7 Mei 2022 Pujabakti Sadhana Yidam Buddha Amitabha di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple
Pujabakti Sadhana Yidam Buddha Amitabha diselenggarakan pada hari Sabtu, 7 Mei 2022, pukul 8 malam, di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple. Segenap umat beranjali dengan khidmat, semua menantikan kedatangan Dharmaraja Liansheng. Usai pujabakti, semua bersama menyaksikan video singkat produksi Tbboyeh mengenai karya tulis Dharmaraja Liansheng yang terbaru, buku nomor 289 "Ibarat Mimpi dan Ilusi". Tanda tangan buku malam hari ini tak diragukan lagi merupakan sesi yang paling dinantikan oleh semua orang.
Dharmadesana Dharmaraja Liansheng:
Hari ini kita berpujabakti Sadhana Yidam Buddha Amitabha. Semenjak pandemi mulai, saya melakukan penyeberangan arwah Ribuan Bahtera Dharma, sampai saat ini sudah hampir 3 tahun lamanya, dan tidak pernah berhenti barang sehari pun.
Saya sering melafalkan: "Ribuan Bahtera Dharma ini akan dikemudikan menuju ke Sukhavatiloka, alam suci Buddha Amitabha. Alam suci ini memiliki tiga pelindung: Buddha Amitabha, Bodhisatwa Avalokitesvara, dan Bodhisatwa Mahastamaprapta. Sukhavatiloka tidak mengalami kemunduran spiritual, dengan kata lain, jika terlahir di Sukhavatiloka, Anda tidak akan terlahir kembali di enam alam samsara. Alam suci ada empat: Alam suci kedamaian abadi, alam suci keagungan sambhogakaya, alam suci upaya bersisa, dan alam suci kediaman bersama awam dan suci. Di sana, terdapat gedung dan paviliun, ada barisan pohon sapta ratna, ada perairan astaguna, merupakan alam suci yang sangat indah dan istimewa. Di sana sangat bahagia, merupakan tempat kebahagiaan, tiada penderitaan. Berbhavana di sana ada 37 Bodhipaksika. Jika Anda di sana, bisa tekun berbhavana, kelak semua dapat mencapai Kebuddhaan."
Saya mengundang Mahadewi Yaochi Vajra Vyaghravaktra, menggoyangkan bendera titah Beliau: "Sekarang menitahkan Ribuan Bahtera Dharma untuk berlayar!" Kemudian saya melafalkan: "Namo Amituofo.", merapal Mantra Hati Guru Padmasambhava, Sukhavativyuha Dharani, Mantra Penyeberangan Bodhisatwa Manjusri, kemudian merapal: "Námó Sānshíliù wàn yì yīshíyī wàn jiǔqiān wǔbǎi tóngmíng tóng hào Amítuófó." Ditambah dengan banyak mantra, mengantarkan Bahtera Dharma menuju Sukhavatiloka.
Saya adalah pemimpin penyeberangan Ribuan Bahtera Dharma, semoga semua makhluk bisa mencapai alam suci Buddha Amitabha: Sukhavatiloka. Setiap hari saya melakukannya, saya mengemban semangat Padmakumara, mengajak semua makhluk untuk terlahir di alam suci Buddha.
Dharmaraja Liansheng mengucapkan: "Selamat Hari Ibu!" kepada segenap ibu di seluruh dunia. Kemudian masuk sesi Anda Bertanya Saya Menjawab.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Dalam karya tulis Mahaguru Lu, buku "Mengarungi Samudra Samsara", ada siswa yang saat jelang wafat memperoleh Phowa dari Mahaguru Lu. Mahaguru Lu menggunakan cahaya untuk menutup tujuh lubang, dan hanya menyisakan lubang di puncak kepala, supaya mendiang melalui lubang puncak kepala terlahir di alam suci. Ada seorang Acarya yang mengaku telah membuka puncak kepala memberitahu umat bahwa ia dapat masuk ke dalam orang yang sedang jelang wafat, untuk mengajak mereka keluar dan mengantarnya ke alam suci. Apakah memang demikian? Siswa tidak paham, mohon petunjuk Mahaguru Lu.
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Phowa membuka pintu langit, menutup pintu bumi, menyumbat jalan alam manusia, merintangi jalan alam preta. Dengan kata lain, menggunakan Yidam di ujung jari untuk mengadhisthana orang yang sedang jelang wafat, menutup lubang mata, hidung, telinga, mulut, cakra manipura, cakra svadhisthana, dan cakra muladharanya, supaya roh dengan sendirinya melewati nadi tengah menuju ke atas. Supaya prana jiwa Anda atau roh, atau roh asal, keluar melalui lubang puncak kepala, bisa mencapai alam surga dan empat tingkat kesucian. Jika Anda bersadhana dan telah kontak yoga dengan Yidam, mentakhtakan Yidam pada ujung jari, kemudian ujung jari memancarkan cahaya menunjuk ke arah tubuh jelang wafat, menutup lima alam: alam manusia, alam preta, dan lainnya, hanya menyisakan alam surga dan empat tingkat kesucian, dengan demikian bisa terlahir di alam suci Buddha.
