17 Maret 2024 Upacara Agung Homa Padmakumara di Rainbow Temple
Liputan TBSN Lianhua Lihua (蓮花麗樺)
Pada tanggal 17 Maret 2024, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/虹雷藏寺), Seatte, Amerika Serikat, dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Homa Padmakumara (Lianhuatongzi/蓮花童子), dan melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti. Usai Homa, Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, setelah Padmakumara menitis ke dunia, melewati beberapa kali penitisan, ada beberapa manusia yang secara tak berwujud mengetahui masa lampau Padmakumara. Sdri. Mai dari Hong Kong pernah menyaksikan perwujudan dari Dharmakaya Dharmaraja Liansheng, serta mengetahui bahwa kehidupan lampau Dharmaraja adalah Dharmaraja Kampyo dari Kuil Ninna di Kyoto, sebelum menjalani kebiksuan, Beliau adalah Kaisar Uda. Dharmakaya Dharmaraja Liansheng memberi tahu sdri. Mai untuk memberi kesaksian.
Pada upacara hari itu, Dharmaraja tidak meminta sdri. Mai untuk bersaksi, hanya kebetulan saat Upacara Padmakumara teringat bahwa sdri. Mai mengetahui beberapa hal mengenai Padmakumara, dan saat itu juga teringat untuk mempersilakan sdri. Mai mengungkapkannya. Namun, ternyata sdri. Mai dan sdri. Guo sudah menulis kesaksian, dan baru saja diserahkan kepada Dharmaraja Liansheng saat hari upacara. Dharmaraja Liansheng pun membacakan isi kesaksian tersebut, peristiwa ini membuat semua berdecak kagum! (Isi kesaksian dapat dibaca di True Buddha News) Dharmaraja mengungkapkan, di alam tak berwujud, banyak hal telah diatur.
Dharmaraja mengisahkan, patriark pertama sekte Tiantai adalah Maha Biksu Huiwen (慧文大師), patriark ke-2 adalah Maha Biksu Huisi (慧思大師), patriark ke-3 adalah Maha Biksu Zhizhe (智者大師) dan Pangeran Shotoku. Pangeran Shotoku pernah mengungkapkan bahwa dirinya merupakan titisan seorang biksu dari Tiongkok, yaitu Maha Biksu Huisi. Pangeran Shotoku merupakan kehidupan lampau dari Dharmaraja Liansheng, ini semua adalah masa lampau. Ibu dari sdri. Liang yang saat itu hadir di lokasi juga pernah bersaksi bahwa Dharmakaya Dharmaraja Liansheng hadir saat jelang wafat, memberi tahu mendiang bahwa Beliau akan membawanya pergi.
Minggu lalu, Dharmaraja membahas perihal mempersilakan Biksu Dengxiao (登霄法師) untuk mengisahkan pengalaman kembali ke kehidupan duniawi sebagai umat awam, meminta Biksu Dengxiao mengakui semua adalah demi membakar semua benih masa lampau. Di masa lampau, beliau terpikat oleh seorang perempuan sehingga kembali ke kehidupan awam, dan ini telah menanamkan benih karma, Dharmaraja mengungkapkannya kepada khalayak, berarti benih tersebut telah dibakar, menghindarkan Biksu Dengxiao dari matangnya buah karma tersebut.
Dalam Sutra Buddha diungkapkan ada karma membekas dan tidak membekas, karma membekas berarti sebab dan akibat yang terekam ; Karma tidak membekas, contohnya seperti tidur semalam tanpa mimpi, atau seorang Maha Siddha yang membakar habis benih karma, dipadukan dengan pertobatan tulus diri sendiri, mengakui kesalahan dan tidak memendamnya, dengan demikian karma membekas diubah menjadi karma tidak membekas. Oleh karena itu, inilah sebabnya, mengapa saat seorang biksu/biksuni melakukan pelanggaran, perlu bertobat di hadapan 10 Biksu Agung, dan mengakui pelanggarannya di hadapan khalayak.
Waktu matangnya benih menjadi buah ada yang cepat, ada pula yang lambat, seperti sebuah benih di atas lantai, tertiup angin sampai ke tanah subur, sehingga bisa tumbuh, tapi benih tersebut tidak mati, mengenai cepat atau lambatnya tergantung pada sebab dan kondisi. Berkat jasa kebajikan Buddha, asalkan Buddha menyinari, maka insan dapat termurnikan dan dijemput terlahir di Buddhaksetra.
Dharmaraja memberitahukan bahwa minggu depan adalah Homa Vajra Mahabala, yang merupakan perwujudan dari empat Arya, yaitu Buddha Amitabha, Mahadewi Yaochi, Bodhisatwa Ksitigarbha, dan Padmakumara.
◎ Sesi Interaksi Anda Bertanya Saya Menjawab
Seorang siswa dari Taiwan bertanya: “Jika ingin menekuni Sadhana Mashangyouqian, atau Sadhana Dewa Rezeki lainnya, tetapi belum merampungkan Caturprayoga sebagai fondasi, langsung menekuni Sadhana Rezeki, apakah demikian sesuai tata Dharma? Apakah penekunan yang demikian bisa mencapai yoga?”
