28 November 2020 Pujabakti Istadevata Amitabha Buddha di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple⁣

28 November 2020 Pujabakti Istadevata Amitabha Buddha di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple⁣

【Liputan TBS Seattle】⁣

Usai pujabakti Sadhana Istadevata Amitabha Buddha, hari Sabtu, tanggal 28 November 2020, pukul 8 malam, Mulacarya Dharmaraja Liansheng bersembah puja kepada Catur Guru: Biksu Liaoming, Guru Sakya Zhengkong, Gyalwa Karmapa ke-16 dan Guru Thubten Dhargye, serta bersembah puja kepada Amitabha Buddha, beserta parivar: Avalokitesvara Bodhisattva dan Mahastamaprapta Bodhisattva.⁣

Mahaguru memanjatkan doa memohon Amitabha Buddha menjemput segenap siswa Zhenfo Zong dan semua makhluk yang berjodoh, memohon Amitabha Tathagata memancarkan sinar melindungi para sadhaka yang melafal Nama Buddha dan menjapa mantra, serta memberkati supaya segala harapan yang baik dan wajar dapat terpenuhi, segala petaka berubah menjadi kesejahteraan, sraddha dapat berakar dengan baik.⁣

Memohon Amitabha Buddha, Avalokitesvara Bodhisattva, dan Mahastamaprapta Bodhisattva mengadhisthana semua siswa supaya semakin tekun bersadhana, tiada satu hari pun untuk bermalasan, pahala kebajikan semakin bertambah, dapat fokus dalam sadhana, dapat terlahir di alam suci, pahala, meditasi, dan kebijaksanaan sempurna, semoga wabah dan segala rintangan tersingkirkan.⁣

Mahaguru memberitahu semua, hari ini pada saat melimpahkan jasa, terlebih dahulu menyebut nama Catur Guru, sebab Mahaguru melihat Catur Guru hadir. Tentu saja, Amitabha Buddha, Avalokitesvara Bodhisattva, Mahastamaprapta, dan segenap makhluk suci Padmakula juga hadir, pandangan mata dipenuhi dengan sinar yang terus berkilauan. Seluruh vihara, seluruh angkasa, dipenuhi sinar terang.⁣

Ada empat ksetra Amitabha Buddha: Ksetra kediaman bersama awam dan suciwan, ksetra upaya bersisa, ksetra keagungan sambhogakaya, dan yang tertinggi adalah ksetra sinar kedamaian abadi. Keempat alam suci ini merupakan kondisi tak mundur lagi, dengan kata lain, begitu Anda tiba di sana, tidak akan bertumimbal lahir lagi di dunia saha.⁣

Ksetra kediaman bersama awam dan suciwan merupakan tingkat paling rendah di Sukhavatiloka, asalkan Anda melafal Nama Buddha atau menjapa mantra, meskipun belum kontak yoga, namun bisa fokus menjapa atau hati tenang, Anda bisa terlahir di ksetra ini, kondisi ini sudah merupakan dhyana-samadhi. Kelak jelang wafat, jika bisa melafal Nama Buddha dan mengingat Trini Arya Sukhavati, maka Beliau akan datang untuk menjemput Anda. Walau karmavarana Anda belum bersih sepenuhnya, Anda masih insan awam, Anda dijemput untuk terlahir di ksetra kediaman bersama awam dan suciwan. Asalkan berada dalam kondisi tak mundur lagi, jangan khawatir tidak bisa menjadi Buddha! Sampai di sana, ada suciwan yang membimbing Anda untuk naik secara bertahap mencapai ksetra upaya bersisa, kemudian ksetra keagungan sambhogakaya, dan akhirnya ksetra sinar kedamaian abadi.⁣

Amitabha Buddha mengatakan, ksetra sinar kedamaian abadi adalah Nirvana tak bersisa, sudah merupakan tingkatan Buddha. Apa itu Nirvana tak bersisa? Tiada buah kelahiran dan kematian. Mencapai Kebuddhaan adalah yang paling pokok, sesungguhnya hal-hal fana di dunia ini tiada yang berpahala. Oleh karena itu, membantu mengatasi kerisauan orang lain, memberikan kebahagiaan kepada orang lain, mengatasi penderitaan orang lain, melakukannya dengan sukacita, dan semua dilepaskan dengan prinsip kesetraan, maitri, karuna, mudita, dan upeksha, sesungguhnya tiada pahala, hanya merupakan buah pencapaian kecil di alam manusia dan surga. Namun mengapa kita perlu menghimpun pahala tersebut? Sebab dengan pahala kebajikan ini, kelak Anda dapat berjumpa dengan kalyanamitra sejati yang dapat membimbing Anda, sehingga Anda dapat menggunakan pahala kebajikan untuk mencapai Ksetraparisuddhi Buddha.⁣