Acarya Marpa, Guru sesepuh Kagyudpa memiliki metode mengambil alih tubuh. Ada satu kisah, Marpa bermeditasi di dalam hutan, ada seorang pemburu berhasil memanah seekor rusa, rusa itu terluka, dan kebetulan ambruk di depan Marpa. Pemburu itu berlari datang untuk mengambil rusa tersebut, Marpa mengatakan: "Rusa ini milik saya!" Pemburu mengatakan: "Jelas-jelas kami yang membunuhnya, bagaimana mungkin milik Anda? Rusa itu sudah mati, dan anak panah itu adalah milik kami." Marpa pun memberitahu mereka: "Anda bilang rusa itu mati, saya menyatakan rusa itu hidup. Jika rusa itu hidup, berarti rusa itu milikku. Jika rusa itu mati, berarti dia milikmu!" ; "Baik!" pemburu itu menyanggupi. Maka Marpa pun masuk samadhi, roh keluar dari puncak kepala dan masuk ke dalam tubuh rusa. Meskipun panah telah tertancap pada tubuh rusa, tapi ia bisa bangkit dan bersuara. Pemburu pun tidak berdaya, ternyata rusa itu hidup, "Rusa itu milik Anda, sebab ia hidup, bukan kami yang memanahnya sampai mati." Ini adalah metode mengambil alih tubuh.
Mahaguru Lu mengetahui metode seperti itu, jika Acarya yang Anda sebutkan mengetahui metode itu, maka ia bisa masuk ke dalam tubuh orang yang jelang wafat, dan mengantarkan rohnya terlahir di alam suci. Jika tidak menguasai metode tersebut, berarti dia membual.
Siswa bertanya:
Saya tidak ingin hidup di dunia ini mengalami siksaan duka jiwa dan raga, berharap supaya segera terbebas dari samsara, terlahir di alam suci. Mohon petunjuk Mahaguru Lu, apakah pikiran saya ini tergolong pikiran sesat, keinginan bunuh diri dan melanggar sila? Jika kelak saya mengalami kecelakaan dan cedera berat, atau sakit berat, meskipun berhasil tertolong, tapi hanya menambah penderitaan hidup dan memberatkan keluarga, penderitaanya sungguh berat hidup pun segan, sangat mengenaskan. Jika saya memilih tidak menerima pengobatan, atau minta eutanasia, apakah ini tergolong bunuh diri, melanggar sila, pasti terjerumus ke tiga alam rendah, dan tidak bisa terlahir di alam suci?
Saya tidak berani bunuh diri, sebab saya tahu bahwa bunuh diri berarti dosa berat membunuh Buddha. Tapi kondisi jasmani saya tidak baik, tidak cukup prana, sehingga tidak bisa mencapai keberhasilan Sadhana Internal untuk mencapai vimoksa, seperti Phowa dan Sadhana Kebuddhaan Tujuh Hari. Mohon petunjuk Mahaguru Lu, apakah ada metode sederhana lainnya, yang tidak melanggar sila dan tidak melanggar kehendak langit, dan bisa mempercepat waktu kematian saya, supaya saya bisa secepatnya terlahir di Sukhavatiloka? Bila bersadhana dan melimpahkan jasa, mohon Yidam mengubah nasib saya, supaya dalam waktu 10 tahun cepat datang menjemput saya terlahir di alam suci, apakah boleh demikian?
Pada waktu lalu, saat upacara, Mahaguru Lu mengatakan, ada umat yang melakukan eutanasia kepada kucing yang sangat dicintainya, ini berarti meringankan penderitaan kucing yang sakit berat, dan tidak tergolong perbuatan membunuh, sedangkan bagi kucing tersebut, satu suntikan itu berarti mengikis karma. Berarti kelak saat saya sedang sakit hampir mati, jika keluarga memilih eutanasia untuk saya, dan bisa meringankan penderitaan, tidak termasuk membunuh dan tidak akan mendapatkan akibat karma buruk, apakah ini juga termasuk mengikis karma bagi saya?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Meskipun Gurudara sedang mengalami penderitaan sakit, beliau tetap menyalakan cahaya terakhirnya demi Zhenfo Zong. Gurudara juga sempat ingin pergi ke Swiss, sama seperti yang Anda tuturkan, tapi beliau berpaling lagi, beliau mengatakan sesuatu, kalian dengarkan: "Pasti saya punya karma buruk kehidupan lampau, sehingga sekarang tersiksa oleh penyakit, ini mengikis karmavarana saya sendiri, tunggu sampai karmavarana ini usai sepenuhnya, karma juga telah terkikis, maka saat itu, saya tidak di dunia lagi." Beliau pun dapat terlahir di alam suci, ini yang beliau katakan. Ini juga yang saya katakan kepada Lianhua Xinlan dari Hong Kong, sakit berarti mengikis karmavarana diri sendiri, tunggu sampai derita sakit Anda habis, Anda pun bisa terlahir di alam suci Buddha. Anda juga bisa melimpahkan jasa memohon kepada Yidam.
