2016-11-12 Memandang Mahaguru Ibarat Buddha maka Bhavana Anda Dapat Mencapai Kebuddhaan

undefined

Ceramah Lamdre ke-44 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Sadhana Istadevata Cundi Bhagavati, Sabtu 12 November 2016 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada Istadevata puja bakti hari ini: Mahacundi Bhagavati.

Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Akuntan TBF, sdri, Teresa. Penasihat hukum TBF dan Asosiasi Vajrayana Taiwan, pengacara Zhuo Zhongsan. Ketua terdahulu dari Lotus Light Charity Society Taiwan, sdr. Wu Guande. Sekretaris umum terdahulu Lotus Light Charity Society Taiwan, sdr. Tian Yueyi. Perwakilan pengusaha kehormatan Taiwan, Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi. Ketua Cetiya Baoyue Taizhong Taiwan, sdr. Chen Yixuan. Instruktur Li Huan, violinis Tionghoa dari Kanada. dr. Zhuang Junyao, dr. Huang Meijuan, dr. Huang Fu, semua anggota Tim Paduan Suara Tianyin Yayue, Sdri. Chen anggota Tim Tari Pujana Yangguang. Presiden Sheng-yen Lu Foundation: Dr. Lu Foqing, beserta bendahara: sd. Andy. Saya ingat, ada seorang Rinpoche yang dikonfirmasikan oleh silsilah Penor Rinpoche, apakah saat ini dia ada di sini ? Hari ini dia hendak bersarana, benarkah ? Selamat datang, silakan duduk. Selamat malam semuanya ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Mandarin)

Malam hari ini merupakan puja bakti terakhir di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, beberapa hari lagi sudah kembali ke Taiwan. Tadi telah mendengar pidato dari Acarya Lianou (蓮歐上師) pimpinan Asosiasi Vajrayana Taiwan, sesungguhnya, saya sangat merindukan Taiwan, di masa kecil, ketika topan datang, kami diliburkan, air pun membanjiri di sekitar ranjang, duduk di atas ranjang dan kedua kaki di masukkan ke dalam air, kami merasa kedatangan topan sungguh menyenangkan, saya sangat merindukan suara angin mengetuk daun pintu dan jendela. Sudah sangat lama saya meninggalkan Taiwan, kira-kira sudah 30 tahun, kemudian, hidup menyepi selama hampir 7 tahun, di antaranya, ada 3 setengah tahun saya tinggal di Taiwan, dan selama 3 setengah tahun itu, tidak ada satu pun topan melanda Taiwan, membuat kerinduan saya menjadi hampa. Beberapa tahun belakangan, hampir 6 tahun, selalu kembali ke Taiwan, namun topan telah berlalu, tidak masuk hitungan.

Namun ketika saya hidup menyepi di Taiwan selama 3 setengah tahun, bahkan 1 topan pun tiada, tidak ada yang masuk Taiwan, sehingga kerinduan saya menjadi hampa. Entah apakah tahun ini bisa berjumpa, sebab topan tahun ini datang terlambat, entah apakah di bulan 11 masih ada ? Saya sangat merindukan topan di Taiwan, namun, baru saja mendengar, mereka tidak begitu menyukainya. Saya sangat menyukainya, tapi tiap kali saya kembali tidak pernah berjumpa. Saya tinggal di Taiwan selama 3 setengah tahun, hidup menyepi selama 3 setengah tahun, sama sekali tidak berjumpa dengan topan. Mereka menjuluki saya: Lu Zhentai (Guru Lu penakluk topan), menaklukkan angin topan.

Hari ini kita menekuni Sadhana Istadevata Cundi Bhagavati, dalam Tantra Timur Jepang, Cundi Bhagavati sangat populer, semua mengetahui mantra ini. Di Jepang ada satu Vajrapala yang sangat terkenal, yaitu Acalanatha Vidyaraja, Acalanatha Vidyaraja juga ada di mana-mana. Semua mantra dalam Bahasa Jepang, sebagian besar dimulai dengan ‘Namo’, artinya bersarana. Makna dalam mantra Bahasa Jepang adalah bersarana. Di Tantra Tibet, terdapat ‘Om’ dalam mantra, dimulai dengan aksara ‘Om’, sangat mudah dibedakan, apa itu Tantra Timur, dan apa itu Tantra Tibet. Cundi Bhagavati merupakan Istadevata dari Acarya Pufang (普方上師 ) dari Shezidao Taipei (台北社子島), beliau mendirikan Vihara Zongchi (總持寺). Kenapa disebut Vihara Zongchi (Dharani) ? Sebab mudra dari Cundi Bhagavati merupakan permulaan dari semua mudra, yaitu Mudra Dharani. Saya dengar Acarya Lianning (蓮寧上師) berkunjung ke Shezidao, saat itu di tempat Acarya Pufang, nama visuddhi saya adalah Yuanchi (圓池 ), ‘yuan’ dari kata sempurna, ‘chi’ adalah kolam dari Mahapadminiloka. Cundi Bhagavati merupakan Istadevata yang paling istimewa di antara Astamahaistadevata, Beliau dapat dijadikan sebagai Istadevata, sekaligus sebagai Dharmapala, sebab kekuatan Beliau sangat besar. Tadi Acarya Lianou mengatakan, mengundang Mahaguru dan Gurudara untuk membabarkan Dharma di Taiwan. Sekarang Mahaguru telah berusia 72 tahun, setelah pergi ke Taiwan dan kembali lagi kemari sudah menjadi 73 tahun, usia semakin bertambah, entah pada akhirnya, sampai kapan, tidak lagi pulang-pergi, tidak perlu lagi bolak-balik dua tempat, Taiwan dan Amerika.

