Hari ini kita mengulas Abhiseka Nama Sejati.
Abhiseka dalam Tantra dibagi menjadi banyak tingkatan, ada juga yang disebut Mahabhiseka yang merupakan abhiseka yang sangat penting. Di antaranya, Abhiseka Nama merupakan sebuah abhiseka yang agung.
Kita lanjutkan pengulasan tiga cela bejana Dharma.
Selain yang pertama, bejana yang tertutup, masih ada yang kedua, yaitu yang kotor, bagian dalam bejana ini kotor. Gunakan sebuah perumpamaan, menuangkan Susu Dharma dari kalasa abhiseka ke dalam sebuah mangkuk. Susu Dharma ini berwarna putih, begitu dituangkan, berubah menjadi hitam. Sebab bejana tersebut tidak bersih, bejana itu kotor.
Hari ini kita mengulas tiga cela bejana Dharma.
Kita menganggap seseorang sebagai sebuah bejana Dharma, seorang sadhaka menekuni sadhana, dan tubuh jasmani ini merupakan sebuah peranti, oleh karena itu kita menyebutnya sebagai bejana Dharma, bejana Dharma merepresentasikan kita sadhaka.
Hari ini kita membahas daya abhiseka Acarya.
Sebelumnya kita telah membahas perihal penganugerahan Abhiseka Acarya, dengan kata lain, kita tetap sangat menghargai adanya orang yang berbakat untuk menjadi seorang Acarya, persilakan ia tampil dan kita memberinya Abhiseka Acarya.
Hari ini kita mengulas perihal Abhiseka Acarya.
Banyak siswa yang bertanya kepada Mahaguru: “Kapan saya bisa menerima Abhiseka Acarya?” Abhiseka Acarya sama dengan abhiseka guru pengajar, merupakan sebuah abhiseka untuk menjadi seorang Guru. Acarya berarti Guru pengajar, atau Vajracarya.