Mengenali Sunyata Adalah Pencapaian Sejati

undefined

Ceramah Lamdre ke-193 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Manohara Vasudhara, 9 Februari 2019 di Taiwan Lei Tsang Temple (台灣雷藏寺)

Terlebih dahulu kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah : Sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini : Manohara Vasudhara, Dewi Vasudhara Pengait Rezeki, Beliau menjelma, seperti yang nampak pada hari ini, menjadi 1200 Manohara Vasudhara, sehingga setiap orang dapat mengait.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet.

Tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Anggota Dewan Kota Tainan : Cai Wangquan ; Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wenwen ; Sekjen Pemerintah Provinsi Taiwan ( terdahulu ) Zheng Pei-fu, dan istri : Ibu Han Wuzhen ; Penasihat hukum TBF : pengacara Zhou Huifang, ia bertanggung jawab untuk Tbboyeh, bagi yang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota, segeralah mendaftar ; Perwakilan anggota legislatif Cai Qichang Sdri. Chen Huimei ; Seniman pahat kayu : Bapak Jian Zhengxing ; Segenap anggota Tim Akademisi dan Tim Medis Zhenfo Zong ; Teman alumni perguruan tinggi Mahaguru : Bapak Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia ; Ketua Lotus Light Charity Society pusat dan produser 9 Tingkat Dzogchen, Lamdre, dan Sutra Paribodhi : Acarya Lianyue (蓮悅上師), pemandu acara : Acarya Lianhe (蓮訶上師), Acarya Lianjia (蓮伽上師) dan Sdri. Pei Jun. 

Kali ini, Acarya Lian-hai (蓮海上師) sedang opname, karena salah satu pembuluh darah dari dua pembuluh darah menuju ke otak telah tersumbat, semoga Manohara Vasudhara menggunakan tiga kali putaran vajrankusa untuk menolongnya. Selain itu, pengacara Zhuo Zhongsan juga sedang berbaring sakit, semoga Manohara Vasudhara juga menggunakan tiga kali putaran vajrankusa, supaya ia dapat segera sembuh. 

( Mahaguru lanjut membaca daftar nama tamu agung ) Kakak tertua dari Mahaguru : Ibu Lu Shengmei, kakak ketiga : Ibu Lu Guoying dan suami : bapak Li Hetong ; Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi.

undefined

Terima kasih kepada segenap donatur konsumsi :  Purity Wisdom New York ( Jinghui Tongxiuhui - 淨慧同修會 ) sebesar NT$ 108,888,  Sdri. Caiyang Xiuxiang sebesar NT$ 100 ribu, You Lizhu dan keluarga sebesar NT$ 100 ribu, Sdr. Xu Daihu dari Singapura sebesar NT$ 100 ribu, Sdri. Yao Yuejian sebesar NT$ 100 ribu, Sdri. Xu Ruiling sebesar NT$ 100 ribu, Cetiya Shude di Miaoli (樹德堂) sebesar NT$ 100 ribu, Direktur Ma Shunzhong dari Rumah Lelang Daxing Taipei NT$ 100 ribu.

Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Mahaguru menyapa semua menggunakan bahasa berbagai negara ), ‘Happy New Year’, selamat tahun baru.

Pemohon utama hari ini merupakan yang paling banyak di tahun ini, yaitu Homa Manohara Vasudhara ; Yang lain tidak menarik minat orang, yang paling penting adalah harta. Sebenarnya banyak harta juga sangat merepotkan, akan tetapi, tidak punya harta lebih merepotkan, jadi, lebih baik repot karena banyak harta, daripada repot karena tidak punya harta. Sesungguhnya harta itu bersifat netral, ia tidak baik juga tidak buruk, tidak bajik juga tidak jahat, tergantung bagaimana orang menggunakannya, sehingga muncul baik dan buruk, semua tergantung orang yang menggunakannya, menjadikannya baik atau tidak baik.

Mantra Hati Manohara Vasudhara adalah : “Om. Maruo. Haria. Haria. Om. Yinkusa. Yinkusa. Xie Xie Xie. Hum Hum Hum. Pei. Suoha” mantranya sangat panjang, tapi ada yang menggubahnya menjadi lagu, sepertinya Acarya Lianzi (蓮紫上師)  ! ( Mahaguru bertanya ) Acarya Lianzi, apakah Anda menggubahnya menjadi lagu ? Acarya Lianzi menggubah Mantra Manohara Vasudhara menjadi lagu, bisa dinyanyikan, ini tidak mudah. Mantra ini membuat saya teringat lagu yang dinyanyikan oleh Jeannie Hsieh, ia menyanyikan : “Ca Ca Ca, Qie Qie Qie, Ca Ca Ca, Qie Qie Qie !” Benar ? Sedangkan kita : “Xie Xie Xie. Hum Hum Hum. Pei. Suoha” sedikit mirip, hanya suaranya berbeda.