Tadi juga disinggung perihal pemilihan presiden Amerika. Sebenarnya, pada tanggal 15 Agustus tahun ini, ketika konsultasi meja Dewata, saya sempat menanyakan, “Siapakah di antara Hillary dan Trump yang akan terpilih sebagai presiden ?” piring pun berputar, terus berputar, saya mengatakan: “Saya sudah tahu, selisih perolehan suara mereka berdua adalah 10%.” Namun saya tidak mengungkapkan siapa yang akan terpilih. Sekarang dengan sesungguh-sungguhnya, di hadapan Buddha dan Bodhisattva, saya beritahu Anda semua, saat itu saya telah mengetahui bahwa Trump akan terpilih. Namun saat itu, saya tidak boleh mengungkapkannya, sebab jika diungkap, tetap akan bocor dan paling tidak akan ada sedikit pengaruh, bisa juga muncul di internet, dan tidak terlalu baik bagi kompetisi yang adil. Oleh karena itu saya tidak mengungkapkan siapa sesungguhnya yang akan terpilih. Namun, sesungguhnya saya beritahu Anda semua, petunjuk Mahadewi Yaochi sangat akurat, Beliau juga memberi petunjuk bahwa perolehan suara hanya selisih 10%.

Demikian saya katakan, di hadapan altar, di hadapan Buddha dan Bodhisattva, saya tidak berdusta, tidak boleh berdusta, tidak boleh berbohong. Namun adakalanya saya akan memberi isyarat, tahukah Anda ? Di meja makan, sambil makan, saya memberitahu semua siapa yang bakal terpilih ! Saya mengatakan kepada semua, sebenarnya saya memberi isyarat: “Saya ini cenderung memberontak, saya suka memilih orang yang memiliki sifat memberontak.” Saya bukan konservatif, saya sendiri memiliki sifat pemberontak, sebab sejak kecil mendapat tekanan sampai memberontak, saya punya sifat pemberontak. Saat itu, ketika semua makan bersama saya, orang menanyai saya: “Anda akan memilih siapa ?” Saya katakan: “Saya ini sangat memberontak, pasti memilih yang memberontak.” Namun, tahukah Anda ? ‘My daughter’ Foqing adalah Partai Demokrat, Andy adalah Partai Republik, satu keluarga dua partai. Ketika pemilihan, Foqing membawa formulir dan meminta saya untuk menuliskan pilihan saya, Foqing adalah Partai Demokrat ! Apabila saya menulis saya memilih Trump, maka saya tidak enak hati; Hendak memilih Hillary, tapi saya kurang ikhlas. Saya katakan pada Foqing: “Terserah, terserah kamu, pilih salah satu untuk saya !” Tentu saja Foqing memilih Hillary, dia adalah Partai Demokrat, tentu memilih Hillary. Karena Foqing yang mengisikannya untuk saya, dan saya mesti menandatanganinya, saya katakan terserah. Foqing menjawab: “Tidak bisa, tidak boleh, Anda mesti mengungkapkan siapa pilihan Anda sendiri, baru saya boleh mengisinya untuk Anda.” Foqing telah menjadi ‘American’. Demikianlah orang Amerika, ketika telepon berbunyi, mencari saya, saya katakan padanya: “Saya tidak di tempat.”, “Tidak boleh !” Menurut orang Amerika saya tidak boleh berkata seperti itu, “Sebab Anda ada di tempat ! Oleh karena itu Anda mesti berjalan keluar rumah, baru saya bisa katakan bahwa Anda sedang tidak di tempat.” Demikianlah pemikiran orang Amerika. Fo Qing juga demikian, Fo Qing 80% menjadi ‘American’ dari United States, masih ada 20% tergolong orang Taiwan. “Anda mesti ungkapkan siapa yang Anda pilih”, saya bilang terserah juga tidak boleh, apa boleh buat, hanya bisa menundukkan kepala: “Pilih Hillary.” Sama seperti putri sendiri. Apa boleh buat, siapa suruh dia adalah putri saya ! Saya memilih Hillary, namun, Mahadewi Yaochi memberi saya petunjuk, Trump.

Saya juga pernah katakan, saya pernah melihat sepotong video Trump, di sisi kanannya ada dua wanita yang mengenakan bikini, di sisi kirinya ada dua orang wanita yang mengenakan bikini, kedua tangannya memeluk empat wanita, kepalanya menunduk, mungkin mencium sana dan sini, kedua tangannya juga tidak diam. ‘Ciri khas orang yang terkemuka.’ (ungkapan yang homofon: orang terkemuka biasanya mata keranjang ), dia diberitakan banyak melakukan pelecehan seksual ! Banyak wanita yang muncul dan bicara, juga disiarkan di televisi Amerika. Saya katakan: “Membuka kasino, melakukan penipuan uang dan seks, dan…”, saya tidak boleh mengatai dia tidak bermoral, juga tidak boleh mengatainya sebagai bajingan, singkat kata, yang seperti itu, sekarang populer di masyarakat, orang semacam itu justru bisa terpilih sebagai presiden. Masyarakat masa kini berbeda dengan zaman dahulu.

