Kutipan SUTRA ALTAR PATRIAK VI minggu ini, "Orang yang berlindung pada diri sendiri, menyingkirkan hati yang tidak baik, hati cemburu, hati menjilat, hati keakuan, hati kebohongan, hati merendahkan orang lain, hati meremehkan orang lain, hati pandangan sesat, hati kesombongan, dan perbuatan tidak baik pada segala waktu di dalam jati diri, selalu melihat kesalahan diri sendiri, tidak membicarakan kebaikan maupun keburukan orang lain, itulah berlindung pada diri sendiri. Selalu merendahkan hati, menghormati semua makhluk, itulah menyaksikan Buddhata dan memahami, maka rintangan pun sirna."
Kutipan SUTRA ALTAR PATRIAK VI minggu ini, "Kalyana-mitra! Kebijaksanaan ibarat matahari dan bulan, kebijaksanaan selalu terang. Melekat pada kondisi di luar, sehingga jati diri ditutupi oleh awan berarak khayalan dan tidak mendapatkan terang. Jika bertemu Kalyana-mitra, mendengarkan Dharma sejati, dengan sendirinya kesesatan dan khayalan pun sirna, luar dan dalam terang, sehingga berlaksa Dharma muncul di dalam jati diri. Orang yang menyaksikan Buddhata, juga demikian. Inilah Buddha Dharmakaya yang suci." "Kalyana-mitra! Hati sendiri berlindung pada jati diri, itulah berlindung pada Buddha Sejati."
Penekunan api kundalini itu sendiri sangat dalam, jika tidak ada kunci sejati dari guru, maka sangat sulit, seperti Milarepa fokus berlatih api kundalini, juga telah melewati waktu bertahun-tahun; mesti ada guru yang mengajarkan kunci visualisasi, kunci mudra tubuh, kunci mudra, bahkan kunci dari banyak gerakan baru boleh, syarat untuk membangkitkan api kundalini sangat banyak, jika Anda makan vegetarian, carilah tonik hangat di toko obat China, yang dapat membangktikan api, obat China yang menghangatkan, jika dipadu dengan makan vegetarian, bisa lebih bertenaga.
Kutipan Sutra ini, Patriak VI menjelaskan "rupa". Fisik kita yang sekarang kita lihat, hanya sebuah rumah, "Jangan katakan berlindung", jangan berlindung pada rumah ini, kita berlindung bukan pada kerangka ini, kerangka daging ini -- rumah, melainkan berlindung pada "Buddha Trikaya", Dharmakaya, Sambhogakaya, Nirmanakaya, "Buddha Trikaya -- Dharma, Sambhoga, dan Nirmana.
Mantra Usnisa Vijaya adalah penjelmaan dari terang Tathagata Usnisa, Bhagawati Usnisa Vijaya juga Tathagata Usnisa, Ia berarti yang sempurna di alam semesta. "Brum" ini, kita setiap kali menyempurnakan, selalu japa "Om. Bulin. Om. Bulin", sebenarnya "Om. Bulin" disebarkan ke Taiwan, baru dijapa "Om. Bulin.", boleh dikatakan, seharusnya "Brum. Om.", terang mahasiddhi yang dicapai dari perbauran antara terang Tathagata Usnisa yang sempurna di alam semesta dan terang kita sendiri, itulah arti mantra Bhagawati Usnisa Vijaya. Terang Tathagata Usnisa, ditambah dengan terang Buddhata hati kita sendiri, keduanya saling berbaur, itulah terang yang sangat sempurna dari alam semesta. Acarya Lianyue berkata pada saya, "Mohon Mahaguru menjelaskan arti mantra Bhagawati Usnisa Vijaya." Di sinilah artinya.