Semua bisa melihat rupangnya, mudranya adalah vajrankusa, Beliau memegang sebuah vajrankusa ( kait vajra ), nakula ( cerpelai yang memuntahkan permata ), berwujud gadis 16 tahun. Tadi saya sempat berpikiran keliru, sehingga sebelum homa, saya terus mengait, kait, kait, kait, sangat lama, sampai akhirnya Beliau hadir, waktu ( pengundangan ) lebih panjang. Semestinya Manohara Vasudhara berwajah gadis usia 16 tahun, siapa yang membuat rupang ini ? Acarya Chang-ren (常仁上師) yang membuat ? ( Jawab : “Benar.” )

Saya merasa makin dilihat makin mirip Yufen dari Seattle, muncul pikiran ini, sehingga Manohara Vasudhara tidak turun, Beliau mengatakan, kenapa Anda bisa terpikirkan wajah Yufen ? Semestinya Anda gambar sedikit bulu mata, mata rupang itu juga harus bisa mengait perhatian, ( selain itu ) wajahnya terlalu bundar, semestinya Beliau memiliki dagu yang panjang, boleh ? ( Acarya Changren : “Boleh !” ) , apakah Yufen ada di sini ? ( Ada ) begitu saya lihat rupang itu, sangat mirip dengan Yufen dari Seattle, Amituofo !

Beliau berwujud gadis usia 16 tahun, mengenakan jubah sutra surgawi dan untaian perhiasan, tubuhnya berisi dan memancarkan cahaya terang, tangan kanan memegang vajrankusa, tangan kiri memeluk nakula, kaki kanan diljulurkan, kaki kiri ditekuk, duduk dengan postur ini, postur duduk ini disebut : lalitasana, bisa juga disebut : Devisana ( postur Dewi ), duduk di atas padmasana dengan postur lalitasana. Usia 16 tahun adalah saat yang paling rupawan, ubah ( wajah rupang tersebut ) menjadi wajah dari Yiting, wajah Yiting lebih rupawan, apalagi Yiting nampak memiliki wajah yang sangat penuh berkah. Manohara Vasudhara mengenakan jubah surgawi berlapis, sangat rupawan, sekujur tubuh berhiaskan mutiara, akik, dan untaian perhiasan ; Sekujur tubuh berwarna merah, semerah koral merah di lautan. Ada mantra, ada mudra, ada wujud, kalian dapat memvisualisasikan Manohara Vasudhara.

Beliau memiliki Dharmabala yang sangat besar, kenapa ? Di Nantou ada sebuah kuil Dewa Bumi, Zinangong, kita tahu Dewa Bumi Berkah ( Fu De Zheng Shen ) juga merupakan Dewa Rezeki, bisa dibilang merupakan Dewa Rezeki paling kecil, tapi pemujanya sangat banyak. Kenapa ? Sebab Ia dekat dengan manusia. Jika Anda dapat mengundang Dewa Gunung, Dewa Gunung lebih unggul dari Dewa Bumi ; Raja Naga lebih unggul dari Dewa Gunung, Raja Naga di laut lebih unggul dari Dewa Gunung. Catur Maharajakayika lebih unggul dari Dewa Gunung, Raja Naga, dan Dewa Bumi. 

Sedangkan harta dari para Devata tidak sebanding dengan Manohara Vasudhara, sebab Beliau adalah perputaran cakra anahata Amitabha Buddha, merupakan Dewi Harta di Sukhavatiloka, Manohara Vasudhara yang teragung, apabila sadhaka dapat mengundang Manohara Vasudhara, hasilnya akan luar biasa. Hari ini mengungkapkan kehadiran 12000 Manohara Vasudhara, oleh karena itu, para pemohon utama hari ini, atau yang mendaftarkan diri, atau yang berpartisipasi, semua sungguh penuh berkah, dapat mengait rezeki utama dan rezeki sampingan.