Kembali ke Taiwan akan sangat sibuk, di Taiwan ada banyak upacara agung, setiap minggunya saya memimpin upacara agung di Taiwan Lei Tsang Temple. Hari Minggu di minggu pertama, adalah Upacara Ratnaksama Kaisar Liang di Cetiya Ganlu (甘露精舍), saya mesti pergi untuk memimpinnya. Sabtu pertama begitu saya kembali, dan hari Minggunya, saya mesti memimpin upacara. Di antara jadwal, banyak upacara wilayah Utara, seperti upacara di Emperor Temple (黃帝雷藏寺), selain itu juga upacara agung yang diselenggarakan oleh Cetiya Zhongguan  (中觀堂). Di wilayah Selatan juga ada, mungkin upacara peletakan batu pertama di vihara di tempat Lin Liren, upacara di Vihara Vajragarbha Dayi (大義雷藏寺), harus pergi juga ke wilayah Selatan, banyak upacara. Selain itu, ada banyak tempat yang mesti dikunjungi, telah menyanggupinya, seperti Cetiya Folin (佛林同修會), saya juga mesti berkunjung, mereka mengundang, dan masih banyak lagi tempat di Taiwan yang melayangkan permohonan, semua akan dikunjungi. Selain itu, juga di Budaya Daden (大燈文化), melukis sebuah lukisan yang sangat besar. 

undefined

Saya selalu melukis sebuah lukisan yang sangat besar di Galery Budaya Daden di Wufeng (大燈霧峰的大品文化中心). Saya tahu jadwal kepulangan kali ini tidak mudah, sesungguhnya sangat sibuk. Saya juga mendoakan diri sendiri supaya tubuh ini sehat. Memohon perlindungan Mahadewi Yaochi, para Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Daka dan Dakini, serta para Deva dan Naga, supaya selama setengah tahun dapat membabarkan Dharma dengan lancar di Taiwan, tubuh sehat. Kesehatan tubuh sangat penting, dengan adanya tubuh yang sehat, baru bisa membabarkan Dharma, tanpa tubuh yang sehat, tidak perlu membahas hal yang lainnya. Juga mendoakan setiap orang, baik yang berada di Taiwan maupun di Amerika, semua umat di berbagai negara, supaya semua sehat sentosa, sesuai kehendak dan manggala, semua harapan dapat terpenuhi, jangan sampai terjadi hal yang tidak baik. Kita memohon Cundi Bhagavati mengadhisthana kita semua. Belum menyapa Anda semua ! Selamat malam semuanya ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Mandarin) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! (Bahasa Kanton)

Hari ini lanjutkan pengulasan Lamdre, dalam satu paragraf Lamdre, tertulis: “Bagian ketiga dari marga luas adalah: ‘Lokuttaramarga’, isinya dikupas berdasarkan empat asas, mendiskusikan berbagai hal dalam asas dengan cara membaginya dalam empat hal: bhumi, hetu (sebab), tanda pembuktian, phala (hasil), dan kesimpulan.”Menggunakan 4 hal untuk membagi bagian ke-3: “Lokuttaramarga”. Di antaranya, bagaimana dengan ‘hetu’ ? Saya telah membahasnya, apa itu ‘hetu’ ? Faktor penghasil samadhi, faktor penghasil Prajna, bagaimana timbulnya keinginan untuk bermeditasi, mengapa Anda bisa menghasilkan Prajna ? Mengapa Anda menghasilkan Prajna ? Sebab Anda memiliki sraddha (keyakinan), ‘hetu’ yang pertama adalah sraddha. Karena Anda meyakininya, oleh karena itu mulai menekuni meditasi, dan berkat penekunan samadhi, Anda menghasilkan Prajna. Semua dimulai dari ‘sraddha’, tanpa ‘sraddha’, Anda tidak akan menekuni meditasi, dan tanpa samadhi, tidak akan timbul Prajna, ini semua saling berhubungan. Faktor penghasil samadhi. Mengapa Anda mempunyai keyakinan ? Proses kelahiran, penuaan, sakit, dan mati di dunia ini. Mengapa Shakyamuni Buddha memiliki tekad berbhavana ? Sebab ketika Beliau berjalan-jalan keluar dari empat pintu kerajaan, yang pertama dilihat adalah penderitaan melahirkan; Yang kedua adalah penderitaan usia tua; Yang ketiga adalah penderitaan sakit; Yang keempat adalah penderitaan kematian. Shakyamuni Buddha melihat lahir, tua, sakit, dan mati, berbagai penderitaan umat manusia, tidak hanya empat, bahkan ada 8 duka, dan masih banyak lagi. Sehingga timbul tekad untuk berbhavana mencapai pembebasan. Kita juga sama, mengalami lahir, tua, sakit, dan mati, setelah melihatnya, Anda merasa dunia ini sungguh duka. Sehingga memandang dunia ibarat rumah terbakar, mesti segera meninggalkan rumah terbakar ini, oleh karena itu ada Lokuttaramarga. Mengapa Anda bermeditasi ? Sebab Anda ingin terbebaskan, sebab berkat samadhi, Anda dapat menghasilkan Prajna pembebasan, ini semua merupakan ‘hetu’. Berikutnya adalah tanda pembuktian, apa itu ? Semua tahu, ketika berbhavana, akan timbul tanda pembuktian. Anda menekuni Caturprayoga, Mahanamaskara, Mahapujana, Catursarana, dan Caturapramanacitta.