Dharmaraja Liansheng menjawab, jika benar-benar membutuhkan sumber daya, boleh berdoa melapor kepada Buddha dan Bodhisatwa, bahwa Anda hendak menekuni Sadhana Dewa Rezeki terlebih dahulu, baru kemudian menekuni Caturprayoga. Pada umumnya, mencapai yoga dalam Sadhana Dewa Rezeki, maka Caturprayoga juga akan mudah beryoga. Beryoga dalam satu sadhana, maka akan mudah pula beryoga dengan sadhana lainnya.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 7, Varga Mengamati Makhluk
Arya Sariputra mengatakan: “Mengapa tidak mengubah wujud perempuan Anda?” Sang Dewi menjawab: “Sejak 12 tahun ini, mengharapkan atribut perempuan, tidak diperoleh, mengapa diubah! Seumpama pesulap menjelmakan perempuan, jika ada yang bertanya: ‘Mengapa wujud perempuan itu tidak diubah?’ Apakah pertanyaan orang itu tepat?”Arya Sariputra menjawab: “Tidak! Ilusi tidak memiliki atribut tetap, bagaimana mengubahnya?”Sang Dewi mengatakan: “Demikian pula dengan sarwa dharma, tidak ada atribut tetap, jadi untuk apa bertanya mengenai mengubah tubuh perempuan?” Saat itu, Sang Dewi menggunakan daya abhijna, mengubah Sariputra menjadi Dewi, dan Sang Dewi sendiri berubah menjadi Sariputra, dan bertanya: “Mengapa tidak mengubah wujud perempuan itu?” Sariputra yang telah berwujud Dewi menjawab: “Saat ini pun Aku tidak tahu mengapa berubah menjadi perempuan?” Sang Dewi menjawab: “Sariputra, jika wujud perempuan itu bisa diubah, maka semua perempuan pun juga bisa berubah. Sama seperti Sariputra, yang bukan perempuan, tetapi menjelma menjadi perempuan, demikian pula dengan semua perempuan, meskipun berwujud perempuan, tetapi bukan perempuan. Oleh karena itu, Buddha mengatakan, sarwa dharma tiada laki-laki maupun perempuan.” Saat itu juga Sang Dewi menyerap kembali daya gaib, dan Sariputra kembali ke wujud semula.
Meskipun dalam Hinayana, Sariputra nomor satu dalam hal kebijaksanaan, tetapi tidak sanggup mengalahkan Dewi Penabur Bunga dalam perdebatan, sehingga menanyai Dewi Penabur Bunga kenapa tidak bertransformasi menjadi tubuh laki-laki? Dewi Penabur Bunga menjawab, selama 12 tahun ini, Beliau berupaya mendapat atribut sebagai perempuan, tetapi tidak diperoleh, pada saat yang sama, menggunakan ilmu maya untuk bertansformasi menjadi perempuan. Jika ada yang bertanya, mengapa tidak mengubah tubuh perempuan, apakah pertanyaan demikian benar? Sariputra menjawab, sepertinya tidak benar, sebab sesuatu yang berasal dari perwujudan tidak beratribut. Sang Dewi menjawab, demikian pula dengan sarwa dharma, tidak ada atribut, mengapa Sariputra bertanya mengapa tidak mengubah wujud perempuan? Kemudian, Sang Dewi menggunakan daya abhijna untuk mengubah Sariputra menjadi Dewi, dan Beliau sendiri berubah menjadi Sariputra, kemudian bertanya kepada Sariputra, mengapa tidak mengubah wujud perempuan itu? Sariputra yang telah menjadi Dewi menjawab: Sampai saat ini pun diri sendiri tidak tahu mengapa bisa menjadi perempuan. Dharmaraja menjelaskan, bagian ini mengandung kebenaran yang mendalam, kita sendiri, dunia saha, tiga alam rendah, semua alam surga, Sukhavatiloka, atau berbagai alam suci, semua menjelma dari ilusi, jika memahami ilusi ini, maka tidak ada diskriminasi atribut laki-laki maupun perempuan. Sebab segala sesuatu merupakan perwujudan selaras kondisi, tercipta dari sebab dan kondisi.
Sang Dewi melanjutkan:
Jika sekarang Sariputra sanggup mentransformasikan tubuh perempuan, yaitu semua perempuan ditransformasikan menjadi laki-laki. Sedangkan, Sariputra bukan perempuan, tetapi tampak dalam wujud perempuan, demikian pula dengan semua perempuan, bukan bertubuh perempuan, hanya menampilkan atribut perempuan. Oleh karena itu, Buddha bersabda, sarwa Dharma bukan laki-laki pun bukan perempuan, semua merupakan dharma yang timbul dari nidana. Saat itu, Sang Dewi menyerap kembali daya gaibnya, Sariputra pun kembali ke wujud laki-laki. Dharmaraja mengungkapkan, dalam pandangan pribadi Beliau, laki-laki dan perempuan setara, hanya berbeda dalam penglihatan mata jasmani, Buddha dan Bodhisatwa pun tiada atribut laki-laki atau perempuan, hanya merupakan perwujudan ilusi dari nidana.
Usai Dharmadesana, Dharmaraja saling berpamitan dengan siswa yang berpartisipasi melalui Zoom. Berikutnya, Dharmaraja berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Padmakumara kepada segenap siswa yang hadir secara langsung. Upacara pun usai dengan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Padmakumara
Upacara minggu depan #VajraMahabala
#SutraVimalakirti