Mahaguru berwelas asih menjawab pertanyaan siswa.⁣

Siswa bertanya:⁣
Di saat baru memasuki samadhi, saat manunggal dengan Istadevata, saya merasa dipenuhi Dharmasukha, dan sepuluh penjuru adalah sinar terang. Namun tak lama kemudian, mulai muncul pikiran "eksistensi ego", menyusul kemudian berbagai pikiran bercabang. Tidak peduli saya telah menggunakan metode tidak menghiraukan, juga metode penghentian, masih sangat sukar untuk kembali masuk samadhi. Bagaimana cara melampaui rintangan ini?⁣

Mahaguru menjawab:⁣
Selamat! Bisa masuk samadhi manunggal dengan Istadevata, merasakan penuh Dharmasukha, berarti itu adalah nanda dan sukha, ada anubhava sukha dan nanda. Sepuluh penjuru adalah sinar terang, ini benar adanya. Barusan yang dilihat Mahaguru juga sepuluh penjuru adalah sinar terang.⁣

Namun, tidak berapa lama kemudian, mulai muncul pikiran "eksistensi ego", yaitu merasakan keberadaan diri sendiri, berarti sudah keluar dari samadhi. "Saat keluar dari samadhi, pikiran mulai bercabang. Tidak peduli menggunakan metode tidak menghiraukan, atau penghentian, masih tetap sukar kembali masuk samadhi." Berlatihlah sesuai dengan yang Mahaguru babarkan di Singapura, "Sembilan Tahap Memasuki Samadhi", secara bertahap Anda perpanjang waktu samadhi, tidak perlu merisaukannya, dan itu juga bukan rintangan. Samadhi akan semakin panjang secara bertahap, bertambah panjang satu bagian, maka kondisi keluar samadhi akan berkurang satu bagian, cabang pikiran akan berkurang, semakin berkurang, dan dengan sendirinya mencapai kondisi tiada pikiran bercabang. Bahkan saat keluar dari samadhi, tetap berada dalam kondisi samadhi. Apa itu kondisi di dalam samadhi? Manusia anatman, dharma anatman.⁣

Siswa bertanya:⁣
Saat menekuni Vajrajapa, saat prana memasuki cakra manipura melebur dengan aksara "A", dengan sendirinya saya kentut (mohon maaf karena tidak sopan), mohon petunjuknya, apakah siswa harus mengetatkan otot anus supaya prana tidak bocor, ataukah prana siswa sudah buyar?⁣

Mahaguru menjawab:⁣
Kentut dengan sendirinya, hanya satu kali, dua kali pun tidak apa, jangan ditahan, jika prana akan keluar maka biarkan keluar, kemudian kembali mengetatkan otot anus, tapi kadang Anda akan lupa untuk mengetatkan otot anus. Jika baru saja mengetatkan otot anus, perhatian jangan sepenuhnya diarahkan pada tindakan mengetatkan otot anus, biar alamiah saja. Kentut sedikit tidak apa, karena ini adalah fenomena alamiah, bukan prana buyar, juga bukan prana bocor.⁣

Siswa bertanya:⁣
Mahaguru pernah membabarkan bahwa Mahamayuri Vidyarajni merupakan Istadevata sekaligus Dharmapala. Siswa pernah menerima surat balasan yang memberikan petunjuk bahwa siswa boleh memilih Mahamayuri Vidyarajni sebagai Istadevata sekaligus Dharmapala. Mohon tanya: 1. Apakah siswa perlu memisahkan antara Sadhana Istadevata Mahamayuri dengan Sadhana Dharmapala Mahamayuri? Atau menekuni Sadhana Mahamayuri berarti juga merupakan Sadhana Istadevata sekaligus Sadhana Dharmapala?⁣

Mahaguru menjawab:⁣
Asalkan Anda kontak yoga dengan Mahamayuri Vidyarajni, maka Beliau adalah Istadevata sekaligus Dharmapala. Menekuni Sadhana Mahamayuri sama dengan menekuni Sadhana Istadevata dan Sadhana Dharmapala.⁣

Siswa bertanya:⁣
Apa maksud dari visualisasi diri manunggal dengan Mahamayuri? Apakah sadhaka dan Vidyarajni manunggal (tidak termasuk meraknya)? Ataukah sadhaka manunggal dengan Vidyarajni sekaligus meraknya?⁣

Mahaguru menjawab:⁣
Ini artinya Anda memikirkannya terlampau jauh. Manunggal dengan Mahamayuri Vidyarajni berarti manunggal dengan Vidyarajni sekaligus meraknya. "Om. Moyuli. Geladi. Suoha", "Moyuli Geladi" ini berarti merak (mayuri) dan Vidyarajni, mencakup Mahamayuri Vidyarajni beserta merak, manunggal dengan Vidyarajni dan merak.⁣