Anda menekuni Sadhana Caturprayoga, di dalamnya terdapat pertobatan, setelah menekuninya, akan muncul tanda-tanda, ini disebut tanda pembuktian. Misalnya, Anda bermimpi makan benda putih, dan memuntahkan benda hitam. Apa artinya ? Ini artinya terang yang baik memasuki diri Anda, dan Anda menyingkirkan karmavarana hitam, makan putih memuntahkan hitam. Banyak orang menekuni mahanamaskara, hanya menekuni mahanamaskara, terus bernamaskara pada Buddha, menjapa Mantra Buddha, terus bernamaskara, setiap hari 108 kali, bahkan lebih banyak lagi, dan pada akhirnya muncul tanda pembuktian, bermimpi diri sendiri sedang menyisir rambut, ada seorang wanita yang menyisir rambut dan banyak ulat berjatuhan dari rambutnya, banyak ulat yang berjatuhan ke lantai, Anda ketakutan melihatnya, mengapa semakin disisir semakin banyak ulat berjatuhan ? Ini merupakan tanda pembuktian yang baik. Artinya karmavarana pada diri Anda dan segala hal yang tidak baik telah dikeluarkan.

Ada orang yang menderita sakit kepala, setelah bersarana, dia bermimpi sedang menyisir rambut, banyak ulat keluar dari kepala dan berjatuhan di lantai, akhirnya sakit kepala yang dideritanya pun sembuh, ini tergolong sebagai tanda pembuktian. Anda bermimpi diri sendiri terbang mengangkasa mengendarai seekor kuda putih, ini artinya peningkatan tingkat spiritual, Anda memperoleh tanda pembuktian bhavana; Naiknya tingkat spiritual, terbang di angkasa dengan mengendarai kuda putih, atau terbang berdiri di atas padmasana. Cara terbang ibu saya berbeda, tiap kali beliau mimpi diri sendiri sedang terbang, beliau terbang dengan posisi horizontal, sebab beliau merupakan titisan dari Burung Taiping di sisi Avalokitesvara Bodhisattva. Sehingga cara terbang beliau mirip dengan cara terbang burung, terbang dengan posisi horizontal. Tiap kali terbang, saya lakukan dalam posisi berdiri, sebab merupakan Padmakumara yang berdiri di atas padmasana, sehingga saya selalu berdiri. Tanda pembuktian ini menjadi berbeda. Anda bermimpi terbang di angkasa mengendarai kuda putih, terbang semakin tinggi, ini merupakan tanda pembuktian peningkatan tingkat spiritual Anda.

Oleh karena itu, apabila Anda benar-benar menekuni Buddhisme, dan yang Anda tekuni adalah ajaran kebenaran, maka mimpi Anda merupakan mimpi benar, yaitu mimpi yang muncul di antara pukul 6 atau 7 pagi, atau pukul 5, 6, atau 7, Anda bisa mengingatnya dengan sangat jelas, itu merupakan tanda pembuktian. Sebab setelah Anda belajar Buddhisme, semua menjadi mimpi benar, tidak akan mengalami mimpi kebalikan.

Mimpi orang awam tergolong sebagai mimpi kebalikan, ketika bermimpi hal yang tidak baik, seperti menginjak tinja, tidak baik, namun Anda justru akan memenangkan undian, ini merupakan mimpi orang awam. Jika kita sadhaka bermimpi menginjak tinja, berarti benar-benar menginjak tinja. Bermimpi diri sendiri jatuh ke dalam lubang pembuangan tinja, wah ! Jatuh ke dalam, semua penuh tinja, jatuh ke dalam pembuangan tinja. Menurut orang awam itu merupakan hal baik, Anda akan memperoleh kekayaan, memperoleh banyak uang. Namun bagi kita yang belajar Buddhisme, yang menekuni Dharma kebenaran, itu adalah mimpi benar, artinya tidak baik, benar-benar jatuh ke pembuangan tinja. Di Taiwan ada lubang pembuangan tinja, sedangkan di Amerika tentu saja tidak ada. Namun, mesti memerhatikan penurunan lapisan tanah, di dunia ini sedang populer penurunan lapisan tanah. Semua telah mengeruk benda-benda di bawah tanah, air bawah tanah, minyak bawah tanah, benda apa pun diambil, bumi yang semula sangat padat, bagian tengahnya dikeruk habis oleh Anda, semua berlomba-lomba mengambil minyak bumi, mendadak bumi mengalami penyusutan, di tengah jalan di kota tiba-tiba muncul lubang raksasa, sebab bagian tengah bumi telah dikeruk habis. Di Amerika sangat jarang menggunakan minyak bumi sendiri, sebagian besar merupakan hasil wilayah lain, minyak sendiri disimpan di dalam bumi Amerika, mereka berpikir, kelak ketika semua tidak lagi memiliki minyak, dia masih mempunyainya. Amerika tidak mengeksploitasi minyak, mereka membeli minyak dari wilayah lain. Tetapi dia tidak tahu, perut bumi saling terhubung, dia mengira di perut bumi wilayah sendiri ada minyak, karena di wilayah lain terus mengambil minyak, minyak di wilayahnya akan mengalir ke sana, sebab bagian tengah saling terhubung. Suatu hari, dia mengira orang lain sudah kehabisan minyak, dia masih punya, begitu digali, di dalamnya tidak ada, sudah kosong, sebab semua telah mengalir ke wilayah orang lain. Bukankah ini adalah bumi yang sama ! Hanya sebuah bumi yang lebih besar, suatu hari nanti minyak akan habis diambil, air bawah tanah juga habis diambil. Ini di luar pembahasan, namun yang terpenting adalah, dalam pembahasan hari ini ada banyak hal mengenai ‘hetu’ dan tanda pembuktian. 

