21 Juni 2025 Pujabakti Sadhana Istadewata Bhagavati Cundi di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Liputan Lianhua Yi Fen (蓮花衣芬)
Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺)
Setelah merayakan hari jadi Dharmaraja Lian Sheng pada tanggal 13 Jui (tanggal 18 bulan 5 Imlek), masih sangat banyak siswa dari seluruh penjuru dunia yang masih belum ingin pergi meninggalkan Seattle. Pada malam hari tanggal 21 Juni, pukul 8, keempat golongan siswa memenuhi baktisala Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, dengan tulus mengikuti Mulacarya Dharmaraja Lian Sheng berpujabakti Sadhana Istadewata Bhagavati Cundi (Zhunti Fomu/準提佛母)
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Dalam banyak kehidupan lampau, Buddha Guru adalah Guru Sesepuh Tantra, siswa dengar, jika siswa meninggalkan Zhenfo Zong berpindah ke sekte tempat kehidupan lampau Buddha Guru untuk Bersarana dan belajar Dharma, maka masih sama tetap ada silsilah Buddha Guru. Mohon petunjuk Buddha Guru, apakah pemikiran ini tepat?
Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
Pemikiran seperti itu keliru. (Dharmaraja memohon petunjuk Buddha dan Bodhisatwa) ibarat uang, sama-sama uang, tetapi uang dari beberapa negara memiliki nilai tukar yang sama, tetapi ada yang tidak, seperti mata uang Brunei tidak bisa menggantikan dolar Amerika Serikat, demikian pula uang dari negara yang berbeda juga berbeda. Menggunakan uang kuno untuk menukar dengan uang masa kini, sudah selisih beberapa generasi, juga tidak bisa ditukar. Demikian pula dengan silsilah, sudah selisih banyak generasi. Jadi lebih baik Anda tidak meninggalkan Zhenfo Zong!
Hui Si (慧思) Patriark ke-2 dari Tiantai, terlahir di Jepang, sebagai Pangeran Shotoku, jika Anda bersarana kepada Pangeran Shotoku, maka tetap tidak bisa belajar Dharma dari Tiantai. Kukai dari Jepang pergi ke Chang’an, memperoleh silsilah Tantra Timur dari Maha Biksu Hui Guo (惠果老和尚). Saicho pergi ke Gunung Tiantai, memperoleh silsilah Tantra dari Gunung Tiantai, menjadi Tantra Tiantai, kedua silsilah tersebut berbeda. Maha Biksu Hui Guo memperoleh silsilah Tantra dari Tiga Arya Dinasti Tang: Subhakarasimha, Vajrabodhi, dan Amoghavajra, menjadi Tantra Tiongkok. Bodhisatwa mengalami ketidaksadaran dalam penitisan, meskipun seorang Bodhisatwa, tetapi setelah Ia menitis, ia pun berbeda. Oleh karena itu, tidak bisa mengatakan bahwa jika Anda pergi ke sekte kehidupan lampau dari Dharmaraja Lian Sheng, maka Anda masih punya silsilah Zhenfo Zong, mustahil!
◎ Pengulasan Sutra Surangama Bab 2
“Ananda mengatakan: Kini di aula Dharma yang berlapis, sejauh mata memandang, kejauhan Sungai Gangga, ke atas memandang matahari dan rembulan, menunjuk ke semua yang Aku pandang, semua itu adalah objek yang dicerap, tidak ada yang merupakan kesadaran visual.”
Arya Ananda mengatakan: “Hari ini, di aula Dharma ini, Aku bisa melihat di depan sana ada Sungai Gangga, memandang ke atas tampak matahari dan rembulan. Yang ditunjuk dengan tangan, yang dipandang dengan mata, semua adalah benda, dan tidak tampak ada Batin Sejati Terang nan Luhur.” Di dalam Jetavana ada tujuh hingga delapan aula.
“Begawan, seperti yang dikatakan oleh Buddha, Aku atau Arahat lain yang masih berada dalam level awal dan masih tiris, atau bahkan Bodhisatwa, tidak ada yang sanggup menunjukkan kesadaran visual yang sifatnya berdiri sendiri, terpisah dari semua objek.”
