【Mantra Hati Padmakumara】:
Mantra Panjang:
「OM. A. HUM. GU-LU-BEI. A-HE-SA-SHA-MA-HA. LIAN-SHENG. XI-DI. HUM」
Mantra Pendek:
「OM. GU-LU. LIAN-SHENG. XI-DI. HUM」
【Pengenalan Singkat Pratima Padmakumara】:
Padmakumara mengenakan Mahkota Pancadhyani Buddha atau Mahkota Dharmaraja, tangan kanan membentuk Mudra Dharmadesana, tangan kiri membentuk Mudra Memegang Padma, duduk bersila penuh keagungan di atas padmasana berwarna putih, tersenyum penuh keagungan, memancarkan cahaya terang ratusan mutu manikam.
【Kutipan DharmadesanaMahaguru Liansheng Sheng-yen Lu】:
Padma「蓮花 - Lianhua」merepresentasikan kemurnian, tumbuh di lumpur tapi tak tercemar.
Kumara「童子 - Tongzi」merepresentasikan kepolosan dan kesucian, melambangkan Dharmakaya Parisuddhi.
Pada usia 26 tahun, Mahadewi Yaochi membuka divyacaksu (mata batin) Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu, malam itu juga berkelana ke alam suci Sukhavati, secara langsung menyaksikan Maha Padmakumara Putih yang terang benderang, saat itu terdapat suara yang memberitahunya: Engkau adalah titisan Maha Padmakumara Putih!
Asal muasal Padmakumara adalah Buddha bhumi ke 13.
Akarnya adalah Mahavairocana Tathagata, sedangkan yang bersama dengan Mahavairocana Tathagata adalah Buddhalocani Bhagavati. Sepasang mata Buddhalocani bermanifestasi menjadi Mahapadminiloka.
Amitabha Buddha merupakan Adhinatha Utama di Sukhavatiloka, sedangkan Padmakumara merupakan Adhinatha Utama di Mahapadminiloka. Amitabha Buddha bermanifestasi menjadi Padmakumara, sedangkan Padmakumara menitis menjadi Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu.
Maha Padmakumara Putih merupakan emanasi dari Sarvabuddha-locani-maha-vajra-sri-sarva-buddha-matrka-hrdaya-natha, Buddhalocani Bhagavati juga merupakan emanasi dari Pancadhyani Buddha, juga merupakan emanasi dari Buddha Tengah Asali yaitu Mahavairocana Tathagata. Padmakumara merupakan sebutan kolektif bagi 18 Maha Padmakumara di Mahapadminiloka.
Maha Padmakumara Putih adalah pimpinan dari 18 Maha Padmakumara, selain 18 Maha Padmakumara masih ada kerabatnya yaitu Padmakumara yang tak terhingga banyaknya.
Oleh karena itu Silsilah dari Zhenfo Zong adalah:
Mahavairocana Tathagata – Buddhalocani Bhagavati – Amitabha Buddha – Padmakumara – Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu.
TriIstadevata dari Mahaguru Liansheng adalah Amitabha Buddha, Mahadewi Yaochi dan Ksitigarbha Bodhisattva.
Dengan kata lain, Dharmaraja Liansheng merupakan emanasi tubuh dari Ksitigarbha Bodhisattva, ucapan dari Amitabha Buddha dan pikiran dari Mahadewi Yaochi, Dharmaraja Liansheng merupakan nirmanakaya pemanunggalan ketiga Istadevata ini.
Pada masa Dinasti Tang sudah ada gatha Padmakumara yang tersebar luas.
Padmakumara berasal dari Sukhavatiloka, sekaligus merupakan emanasi dari Amitabha Buddha.
