17 November 2024 Upacara Homa Vidyaraja Hayagriva di Rainbow Temple
Liputan TBSN Lianhua Lihua (蓮花麗樺)
Pada tanggal 17 November 2024, bertempat di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), Seattle, Amerika Serikat, Dharmaraja Liansheng memimpin Upacara Homa Vidyaraja Hayagriva (Matoumingwang/馬頭明王), segenap umat Sedharma berpartisipasi dengan antusias, bersama berbasuh Dharmasuka. Usai homa, Dharmaraja Liansheng memberitahukan bahwa minggu depan, 24 November 2024, pukul 3 sore, diselenggarakan Upacara Homa Mahadewi Yaochi (Yaochijinmu/瑤池金母), dan mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini Mahadewi Yaochi kerap menampakkan diri.
【Kekuatan Ketangkasan dan Perlindungan Vidyaraja Hayagriva】
Dalam upacara, Dharmaraja Liansheng menuturkan pahala istimewa Vidyaraja Hayagriva, yang merupakan perwujudan dari Bodhisatwa Avalokitesvara, dengan gelar Dharma Vajra Tangkas, melambangkan kecepatan dan kedigdayaan. Dharmaraja mengumpamakannya dengan daya kuda dari kendaraan bermotor, ini menjelaskan bahwa pada zaman dahulu kuda merepresentasikan kecepatan tertinggi. Vidyaraja Hayagriva memiliki daya agung untuk menyingkirkan berbagai ilmu teluh dan mantra jahat, dapat menghancurkan racun, menaklukkan, meningkatkan berkah, dan tolak bala. Beliau bergelar “Vajra Pelahap”, dapat menggigit dan menyingkirkan penyakit dan racun, menyingkirkan virus, dan ahli dalam menyeberangkan makhluk alam hewan.
【Teori Amnesia dan Teori Botol Kosong: Memenungkan Filosofi Kehidupan】
Dalam Dharmadesana, Dharmaraja mengungkapkan isi surat siswa dari Chengdu, Tiongkok. Dalam surat tersebut disebutkan dua konsep yang membuat kita memenungkannya, yaitu: “teori amnesia” dan “teori botol kosong”.
Teori Amnesia:
Siswa menggunakan demensia sebagai contoh, ketika seseorang kehilangan semua ingatannya, di mana kah jawaban dari pertanyaan “Siapakah aku?” Dharmaraja mengungkapkan pengalaman pribadi Beliau, sang ayah pernah mengalami amnesia sementara dan melupakan semua hal, pada akhirnya, ketika seseorang mengatakan: “Sheng-yen Lu adalah putramu yang menulis banyak buku.” Barulah ingatannya kembali. Lebih lanjut lagi, Dharmaraja melontarkan pertanyaan, jika ingatan sama sekali tiada, siapakah Anda?
Teori Botol Kosong:
Siswa mengumpamakan seseorang sebagai botol kosong, ia akan menjadi sesuatu sesuai dengan yang kita masukkan ke dalamnya. Memasukkan Buddhata, menjadi Buddha; Memasukkan karmavarana, lanjut bertumimbal lahir. Dharmaraja mengajak semua untuk memenungkan: Apa yang memenuhi hidup kita? Apakah kita rela mengosongkan membersihkan diri sendiri, dan memasukkan Buddhata dan alam suci ke dalam diri kita?
Dharmaraja Liansheng memuji siswa yang mengirimkan surat ini memiliki kebijaksanaan mendalam, berpendapat bahwa pemikirannya patut kita renungkan dengan mendalam, dan isinya akan dimuat ke dalam buku ke-304.
【Jodoh Istimewa dan Perasaan Mendalam Terhadap Chengdu】
Dalam Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng menggunakan lagu “Chengdu” untuk mengungkapkan perasaan istimewa Beliau terhadap kota Chengdu. Beliau mengenang sejarah kebudayaan Kuil Dewa Erlang Yang Jian di Dujiangyan, dan dengan humoris mengungkapkan bahwa siswa menyanyikan “Chengdu” untuk Dharmaraja Liansheng, membuat Beliau terngiang-ngiang alunan musik yang penuh jalinan rasa tersebut. Lebih lanjut, Dharmaraja berbagi, dalam benak diri ini penuh dengan jalinan kasih dan Buddhata semua makhluk.
【Testimoni Acarya Lianci dan Acarya Lianxiong】
Setelah Dharmaraja Liansheng membahas teori botol kosong. Acarya Lianci berpusat pada teori botol kosong, menuturkan bahwa manusia ibarat botol kosong, jika dalam hati diisi penuh dengan Buddhata dan terang, maka dapat merasakan Dharmasuka dan kesejukan. Beliau mengenang, akhir-akhir ini bermimpi Mulacarya membawa sekuntum bunga kecil berwarna kuning, dalam mimpi ia bernamaskara kepada Kaki Buddha, dan merasakan keharuan yang sangat mendalam, sehingga memutuskan untuk pergi Berdharmayatra ke Seattle. Acarya Lianci mengatakan: “Botol kosong diisi dengan Buddhata dan adhisthana Mulacarya, membuat saya merasa sangat bahagia.” Dalam perjalanan kali ini, beliau juga memperoleh Dharmasuka dan hadiah, dan terlebih, membuktikan kesadaran terdalam dalam sanubari.
