Saat Je Tsongkhapa meninggalkan kampung halaman menuju ke Tibet, Beliau membuat persembahan besar di Vihara Jokhang dan Ramoche, kemudian Avalokitesvara Bodhisattva membawa Beliau ke puncak sebuah gunung tertinggi, di sana Beliau melihat teratai berwarna hijau, Beliau mengambil teratai hijau tersebut, Avalokitesvara Bodhisattva memberitahunya : “Anda adalah Padmakumara berwarna hijau.” Saya beritahu Anda satu rahasia, Y.A. Atisa merintis Kadampa, Je Tsongkhapa merintis Gelugpa, Guru Lu merintis True Buddha School Zhenfo Zong. Sesungguhnya, Padmakumara adalah perintis ajaran, ini adalah rahasia pertama.
“Jika tidak memberikan nutrisi pada tubuh, saat loka tubuh menjadi buruk, tubuh tidak sehat, bhavana tidak akan menghasilkan dhyana samadhi, saat tidak sepenuh hati, maka tidaklah baik untuk bersadhana, mesti terlebih dahulu mengandalkan makanan bergizi.” Sadhaka mesti mengonsumsi makanan bergizi, baru bisa berbhavana dengan baik, dalam Tantra disebutkan, Anda menggunakan tubuh jasmani untuk membangkitkan kundalini, berlatih bindu, menghasilkan cahaya terang nadi tengah, terus sampai sekujur tubuh berubah menjadi cahaya, mesti ada gizi yang baik baru bisa menghasilkan kundalini, menghasilkan bindu, nadi tengah baru bisa terang, tidak boleh kekurangan gizi, mesti mengonsumsi makanan sehat.
Saat Anda berlatih pembangkitan kundalini, Anda dapat mengamati berapa banyaknya cahaya kundalini yang muncul, sebab Anda bisa melihat cahaya ! Seperti dubes Liao, ia bisa melihat cahaya, apakah Anda bisa lihat cahaya ? Ia bisa melihat cahaya. Anda mesti memejamkan mata, memusatkan pikiran, mendadak melihat cahaya, ini adalah ‘mengenali darsana’, tidak peduli apa pun yang Anda lihat, hati masih ada pada ‘mula’, apa itu ‘mula’ ? Pikiran dalam batin Anda adalah sama, tak bergerak, atau ada di angkasa, tidak gerak, disebut ‘mula’. Pikiran yang tak bergerak disebut ‘mula’. Pikiran yang bergerak berarti sedang mengamati, bisa melihat cahaya, bagaimana ukuran cahaya tersebut, Anda dapat melihatnya.
Jika Anda mempraktikkan Dasa-kusala-karma, maka Anda dapat terlahir di alam surga, antara lain surga kamadhatu, surga rupadhatu, dan surga arupadhatu, Anda dapat terlahir di surga triloka. Anda telah belajar Buddha, mengamalkan Delapan Jalan Kebenaran, maka Anda dapat mencapai keberhasilan alam suci Buddha. Jika Anda mengamalkan Sad-paramita, maka Anda dapat menjadi Bodhisattva. Sesungguhnya jika bhavana dibagi secara sederhana : Menaati Pancasila Buddhis dapat terlahir di alam manusia, mengamalkan Dasa-kusala-karma dapat terlahir di alam surga, melenyapkan enam pencuri, membunuh enam pencuri, dapat mencapai tingkat Arhat. Apa itu enam pencuri ? Mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran. Mata, telinga, hidung, lidah, dan tubuh, jika digabungkan akan menjadi pikiran, jika Anda berhasil membunuh enam pencuri, maka Anda dapat menjadi Arhat. Jika Anda mengamalkan Sad-paramita, Anda dapat menjadi Bodhisattva. Jika Anda mengamalkan Delapan Jalan Kebenaran, maka Anda dapat menyempurnakan pencerahan diri dan aktivitas Bodhi, dapat mencapai Kebuddhaan. Demikianlah pembagian sederhana dari Dasadharmadhatu, yaitu empat alam suci dan enam alam tumimbal lahir.
Oleh karena itu, saat-saat menjelang wafat sangat penting, Anda mesti bisa merelakan semuanya, termasuk istri, harta, anak, semua mesti direlakan, jangan lagi melekati semua itu, asalkan Anda dapat sepenuh hati tak galau, maka cukup visualisasikan Istadevata Anda menetap di atas puncak kepala Anda. Ingat, kelak saat meninggal dunia, hati tidak boleh kacau, kemudian, pikiran terus fokus pada Istadevata. Jika Istadevata Anda adalah Amitabha Buddha, maka visualisasikan Amitabha Buddha ada di hadapan Anda, sangat jelas, pikiran Anda terpusat pada Amitabha Buddha, maka berkat daya pikiran Anda, Amitabha Buddha pasti hadir di hadapan dan menjemput Anda, Anda melebur ke dalam-Nya, dan mencapai Negeri Buddha. Kalimat ini sangat penting : “Sepenuh hati dan tak galau, Buddha pun muncul di hadapan.”, Istadevata Anda muncul, Anda melebur ke dalam Istadevata, pikiran mengikuti Istadevata, dan Anda pun mencapai keberhasilan. Tidak peduli sadhana apa pun yang Anda tekuni, singkat kata, Anda tahu Istadevata diri sendiri, Beliau pasti muncul di hadapan, Anda melebur ke dalam-Nya, dan Anda pun terlahir di Negeri Buddha.