Fungsi vajrankusa sangat besar, tidak hanya untuk mengait rezeki, tiga putaran berarti diputar tiga kali ; Ini adalah vajrankusa, putar sekali, dua kali, tiga kali. Terlebih dahulu, Manohara Vasudhara mesti dikait turun, yang terutama adalah terlebih dahulu visualisasi Manohara Vasudhara duduk di atas padmasana, kemudian vajrankusa memanjang, visualisasi vajrankusa berputar tiga kali, Manohara Vasudhara di tengah angkasa, sekali kait berhasil mengait padmasana Beliau untuk turun, dan Beliau pun turun untuk manunggal dengan Anda.

Anda japa Mantra Manohara Vasudhara, bentuk Mudra Manohara Vasudhara, kiatnya adalah vajrankusa berputar 3 kali, kemudian mengait turun padmasana Beliau, Beliau sampai di hadapan Anda, duduk di hadapan Anda, kemudian bergeser ke puncak kepala Anda, masuk ke dalam padmasana di cakra anahata ( cakra hati ) Anda, dalam seketika Anda sendiri berubah menjadi Manohara Vasudhara, memegang vajrankusa, visualisasi benda yang ingin Anda kait, kemudian kaitlah turun, inilah kiatnya.

( Manohara Vasudhara ) Tidak hanya bisa mengait harta, bahkan juga bisa mengait ( membuang ) penyakit, kerisauan, dan hawa buruk dalam diri Anda, juga mengait pergi orang yang berniat jahat dan penagih utang karma. Misalnya di sebuah perusahaan, atasan Anda tidak menyukai Anda, maka gunakan vajrankusa untuk mengait pergi dia, ganti dengan atasan lain ; Jika Anda tidak rukun dengan rekan kerja, gunakan Sadhana Manohara Vasudhara, kait rekan kerja Anda, pindahkan ke posisi lain, supaya tidak di samping Anda. Banyak hal yang demikian, orang yang Anda sukai ada di tempat yang jauh, orang yang tidak Anda sukai malah berada di depan Anda setiap hari. Kait pergi orang yang tidak Anda sukai, dan kait orang yang Anda sukai datang ke hadapan Anda, ini adalah Sadhana Vasikarana.

Sadhana ini punya banyak fungsi, dapat mengait pergi penyakit pada tubuh Anda ; Jika Anda merasa ada hawa kotor di tubuh Anda, maka kait dan buanglah. Jika ada hawa buruk, kait dan buanglah. Ada penyakit, kait dan buanglah. Kait semua hal yang baik masuk ke rumah Anda, kait semua kemujuran, harapan yang baik dan wajar, harta utama, harta sampingan, kait semua ini kepada diri Anda, inilah Sadhana Manohara Vasudhara, demikian sudah bisa ?

Hari ini kita ulas sedikit mengenai Lamdre, abhiseka keempat, membahas marga, darsana, tujuan, jelang wafat, dan phala ( pencapaian / hasil ). 

Marga : Tahap awal adalah marga gelombang vajra tubuh. Marga gelombang ucapan yang menuntun ucapan santam dan krodha. Marga pikiran dhyana samadhi. Upaya kausalya nan murni yang sinambung, kebijaksanaan murni yang sinambung, upaya kausalya murni dan kebijaksanaan murni yang sinambung. 

undefined

Darsana berarti manfaat bagi tubuh, manfaat bagi batin dan tubuh, serta manfaat bagi batin. Tujuan, di saat jelang wafat : Bagaimana melatihnya, latihan wewangian, penggunaan, dan karman, serta bardo. Bardo adalah antarbhava. Phala berarti mencapai keberhasilan. Semua ini bisa dijelaskan, hari ini hanya mengulas bagian keterangan.

Mengenai abhiseka keempat, minggu lalu saya telah membahas kiat dari abhiseka kedua dan abhiseka ketiga, serta apa tujuan dari abhiseka keempat, saya babarkan kiatnya kepada Anda semua, kiat yang sesungguhnya adalah ada pada anubhava. Anubhava tidak saya jelaskan, minggu lalu saya belum jelaskan mengenai anubhava. 