Acarya Lianxiong (蓮雄上師) berbagi, saat bersadhana kerap merasakan adhisthana Mulacarya Liansheng, dan di True Buddha Jing Yin Temple muncul fenomena cahaya keemasan dan cahaya pelangi, membuat beliau sangat menyadari nidana istimewa dengan Seattle, sehingga kali ini memutuskan untuk datang Bedharmayatra. Beliau mengungkapkan: “Dalam sadhana, Mulacarya Liansheng menekan kepala saya, memberikan adhisthana, ini adalah daya maha adhisthana, membuat saya mantap pergi ke Seattle.”
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
【Makna Tiga Macam Mantra Sataksara】
Seorang siswa dari Malaysia mengungkapkan, dirinya membaca Hagiografi Guru Padmasambhava, di mana Guru Padmasambhava menganugerahkan Mantra Sataksara Vajrasattva, Mantra Sataksara Heruka, dan Mantra Sataksara Tathagata kepada Raja Trisong Detsen, sebagai Sadhana Pertobatan sehari-hari untuk memulihkan samaya. Mulacarya telah membabarkan perihal Mantra Sataksara Vajrasattva dan Mantra Sataksara Heruka. Di sini, saya memohon Dharmaraja Liansheng untuk mengupas Mantra Sataksara Tathagata.
Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, ada tiga macam Mantra Sataksara, yang asalnya digunakan untuk memulihkan Sila Samaya melalui Sadhana Pertobatan sehari-hari, di antaranya:
Mantra Sataksara Vajrasattva: Bermakna sunya, mentransformasikan semua karma menjadi sunya.
Mantra Sataksara Heruka: Merupakan Mantra Sataksara Vajra.
Mantra Sataksara Tathagata: Merupakan Buddha, Mantra Sataksara Buddha.
Struktur ketiga jenis Mantra Sataksara ini kurang lebih sama, hanya mengubah nama di dalamnya, contohnya:
Mantra Sataksara Vajrasattva: “Om Biezha Saduo Samaya…”
Mantra Sataksara Heruka: “Om Biezha Heluga Samaya…” Saat aksara Saduo, diganti dengan Heluga.
Mantra Sataksara Tathagata: “Om Biezha Fotuo Samaya…” Aksara Saduo diubah menjadi Fotuo, menjadi Mantra Sataksara Buddha.
Dharmaraja menekankan, perbedaan aksara mengandung makna yang sangat mendalam, kelak akan diulas lebih mendalam.
【Kontak Batin Daya Spiritual Rainbow Vila】
Rainbow Vila merupakan lokasi penting bagi Dharmaraja Liansheng dalam menempatkan Shengji, sebab di sana terdapat daya spiritual yang sangat besar, merupakan tempat berhimpunnya para Daka, Dakini, dan Dharmapala, mengundang minat banyak siswa untuk pergi bersadhana di sana, dan memperoleh kontak batin istimewa.
Sdri. Kaili berbagi, pertama kali tiba di Rainbow Vila, ia merasakan daya spiritual yang lembut, membuatnya merasa nyaman dan sukacita. Kali kedua, merasakan daya spiritualnya mengandung daya kuat dari Vajra Dharmapala, membawa anugerah adhisthana mendalam.
Biksu Lianli (蓮壢法師) mengungkapkan, dua kali Berdharmayatra ke Rainbow Vila, beliau merasakan Nadi Dharma Rahasia Mahamudra dalam silsilah, mencakup adhisthana dari Dorje Chang, 84 Mahasiddha, dan Vajra Dharmapala. Beliau teristimewa mengungkapkan, Vajra Yamantaka di Vajra Vidyarajasana menampakkan diri, menampilkan daya perlindungan yang agung.
Dharmaraja Liansheng menambahkan, daya spiritual di Rainbow Vila bisa sangat besar karena memiliki topografi yang istimewa, di sana Dharmapala, Daka dan Dakini senantiasa berhimpun, dan lokasi tersebut menjadi lokasi pilihan utama untuk melakukan Shengji.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 11, Varga Laku Bodhisatwa
“Pedang Kebijaksanaan menghancurkan bandit klesa; Keluar dan masuk alam fana, memikul semua makhluk, supaya mencapai vimoksa. Menggunakan ketekunan agung, menghancurkan bala tentara Mara, senantiasa berupaya mencapai kebijaksanaan realitas sejati amansikara, mengamalkan sedikit nafsu keinginan dan tahu puas. Tanpa meninggalkan Dharma lokiya, tanpa merusak laku wibawa, dapat menyesuaikan dengan insan fana. Membangkitkan abhijna dan kebijaksanaan, demi membimbing semua makhluk, memperoleh daya penguasaan, sehingga tidak melupakan yang dipelajari. Sanggup membedakan berbagai akar insan, membabat habis keraguan insan. Dengan kefasihan berbicara penuh sukacita, membabarkan Dharma tanpa rintangan.”