undefined

Selain itu, ada ‘phala’ (hasil / akibat ), phala yang dihasilkan, saya pernah mengupas ‘phala’ ini, ibarat apa yang kita tanam, sesungguhnya juga merupakan sebab dan akibat, apa yang Anda tanam, itu pula yang akan Anda tuai. Saya ingat, sepertinya Hu Shi pernah mengatakan, “Bagaimana Anda ingin menuai, terlebih dahulu mesti memerhatikan bagaimana Anda menanamnya.” Apabila yang kita tekuni adalah ajaran kebenaran, maka buah yang Anda peroleh pasti adalah buah kebenaran. Anda jangan sampai mempelajari ajaran sesat dari mara, sebab setelah Anda mempelajarinya, meski ada yang dituai, namun buah yang Anda petik kelak adalah buah mara sesat, ini sudah tentu. Telah saya katakan, Anda berkontak yoga dengan Buddha, maka kelak pencapaian Anda adalah Buddha; Anda berkontak yoga dengan Bodhisattva, maka kelak pencapaian Anda adalah Bodhisattva; Anda berkontak yoga dengan Sravaka, maka kelak Anda mencapai Kearahatan; Anda berkontak yoga dengan Rsi, maka kelak pencapaian Anda adalah Rsi; Anda berkontak yoga dengan para Devata, maka kelak Anda mencapai Kedevataan; Anda berkontak yoga dengan manusia, maka kelak bertumimbal lahir menjadi manusia, ini adalah sebab dan akibat. Apabila Anda berkontak yoga dengan binatang, maka kelak Anda akan terlahir kembali sebagai binatang; Anda berkontak yoga dengan neraka, maka kelak Anda pasti terjerumus ke neraka ! Anda berkontak yoga dengan hantu kelaparan, maka kelak pasti menjadi hantu kelaparan. Anda berkontak yoga dengan hantu, dalam kehidupan ini Anda memperoleh bantuan hantu, mungkin juga memperoleh kekayaan dan popularitas, namun kelak Anda pasti menjadi hantu. 

Oleh karena itu dalam Tantra dikatakan, Anda memandang Mahaguru ibarat Buddha, maka bhavana Anda dapat mencapai Kebuddhaan; Anda memandang Mahaguru sebagai biasa-biasa saja, maka pencapaian Anda juga biasa-biasa saja. Asal-asalan ! Anda merasa Mahaguru hanya orang awam, apabila Anda berbhavana dengan sikap batin seperti itu, maka adhisthana dari Mahaguru akan menjadi adhisthana orang awam, saya tidak membohongi Anda. Oleh karena itu dalam Tantra dikatakan: “Anda memandang Guru ibarat Buddha.” Inilah yang paling penting, “Maka bhavana Anda kelak dapat mencapai Kebuddhaan; Apabila Anda memandang Guru sebagai orang biasa, maka pencapaian Anda juga biasa saja; Anda memandang Guru bahkan tidak layak sebagai manusia, maka Anda pun mencapai tiga alam rendah.” Demikianlah yang dikatakan dalam Tantra. “Memandang Guru ibarat Buddha”, harus demikian.

Mungkin saja seorang Guru adalah Guru yang sangat biasa, saya ingat ada sebuah kisah, ada seorang Rinpoche yang membawa siswanya ke tepi sungai. Arus sungai sangat deras, wah ! Air sungai itu, bagian atas adalah es yang sedang meleleh, sedangkan bagian dalamnya adalah aliran yang sangat deras. Sampai di tepi sungai, Rinpoche tersebut hendak menyeberanginya, biasanya dapat diseberangi dengan mudah, namun hari ini sangat deras, dia pun berdiri di tepi sungai. Seorang siswa yang memiliki keyakinan kuat mengatakan: “Saya menjunjung tinggi Guru saya, saya yakin sanggup menyeberangi sungai ini.” Dia pun berdiri di atas permukaan air dan berlari menyeberanginya. Begitu Sang Guru atau Rinpoche itu melihatnya, “Aduh ! Bahkan siswa saya dapat menyeberangi sungai itu, siswa pun sudah menyeberang, saya sebagai guru, mana boleh guru tidak bisa menyeberanginya ?” Akhirnya sampai di tengah sungai, Sang Guru pun dihanyutkan oleh arus sungai. Siswa telah menyeberangi sungai, namun guru malah tidak berhasil, justru hanyut, ini membahas perihal sraddha. Sraddha sangat penting, dengan adanya sraddha barulah Anda mempunyai faktor penyebab mencapai Kebuddhaan; Tanpa sraddha, tidak perlu membahas apa pun. Apabila Anda bahkan tidak punya sraddha terhadap Guru Anda sendiri, sesungguhnya Anda juga tidak perlu tetap berada di ‘True Buddha School’ Zhenfo Zong ini, sungguh, sebab Anda tidak punya sraddha terhadap Guru yang mentransmisikan Dharma, apakah dengan demikian Anda bisa punya sraddha terhadap ajaran-Nya ? Buddha, Dharma, dan Sangha terhubung menjadi satu. “Namo Gulubei. Namo Budaye. Namo Damoye. Namo Sengqieye.” Yaitu Mulacarya Anda, Buddha, Dharma, dan Sangha, semua mesti Anda hormati, semua mesti memiliki sraddha. Tanpa sraddha, meditasi Anda tidak akan berhasil, Prajna juga tidak akan muncul, ini tergolong ‘phala’.

