Istadevata puja bakti kita hari ini adalah Namo Mahamaitri Mahakaruna Avalokitesvara Bodhisattva, Avalokitesvara Bodhisattva yang ini dapat merepresentasikan banyak Avalokitesvara yang lain. Avalokitesvara Bodhisattva memiliki emanasi yang tak terhitung banyaknya, wujud Beliau juga sangat banyak. Saya ingat, di masa kecil, berkunjung ke rumah kakak tertua, saat itu saya melihat sebuah rupang Avalokitesvara di rumahnya, rupang yang sangat langka. Itu bukan rupang Avalokitesvara Laut Selatan, saya lupa namanya, tapi saya masih ingat ekspresinya, rupang Avalokitesvara Bodhisattva yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Biasanya yang kita lihat adalah Avalokitesvara yang gagah, seperti Hayagrivalokesvara atau Hayagriva Vidyaraja. Hayagriva Vidyaraja disebut juga Hayagrivalokesvara, juga termasuk dalam jajaran Avalokitesvara, wujud-Nya adalah wujud Vidyaraja, sangat istimewa. Di kediaman saya di Taiwan, saya mempersemayamkan beberapa rupang Avalokitesvara , di sebelah kanan adalah Makaravahanalokesvara, menunggangi makhluk berkepala seperti naga, dan bertubuh ikan, konon ia adalah dewa yang sangat menakutkan, setelah ditaklukkan oleh Avalokitesvara Bodhisattva, ia menjadi vahana dari Avalokitesvara, menjadi Makara Vahana Avalokitesvara. Altar sebelah kanan adalah Makaravahanalokesvara, altar sebelah kiri adalah Avalokitesvara Ruyi, tangan memegang ruyi. Avalokitesvara Bodhisattva memiliki 32 nirmanakaya.
Hari ini kita bersukacita, Homa Raga Vidyaraja, juga ada mempelai yang menikah, semua adalah hal yang penuh sukacita. Oh! Terlebih dahulu memberitahu Anda semua, hari Minggu depan, tanggal 9 Juli, pukul 3 sore adalah Upacara Homa Raja Agung Avalokitesvara, Adhinatha ini sangat penting! Sebab kita, ‘True Buddha School’ Zhenfo Zong paling menjunjung tinggi Sutra Raja Agung Avalokitesvara, Raja Agung Avalokitesvara juga telah banyak menolong kita. Oleh karena itu, Adhinatha ini sangat penting, jangan sampai melewatkan kesempatan menjadi pemohon utama. Raga Vidyaraja, ‘Raga’ (Aizen) ini sangat terkenal. Dahulu pernah ada sebuah film yang berjudul ‘Aizen Katsura’, merupakan sebuah film Jepang.
Amitabha Tathagata merupakan pemimpin spiritual di Sukhavatiloka, Beliau memiliki sebuah Alam Suci, dahulu sering saya sebut: “West So Happy Buddha Country.” Demikianlah dahulu saya menyebutnya. Sebenarnya Sukhavatiloka ada istilah khususnya.
Adhinatha hari ini, Hevajra, juga merupakan Adhinatha yang sangat penting, sebab Mahaguru telah menuliskannya menjadi: Sunyata Dalam Mahasukha – Diktat Hevajra. Adhinatha ini merupakan yang pertama kali muncul di antara Sadhana Pancamahavajra. Mantra-Nya adalah: “Om. Diwa. Bizhu. Warila. Hum Hum Hum. Fazha. Suoha.” Beliau bermuka 8, berlengan 16, dan berkaki 4, sekujur tubuh berwarna biru, berparas krodha, keempat kaki menginjak empat mara.
Hari ini adalah puja bakti Sadhana Istadevata Bhaisajyaguruvaiduryaprabha Tathagata. Di antara para Buddha dan Bodhisattva, di antara para Tathagata, Adhinatha ini sangat terkenal. Ketika saya bertapa, saya pergi ke Daegu Korea, di sana ada sebuah rupang Bhaisajyaguruvaiduryaprabha Tathagata yang sangat tinggi, besar, dan anggun. Ketika bertapa, saya jatuh sakit, kemudian pergi ke Korea untuk berpradaksina pada Stupa Buddha, berpradaksina pada Bhaisajyaguruvaiduryaprabha Tathagata. Sebenarnya kondisi tubuh saat itu sangat lemah. Tapi ketika duduk di atas bus, saya melihat Bhaisajyaguruvaiduryaprabha Tathagata, seperti sinar di belakang Buddha dan Bodhisattva, sinar yang memancar bagaikan sutra, muncul dari mata saya, helai demi helai sinar emas, terus bergetar dan berkelip, berubah menjadi lingkaran-lingkaran, saat itu saya pun tahu bahwa Buddha dan Bodhisattva telah hadir.