Siswa bertanya:⁣
Saya sering bermimpi tubuh menjadi ringan dan bisa terbang. Saat tidur dan saat meditasi sekujur tubuh ada aliran hangat. Apa yang harus saya lakukan?⁣

Mahaguru menjawab:⁣
Sering mimpi diri sendiri bisa terbang, baik sekali! Tubuh menjadi sangat ringan dan bisa terbang, itu adalah tanda-tanda karmavarana sangat sedikit. Saat tidur dan saat meditasi ada aliran hangat, baik sekali! Itu artinya kundalini sudah bangkit, saat tidur kundalini berputar di dalam tubuh, saat meditasi kundali berputar dalam tubuh. Tidak perlu lakukan apa pun, biarlah ia bersirkulasi dengan alamiah. Di saat Anda merasakan sensasi tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu, maka gunakan daya pikiran untuk membawa kundalini melewati bagian tersebut beberapa kali, maka rasa tidak nyaman akan sirna.⁣

Mahaguru melanjutkan pengulasan Lamdre:⁣

Berhimpun di lima cakra: Cakra ajna, cakra visuddha, cakra anahata, cakra manipura, dan cakra svadhisthana, merupakan istana tempat berhimpun. "Berhimpunnya prana hati merupakan ayah dan ibu", apa itu hati? Pikiran. Pikiran menggunakan prana untuk meratakan air dan api, dihimpun dalam istana, Prana, nadi, dan kundalini, ketiganya seimbang, dengan hati Anda, pikiran, berhimpun di empat istana Anda. Ayah dan ibu, artinya adalah: Ayah adalah kundalini, air adalah bindu atau ibu. "Penyatuan bersih dan murni sebagai himpunan", sering berkumpul di sana, secara bertahap menjadi fenomena bersih dan murni, dengan kata lain, membuka nadi dan lima cakra Anda.⁣

Dalam slokha disebutkan "Prana ibarat mata pisau yang membuka nadi.", nadi dan prana merasa sedikit sakit, ibarat angin musim semi hangat. Akan muncul sedikit rasa sakit, rasa sakit ini terasa sangat nyaman, aneh sekali. Dahulu Kakek Guru memberitahu Mahaguru, rasa sakit semacam itu justru sangat nyaman, saat membuka nadi, akan muncul rasa sakit yang nyaman. Rasanya sedikit ngilu, namun sedikit nikmat. Itu disebut rasa sakit bindu, ibarat angin musim semi yang hangat.⁣

Orang awam yang sudah lanjut usia akan kehabisan air liur, mulut dan lidah kering, dan mesti sering minum air. Saat ini, saat Mahaguru Berdharmadesana, air liur masih terus mengalir tanpa henti, ini adalah bindu! "Bindu memenuhi semua bagian nadi.", pada nadi sekujur tubuh ada bindu yang mengalir, dengan demikian tubuh Anda tidak akan jatuh sakit.⁣

"Menghasilkan rasa sakit yang nikmat", akan muncul rasa sakit yang sangat nikmat. "Utamakan melindungi dari tiris", sama sekali tidak tiris, namun saat kalian bersadhana mesti melindungi dari tiris, di saat muncul sedikit rasa nikmat, harus segera dihentikan, pikiran ditransformasikan, kadang bisa gunakan 2 kali penjapaan "Hum" panjang, dan 10 kali penjapaan "Hum" pendek, visualisasi aksara mantra ada di tengah angkasa, pikiran diarahkan ke sana, nikmat itu jangan dirasakan, di saat nikmat itu sirna, Anda kembali lagi, jangan biarkan dia tiris, mesti masuk "Kondisi kukuh", menjadi sangat kukuh. Mahaguru sudah anasrava, bagi yang sudah anasrava sudah tidak perlu dilindungi dari tiris, sebab bindu tidak akan tiris, saat itu jiwa dan raga Anda sangat hening, dan prana akan menjadi lebih kukuh.⁣

"Tiada kebohongan, nampak fenomena penglihatan asap dan lain sebagainya." Mulai muncul abhijna tiris, sebab nadi telah sedikit terbuka. Asalkan Anda sudah menembus nadi, cakra visuddha menembus nadi, cakra anahata telah terbuka, cakra manipura telah terbuka, cakra svadhisthana telah terbuka, akan muncul fenomena abhijna, bisa melihat Buddha dan Bodhisattva, melihat Istadevata. Seperti Mahaguru kemarin melihat Amitabha Buddha, melihat sinar, dan barusan melihat sepuluh penjuru dipenuhi sinar terang, Catur Guru hadir, semua bisa terlihat, muncul abhijna yang masih bersifat tiris ini.⁣

Usai Dharmadesana, Mahaguru berwelas asih mengadhisthana segenap siswa yang hadir dan semua yang menyaksikan melalui siaran langsung internet.⁣

Artikel Dharmadesana (Bahasa Mandarin) dapat disimak melalui tautan berikut:⁣
www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail1343.htm

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。