2 Januari 2022 Upacara Agung Homa Vajra Vyaghravaktra
#LiputanTBSN
Pada tanggal 2 Januari 2022, pukul 3 sore, Rainbow Temple (虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat menggelar Upacara Homa pertama di tahun 2022, yang diikuti oleh hujan salju lebat pertama di tahun 2022. Vajra Vyaghravaktra (Hutou Jingang-虎頭金剛) merupakan lambang kemakmuran di Tahun Macan 2022, sehingga Homa kali ini sangat istimewa, seolah alam ikut menyatakan makna istimewa tersebut, turunya salju dan embusan angin kencang laksana keperkasaan harimau, seolah-olah suara auman harimau mengelilingi Homasala.
Melihat mobil Dharmaraja Liansheng mulai berhenti di arena upacara, semua seperti melihat secerah harapan. Sebelum upacara dimulai, Dharmaraja Liansheng dengan gembira menyapa segenap siswa yang berpartisipasi secara daring. Upacara pun dimulai dan berjalan dengan sangat khidmat, ketika api Homa mulai berkobar di tengah lingkungan bersalju, cahaya api laksana sinar fajar, perlahan menyala, menerangi hati segenap siswa.
Usai upacara, terlebih dahulu semua bersama menyimak video pendek yang dibuat oleh divisi publikasi True Buddha Foundation (TBF), yang menayangkan cuplikan 27 Acarya dari seluruh dunia memimpin Upacara Agung Homa Vajra Vyaghravaktra, dan cuplikan tempat ibadah Zhenfo Zong di seluruh dunia yang mengikuti kegiatan estafet 24 jam rapal Mantra Vajra Vyaghravaktra, memanjatkan permohonan semoga daya agung Vajra Vyaghravaktra memenuhi seluruh dunia dan melindungi bumi ini.
Dharmaraja Liansheng mengenalkan Yidam Homa minggu depan, Padmakumara, yang merupakan akar dari Zhenfo Zong. Bisa dibilang tidak perlu lagi banyak kata untuk memperkenalkan Padmakumara, sebab keutamaan Padmakumara telah diketahui oleh semua orang. Titisan Padmakumara juga sangat banyak, pada masa Dinasti Xixia ada sebuah negeri yang bernama Negeri Mahasveta (Dabaigaoguo-大白高國), ada 10 kaisar, di antaranya ada yang merupakan titisan Maha Padmakumara Putih. Negeri ini merupakan negeri Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung yang didirikan oleh Maha Padmakumara Putih.
Hari ini adalah Upacara Homa Vajra Vyaghravaktra, Mahadewi Yaochi tergolong arah barat, arah barat berelemen logam dan disimbolkan dengan harimau putih. Welas asih Mahadewi Yaochi dilambangkan dengan wujud Ibu Tua atau Laomu (老母), sedangkan wujud keperkasaan Beliau dilambangkan dengan harimau. Vajra Vyaghravaktra sangat perkasa dan sangat manjur, Mahaguru Lu menyemayamkan Vajra ini di bagian atas tempat tidur, dan terus memberikan kontak batin dan petunjuk.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Pertanyaan dari siswa di Malaysia:
Siswa menjadi relawan yang membantu di bagian pendaftaran upacara, membantu mengisi kayu homa pemberkatan dan penyeberangan, karena berbagai sebab, membawa kayu homa untuk diselesaikan di rumah, tapi ada umat yang memberitahu bahwa lebih baik jangan dibawa ke rumah, sebab leluhur, arwah penjerat, penagih utang karma, arwah janin, atau arwah mendiang yang didaftarkan umat bisa mengikuti kita, sehingga memengaruhi peruntungan keluarga, bahkan bisa menyebabkan kesambet. Benarkah demikian?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Belum pernah ada yang memikirkan persoalan ini, maka Dharmaraja Liansheng mohon petunjuk Buddha Bodhisattva, jawaban yang diperoleh adalah: Ada orang yang boleh, ada yang tidak boleh. Bagi yang mudah kesambet, jangan membawanya ke rumah, bagi yang tidak mudah kesambet tidak apa-apa.