Begawan, seperti yang dikatakan oleh Sang Buddha, Saya Ananda, hanya seorang Sravaka tahap awal yang masih tiris, bahkan Bodhisatwa pun, di hadapan benda-benda, tidak ada yang bisa menampilkan Batin Sejati Terang nan Luhur, terpisah dari berbagai benda, tidak ada Batin Sejati Terang nan Luhur.
Empat alam Arya, termasuk Sravakayana, Pratyekabuddhayana, Bodhisatwayana, dan Buddhayana.
“Buddha berkata: Sungguh demikian, sungguh demikian adanya.”
Buddha mengatakan: “Demikianlah, benar apa yang kini Engkau katakan.” Semua Sravaka tidak bisa melihat Batin Sejati Terang nan Luhur, semua Bodhisatwa juga tidak bisa melihat Batin Sejati Terang nan Luhur.
“Buddha memberitahu Ananda: ‘Seperti yang telah Engkau katakan, kesadaran visual kita tidak memiliki sifat berdiri sendiri yang terpisah dari berbagai benda. Kesadaranmu bukan sesuatu yang bisa Engkau tunjukkan. Aku akan menguraikannya kepadamu lagi.’”
Buddha memberitahu Ananda lagi: “Yang Engkau katakan, Anda tidak bisa melihat Batin Sejati Terang nan Luhur. Namun, terpisah dari semua benda tersebut, juga tidak ada Batin Sejati Terang nan Luhur. Sekarang dalam berbagai benda yang Anda tunjuk menggunakan jari tangan, tidak ada Batin Sejati Terang nan Luhur.”
“’Seperti Aku dan Engkau duduk di sini memandang ke arah Jetavana, mari kita lihat sekali lagi ke arah pepohonan dan taman, dan sejauh matahari dan rembulan. Ini jelas bahwa tidak ada satu pun dari pandangan yang berbeda-beda ini yang dapat Engkau tunjukkan, yang merupakan kesadaran visual Anda. Namun, mari kita lanjutkan untuk menganalisis ini, apakah semua benda-benda tersebu terpisah dari kesadaran visualmu?’”
Sekarang, sekali lagi Aku memberitahu Anda, Anda dan Tathagata duduk di dalam Jetavana, bisa melihat pepohonan, arama, bahkan matahari, rembulan, berbagai fenomena berbeda, tetapi Anda tidak bisa melihat Batin Sejati Terang nan Luhur, segala yang Anda tunjuk dengan jari juga bukan Batin Sejati Terang nan Luhur. Sekarang Anda kembali merasakan bahwa segala sesuatu adalah Batin Sejati Terang nan Luhur.
“Ananda mengatakan: ‘Sesungguhnya, Aku tidak merasa bahwa segala yang Aku lihat, seperti yang Aku lihat di sekitar Jetavana, terpisah dari kesadaran. Mengapa? Jika pepohonan tersebut terpisah dari kesadaran, maka mana mungkin Aku bisa melihatnya? Tetapi jika pepohonan itu sama dengan kesadaranku, mana mungkin mereka masih merupakan pohon?”
“Demikian pula benar adanya dengan berbagai objek dan angkasa, jika semua itu terpisah dari kesadaran visual, mana mungkin Aku masih bisa melihatnya? Tetapi jika itu sama dengan kesadaran visualku, mana mungkin masih merupakan angkasa?”
Jika angkasa bukan Batin Sejati Terang nan Luhur, mengapa bisa melihat angkasa? Jika angkasa adalah Batin Sejati Terang nan Luhur, mengapa disebut angkasa?
“Aku kembali merenungkannya, di antara berbagai fenomena, Aku menyadari bahwa bahkan yang terkecil sekali pun, tidak ada yang terpisah dari kesadaranku.”
Kini Aku merenungkan dengan saksama, di antara gunung, sungai, dan dataran, sesungguhnya semua adalah Batin Sejati Terang nan Luhur.
“Buddha mengatakan: ‘Demikianlah, demikianlah!’”
Buddha mengatakan: “Benar, apa yang Engkau katakan benar adanya.”