Berikutnya, merupakan sebuah kesimpulan, dalam Lamdre, diulas dengan membagi Lokuttara menjadi 4 bagian. Tanda pembuktian sangat mudah untuk dikenali, memberitahu Anda semua, apabila Anda menekuni latihan prana, ada atau tidak arus prana yang mengabhiseka Anda, Anda akan mengetahuinya. Asalkan Anda mengosongkan diri, arus Dharma pun mengalir masuk. Bukankah tadi pemandu puja bakti mengatakan: Visualisasi kesunyataan, menjapa Mantra Visualisasi Kesunyataan: “Om. Sibawa. Suda. Saerwa. Daerma. Sibawa. Suduo. Hang.” Anda mesti menjapa mantra ini, usai menjapa Mantra Visualisasi Kesunyataan, Anda pun memvisualisasikan kesunyataan, memvisualisasikan tubuh menjadi sunya, dengan sendirinya arus Dharma pun masuk, dengan alamiah prana memasuki tubuh Anda. Saat itu, Anda akan merasakan tubuh Anda sangat kukuh, sama seperti baja; Arus Dharma masuk, tubuh Anda akan sangat penuh. Adakah anubhava semacam ini ? Yang pertama, ini adalah tanda pembuktian.

Yang kedua, arus Dharma telah masuk, tanda pembuktian yang kedua, sekujur tubuh akan menghasilkan hangat, tubuh Anda akan merasa sangat hangat. Di luar angin sangat besar, namun, asalkan Anda mengosongkan diri, arus Dharma masuk, kundalini bangkit, dengan sendirinya suhu tubuh Anda akan menyesuaikan diri dengan baik, ini dapat Anda rasakan sendiri. Apakah kundalini Anda telah bangkit ? Anda sendiri yang mengetahuinya. Namun, api ini tidak sangat panas, melainkan hangat, hangat yang lembut, demikianlah yang dirasakan. Apa berikutnya ? Kenikmatan akan dirasakan di sekujur tubuh Anda, muncul sukacita, terasa damai dan ringan. Ketika Anda bermeditasi, visualisasi kesunyataan, arus Dharma masuk, tubuh kukuh, penuh, merasakan aliran prana memenuhi tubuh Anda, terang memenuhi tubuh Anda, rasa hangat memenuhi tubuh Anda, sukacita memenuhi tubuh Anda, ini adalah tanda pembuktian. Tubuh Anda akan menghasilkan sukacita, sehingga sekujur tubuh Anda merasa sangat ringan dan damai, sangat rileks, dan sukha. Setelah mengosongkan diri, tiada rintangan apa pun, pikiran Anda akan tembus, muncul Prajna, ini juga merupakan tanda pembuktian. Tubuh Anda akan menjadi ringan ! Anda tidak akan merasa tubuh menjadi sangat berat, bahkan ketika ada bagian tubuh yang sakit, Anda bisa mengalirkan kundalini ke sana, melaluinya beberapa kali, maka rasa sakit itu akan lenyap. Ini adalah tanda pembuktian, rasa sakit akan lenyap.

Seorang polisi menanyai seorang nenek: “Nenek, kenapa Anda menerobos lampu merah ?” Nenek itu menjawab: “Lampu merahnya sangat tinggi, mana bisa saya menerobosnya ?” Tentu saja, lelucon ini menyatakan bahwa logika terhubung, Anda tidak mungkin menerobos lampu merah, sebab Anda tidak bisa menjangkau lampu merah. Yang diungkapkan di sini adalah sila bagi kita awam di dunia, ketika lampu merah menyala, maka jangan menjalankan kendaraan, berhentilah, maka tidak akan celaka. Apabila melihat lampu merah, dan Anda menerobosnya, maka bisa terjadi kecelakaan, ini tergolong sebagai sila. Karena dalam agama Buddha ada sila, saya pernah katakan, apabila agama Buddha tidak ada sila, berarti itu adalah kelompok penipu. Sebuah negara mempunyai hukum negara, sebuah keluarga punya aturan keluarga, dan agama Buddha punya sila, Anda mesti menaati sila tersebut, maka Anda tidak akan celaka. Anda memperoleh apa yang tidak patut diperoleh, maka Anda akan celaka. Anda memuja yang tidak patut dipuja, Anda pun celaka. Sangat sederhana, ini adalah sila. Oleh karena itu, pada umumnya, ada orang yang cenderung tidak menaati sila, ada orang yang tidak terlalu memedulikan sila.