Asal muasal yang istimewa dan kedudukan Padmakumara yang agung:
1. Pada masa pemerintahan Raja Sthamavat terdapat dua Kumara Agung yaitu: Ratnamati Kumara dan Ratnasamudgata Kumara, mereka yang menuntun Raja Sthamavat untuk bersarana pada Suvarnaprabha Buddha, sehingga Raja Sthamavat memperoleh tuntunan Suvarnaprabha Buddha hingga mencapai Pencerahan Agung, Raja Sthamavat merupakan kehidupan lampau dari Sakyamuni Buddha, sedangkan Ratnamati Kumara dan Ratnasamudgata Kumara adalah Padmakumara. Oleh karena itu Guru penuntun dari Sakyamuni Buddha adalah Padmakumara.
2. Buddha yang disebutkan pertama kali dalam Sutra Raja Agung (Gao-wang Jing) adalah Vimalaprabhaguhya Buddha, yang gelar agungnya adalah Vimala-prabha-padma-kumara-guhya Buddha (Jing-guang-bi-mi Fo), oleh karena itu Vimalaprabhaguhya Buddha adalah Padmakumara.
3. Silsilah dari Mahamudra berasal dari Buddha Asali, kemudian ditransmisikan kepada Ratnamati Kumara, sedangkan RatnamatiKumara adalah Padmakumara.
4. Silsilah Dzogchen: Guru Padmasambhava mentransmisikan kepada Trisong Detsen dan Yeshe Tsogyal, sedangkan Guru Padmasambhava sendiri terlahir dari Padma, dengan kata lain merupakan Padmakumara; Sedangkan Dharmaraja Lian-sheng merupakan titisan Padmakumara.
5. Salah satu Sutra Utama dalam Zhenfo Zong adalah Satyabuddha Sutra (Zhenfo Jing) yang mengalir dari batin terang DharmarajaLian-sheng, melebur dalam pasamuan batin Samudra Vairocana, secara langsung membabarkan 18 Maha Padmakumara di Sukhavatiloka dan kondisi Mahapadminiloka.
6. Dalam Gua Dun-huang di Tiongkok, Gua No. 249, terdapat Sakyamuni Buddha, Maitreya Bodhisattva dan Para Buddha, Mahadewi Yaochi dan Padmakumara, dapat diketahui betapa agungnya posisi Padmakumara. Sedangkan dalam Gua No. 314 secara khusus ditandai sebagai ‘Lian-huaTong-zi’ (Padmakumara); Bahkan di dalam buku mengenai Dun-huang yang diterbitkan oleh Lanzhou University secara khusus terdapat penelitian akan Padmakumara.
7. Sdr Zhang Ming-cong (張明聰) dari Cetya Fa-ming telah menyusun buku ‘Akar Padmakumara’ (蓮花童子的根源 – Lianhuatongzi de genyuan) di dalamnya terdapat sumber-sumber teks yang membuktikan keberadaan Padmakumara, bukan sebuah karangan, ini semua sangat nyata!
8. Selama ratusan tahun pemahaman di dunia cendikiawan, seni, purbakala dan Agama Buddha, terhadap asal muasal seni pencitraan Agama Buddha (seni patung, gambar, pahatan, dsb) style Yunani yang bersumber di Barat Laut India (Saat ini adalah Pakistan), menyangka hanya ada pencitraan Buddha (sebelum pencerahan) dan Maitreya Bodhisattva. Namun pada tahun 1990, dalam buku ‘Gandharan Art /Gandara Bijutsu II’ (がンダ─美術Ⅱ) yang disusun oleh Isao Kurita (栗田功編著) dan diterbitkan oleh Nigensha (二玄社出版), mengungkapkan bahwa tidak hanya Buddha (Sebelum Pencerahan) dan Maitreya Bodhisattva saja, melainkan ada juga Padmapani Bodhisattva atau PadmaBodhisattva (Renge Bosatsu - 蓮花菩薩) atau Padmakumara, dan penelitian ini mengguncang seluruh dunia !
