Dalam Tantra dibahas mengenai Prabhasvara, yaitu Prabhacakra (cakra sinar terang) dari Kesadaran Alam Semesta. Sedangkan dalam diri sadhaka disebut sebagai Dharmatajnana.
Kita lanjutkan pengulasan karakteristik Mahamudra.
Kita telah membahas tiga karakteristik Mahamudra, yaitu Samata, Anabhoga, dan Svayambhu. Kita lanjutkan dengan pengulasan Anabhoga (tiada manfaat), ini sangat mendalam, Anda sangat sukar untuk membayangkannya, apa itu Anabhoga? Apakah setelah mencapai keberhasilan dalam Mahamudra, tiada manfaat apa pun? Jadi untuk apa kita menekuni Mahamudra?
Hari ini kita membahas karakteristik dari Mahamudra.
Mahamudra tergolong sebagai Mahasadhana tertinggi dalam Kagyu, dalam Tantra Tibet ada empat Mahasadhana, antara lain, Dzogchen dari Nyingma, Mahamudra dari Kagyu, Kebijaksanaan Agung dan Sempurna dari Sakya, dan Yamantaka dari Gelug. Keempat Mahasadhana ini memiliki karakteristiknya masing-masing, saya sendiri menekuni Mahamudra.
Hari ini kita lanjutkan pengulasan Sadhana Kebuddhaan Dalam Hembusan Prana.
Kebuddhaan dalam hembusan prana, mudah diucapkan, namun tergantung pada kemampuan hasil dari pelatihan dhyana dan samadhi diri sendiri sehari-hari, hati dan prana senantiasa bersama, dengan demikian dapat mencapai tingkatan tersebut.
Hari ini kita mengulas Sadhana Kebuddhaan Dalam Hembusan Prana.
Sadhana ini dibabarkan oleh Acarya Norlha, nidananya terjalin ketika berada di Tiongkok Daratan, Acarya Norlha telah membabarkan banyak sadhana.