Sila adalah yang pertama; Sila, samadhi, dan Prajna merupakan Trianasravani dalam Buddhadharma. Oleh karena itu sila mesti ditaati. Tadi melafal: “Sembah puja dan bersarana kepada Susiddhi”, bersarana pada Susiddhi dilafalkan dengan Bahasa Taiwan, sebuah sutra bernama “Susiddhi”, merupakan sutra mengenai sila. Apa yang diajarkan Shakyamuni Buddha ketika Parinirvana ? Siswa menanyai Beliau: “Kelak setelah kepergian Anda, siapa yang menjadi Guru kami ?”, “Jadikan sila sebagai Guru”, Anda mesti menaati sila Anda. Kita ‘True Buddha School’, begitu masuk, akan memberi Anda buku sila, setelah Anda menerima Bodhisattvasila, Anda mesti menaati Bodhisattvasila, setelah Anda menerima vinaya kebhiksuan, maka Anda mesti menaati vinaya kebhiksuan, ini semua mesti ditaati. Pada dasarnya, pancasila dalam agama Buddha mesti Anda taati. Sila menghindari pembunuhan, mencuri, asusila, dusta, dan mabuk, lima sila ini mesti Anda taati, apabila Anda menaati sila dengan sangat disiplin, maka Anda bisa memasuki samadhi. Jika Anda tidak disiplin dalam menaati sila, mana mungkin bisa menghasilkan samadhi ? Ini merupakan prinsip yang sangat sederhana. 

Di zaman dahulu, pria yang hendak melamar, apabila dia tampan, sementara pihak wanita juga menyukainya, maka dengan malu dia akan berkata: “Persoalan besar seumur hidup, biar orang tua yang menentukan.”  Jika dia suka baru akan berkata demikian. Namun apabila parasnya jelek, dia akan mengatakan: “Sebagai putri, saya masih ingin berbakti pada orang tua beberapa tahun lagi.” Ini adalah seni berbicara. Pahlawan menolong wanita cantik, apabila pahlawan itu tampan, wanita itu dengan malu mengatakan: “Gadis ini tidak bisa membalas kebaikan Anda, satu-satunya cara adalah menyerahkan hatiku padamu.” Apabila tidak tampan, dia akan mengatakan: “Gadis ini tidak bisa membalas kebaikan Anda, hanya saja, dalam kehidupan mendatang rela bekerja keras untuk Anda demi membalas budi jasa Anda yang besar.” Semenjak zaman dahulu hingga saat ini, semua menggunakan seni berbicara.Yesus pernah mengatakan, tiap kali hendak berbicara, beliau suka mengatakan: “Dengan sesungguh-sungguhnya aku berkata kepadamu.” Ketika saya menulis buku, sering menulis demikian, “Dengan sesungguh-sungguhnya saya beritahu Anda semua.” Sebab perkataan Mahaguru adalah ucapan satya, ucapan yang benar, sungguh patut disayangkan apabila Anda tidak mendengarnya. Sebab, yang saya katakan benar adanya, saya tidak akan berdusta. Kadang saya bisa melihat, maka saya katakan saya melihat; Kadang tidak melihat, maka saya katakan tidak melihat, inilah yang paling penting.

Saya bicara fakta, seperti ketika saya membantu menyeberangkan arwah seseorang, saya bukan 100% dapat menyeberangkan seorang itu ke Negeri Buddha, apabila mendiang memiliki karmavarana yang sangat berat, saya hanya dapat membantunya mengikis karma, namun tidak dapat langsung terlahir di Negeri Buddha.

Saya berkata yang sesungguhnya, tidak ada yang dalam sekejap langsung menjadi Buddha, tidak semua yang diseberangkan oleh saya langsung menjadi Buddha. Sesungguhnya mengenai penyeberangan arwah dan menjadi Buddha, sudah cukup baik apabila terlahir di Negeri Buddha, tidak perlu mencapai Kebuddhaan ! Masih sangat banyak yang perlu Anda pelajari ! Apabila hanya sekali penyeberangan arwah langsung mencapai Kebuddhaan, luar biasa ! Mana ada yang semudah itu ? Jangan sembarang bicara. Mesti berucap yang jujur. Terus terang saya beritahu Anda semua, sudah sangat baik apabila saya dapat menjemput Anda terlahir di Negeri Buddha, dan di sana Anda masih perlu belajar ! Anda sama sekali belum tercerahkan ! Pencerahan bagaimana ? Apa itu pencerahan ? Dalam belasan buku samadhi, saya membahas perihal pencerahan, setelah Anda memahaminya, barulah Anda tercerahkan. Namun, Anda masih harus berbhavana dengan pencerahan Anda ! Bukan setelah Anda memahami kemudian mengatakan: “Akhirnya saya tercerahkan, saya sudah paham, saya telah memahami buku-buku yang ditulis Mahaguru.” Namun, Anda masih belum menapaki bhavanamarga ! Apa gunanya Anda mengerti ? Tidak ada manfaat apa pun. Anda menyatakan diri sendiri telah tercerahkan, memang benar telah tercerahkan, namun apakah Anda benar-benar tekun bersadhana sampai pencerahan ? Sejak saat itu, apakah perilaku dan ucapan Anda sesuai dengan pencerahan ? Ini merupakan satu persoalan, oleh karena itu disebut bhavana sejati setelah pencerahan.

undefined

Anda telah tercerahkan, telah sampai pada darsanabhumi, maka mesti memasuki bhavana sejati setelah pencerahan, melatih pencerahan Anda. Saat itu, uang tidak penting, vihara vajragarbha juga tidak penting, hidup dan mati diri sendiri juga tidak penting, berbagai hal duniawi juga tidak penting. Terus terang, tubuh jasmani juga tidak penting. Orang yang benar-benar tercerahkan, bahkan tubuhnya sudah tidak penting lagi, semua persoalan, telah Anda pahami, inilah pencerahan !