Kemudian Padma Bodhisattva dan Avalokitesvara Bodhisattva, keduanya ini menjadi asal muasal dari pencitraan Bodhisattva dalam Agama Buddha Utara / Mahayana baik itu eksoterik maupun esoterik. (Silahkan baca buku Akar Padmakumara halaman 78 dan 79)
9. Obyek Asli bersejarah dari pratima di Buddhisme Tiongkok, yang paling awal adalah Padmakumara, saat itu disebut sebagai Xiang-guang Tongzi (項光童子), ini ditemukan pada lukisan pada batu kompleks pemakaman Han di Yinan Shandong. Sekitar tahun 150 hingga 170, bersama dengan Dong-wang Gong (東王公) dan Xi-wang Mu (西王母). (Silahkan baca buku ‘Akar Padmakumara’ halaman 104)
10. Pada masa Dinasti Kerajaan Xi-xia (西夏王朝) atau Negeri Agung Putih (大白高國) ada tiga Raja yang termasyhur yaitu: Jing-zong (景宗), Ren-zong (仁宗) dan Mo-di (末帝), yang kesemuanya merupakan manifestasi dari Padmakumara, sedangkan Negeri Agung Putih adalah Negeri Avalokitesvara Raja Agung yang didirikan oleh Maha Padmakumara Putih, oleh karena itu disebut sebagai Negeri Mahasveta.
11. Dalam kitab kuno India, Mahabharata (摩訶婆羅多) terdapat nama Pundarikaatau Raja Padma Putih yang merupakan Raja kedua di Shambala, sedangkan Raja pertamanya adalah Manjusri Bodhisattva.
Sadhana Guru Yoga Padmakumara sangat unggul dan istimewa:
Asalkan beryukta dalam Sadhana Guru Yoga Padmakumara, berarti telah beryukta dengan Padmakumara;
Beryukta dengan Padmakumara, berarti telah beryukta dengan Amitabha Buddha;
Beryukta dengan Amitabha Buddha berarti beryukta dengan Buddhalocani Bhagavati;
Beryukta dengan Buddhalocani Bhagavati berarti beryukta dengan Mahavairocana Tathagata.
Oleh karena itu Sadhana Padmakumara berarti Sadhana Yoga Mahavairocana Tathagata!
Sadhana Padmakumara dapat ditekuni oleh siapapun dan siapapun dapat mencapai keberhasilan!
Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu telah mentransmisikan banyak jenis Sadhana Padmakumara, antara lain: Sadhana Guru Yoga, Sadhana Yidam Padmakumara, Sadhana Pancakarman, Sadhana Cepat Yoga Mahapadminiloka, Sadhana Visualisasi Dana Beras Zhenfo, Sadhana Sarira Rambut Vajra Mahaguru Liansheng, Sadhana Padmakumara Menganugerahkan Harta dan lain sebagainya; Sadhana Yoga Padmakumara juga merupakan Sadhana Purifikasi, ini sangat penting!
Demi membantu pembabaran Dharma dari Amitabha Buddha, maka Padmakumara menitis ke dunia, oleh karena itulah Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu terlahir di dunia saha ini.
Dharmaraja Lian-sheng telah menjalani berbagai afinitas, menerima tuntunan dan gemblengan dari Para Guru, menerima vyakarana dari Sakyamuni Buddha, mengemban pesan dari Amitabha Buddha, Maitreya Bodhisattva memahkotai dengan Mahkota Merah dan menerima transmisi Sadhana Tantra dari Guru Padmasambhava.
Afinitas Dharma nan agung ini merupakan masa bagi Padmakumara untuk menuntun para insan, mencurahkan hujan Dharma, meniup Dharmasankha, menabuh genderang Dharma, membabarkan Makna Dharma Agung!
◎ Perhatian: Penekunan sadhana tantra Zhenfo harus sesuai kaidah Dharma, yaitu memiliki tekad Bodhicitta, bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, menaati sila, menguatkan fondasi Catur-prayoga dan Guru-yoga, kemudian barulah memohon abhiseka sadhana adhinatha ini.