Tantrayana tidak hanya disebut sebagai Sekte Smrtibala (Kekuatan pikiran), bahkan ia juga mempunyai sebutan lain yaitu: Sekte Abhijna (Kekuatan batin). Smrtibala dan abhijna sangat mirip, bahkan juga sangat dekat. Saya akan menjelaskan bagi Anda semua mengapa tantrayana disebut sebagai Sekte Abhijna. Telah saya katakan bahwasanya dalam tantrayana ada beberapa kekuatan, yaitu: Smrtibala yang dihasilkan melalui sadhana sadhaka sendiri, kemudian kekuatan Guru, kekuatan yidam dan kekuatan Dharmapala.
Tantrayana disebut juga sebagai Sekte Smrtibala (Kekuatan pikiran dan kesadaran), mengapa disebut sebagai Sekte Smrtibala? Dulu saya pernah mengatakan bahwa materi sadhana tantra adalah mantra, mudra dan visualisasi. Menggunakan visualisasi dari pikiran dapat menghasilkan kekuatan, kekuatan ini disebut sebagai smrtibala. Demikian smrtibala dalam tantrayana: Saat Anda telah mencapai keberhasilan sadhana, maka akan timbul gelombang pikiran yang sangat istimewa, ‘power’ ini bangkit dari pikiran Anda. Dalam tantrayana ada banyak mudra, sebab mudra berkoordinasi dengan smrtibala Anda. Setelah mudra dibentuk, ini menandakan kekuatan pikiran Anda sedang diarahkan pada sesuatu. Mengapa tantrayana disebut sebagai Sekte Smrtibala? Sebab tantrayana menggunakan smrtibala, sebuah kekuatan yang timbul dari visualisasi, kemudian memperoleh siddhi, oleh karena itu disebut sebagai Sekte Smrtibala.
Pada umumnya, ada satu kesulitan dalam mempelajari Buddhisme, yaitu sangat luas. Salah satu contohnya adalah tantrayana, konsepnya juga tidak mudah untuk dipahami sepenuhnya. Namun konsep tantra ini, akan saya ungkapkan secara sederhana menggunakan beberapa teori dan doktrin.
Pada umumnya, penelitian terhadap Buddhisme diungkapkan dengan menggunakan tiga kata: yang pertama adalah substansi, yang kedua adalah atribut dan yang ketiga adalah fungsi atau bagaimana memanfaatkannya.
Pernah ada seorang siswa yang menulis surat kepada saya: ‘Sekte Dhyana (Zen) langsung menunjuk pada batin, menyaksikan Buddhata menjadi Buddha, oleh karena itu Sekte Dhyana juga mampu mencapai Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini. Namun mengapa Sekte Dhyana yang tidak menekuni olah prana, nadi dan bindu, dapat mencapai Kebuddhaan secara langsung? Mengapa tantrayana perlu menekuni olah prana, nadi dan bindu, juga harus menekuni Sinar Pelangi baru dapat mencapai Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini?’
Pada umumnya, perbedaan antara sutrayana dengan tantrayana, selain dalam perumpamaan antara ruang kelas dengan laboratorium, masih banyak hal-hal lain yang berbeda. Sutrayana mengutamakan pelatihan hati, sedangkan tantrayana menambahkan dengan olah tubuh, dalam bhavana, tubuh dan hati harus manunggal. Inilah salah satu poin perbedaan antara sutrayana dengan tantrayana.