Pertanyaan kedua juga berasal dari siswa di Malaysia:
Dalam buku Dharmaraja Liansheng yang ke-266 "Petuah Mulia", halaman 125, ia melihat:
"Dalam bhavana Tantra, terlebih dahulu mengubah zat padat menjadi zat cair, kemudian ubah zat cair menjadi gas, dan gas diubah menjadi 'shen', selanjutnya 'shen' diubah menjadi cahaya, inilah keberhasilan. Saya mengatakan: 'Ini adalah kiat bhavana, sungguh penting!'"
Ia ingin tahu: Bagaimana cara mengubah zat padat menjadi zat cair dan pada akhirnya menjadi cahaya? Bagaimana mengetahui diri sendiri sudah pada tahap mana?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Sebagai contoh, es adalah zat padat, air adalah zat cair, air menguap menjadi gas. Tetes Bodhicitta di cakra ajna adalah zat padat, gunakan kundalini untuk meleburnya, gunakan hangat supaya tetes Bodhicitta menjadi air, kemudian air dan api melebur di lima cakra menjadi gas, menjadi prana kehidupan, saat api berkobar akan muncul cahaya. Saat zat cair tidak tiris keluar berarti anasrava, gunakan kundalini untuk melebur zat padat, baru kemudian bisa menjadi cahaya. Jika bisa merasakan turunnya zat cair, maka itulah zat cair, merasakan naiknya kundalini bisa merasakan hangat.
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra
Teks Sutra: Bagian 14, Nirvana Tanpa Atribut
"Subhuti! Tathagata adalah yang memiliki ucapan sejati, ucapan jujur, ucapan benar, ucapan konsisten, dan tiada dusta."
Bagian ini membahas realitas sejati, yaitu bukan atribut, tiada semua atribut. Sabda Buddha adalah sejati, nyata, bukan dusta, merupakan satu-satunya realitas sejati. Walau kita bisa melihat Homasala, Rainbow Temple, bangunan sekitar, semua sangat nyata, tapi mengapa disebut tidak ada yang membabarkan Dharma, tidak ada yang mendengar Dharma, juga tidak ada peristiwa ini? Realitas sejati yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni adalah atribut sejati. Ini hanyalah nidana sesaat, pencerapan sesaat, bisa dibilang adaptasi terhadap lingkungan. Semua yang bisa berubah bukan realitas, hanya sunya yang tidak berubah, inilah realitas sejati.
Kidung Realisasi Bodhi dari Mahabiksu Yongjia: "Dalam mimpi jelas ada enam alam, setelah pencerahan semua sunya tiada mahasahasra lokadhatu." Enam alam adalah alam samsara, setelah pencerahan baru memahami mahasahasra lokadhatu pun tiada. Kita pernah lihat menara Eiffel, kita juga pernah pergi ke berbagai tempat, dalam benak kita ada tempat-tempat tersebut, adaptasi dengan lingkungan membuat kita merasa semua itu ada. Melihat maka merasakan, sebaliknya, tidak melihat, maka tidak ada rasa apa pun. Laozi mengatakan, "Belajar dilakukan dengan menambah pengetahuan setiap hari, sedangkan realisasi Tao dilakukan dengan mengurangi hasrat setiap harinya." Jika kita ingin menekuni Tao, kita mesti mengikis karma sedikit demi sedikit, terus sampai sunya. Kami sungguh bersyukur atas Dharmadesana Dharmaraja Liansheng, membuat kita semua semakin memahami kebijaksanaan sunya. Mahaguru Lu menganugerahkan sebuah pelita kepada kita semua, membuat kita ingin senantiasa berada dalam kondisi sunya dan terang.
Setelah Mahaguru Lu berpamitan dengan para siswa yang daring melalui Zoom, segenap siswa di arena menerima Abhiseka Vajra Vyaghravaktra. Meski di luar Homasala sangat dingin menusuk tulang, tetap tidak memengaruhi hangatnya antusiasi semua mengikuti Upacara Homa. Rainbow Temple berdiri tegak di tengah badai salju, memberikan kekuatan yang menggugah sanubari, semoga Vajra Vyaghravaktra mengantarkan seberkas sinar fajar ini menerangi seluruh dunia, memberikan harapan bagi dunia, biarlah dunia ini bebas dari pandemi, penuh kedamaian.
------------------------
Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
http://www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail2040.htm
Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#TautanPendaftaranUpacaraRainbowTemple: https://tbs-rainbow.org/Donate
Tautan partisipasi dalam upacara homa melalui Zoom: https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
#VajraVyaghravaktra
Yidam Homa minggu depan #Padmakumara