04. Pencerahan Maha-agung (3)

Tahun ini saya berumur 76 tahun. (tahun 2020)

Tahun depan saya berumur 77 tahun. (tahun 2021)

Saya menggunakan perhitungan Taiwan, boleh dikatakan saya sudah termasuk golongan lansia, sejak dulu orang hidup sampai umur 70 tahun itu sudah jarang.

Su Dongpo melepaskan istri dan selirnya pada umur 60 tahun, membiarkan mereka menikah dengan orang lain.

Konfusius wafat pada umur 73 tahun.

Saya pribadi merasa sampai sekarang ini, kondisi fisik dan batin saya masih bagus, semuanya baik-baik saja.

Sudah cukup mujur dan bahagia!

Batin tanpa masalah adalah kemujuran.

Fisik masih sehat adalah kebahagiaan.

Selain itu, satu hal yang paling membuat hati saya tenteram adalah “Pencerahan Maha-agung”.

Inilah yang membuat kehidupan saya kali ini mahasempurna.

●

Kini, sisa hidup saya hanya diliputi rasa syukur yang tiada terhingga.

Tiada amarah.

Tiada dendam.

Tiada penyesalan.

Tiada kegalauan.

Inilah diri saya!

Saya mencintai segenap insan! Inilah yang disebut cinta sejati, inilah cinta kasih yang samata dan mahasempurna.

Segalanya adalah pengaturan yang terbaik.

Hal ini utamanya berasal dari Empat Batin Tak Terhingga.

Maitri Tak Terhingga.

Karuna Tak Terhingga.

Mudita Tak Terhingga.

Upeksa Tak Terhingga.

Terutama ‘Upeksa Tak Terhingga’, kata ‘Upeksa’ ini memberi makna melepaskan kemelekatan terhadap kawan maupun lawan, memperlakukan semuanya secara samata. Hahaha! Saya telah paham!

●

Ayahanda mengajari saya:

- harus bersabar terhadap penderitaan, orang yang sanggup menanggung penderitaan terbesar akan menjadi orang yang luar biasa,

- tabah dan bertekad kuat,

- gigih dan pantang menyerah,

- tangguh dan bertubuh kuat,

- tak mempan disakiti.

Ibunda mengajari saya:

- bagaimana bertahan hidup dalam keadaan sulit,

- bersikap welas asih kepada orang lain,

- berhati bajik,

- tidak memperhitungkan untung rugi,

- tidak berbuat amoral walau tanpa sepengetahuan orang lain.

●

Saya mempelajari Buddhadharma, saya pun memperoleh pencerahan.

Saya memahami ‘hati’.

Segala hal yang saya alami sepanjang hidup ini, semuanya adalah pengajaran dari Sang Buddha, semuanya adalah pengaturan dari Sang Buddha.

Hujatan.

Frustrasi.

Pukulan batin.

Gunung golok.

Hutan pedang.

Ternyata semua itu untuk melatih saya, menguji saya, mendidik saya, menggembleng saya.

Orang-orang ini bukanlah orang jahat, semuanya adalah orang yang berjodoh dengan saya di kehidupan lampau.

Merekalah yang mahawelas asih!

Saya telah paham! (orang yang mencelakai saya, semuanya adalah relasi dari kehidupan masa lampau)

Saya harus membalas budi mereka, membalas budi orang yang membenci saya, membalas budi orang yang mengasihi dan melindungi saya.

Hanya dengan demikian akan mencapai Kebuddhaan!

https://reader.tbboyeh.org/#/mybook?id=1000392&bookmark=c000&highlight=283