Setelah sesi "Anda Bertanya Saya Menjawab", Mahaguru Lu mengatakan, setelah usai mengulas Sutra Vajra, semua bertanya, apa yang akan diulas selanjutnya, dan ketika saya sedang merenungkan pertanyaan ini, dari angkasa datang seorang Ayushmat, yaitu Upasaka Vimalakirti, Beliau mengatakan: "Mahaguru Lu, Anda mengulas Sutra Vimalakirti saja!" Tokoh utama dalam Sutra ini adalah Vimalakirti, Beliau adalah seorang Maha Bodhisatwa, menitis di India, seorang Upasaka agung yang membantu Buddha Sakyamuni untuk membimbing semua makhluk. Beliau berasal dari alam suci Buddha Aksobhya di sebelah timur, yaitu: Abhirati.
Vimalakirti adalah seorang umat perumah tangga, pasangan Beliau adalah Dewi Penabur Bunga. Suatu ketika, Vimalakirti pernah jatuh sakit, Buddha Sakyamuni meminta semua siswa untuk pergi menjenguk, terlebih dahulu mengutus Arhat, seperti Sariputra, Mahamaudgalyayana, dan Mahakasyapa, kemudian mengutus Bodhisatwa Maitreya, kemudian mengutus Gandha Alamkaraka Kumara, tapi tidak ada yang berani pergi ke sana. Pada akhirnya, Buddha Sakyamuni meminta Bodhisatwa Manjusri untuk pergi. Perbincangan di dalamnya telah membentuk Sutra ini. Hanya Bodhisatwa Manjusri yang bisa mengimbangi Maha Bodhisatwa Vimalakirti, sedangkan Arhat yang lain tidak sanggup. Sutra ini sangat baik, menurut saya, kemunculan Vimalakirti yang meminta saya untuk mengulas Sutra Vimalakirti sungguh baik!
Menurut saya, Sutra ini punya dua titik berat: "Mengikuti hati yang suci, tanah ini pun menjadi tanah suci." , "Dharma nondualisme". Pertama, "Mengikuti hati yang suci", saat hati Anda sudah bersih, maka di sini adalah Bodhimanda, di sini adalah alam suci Buddha, semua pun suci. Oleh karena itu, hati sangat penting, titik berat ada pada kata "hati". Kedua, "Dharma nondualisme". Kebanyakan Arhat berpendapat bahwa dunia ini kotor, tubuh jasmani ini kotor, harus cepat dilepaskan. Menurut Vimalakirti, ini karena Anda memiliki konsep diskriminasi. Jika dalam hati Anda masih ada kotor, bersih, orang baik, orang jahat, berarti masih belum mencapai pencapaian akhir. Dalam Sutra ini, Vimalakirti memberitahu kita "Dharma nondualisme", jangan ada diskriminasi.
Sutra ini mencakup sangat banyak, ada sangat banyak filosofi, sastra, dan pemikiran. Orang yang belajar Buddha sungguh harus tahu Sutra Vimalakirti. Dalam Sutra ini, ada banyak transformasi abhijna. Varga pertama adalah Nidana Pembabaran Dharma, mulai dari varga kedua hingga varga ke-12, semua mengandung Dharmadesana dari Vimalakirti. Varga ke-13 sampai varga ke-14, terutama mengupas pahala dari Sutra ini. Meskipun hanya ada 14 varga, tapi setiap varga sarat akan makna. Tunggu sampai saya merampungkan persiapan, baru mulai mengulas Sutra ini, semoga bisa mengulasnya dengan sempurna.
Mendengar bahwa Mahaguru Lu akan mengulas Sutra Vimalakirti, semua dipenuhi rasa syukur dan sukacita tak terhingga! Setelah Mahaguru Lu mengadhisthana segenap umat, dengan bersemangat semua berbaris untuk menanti giliran menerima adhisthana tanda tangan Dharmaraja Liansheng pada buku terbaru "Ibarat Mimpi dan Ilusi". Pujabakti hari ini telah usai dengan sempurna.
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BuddhaAmitabha
Yidam pujabakti minggu depan adalah #BodhisatwaAvalokitesvara
Artikel Dharmadesana lengkap (Bahasa Mandarin) bisa disimak melalui tautan berikut:
https://ch.tbsn.org/news/detail/1589/2022%E5%B9%B45%E6%9C%887%E6%97%A5%E8%A5%BF%E9%9B%85%E5%9C%96%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E9%98%BF%E5%BD%8C%E9%99%80%E4%BD%9B%E6%9C%AC%E5%B0%8A%E6%B3%95%E5%90%8C%E4%BF%AE.html
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV