【Pemberitahuan Dharmabakti TBF】Sadhana Istadewata Bodhisatwa Ksitigarbha – Penjelasan Keseragaman Tahap Inti
Berkas Pemberitahuan Dharmabakti No. 015
Perihal: Penjelasan Keseragaman Tahap Inti Sadhana Istadewata Bodhisatwa Ksitigarbha
Mengenai tahap inti Sadhana Istadewata Bodhisatwa Ksitigarbha Zhenfo Zong, menurut tata ritual yang disusun dan ditetapkan oleh Mulacarya Silsilah Dharmaraja Lian Sheng, serta menurut pengalaman sadhana dan instruksi, demi memudahkan umat Sedharma untuk menekuninya sesuai tata ritual, maka Divisi Transmisi Sadhana menyeragamkan standar sadhana untuk pujabakti dan perorangan, dan diumumkan melalui pemberitahuan ini, seperti berikut di bawah ini:
1. Menurut tata ritual yang ditetapkan oleh Mulacarya Silsilah Dharmaraja Lian Sheng, saat menekuni Sadhana Istadewata Bodhisatwa Ksitigarbha, tahap intinya sebagai berikut:
A. Membentuk Mudra:
Mudra Akar Ksitigarbha: Kedua tangan merangkap ke dalam, dua jari tengah tegak lurus menunjuk ke angkasa tanpa bersentuhan, mudra dibentuk di depan dada.
Mudra Ksitigarbha Menopang Mutiara: Telapak tangan kanan di atas, telapak tangan kiri di bawah, punggung kedua telapak tangan saling tempel. Kelingking kiri dimasukkan di antara ibu jari dan jari telunjuk kanan, ibu jari kiri berada di antara kelingking dan jari manis kiri. Mudra ini disebut juga sebagai: Mudra Samaya Vajrakula, dan dibentuk di depan cakra pusar.
※ Dua mudra di atas boleh digunakan, tapi khusus pujabakti dan upacara diseragamkan menggunakan Mudra Ksitigarbha Menopang Mutiara.
B. Visualisasi:
Terlebih dahulu bervisualisasi kesunyataan, menjapa Mantra Visualisasi Kesunyataan:
“Om. Sibawa. Suda. Saerwa. Daerma. Sibawa. Suduohang.”(3kali)
B.1. Visualisasi di tengah angkasa terdapat sebuah cakra candra, di tengah cakra candra terdapat aksara bija “Ha” berwarna kuning, memancarkan maha cahaya putih. Aksara “Ha” di tengah cakra candra berputar, berubah menjadi Bodhisatwa Ksitigarbha, sekujur tubuh berwarna putih, mengenakan jubah kasaya, dan mahkota Panca Buddha, kedua tangan menopang mutiara terang, duduk di atas padmasana.
B.2. Bervisualisasi mutiara memancarkan cahaya, mengabhiseka sadhaka, sekujur tubuh sadhaka bersih dan terang. Pada saat yang sama, cakra hati sadhaka terbuka, menjadi sekuntum teratai, di tengah teratai terdapat cakra candra, di tengah cakra candra terdapat aksara bija “Ha”. Bervisualisasi aksara “Ha” memancarkan cahaya, mengundang Bodhisatwa Ksitigarbha memasuki nadi tengah, dan duduk di padmasana di tengah cakra hati, seketika diri sendiri manunggal dengan Bodhisatwa Ksitigarbha, tiada berbeda.
C. Menjapa Mantra (108 kali):
Mantra Memadamkan Karma Tetap (untuk mengikis karma):
“Om. Bolamo. Ningtuoning. Suoha.”
Mantra Hati Bodhisatwa Ksitigarbha (untuk Sadhana Istadewata):
“Om. Ha Ha Ha. Wei. Sanmoye. Suoha.”
※ Kedua mantra boleh digunakan, tetapi saat pujabakti atau upacara, diseragamkan menggunakan “Mantra Memadamkan Karma Tetap.”
2. Menurut instruksi langsung dari Mulacarya Lian Sheng kepada pemandu pujabakti di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple pada tahun 2015, dengan jelas disebutkan: Saat pujabakti Sadhana Bodhisatwa Ksitigarbha, mesti membentuk Mudra Akar Ksitigarbha, dan menjapa Mantra Hati Bodhisatwa Ksitigarbha.
3. Menggabungkan instruksi langsung dan isi tata ritual, maka diseragamkan standar tata ritual sebagai berikut:
A. Saat menekuni Sadhana Istadewata Bodhisatwa Ksitigarbha secara pribadi, bentuk Mudra Akar Bodhisatwa Ksitigarbha, menjapa Mantra Hati Bodhisatwa Ksitigarbha: “Om. Ha Ha Ha. Wei. Sanmoye. Suoha.”
B. Saat pujabakti atau upacara Bodhisatwa Ksitigarbha, demi mengikis karma, bentuk Mudra Ksitigarbha Menopang Mutiara, dan menjapa Mantra Memadamkan Karma Tetap: “Om. Bolamo. Ningtuoning. Suoha.”
C. Jika pujabakti atau upacara menggunakan Sadhana Istadewata Bodhisatwa Ksitigarbha, maka boleh dilaksanakan sesuai dengan sadhana pribadi, yaitu membentuk Mudra Akar Bodhisatwa Ksitigarbha, menjapa Mantra Hati Bodhisatwa Ksitigarbha: “Om. Ha Ha Ha. Wei. Sanmoye. Suoha.”
Demikian merupakan tuntunan bagi keseragaman dan ketepatan bersadhana, harap diterapkan oleh tiap tempat ibadah dan sadhaka, demi bersama merealisasi Bodhi.
Hormat Kami
True Buddha Foundation
2 Juli 2025