“Segenap hadirin, mendengar apa yang dibabarkan Buddha, termangu, dan tidak ada yang memahami maknanya, mereka merasa gelisah dan gentar, karena kehilangan apa yang telah mereka jadikan sandaran.”
Saat itu, segenap hadirin yang mendengar Dharma, yang masih belum benar-benar mencapai realisasi, mendengar yang dibabarkan oleh Buddha, tetap terpaku tidak paham, dalam hati timbul kegelisahan dan rasa takut, seolah jiwanya kehilangan sandaran.
“Sang Tathagata yang memahami mereka, membangkitkan rasa belas kasihan, mengetahui bahwa batin mereka gelisah dan gentar, maka demi menenangkan Ananda dan para hadirin, Buddha pun bersabda.”
Buddha mengetahui bahwa dalam hati tiap orang yang mendengar Dharma merasa sangat gelisah karena tidak sanggup memahaminya, maka Buddha berempati terhadap mereka, dan menghibur Arya Ananda dan segenap insan yang mendengar Dharma.
“Wahai segenap putra berbudi, Anuttara Dharmaraja telah membabarkan kebenaran, Ia telah menguraikan realitas seperti apa adanya, Ia tidak berdusta. Apa yang telah Ia babarkan kepada kalian, berbeda dari empat teori kekekalan yang sesat, yang dibabarkan oleh Maskari Gosaliputra dan lain-lain. Kini renungkan dengan saksama, demi memperoleh instruksi, jadilah layak untuk empati-Ku.”
Anda semua adalah sadhaka yang sangat baik, Buddha adalah Dharmaraja Tertinggi, yang dibabarkan adalah kata-kata sejati, yang dibabarkan adalah Batin Sejati Terang nan Luhur, tiada dusta, dan bukan pula penjelasan ngawur yang dibabarkan oleh guru-guru sesat yang tidak memahami kelahiran, kematian, tumimbal lahir, dan hukum karma. Renungkan dengan saksama, jangan kehilangan tekad untuk memperoleh kebenaran Buddha.
Empat teori sesat kekekalan, semua bukan pemahaman sejati, bukan pandangan benar, Buddha Sakyamuni yang memiliki pemahaman sejati. Sedangkan mereka yang sesat, hanya menggunakan akalnya untuk mengarang teori, atau dari apa yang mereka dengar, dan mereka hanya ikut-ikutan menyampaikan. Contohnya mengenai tumimbal lahir, tidak pernah membuktikan tumimbal lahir, bagaimana mungkin bisa mengulas tumimbal lahir? Kaum sesat berpendapat bahwa teori-teori yang diciptakan oleh akal mereka, itulah tumimbal lahir, kemudian dibabarkan kepada semua pengikutnya, dan jadilah kesalahan.
Dharmaraja mempersilakan beberapa umat untuk bersaksi mengenai penglihatan akan Dharmakaya, umat-umat juga dengan penuh antusias menyatakan kesaksian. Dharmaraja Lian Sheng mengatakan, seperti hal ini, dalam dunia aktual adalah mustahil terjadi, gunakan ini untuk mengumpamakan Batin Sejati Terang nan Luhur, dengan kata lain, Batin Sejati Terang nan Luhur tidak bisa Anda lihat, tetapi ia bisa muncul. Semua penglihatan Dharmakaya, semua bukan penglihatan biasa, pada saat yang sangat istimewa, terang batin Anda terpancar, dan Anda pun melihat, kadang mata jasmani juga melihatnya, sebab mata jasmani Anda saat itu adalah Batin Sejati Terang nan Luhur, tetapi pun bukan Batin Sejati Terang nan Luhur, pun juga merupakan Batin Sejati Terang nan Luhur.
Usai Dharmadesana yang sangat berharga, Dharmaraja berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sarana, kemudian mengadhisthana Air Maha Karuna Dharani, mengabhiseka pratima Buddha, dan di akhir acara, menggunakan vyajanacamara untuk mengadhisthana tiap hadirin.
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BhagavatiCundi
Istadewata Pujabakti Sabtu depan #JambhalaKuning