pun. Bodhisatwa Dharmesvararaja memahami Sarwadharma, tapi tidak melekat pada Dharma. Memahami Sarwadharma, pun tidak melekat pada Sarwadharma, dapat leluasa dalam Dharma, Bodhisatwa yang demikian adalah Bodhisatwa Dharmesvararaja."
"Dulu saya pernah memberitahu Anda semua, Dharma apa yang bisa diberikan oleh seorang Acarya yang telah mencapai keberhasilan kepada semua makhluk? Sutrayana menggunakan metode membendung, seperti dalam menyikapi yang tadi kita bahas, uang, setiap orang menyukainya. Tantra menyeberangkan semua makhluk dengan metode persuasif, karena Anda suka uang, Tantra mengajarkan Sadhana Jambhala kepada Anda, bagi yang tamak akan kemasyhuran, mengajarkan Anda Sadhana Bodhisatwa Mahastamaprapta, Bodhisatwa Surangama, Sadhana Vajra Mahabala, atau Sadhana Kurukulla, semua bisa membuat Anda mendapat kemasyhuran dan kedudukan. Seperti artis dan presiden, semua punya banyak fan. Ada banyak orang yang bisa menyanyi dengan sangat merdu, tapi kenapa tidak bisa terkenal? Karena tidak menekuni Sadhana Bhagavati Kurukulla. Jika dalam kehidupan lampau menekuni Sadhana Bhagavati Kurukulla, dalam kehidupan sekarang begitu menyanyikan satu kalimat saja, semua fan akan pingsan, semua langsung histeris. Di sini letak persoalannya, apakah Anda menekuni metode yang bisa membuat semua makhluk menyukai Anda? Jika Anda telah mencapai keberhasilan Sadhana Bhagavati Kurukulla, Anda bisa menjadi seorang artis yang sangat ternama, juga bisa menjadi presiden atau seorang yang berkuasa."
"Selain itu, insan yang gemar akan kenikmatan raga, Tantra mengajarkan Sadhana Yab Yum, tapi sesungguhnya ada sangat banyak kesulitan dalam Sadhana Yab Yum, tidak semudah itu bisa ditekuni. Terlebih dahulu, pihak laki-laki mesti telah mencapai keberhasilan tubuh anasrava, kedua, batin anasrava, batinnya bersih, dengan demikian baru boleh menekuni Sadhana Yab Yum. Sebaliknya, jika Anda telah merealisasikan anatman, segalanya bersih, tubuh Anda anasrava, yaitu tidak tiris bindu, kedua syarat mendasar terpenuhi: batin anasrava dan tubuh anasrava, keduanya sempurna, baru boleh menekuni Yab Yum. Tanpa kedua syarat tersebut, sebagian besar yang menekuni Yab Yum pasti terjerumus ke tiga alam rendah. Oleh karena itu, Sadhana Yab Yum tidak mudah ditekuni. Guru Padmasambhava mengatakan: 'Di antara jutaan insan bahkan tidak ada satu pun yang berkualifikasi, ibarat mengambil mutiara dalam mulut ular berbisa.' Memiliki Sarwadharma, sanggup melepas Sarwadharma, bahkan dapat leluasa dalam Sarwadharma, inilah Bodhisatwa Dharmesvararaja."
Dharmadesana Dharmaraja Liansheng yang lugas sarat kebijaksanaan Dharma, disambut dengan tepuk tangan meriah dari segenap hadirin. Dharmaraja menuju ke depan layar Zoom untuk menyapa umat yang berpartisipasi secara daring. Acara dilanjutkan dengan anugerah Abhiseka Mahasadhana Avenika Dewi Marici, termasuk Sadhana Menyembunyikan Diri, Sadhana Penyembuhan, Sadhana Usir Kantuk, dan Sadhana Pahat, kepada segenap siswa yang hadir langsung di lokasi. Upacara pun telah usai dengan sempurna.
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BodhisatwaDewiMarici
#SutraVimalakirti
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
Artikel Dharmadesana (bahasa Mandarin):
https://tbnewshq.org/epaper_detail2459.htm