Jendela Jiwa Gurudara Acarya Lianxiang
【Berita Seattle oleh Biksu Shi Lianqi釋蓮麒】
Mata adalah jendela jiwa umat manusia, sedangkan mata Gurudara Acarya Lianxiang (師母蓮香上師), tidak hanya membantu Dharmaraja Liansheng untuk memeriksa, meneliti, serta menangani dokumen dan informasi yang tak terhingga banyaknya, bahkan juga memikul tanggung jawab sebagai penasihat bagi ratusan tempat ibadah dan lembaga Zhenfo Zong. Mata kebijaksanaan dan ketelitian Gurudara, pandangan yang istimewa, pengamatan yang tajam, telah memberikan bantuan bagi Zhenfo Zong untuk mengamati sangat banyak urusan personalia dan berbagai macam hal yang memerlukan koordinasi. Mahaguru Lu mengungkapkan, dalam kehidupan saat ini dapat sepenuh hati fokus pada bhavana dan transmisi Dharma, sepenuhnya bersandar pada dukungan Gurudara. Gurudara menyaring segala persoalan baik itu besar maupun kecil, baru kemudian melaporkan intinya kepada Mahaguru Lu. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa sepasang mata Gurudara adalah mata kedua bagi Mahaguru.
Mata Gurudara yang sangat penting, juga bisa letih setelah digunakan dalam waktu lama, beberapa tahun belakangan, daya pandang Gurudara semakin mengalami kemunduran, melalui pemeriksaan dokter, dinyatakan menderita katarak, sejenis penyakit penuaan mata, seiring bertambahnya usia, lensa mata (kristalin) semakin tebal dan tidak fleksibel, menyebabkan penurunan daya pandang. Menurut data statistik Amerika Serikat, lebih dari seperempat manula berusia di atas 65 tahun menderita katarak, dan ada lebih dari separuh populasi manula yang berusia di atas 75 tahun menderita katarak. Semenjak awal 2021, penglihatan Gurudara semakin kabur, perlu mengenakan kacamata presbiopi, saat melihat jarak dekat mesti menggantinya dengan kacamata membaca, bahkan perlu menyalakan lampu, dan menggunakan kaca pembesar baru bisa terlihat jelas. Banyak yang tidak tahu bahwa Gurudara menangani berbagai macam persoalan dari berbagai belahan dunia dengan menahan kondisi kesehatan yang demikian berat.
Sang putri, Dr. Fo-Ching Lu (盧佛青) melalui beberapa koneksi ahli, berhasil menemukan seorang dokter ahli oftalmologi, bedah kornea dan katarak di Washington, Dr. Tueng T. Shen, M.D., Ph.D. Bisa dibilang, Dr. Shen adalah bintang penolong bagi Gurudara dan sekte ini. Beliau memiliki gelar Ph.D. dalam teknik kedokteran Massachusetts Institute of Technology (MIT), Ph.D. jurusan kedokteran Universitas Harvard, ahli dalam bedah katarak dan memperbaiki penglihatan. Saat ini beliau menjabat sebagai dokter di University of Washington Medical Center, sekaligus wakil rektor pertama di Teknik Kedokteran Universitas Washington (Inovasi dan teknologi kedokteran). Yang paling istimewa adalah, pada saat berusia 18 tahun, Dr. Shen ikut keluarga dari Tiongkok berimigrasi ke Amerika Serikat, menguasai dwibahasa: Mandarin dan Inggris dengan lancar, bisa leluasa berkomunikasi dengan orang Tionghoa, sehingga pasien dapat memahami kondisi dan menjadi semakin tenang.
Setelah Dr. Shen memeriksa Gurudara, beliau mengatakan bahwa Gurudara baru datang berobat setelah menahan sakit sampai kondisi sangat parah, hanya pembedahan satu-satunya cara untuk memulihkan daya penglihatan beliau. Pada setengah akhir tahun 2021, Gurudara menjalani pembedahan dan pengobatan bagi katarak di kedua mata beliau. Pembedahan berjalan dengan sangat sukses, Gurudara sangat memuji Dr. Shen, tidak hanya ahli dalam pembedahan mata, memulihkan penglihatan Gurudara, bahkan juga sangat akrab terhadap pasien, sungguh merupakan seorang dokter ahli yang memiliki etika dan keterampilan medis. Tim medis Dr. Shen juga sangat profesional, Gurudara sangat berterima kasih. Gurudara langsung mengundang Dr. Shen dan keluarga, supaya meluangkan waktu di tengah kesibukan untuk berkunjung ke dua vihara vajragarbha di Seattle.