Yang pertama adalah caturnanda, caturnanda adalah anubhava, saat Anda berlatih prana, nadi dan bindu, akan menghasilkan sukha. Pada umumnya adalah nanda yang paling awal, kemudian adalah paramananda, vikramananda, dan sahajananda, jika dibalik adalah sunya, mahasunya, sangat sunya, dan sarvasunya, memperoleh anubhava caturnanda dan catursunya, saat Anda memperolehnya, Anda dapat memperoleh abhiseka keempat, itu adalah anubhava, caturnanda dan catursunya adalah anubhava. 

Selain itu ada satu macam lagi, saya beritahu Anda, saya akan babarkan sesuai apa yang saya ketahui. Sukha di Surga Kamadhatu adalah mahasukha, Surga Kamadhatu menikmati sukha. Kemudian sadhana menghasilkan prabha dan maya-kaya, apa itu prabha ? Anda menyaksikan semua cahaya terang, Anda bisa melihat cahaya putih, melihat cahaya biru, cahaya merah, cahaya kuning, dan cahaya pelangi. Surga Kamadhatu direpresentasikan dengan sukha, Surga Rupadhatu direpresentasikan dengan prabha ; Saat Anda melihat cahaya terang itu, maka tingkatan Anda kurang lebih mencapai Rupadhatu. 

Saat Anda memperoleh sukha, ( maka ) kebalikannya, Anda juga dapat merealisasikan sunyata, saat itu kebijaksanaan Anda akan bertumbuh dan mencapai sunya. Saat Anda mencapai tingkat sunya, berarti Surga Catur-sunya, telah mencapai Arupadhatu ; Lebih tinggi dari Arupadhatu, alam sarvasunya, yaitu Buddha, Bodhisattva, Pratyekabuddha, Sravaka, disebut Empat Tingkat Kesucian. Empat Tingkat Kesucian merupakan tingkatan tertinggi dari sunya, tempat bersemayam sesungguhnya dari Buddhata, lebih tinggi dari triloka, Anda mesti mencapainya, Anda mesti merealisasikan Empat Tingkat Kesucian.

Jika Anda terjebak dalam sukha, Anda hanya berhenti pada Surga Kamadhatu. Jika Anda menyukai cahaya terang, atau cahaya aneka warna, ( pencapaian ) hanya sampai pada Surga Rupadhatu. Meskipun Anda telah mencerahi sunyata, hanya ada pada sunya, mahasunya, dan sangat sunya, dan selama masih belum mencapai sarvasunya, berarti Anda ada di sunya tanpa batas, kesadaran tanpa batas, tiada suatu apa pun. Selain itu, ada juga Surga Naivasamjnanasamjnayatana, Anda hanya mencapai empat surga sunya ini. 

undefined

Jika Anda benar-benar dapat mengenali Buddhata, sunyata, mencerahi Buddhata, sunyata, baru bisa mencapai Empat Tingkat Kesucian. Di mana kah sesungguhnya alam suci tersebut ? Alam suci diciptakan oleh Buddha, alam suci dimanifestasikan. Di dalam alam suci, Anda masih harus berlatih empat jenis sunya, sampai pada akhirnya, pada tingkatan sarvasunya, baru bisa memasuki Empat Tingkat Kesucian. 

Hari ini saya mengulas empat abhiseka untuk Anda semua : Berkat anubhava, barulah Anda dapat memperoleh abhiseka keempat, abhiseka keempat adalah abhiseka Mahapurna. Pada umumnya Sutrayana hanya berlatih ‘menjaga’, yaitu satu hati tak galau ; Satu hati tak galau, kebijaksanaan pun tumbuh. Saat kebijaksanaan tumbuh, saat Anda manunggal dengan Buddha, Anda tidak perlu memikirkan apa pun, Anda bisa memasuki alam sunya, satu hati tak galau pada akhirnya memasuki alam sunya. Saat itu, dalam Sutrayana, setelah memasuki alam sunya, kebijaksanaan pun tumbuh, merealisasikan sunyata, barulah bisa mencapai keberhasilan empat tingkat kesucian, namun ini sangat sukar. Dalam Amitabha Sutra disebutkan : Satu hati tak galau, Anda telah berkontak yoga dengan Buddha, dapat mencapai alam suci Buddha. Melalui penjelasan saya ini, apakah semua bisa memahami ?

Tiga jenis anubhava : Yang satu adalah anubhava sukha, yang satu adalah anubhava prabha, yang satu adalah anubhava sunya, muncul tiga jenis anubhava : sukha, prabha, sunya. Sunya pun belum merupakan pencapaian akhir, mesti mencapai sunya tertinggi, setelah cahaya mula nan suci muncul, kebijaksanaan tumbuh, menggunakan kebijaksanaan dan anubhava untuk merealisasi sukha, prabha, dan sunya, terus sampai Empat Tingkat Kesucian yang tertinggi. 

Di antara kita ada yang bisa melihat cahaya, melihat cahaya terang, saat bersadhana dapat melihat cahaya terang. Di mana kah cahaya terang ? Itu adalah cahaya terang Surga Rupadhatu, bisa dilihat. Menurut sepengetahuan saya, ada orang yang bisa melihat cahaya terang, yaitu ibu dari Yi-ting. Dia bisa melihat cahaya terang, hari ini melihat cahaya ini, besok melihat cahaya itu, ia bersadhana melihat cahaya tertentu, sungguh bisa melihat cahaya, di antara kita banyak orang bisa melihat cahaya. 

Tadi saat saya bersembah puja kepada Manohara Vasudhara, saya ungkapkan terus terang, saya melihat sehamparan cahaya merah berada di atas Lei Tsang Temple, semua dipenuhi cahaya terang berwarna merah, Manohara Vasudhara berwarna merah, semua adalah cahaya terang berwarna merah, pada pandangan pertama langsung nampak cahaya berwarna merah. 

Mengenai “pandangan pertama”. Bukankah dulu pernah mengisahkan satu kisah humor : Seorang comblang berhasil menjodohkan sepasang kekasih, akhirnya mereka menikah. Setelah menikah istrinya baru tahu bahwa satu mata sang suami buta, hanya punya satu mata. Ia pun mencari comblang untuk mempertanyakannya, kenapa dulu tidak berterus terang bahwa pihak pria hanya punya satu mata ? Sekarang suami saya hanya punya satu mata, satu matanya buta. Comblang menjawab : “Saya sudah memberitahu Anda.” Si istri bertanya, memberitahu bagaimana ? Comblang : “Bukankah saya memberitahu Anda, ia langsung jatuh hati pada pandangan pertama.” ( Dalam bahasa Mandarin, pandangan pertama “Yi-yan” juga berarti “satu mata” )   

Pada pandangan pertama Mahaguru langsung melihat Manohara Vasudhara : Astaga, Beliau seperti “Yu-fen” ! Akhirnya Beliau tidak kunjung hadir, Beliau mengatakan : “Yu-fen” ? Beliau tidak mau. Ingin seperti siapa ? Astaga ! Saya tidak bisa langsung membayangkan yang rupawan, saya hanya ingat Yiting, jika wajahnya berganti wajah Yiting, jadinya sangat rupawan. Saya pernah menyanyikan sebuah lagu ! Sering saya nyanyikan di Seattle. 

Bicara sampai mana ? Sampai Manohara Vasudhara ? Bukan, saya sedang mengulas anubhava, anubhava sangat penting. Melalui anubhava, dapat diketahui Anda telah mencapai surga yang mana. Jika Anda masih berada dalam alam kenikmatan, berarti masih di Surga Kamadhatu ; Jika telah melihat cahaya terang, berarti adalah Surga Rupadhatu ; Jika Anda telah mencerahi sunyata berarti Empat Surga Sunya, Arupadhatu ; Jika Anda dapat mengenali sunyata sejati, barulah saat itu Anda mencapai realisasi sejati, ini sangat penting. 

Yang paling serba salah adalah, kentut di dalam sebuah lift yang penuh sesak. Sungguh serba salah, di saat sudah tidak tertahankan lagi, ingin kentut tapi tidak bisa. Untungnya, sebelum kentut keluar, semua orang sudah keluar dari lift, sehingga tidak ada yang tahu Anda kentut. Berikutnya, yang menggembirakan adalah, di dalam lift hanya seorang diri, bisa kentut dengan leluasa. Namun yang sangat disesalkan, baunya sungguh tidak sedap, bahkan diri sendiri pun tidak tahan ! Yang memalukan adalah, saat baunya belum hilang, tiba-tiba ada yang masuk ke dalam lift. Sungguh memalukan ! Yang menyengsarakan adalah, di dalam lift hanya ada diri sendiri dan satu orang lain, orang itu kentut dan lebih bau, bau ditambah bau ! Yang membuat tertekan adalah, orang yang kentut itu pura-pura tidak terjadi apa pun. Dan yang membuat kesepian adalah, orang yang kentut itu sudah keluar dari lift, tinggal diri sendiri harus menahan bau kentut. Yang membuat serba salah adalah, baunya belum hilang, langsung ada orang yang masuk lift, dan dia menyangka saya yang kentut. Yang menyedihkan adalah, seorang anak yang naik lift bersama ibunya, menunjuk saya dan mengatakan : Ibu, orang itu kentut ! Yang mengenaskan adalah, ibu itu memberitahu anaknya: Di dunia ini selalu ada saja orang yang tidak menghargai dirinya sendiri. 

Wah ! Bahkan kentut di dalam lift pun mengandung banyak filosofi, lihatlah, karena sebuah kentut, muncul sekian banyak persoalan dan suasana hati. Kisah humor ini sangat panjang, tapi sangat bermakna. Barusan kita telah mengulas “Sukha, prabha, dan sunya”, ini ada tahapannya. Bhavana mencapai sukha pun sudah luar biasa, jika prana, nadi, bindu, kundalini bangkit, bindu turun, nadi tengah tembus, dan prana berjalan di dalamnya, menghasilkan sukha, ini sudah luar biasa. Berikutnya, Anda membuka lima cakra, kundalini juga memancarkan cahaya terang, cahaya yang dipancarkan setiap cakra juga berbeda, membuat Anda menjadi pelangi, cahaya pelangi. 

Jika semua itu muncul, luar biasa, Anda telah mencapai tingkat cahaya terang, tingkat tertinggi, Anda telah mencerahi sunyata, apa itu sunya, apa itu mahasunya, apa itu bukan sunya biasa, apa itu sarvasunya, Anda telah mencerahi bahwa semua adalah sunya, Anda telah mencapai keberhasilan, sunyata adalah Buddhata.  

Saya ceritakan lagi sebuah kisah humor, saya beritahu Anda, cerita ini bukan mengajarkan bagaimana melakukannya, melainkan, saat terjadi hal ini, akibat yang dihasilkan, sedikit berhubungan dengan bhavana Tantra.  

Ada segerombolan bandit yang merampok bank, mereka mengatakan : “Semua tidak boleh bergerak, uang adalah milik negara, dan nyawa adalah milik diri sendiri.” Akhirnya semua mau bekerja sama, langsung tiarap ; Ini adalah sebuah pepatah ternama : “Uang adalah milik negara, nyawa adalah milik diri sendiri.”

Berikutnya, ini disebut transformasi pemikiran, yaitu mengubah cara berpikir yang sebelumnya telah mengakar, dalam segala hal kita mesti bisa mentransformasikannya. Tantra paling mengutamakan tranformasi, jelas-jelas adalah kenikmatan duniawi, namun dapat ditransformasikan menjadi bhavana, ini adalah abhiseka tingkat ketiga. Yang semula merupakan kenikmatan duniawi, ditransformasikan menjadi bhavana, di sini lah letak kecerdasan seorang sadhaka.

Sesuatu yang tidak seharusnya Anda sentuh, jangan menyentuhnya ! Saya beritahu Anda semua, jika Anda belum memiliki kemampuan, belum matang dalam abhiseka tingkat dua, maka jangan menyentuhnya, jika Anda menyentuhnya, akibatnya adalah terjerumus ke dalam neraka vajra. Kecuali Anda punya kemampuan tersebut, apa yang boleh disentuh, boleh disentuh ; Bagi yang tetap bersikeras menyentuh sesuatu yang tidak boleh disentuh, semua pasti jatuh ke neraka vajra. Saya beritahu Anda semua, sesuatu yang tidak boleh Anda sentuh, seperti jika Anda melakukan perbuatan asusila, maka Anda terjatuh ke neraka vajra, ini adalah kode etik profesi yang mesti dipahami. Kita para bhiksu dan bhiksuni, semua memiliki kode etik profesi.

Ada anggota baru gerombolan perampok yang memiliki gelar magister, usai merampok, ia mengatakan : “Kak, mari kita hitung berapa hasil rampokan kita.” Ketua perampok yang hanya lulusan SD mengatakan : “Jangan bodoh ! Sekian banyak mau dihitung sampai kapan ? Malam ini nonton berita saja, pasti akan tahu !” Jadi, ketuanya yang pintar. Disebut apakah ini ? Disebut pengalaman bhavana, atau pengalaman kerja. Dewasa ini, pengalaman kerja lebih diutamakan ketimbang gelar akademis, demikian pula dengan sadhaka, pengalaman sadhaka, dalam kerja bhavana, mengungguli siapa pun, seperti pengalaman Mahaguru sendiri, telah mengungguli siapa pun, sehingga dapat mengulas Buddhadharma.

Setelah para perampok kabur, CEO bank mengatakan : “Cepat lapor polisi !” Saat direktur hendak menelepon, CEO bergegas mengatakan : “Tunggu dulu ! Tambahkan jumlah uang yang dulu kita gunakan untuk pribadi !” Apa artinya ? Ini disebut kemampuan mengatasi di saat genting, mengubah kerugian menjadi keuntungan, CEO bank juga mengerti bagaimana mengatasi persoalan di saat genting. Mendengarnya, direktur menghela napas : “Andai saja perampok datang setiap bulan.”

undefined

Sesungguhnya antara kalangan hitam dan kalangan putih, semua tidak terpisahkan. Jalan apa pun itu, kita belajar Buddha, misal Acarya naik melalui tangga sebelah kanan, berarti adalah jalan sebelah kanan. Jika naik dari jalan sebelah kiri, berarti adalah jalan kiri. Sedangkan Mahaguru menempuh jalan tengah, saya tidak sama dengan kalian. Setelah tingkat bhavana menjadi tinggi, maka akan berjalan di jalan tengah, ini ada hubungannya dengan Buddhadharma. Usai Upacara Musim Semi di sini, kita ada upacara di Stadion Linkou, saat itu hendak mengulas Madhyamika dari Nagarjuna Bodhisattva, tidak jalan di sebelah kanan, tidak jalan di sebelah kiri, jalan di tengah berarti jalan tengah.

Keesokan harinya, disiarkan dalam berita, bank telah kerampokan sebanyak 100 juta. Tapi setelah para bandit menghitungnya berulang kali, hasilnya hanya 20 juta. Ketua bandit memaki : “Saya sudah susah payah, hanya memperoleh 20 juta, sedangkan CEO bank hanya menggerakkan jari, langsung mendapat untung 80 juta, aduh ! Sepertinya tahun ini masih lebih baik menjadi pejabat !”

Ini artinya, kekuasaan membuat Anda lebih berdaya, bahkan mendapatkan keuntungan tanpa modal, demikianlah menggunakan kekuasaan untuk korupsi. Ingat, kita sadhaka, setelah mempunyai kuasa, tidak boleh korupsi. Tidak peduli menempuh jalan kanan atau kiri, jalan tak terpisah, jalan yang kita tempuh adalah jalan tengah, mesti berbhavana dengan sungguh, baru bisa berhasil.

Akhir-akhir ini saya menyesalkan suatu hal, Gurudara juga mengatakan kepada saya : Aleksander Agung mendirikan kekaisaran yang sangat besar, dari Eropa sampai Asia Tenggara, terus sampai ke India, sangat besar. Namun pada saat ia meninggal dunia, ia berpesan supaya kedua tangannya dipotong untuk digantungkan ke dinding sebagai peringatan bagi umat manusia : Meskipun ia berhasil menaklukkan seluruh Eropa, bahkan sampai ke perbatasan India, sesungguhnya kedua tangannya tetap hampa.

Pada akhirnya, entah berapa pun permata yang Anda miliki, berapa pun banyaknya lahan yasan, berapa pun banyaknya emas dan uang dolar Amerika, berapa pun banyaknya uang ; Sekalipun Anda adalah orang paling kaya di dunia, pada akhirnya kedua tangan kosong belaka.

Dinasti-dinasti di Tiongkok : dari Kaisar Kuning, kemudian Xia, Shang, Zhou, Qin, Han, Empat Negara, Wei, Jin, Dinasti Utara dan Selatan, Sui, Tang, Song, Yuan, Ming, Qing, sampai Republik Tiongkok, para kaisarnya memiliki harta dunia, bagaimana sekarang ? Sama saja, tiada suatu apa pun. Adakalanya bahkan kaisar tewas mengenaskan, pada masa Chun Qiu sekitar lebih dari 240 tahun, ada 60 sekian negara yang musnah dan 50 sekian kaisar yang dibunuh, menjadi kaisar pun juga tidak berguna ! Oleh karena itu, saya beritahu Anda semua, yang paling penting, kita mesti segera berlatih Madhyamika, Vijnaptimatra, dan belajar Buddhadharma.


Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。