【Kebijaksanaan untuk Mengatasi Klesa】
Dharmaraja Liansheng menunjukkan, hidup manusia penuh dengan kerisauan, Dharmaratna satu-satunya yang dapat menghancurkan klesa adalah kebijaksanaan. Beliau menjelaskan dengan perumpamaan, hati laksana sebuah botol, jika dipenuhi dengan berbagai hal karut marut, seperti dengki, benci, dan ketidakpuasan, akan dipenuhi dengan reaksi kimiawi, yang menyebabkan tidak mampu merasakan kenyamanan dan keleluasaan.
Satu-satunya cara adalah menumpahkan sampah hati sampai kosong, supaya kebijaksanaan memenuhinya, baru bisa cepat menjauhi klesa. Lebih lanjut lagi, daya kebijaksanaan tidak terbatas pada saat itu juga terbebas dari klesa, bahkan dapat membuat kita tidak terikat oleh daya karma sekalipun sedang berada di alam neraka, preta, maupun alam hewan. Kedua pundak Buddha memikul semua makhluk, supaya semua bisa memperoleh pembebasan, inilah semangat mulia yang wajib dimiliki oleh para Bodhisatwa.
【Semangat Bodhisatwa: Ketekunan Menghancurkan Bala Tentara Mara】
Dharmaraja mencontohkan bhavana dan karya menulis Beliau, menekankan pentingnya ketekunan. Setiap hari, Beliau tidak pernah berhenti bersadhana dan menulis, sekalipun hanya beberapa menit saja, tetap tekad baja untuk menyelesaikannya. Dharmaraja mengingatkan, rintangan Mara kerap berasal dari kemalasan dan kekacauan dalam hati diri sendiri, jika selalu ikuti kemalasan “Besok saja baru bersadhana.”, maka langkah demi langkah masuk ke dalam kemurungan, Mara akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk masuk. Oleh karena itu, ketekunan yang sejati adalah, tidak peduli bagaimanapun kondisi lingkungan, senantiasa bisa mempertahankan kokohnya tekad untuk berbhavana, setiap hari tekun, dapat menghancurkan bala tentara Mara dalam hati.
【Laku Kebijaksanaan Amanasikara: Membersihkan Hati Menemukan Realitas Sejati】
Salah satu kunci Dharmadesana Dharmaraja Liansheng adalah: “Laku kebijaksanaan merealisasi realitas sejati amanasikara.” Dharmaraja membimbing semua makhluk untuk mengosongkan hati dari prasangka dan emosi negatif, mempertahankan kesetaraan batin, menjadikan kebijaksanaan sebagai pusat kehidupan. Saat botol hati ini telah kosong dan bersih, tidak melekati untung dan rugi, tidak terpengaruh oleh lingkungan luar, pasti dapat melihat realitas sejati, kemudian melakukan segala sesuatu berdasarkan kebijaksanaan.
【Penuh Syukur dan Mengurangi Nafsu Keinginan】
Dharmaraja Liansheng menyemangati siswa, supaya dalam Dharma duniawi senantiasa mengurangi nafsu keinginan dan tahu bersyukur, tidak berlebihan dalam mengejar harta kekayaan, kemasyhuran, dan asmara, mesti paham pengendalian diri dan tahu cukup. Dharmaraja mengingatkan, meskipun berbhavana keluar dari Dharma duniawi, tetap tidak sepenuhnya meninggalkan Dharma dunia. Kemampuan Bodhisatwa yang sejati adalah sanggup tidak melepas Dharma dunia, menyesuaikan dengan semua makhluk, tetapi hati tetap kokoh dalam kesucian dan kebijaksanaan Lokuttara, semua ini demi membimbing semua makhluk mencapai vimoksa.
【Dengan Abhijna dan Kebijaksanaan Membimbing Semua Makhluk】
Dharmaraja membabarkan manfaat dari abhijna, kadang menampilkan abhijna dan kebijaksanaan, dapat meningkatkan keyakinan insan. Contohnya, sering ada umat yang tersembuhkan melalui adhisthana Dharmaraja Liansheng, sehingga semakin kokoh keyakinannya terhadap Buddhadharma. Menurut Dharmaraja, abhijna semacam ini merupakan upaya kausalya, tujuan utamanya adalah membimbing insan untuk belajar Buddha berbhavana, bukan malah melekat pada mukjizat lahiriah.
Di ujung acara, Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, saat berbagi kebijaksanaan dalam Sutra Vimalakirti, tanpa sengaja membandingkan diri sendiri dengan Bodhisatwa Vimalakirti. Dharmaraja menekankan, Vimalakirti adalah titisan Tathagata Gandum Emas, kebijaksanaan dan abhijna Beliau luas tak bertepi, sedangkan diri sendiri adalah sadhaka biasa, yang masih memerlukan metode duniawi untuk mengobati sakit penyakit jasmani.
Usai Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Vidyaraja Hayagriva, upacara pun usai di tengah keagungan yang istimewa.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#VidyarajaHayagriva
Istadewata Homa Minggu depan #MahadewiYaochi