Baru-baru ini, Mahaguru Lu juga membagikan pengalaman merawat daya penglihatan kepada umat, Mahaguru juga mengungkapkan bahwa dulu pernah mengalami penglihatan kabur, tapi sekarang setiap hari bisa dengan mudah membaca dan menulis, bahkan sanggup melukis detail, sehingga kesehatan mata ini memperlancar aktivitas beliau dalam melayani segenap insan melalui Dharmadesana dan konsultasi, semua karena beliau mendengar nasihat dari Guru beliau, setiap hari melakukan metode kesehatan jasmani sesuai dengan yang diajarkan oleh Guru, termasuk metode olahraga mata (Salah satu metode dalam Asta Maha Yoga Mahadewi Yaochi), sehingga penglihatan Mahaguru sampai saat ini masih dalam kondisi sangat baik. Yang luar biasa adalah, Gurudara mengatakan, ketika beliau berkonsultasi, Dr. Shen mengajarkan metode putar bola mata yang hampir sama dengan metode olahraga mata yang ditransmisikan oleh Mahaguru Lu. Melalui pengalaman Gurudara, kita segenap umat bisa memahami betapa berharganya metode kesehatan yang diajarkan oleh Mahaguru Lu, dan betapa pentingnya menjaga kesehatan dalam keseharian, terutama kita semakin menyadari untuk turut menghargai dan menjaga kesehatan Mahaguru dan Gurudara, mengamalkan semangat mendukung Guru dan Dharma, jangan sampai Mahaguru dan Gurudara terlalu letih, sebab kesehatan Mahaguru dan Gurudara merupakan berkah sepanjang masa bagi Zhenfo Zong.
Ada satu hal yang wajib diketahui, selama bertahun-tahun Gurudara mendampingi Mahaguru, terhadap berbagai fenomena dunia tak berwujud senantiasa menyikapinya dengan wajar. Semenjak tahun lalu, dalam masa penyembuhan mata, Gurudara justru mulai bisa melihat fenomena supernatural dunia tak berwujud. Ketika Gurudara mengungkapkan segala fenomena gaib yang didengar dan dilihatnya kepada Mahaguru, Mahaguru pun mengukuhkan bahwa apa yang dilihat dan didengar oleh Gurudara adalah benar adanya. Semenjak usia 20 sekian tahun, Mahaguru telah menembusi dunia tak berwujud, terhadap fenomena makhluk halus sudah tidak heran lagi, sudah terbiasa. Namun, setelah umat di lokasi mendengarnya, semua merasa takjub. Dalam buku baru yang telah dirampungkan oleh Mahaguru pada Agustus dan Oktober tahun lalu (Karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku nomor 286 "Peristiwa Supernatural" dan 287 "Narasi dan Puisi") ada beberapa artikel yang mengisahkan fenomena supernatural yang dilihat oleh mata Gurudara yang memiliki daya gaib, sungguh membuat takjub.
Akhir-akhir ini Mahaguru Lu, Dharmaraja Liansheng sedang mengulas Sutra Vajra, dalam Sutra disebutkan bahwa Buddha memiliki lima jenis mata: Mata jasmani, mata dewa, mata kebijaksanaan, mata Dharma, dan mata Buddha. Kelima mata ini bisa melihat semua yang berwujud sampai tidak berwujud, dari yang kasar sampai yang halus, dari yang terintangi sampai tak terintangi, dari dunia materi sampai Dharmadhatu Tathata, setiap jenis mata melambangkan tingkat alam yang berbeda, sekaligus melambangkan peningkatan spiritual, kesempurnaan kebijaksanaan vimoksa pencerahan. Semoga semua katarak pada mata segenap insan di dunia saha ini dapat tersingkirkan sampai bersih, dalam setiap kelahiran memiliki mata yang terang, setiap insan dapat menyaksikan Buddhata, merealisasi mata tanpa rintangan, berjumpa dengan sarwa Buddha.