Seorang perwira mengundang 4 pensiunan perwira senior, perjamuan menyiapkan 13 meja, 1 meja untuk perwira senior, dan 12 meja untuk anggota. Kepiting bulu shanghai di meja perwira senior merupakan kepiting liar dengan tempurung kecil; Kepiting bulu shanghai di meja anggota merupakan kepiting ternak, tempurungnya besar. Perwira senior merasa tidak nyaman melihatnya: “Bagaimana cara divisi umum mengaturnya ? Kenapa kepiting kami lebih kecil dari kalian ?” Pimpinan divisi umum langsung menjelaskan: “Mereka di beberapa meja itu adalah hasil peliharaan orang, sedangkan yang di meja kalian ini bukan peliharaan manusia.” Kita tiap manusia adalah peliharaan manusia, siapa yang bukan dipelihara oleh manusia ? Oleh karena itu mesti berbakti para orang tua, mesti menaati sila, mesti mengetahui apa itu Buddhadharma sejati, ini semua mesti dipahami. Sesungguhnya, kita semua mesti memahami banyak hal dengan jelas. Dulu Guru mengajari saya, kemudian saya sendiri mempelajarinya; Guru mengajari, saya sendiri menekuninya, mendalaminya, kemudian saya melakukan rekombinasi. Kita tidak boleh meninggalkan mula, oleh karena itu tiap kali Mahaguru membabarkan Dharma, mesti terlebih dahulu menyebut 4 Mulacarya Tantra saya. Sekarang sudah ada rupangnya, ini adalah Guru Thubten Dhargye, ini adalah Bhiksu Liaoming, ini adalah Gyalwa Karmapa ke-16, ini adalah Guru Sakya Zhengkong, keempat Guru Sesepuh ada di sini. Kita menekuni Dharma dari Beliau, kita mesti menghormati Guru, sekarang keempat Guru Sesepuh ada di sini, kita memahat rupang Beliau, saya menjunjung tinggi keempat Guru Sesepuh ini; Tiap kali hendak Berdharmadesana, pasti tidak Berdharmadesana sendiri. Apabila yang hari ini saya babarkan adalah ajaran diri sendiri, bukan Dharma yang diajarkan oleh Guru, berarti ucapan tersebut adalah keliru. Coba Anda renungkan, ketika Anda lahir, apakah Anda langsung memahami segala sesuatu ? Bukankah Guru yang mengajari Anda ? Bukankah orang tua yang mengajari Anda ? Bukankah masyarakat yang mengajari Anda ? Semua adalah berkat bimbingan Guru, barulah Anda memahami hal-hal ini. Oleh karena itu saya katakan, ada tiga hal utama dalam bhavana, setiap hari mesti berbahagia, setiap hari bersyukur, dan setiap hari berbhavana. Saya mengajari Anda untuk bersyukur, mengapa mengajari Anda untuk bersyukur ? Memanjatkan syukur kepada semua Guru yang mentransmisikan Dharma, hidup sehari, bersyukur sehari; Hidup sehari, berbahagia sehari; Hidup sehari, berbhavana sehari. Mesti berterima kasih kepada siapa ? Langit, bumi, pimpinan, orang tua, dan guru, demikianlah Anda diajari untuk bersyukur, sebab tidak ada yang langsung bisa sejak lahir, apakah Anda langsung menguasainya begitu lahir ? Ketika saya lahir juga tidak bisa apa-apa.

Xiaoming sakit perut: “Ma, lambung saya sakit.” Mama menjawab: “Kamu tidak sarapan, penyebab utamanya pasti karena perut yang kosong.” Saat itu, papa berjalan menghampiri dan mengatakan: “Istriku, saya sakit kepala.” Xiaoming menjawab: “Pa, penyebab utamanya pasti karena kepala yang kosong.” Ketika kita lahir, benak kita kosong, memerlukan orang tua untuk memelihara Anda sampai dewasa, Anda belajar, guru mengajari, barulah Anda menguasainya. Oleh karena itu terhadap semua insan, terhadap para insan yang berbudi jasa, kita mesti menghormati semuanya, berterima kasih pada semuanya. Xiaohua adalah orang yang menyukai kebersihan, tiap kali selesai menggunakan toilet, dia butuh waktu setengah jam untuk cuci tangan. Suatu hari, seorang teman melihat Xiaohua tidak cuci tangan setelah dari toilet, teman itu menanyainya: “Kenapa hari ini kamu tidak cuci tangan ?” Xiaohua menjawab: “Kebetulan hari ini bawa tisu.” Diharapkan semua orang membawa tisu tiap kali menggunakan toilet, sedia payung sebelum hujan.

Setelah Anda memahami pengetahuan dalam belajar Buddhisme, Anda mengerti sila agama Buddha, memahami semua tanda pembuktian, maka Anda pun akan menapaki jalan yang patut. Saya harap, setiap sadhaka menapaki jalan yang patut, dan menekuni ajaran kebenaran.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。